Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran,  Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan  berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang  didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan  kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yoh.16:13)
Ada  yang menuduh GRAPHE tidak menghargai  Roh  Kudus,  hanya  karena GRAPHE  tidak menyelenggarakan acara  berbahasa  lidah.  Sekitar  tahun 1999,  seorang “pendeta”  datang  ke  kantor penulis, dan ketika duduk, dia  langsung bertanya, “saya lihat ini STT, apa betul?”  Penulis   menganggukkan  kepala  sambil menjawab, “betul.” Kemudian pertanyaannya   yang  berikut  agak  mengagetkan, “apakah pakai Roh Kudus atau tidak?”  Karena  kurang  pemahaman  tentang Roh  Kudus,  banyak  kalangan  telah  mengambil sikap yang salah terhadap Roh Kudus. Padahal Roh Kudus adalah  pribadi Allah  sendiri. Menyadari  akan  hal  ini seharusnya siapapun  yang percaya bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah dan adalah pribadi Allah  sendiri, harus berhati-hati. Jangan sampai karena emosi dan  kekurang-fahaman  menyebabkan  sikap  gegabah kepada pribadi Allah.
TUJUAN UTAMA KEDATANGAN ROH KUDUS
Di   dalam  Injil Yohanes  16:8,  yang berbunyi, "Dan kalau Ia datang, Ia  akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman." Kelompok  Saksi Jehovah menolak kepribadian  Roh  Kudus  dan  menafsirkannya   sebagai kuasa aktif Allah, telah menyalahi  semua sistem penafsiran  Alkitab yang logis dan benar. Ayat tersebut selain menegaskan  Roh Kudus  yang adalah pribadi, juga memberitahukan  kita  tentang  tujuan   kedatanganNya. Ia akan menginsafkan dunia atas tiga hal; akan dosa, akan  kebenaran dan akan penghakiman.
Dengan   alat  apakah  Roh  Kudus menginsafkan dunia? Dengan Alkitab, oleh sebab  itu Roh Kudus memimpin para Rasul ke dalam seluruh kebenaran.  (Yoh.13:2). Rasul-rasul diberi wahyu dan juga diberi inspirasi  sehingga  menuliskan  sebagian wahyu yang mereka terima dan hasilnya kita  memiliki kitab Perjanjian Baru. Roh Kuduslah yang mengingatkan semua  kata-kata yang mereka pernah dengar dari Yesus Kristus (Yoh.14:26).  Sambil memakai para Rasul  mengajarkan  rahasia  illahi  yang  tersembunyi,  Roh  Kudus  memimpin mereka menuliskan sebuah kitab yang  akan menjadi standar kebenaran bagi pengajar sepanjang  masa  ke   depan.  Sehingga pengajar  sesudah  Rasul  tidak  perlu memohon-mohon   wahyu  lagi,  karena sebuah kitab tertulis telah disiapkan oleh Roh  Kudus.
Dengan  Alkitab, yaitu wahyu tertulis  dari Allah, murid-murid berikut bekerja  menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan  penghakiman. Alkitab   yang  ada  di tangan kita adalah hasil kerja Roh Kudus yang memimpin  para Rasul menuliskan wahyu  yang  mereka  terima  sehingga menjadi   sebuah  Alkitab.  Selanjutnya Alkitab akan menjadi alat yang kelihatan  (visible)  sedangkan  Roh  Kudus  sebagai Pribadi  invisible  yang   bekerja  memakai alat-alat yang visible.
Dengan  ayat-ayat Alkitab yang mengecam dosa, dunia diinsafkan akan dosa dan  dengan ayat-ayat Alkitab juga kebenaran dipaparkan sehingga dunia  mengerti kebenaran. Selanjutnya dengan ayat-ayat Alkitab pula dunia  diberitahu tentang penghakiman.
Sebelum  Alkitab selesai Roh Kudus memakai Rasul Petrus menjelaskan Injil kepada  Kornelius. Dan Roh Kudus pernah memakai Filipus untuk menjelaskan kitab  Yesaya kepada Sida-sida dari Etiopia. Roh Kudus memakai Rasul Paulus  menjelaskan  Injil sepanjang pelayanan misinya sehingga jemaat-jemaat  lokal didirikan di wilayah Yunani dan Asia Kecil.
Setelah   Alkitab  selesai  Roh  Kudus bekerja  melalui  ayat-ayat  Alkitab  yang  disampaikan oleh manusia  (alat visible), sambil  Roh  Kudus  mengetuk   hatinya. Setelah  orang  tersebut  menyadari  akan dosa, mengerti akan  kebenaran serta takut akan penghakiman, kemudian ia bertobat dari   dosanya  dan  berpaling  kepada kebenaran,  maka  inilah  yang  disebut  dilahirkan  kembali.  Pertobatan  serta pengakuan  iman  orang   tersebut  diikuti dengan penyerahan dirinya untuk dibaptiskan ke dalam  air, dan Roh Kudus yang mengetuk  hatinya  memasuki  hatinya, inilah  yang disebut dilahirkan dari air dan roh sebagaimana Tuhan Yesus  sampaikan kepada Nikodemus (Yoh.3:3-5).
Dilahirkan   kembali  adalah  sebuah peristiwa yang terjadi serentak, yaitu ketika  hati manusia mengaminkan dirinya yang berdosa dan menyesal serta  mengaminkan kebenaran Injil, yaitu Yesus dihukumkan menggantikannya, dan  Roh Kudus masuk memeteraikannya  sebagai  orang  kudus kepunyaan Allah  (Ef.1:13).
Membagikan  Alkitab itu baik (proyek Gideon), namun ayat-ayat Alkitab perlu  dijelaskan.  Sida-sida  dari  Etiopia  tidak mengerti  Yesaya 53:7-8   sebelum  Roh Kudus menugaskan Filipus menjelaskannya. Seorang Kyai  mungkin akan dalam keadaan seperti Sida-sida tersebut ketika menerima   sebuah  Alkitab.  Roh  Kudus memerlukan  Filipus  untuk  menjelaskan  kitab Yesaya sambil Ia mengetuk hati orang yang menerima penjelasan.
PEMBAPTISAN ROH KUDUS
Ketika   Yohanes  Pembaptis  diminta konfirmasi tentang baptisannya, ia berkata,  “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang  datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari  padaku  dan  aku   tidak  layak melepaskan  kasut-Nya.  Ia  akan membaptiskan  kamu   dengan  Roh Kudus dan dengan api (Mat.3:11).
Ia  yang dimaksud Yohanes Pembaptis tentu bukan seorang pendeta di abad-21  atau abad berapapun. Ia yang dimaksud Yohanes  adalah  Yesus  Kristus.   Dan memang hanya Yesus saja yang berwenang membaptis orang ke dalam Roh  Kudus dan api. Barang siapa yang tidak memberi diri dimasukkan ke dalam  Roh Kudus pasti akan dimasukkan ke dalam api.
Kemudian,  di akhir misi penyelamatanNya, sebelum kembali ke Sorga, “Pada suatu  hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka  meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan  janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar dari pada-Ku.  Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan  dibaptis dengan Roh Kudus" (Kis.1:4-5).  Maksud Tuhan, sebagaimana  dikatakan oleh Yohanes, maka tidak lama lagi  murid-muridNya  akan   dibaptis  ke dalam Roh Kudus.
Pembaptisan  Roh Kudus dimulai di Yerusalem;  pertama,  sebagai  tanda dimulainya  zaman baru yaitu zaman yang dijanjikan nabi-nabi bahwa Jehovah akan  menempatkan  Roh-Nya  ke  dalam  hati manusia.  Tentu  hanya  ke  dalam   hati manusia  yang  menyambutNya.  Kedua, sebagai  Pengganti  Yesus   Kristus  untuk menuntun jemaatNya yang dimulai sejak  Yohanes   membaptis  orang-orang  yang  bertobat dan percaya kepada Sang Mesias.
Ketiga,  pembaptisan ke dalam Roh Kudus untuk meresmikan diakhirinya era ibadah  simbolik  dan  dimulainya  era  ibadah  di dalam  roh  dan  kebenaran,   yaitu  ibadah hakekat. Keempat, pembaptisan Roh Kudus untuk menandakan  dimulainya kampanye pemberitaan Injil sampai ke ujung bumi dari  Yerusalem,  sebagaimana  perintah  Tuhan Yesus. “Tetapi kamu akan  menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan  menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan  di  seluruh  Yudea  dan  Samaria  dan  sampai ke ujung bumi" (Kis.1:8)
Pembaptisan   Roh  Kudus  pertama dilaksanakan di Yerusalem, yaitu pada hari  Pentakosta. Salah satu hari dari tiga hari istimewa yang Jehovah  perintahkan untuk diperingati di PL. Paskah adalah hari penebusan,   dimana  seekor  domba  disembelih untuk menyelamatkan anak sulung bangsa  Israel dan melepaskan bangsa itu dari perbudakan. Sedangkan hari  Pentakosta adalah hari  tuaian  pertama,  dimana  penuaian pertama   dilaksanakan.  Petrus  berkhotbah dan tuaian pertama dipetik. Masih satu  hari lagi yaitu hari Pondok Daun yang jatuh sekitar  September  yang   belum  digenapi, yaitu  hari  tuaian  masuk  lumbung  yang kemungkinan  akan merupakan hari simbolik peristiwa Rapture.  Peristiwa pembaptisan ke dalam Roh Kudus di Yerusalem tercatat dalam  Kisah Para Rasul pasal 2. Pembaptisan  Roh  Kudus  kedua  kali  terjadi   di Samaria, tercatat dalam Kisah Para Rasul pasal 8 untuk meresmikan  pemberita-an Injil di wilayah Samaria. Dan Pembaptisan Roh Kudus ketika  terjadi di Kaisaria, ibu kota Yudea, di rumah Kornelius (Kis.10). Dan  yang  keempat  kali,  yaitu  yang  terakhir, terjadi di luar Yudea,  yaitu di kota Efesus (Kis.19), mewakili ujung bumi.
Akhirnya  genaplah peresmian tahapan pemberitaan  Injil  yang  Tuhan  Yesus  canangkan; dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria  dan  Ujung  bumi   [(luar Yahudi) Kis.1:8]. Sesudah tahapan-tahapan Pembaptisan Roh Kudus  tersebut selanjutnya setiap orang yang bertobat dan menerima Yesus  sebagai Juruselamatnya,  saat  itu  juga  ia menerima Roh Kudus  (Ef.-1:13).
Sebelum  Pembaptisan Roh Kudus di Samaria, orang-orang Samaria yang percaya  Yesus  belum  menerima  Roh  Kudus. Kemudian datang Rasul Petrus dan  Rasul Yohanes  menumpangkan  tangan  dan Pembaptisan Roh Kudus terjadi.  Selanjutnya siapapun di Samaria yang menerima Yesus sudah langsung  terima Roh Kudus. Tercatat dari empat kali pembaptisan Roh Kudus,  dua   tanpa  penumpangan  tangan, yaitu yang di Yerusalem dan Kaisaria, dan  dua  dengan  penumpangan  tangan  Rasul, yaitu di Samaria oleh Rasul  Petrus, Rasul khusus untuk bangsa Yahudi, dan di Efesus oleh  Rasul   Paulus,  Rasul  khusus  untuk bangsa non-Yahudi. Selanjutnya siapapun  juga  yang  mencoba-coba  melaksanakan  Pembaptisan Roh Kudus, bisa  dikategorikan sebagai  penghujatan,  karena  Roh  Kudus adalah salah  satu Pribadi Tritunggal Allah.
MEMIMPIN ORANG PERCAYA
Setelah  seseorang bertobat dan mengaminkan bahwa Yesus Kristus dihukumkan  menggantikannya,  maka  Roh  Kudus memeteraikannya (Ef.1:13)  dan  diam   di dalam orang tersebut (I Kor.6:19, 2 Tim 1:14).  Kondisi  Roh  Kudus   diam  secara permanen di dalam seseorang belum pernah terjadi  sejak   Kejadian 6:3  hingga  hari Pentakosta. Sejak pembaptisan Roh Kudus di  Yerusalem, Roh Kudus akan tinggal di dalam hati setiap orang yang  PERCAYA pada Injil.
Sejak  kapankah Roh Kudus tinggal di dalam hati seseorang? Efesus 1:13  menyatakan sejak orang tersebut percaya, maka ia dimeteraikan oleh Roh  Kudus, bukan oleh penumpangan  tangan  seseorang.  Tujuan utama Roh  Kudus diam di dalam hati orang kudus ialah untuk memimpinnya menjalani  hidup kekristenan yang memuliakan Tuhan.
Memimpin  orang percaya atau orang kudus memahami kebenaran. Tentu kebenaran yang  di dalam Alkitab, yaitu kitab yang ditulis oleh Roh Kudus. Demi tidak  terombang-ambing berbagai manuver iblis, Allah  mengakhiri   pewahyuanNya  hingga kitab Wahyu 22:21. Sesudah wahyu terakhir tersebut,  Allah  tidak  menurunkan  wahyu lagi. Manusia tidak boleh terpengaruh  berbagai bentuk wahyu pasti akan dimunculkan iblis. Roh Kudus ingin  memimpin orang kudus  memahami  kebenaran  yang  telah dituliskanNya.  Oleh sebab itu orang-orang kudus harus rajin mempelajari Alkitab sambil  berdoa memohon hikmat dari Tuhan.
Hal  yang kedua selain memahami kebenaran Alkitab ialah memimpin kita  menjalani  kehidupan  sehari-hari.  Handbook penuntun kehidupan orang  kudus tetap adalah Alkitab, dan Roh Kudus menuntun orang kudus  untuk   mematuhinya.  Kalau  orang kudus tidak mematuhinya maka Roh Kudus akan  sedih (Ef.4:30).
Ingat,  Roh Kudus tidak bersaksi untuk diriNya atau meninggikan diriNya,  melainkan Yesus Kristus (Yoh.15:26). Ia memimpin  orang  kudus  untuk   mengenal  Yesus Kristus dengan benar. Saksi Jehovah tidak mungkin benar  dalam menafsirkan Alkitab karena  mereka  tidak  dipimpin  Roh  Kebenaran. Mereka telah sangat menghujat Roh Kebenaran dengan menurunkan  derajatNya  dari  Roh  Allah menjadi  kuasa  aktif  Allah. Kelompok   Saksi  Jehovah bukan  hanya  menghujat Yesus  bahkan  juga menghujat Roh  Allah.
Orang-orang   kudus tidak  diperintahkan  untuk berdoa  kepada  Roh  Kudus namun  tetap tidak berarti boleh  dihujat.  Merendahkan  Roh  Kudus seperti  kelompok Saksi Jehovah itu salah sebaliknya menyanjung, memuji serta  berdoa kepada Roh Kudus seperti dilakukan oleh sebagian orang Kristen  juga tidak tepat. Karena tujuan dan kerja Roh Kudus adalah untuk  menerangi manusia pada umumnya tentang  Yesus  Kristus,  dan  memimpin  orang-orang  yang  menyambut  Yesus Kristus.
Tidak  ada perintah kepada orang-orang Kudus untuk berdoa kepada Roh Kudus,  melainkan  Roh  Kudus  yang memimpin orang-orang  Kudus  berdoa  kepada   Bapa atau  Tuhan Yesus. “Demikian  juga  Roh membantu kita dalam  kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus  berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan  keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.    Dan Allah yang menyelidiki  hati nurani, mengetahui maksud Roh  itu,  yaitu  bahwa  Ia,  sesuai   dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus” (Roma 8:26-27).
Tuhan   Yesus  pernah  berkata  kepada Para Rasul bahwa Dia memang akan pergi,  namun Dia akan kembali dan diam bersama-sama mereka (Yoh.14:18-20).  Jelas sekali bahwa  Roh  Kudus  adalah  sesungguhnya Roh Yesus  (Fil.1:19, Kis.16:7)), seperti kata Tuhan Yesus kepada para Rasul,   “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi,  tetapi Aku datang kembali kepadamu” (Yoh.14:28).
Siapapun  yang salah faham tentang Roh Kudus,  seperti  kelompok  Saksi  Jehovah  sudah pasti akan juga salah faham tentang Yesus Kristus, dan akan salah  faham atas doktrin-doktrin  utama  kekristenan.  Roh Allah atau Roh  Kebenaran atau Roh Kudus atau Roh Yesus, adalah pribadi Allah yang  diutus  Bapa  untuk  menggantikan  peran Yesus  Kristus  yang  sebagai   Juruselamat. Roh  Yesus  datang  dengan  tujuan  agar manusia  mengenal   Yesus  Kristus  dan memimpin  setiap  orang  yang  membuka hatinya  terhadap kebenaran Yesus Kristus.  Ia bekerja dengan tidak menonjolkan  diri, Ia bekerja mengetuk hati, dan memimpin hati yang menerima  Yesus.***

 
 
No comments:
Post a Comment