Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw (Graphe International Theological Seminary)
RICK WARREN BERDOA DALAM NAMA KRISTUS YANG PALSU
Berikut ini disadur dari Daniel Cordell, "Praying in the Name of Isa," Lovefortruth. com, 20 Jan. 2009: "Hari ini, dalam doa Pengangkatan Sumpah Presiden, Rick Warren berdoa dalam nama `Yeshua, Isa, an Yesus.' Sepertinya tiga nama yang dipakai Warren di sini dimaksudkan kepada tiga (yang disebut) "iman Abrahamik," yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Yang signifikan di sini adalah nama "Isa" dipakai dalam doa Warren yang semestinya "Injili." "Isa" hanya terdapat dalam Quran dan digunakan oleh orang Muslim. Orang-orang Kristen di Arab sekalipun tidak menggunakan nama `Isa,' melainkan `Yesua.' Saya pernah tinggal dan mempelajari Arab dalam salah satu negara Muslim yang dikunjungi Warren, dan saya rasa ia tahu bahwa komunitas Kristen Arab menyebut Yesus dengan nama `Yesua,' bukan `Isa' sebagaimana orang Muslim. `Isa' bukanlah nama Yahudi, tetapi Palestina. `Isa' tidak mati di kayu salib, tetapi orang lain menggantikan dia. `Isa' adalah nabi Muslim. `Isa' hanya ditemukan di Quran. Nama `Isa' sama sekali tidak memiliki dukungan Alkitab. Namun demikian, Rick Warren berdoa dalam nama `Isa.'" [Editor: Nama `Isa' adalah kesalahan Muhammad yang tertukar antara "Esau" dengan "Yesus." `Isa' adalah `Esau' dalam bahasa Ibrani, dan berarti "rambut" atau "merah." Sedangkan "Yesus" berasal dari nama Ibrani "Yosua" yang berarti "Yehovah menyelamatkan. " Jadi, orang Kristen yang berpengertian, tidak menyamakan "Isa" dengan "Yesus."]
PARA ENTERTAINER KESEMSEM DENGAN OBAMA
Industri entertainment yang sangat kotor itu, saat ini sedang kesemsem dengan presiden Barack Obama. Aktor George Clooney mengatakan, "Ia masuk ke sebuah ruangan dan ANDA INGIN MENGIKUTI DIA KE SUATU TEMPAT, KE MANA SAJA," dan aktris Halle Berry setuju, "SAYA AKAN MELAKUKAN APAPUN YANG IA KATAKAN. Saya akan mengumpulkan gelas kertas dari lantai untuk membersihkan jalan baginya" (Politico, 20 Feb. 2008). Ketika milyarwan New Age, Oprah Winfrey memperkenalkan Obama tanggal 11 Desember 2007, di Columbia, South Carolina, Winfrey menyebutnya "PEMIMPIN YANG TELAH BEREVOLUSI" dan berkata, "Kita ada di sini untuk berevolusi ke tingkat yang lebih tinggi." Dia juga mengatakan bahwa Obama adalah "kekuatan bagi perdamaian" yang dapat mematahkan segala hal yang memisahkan, termasuk ras dan politik dan agama. Penyanyi pop/aktris Jennifer Lopez dengan semangat berkomentar, "WASHINGTON TIDAK PERNAH MEMILIKI BINTANG ROCK YANG LEBIH BESAR LAGI DI POSISI PEMIMPIN, dia benar-benar terlalu hebat" (The Himalayan Times, 21 Jan. 2009, hal. 14). Dia benar. Obama adalah bintang rock karena dia melambangkan relativisme moral, kekristenan yang korup dan anti-Alkitab (dia menyangkali ketiadasalahan Kitab Suci, membenci dogma, menentang doktrin neraka dan keselamatan hanya melalui Kristus), dan mistikisme New Age (kita bisa menciptakan dunia baru melalui inisiatif kita sendiri yang ilahi dan kuasa pikiran positif). Kita sedang bergerak cepat menuju akhir dari zaman ini, tetapi ini bukanlah waktu untuk sembunyi di lubang dan menimbun makanan; ini bukanlah waktu untuk merasa ragu dan takut; ini adalah waktu untuk bangun dari letargi rohani, percaya pada Allah, hidup dalam ketaatan dan kekudusan, dan mencoba memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus sebelum terlambat. "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!" (Rom. 13:11-12)
USKUP EPISKOPAL MENYANGKAL ADANYA NERAKA, DAN MENGATAKAN BAHWA MANUSIA TIDAK PERLU LAHIR BARU
Uskup Episkopal yang telah pensiun, John Spong, mengatakan bahwa Neraka adalah ciptaan gereja. Dalam sebuah wawancara dengan Keith Morrison dari "Dateline NBC," 31 Agus. 2006, uskup yang sangat kacau ini berkata: "Saya rasa neraka tidak eksis. Saya percaya ada kehidupan setelah kematian, tetapi saya rasa tidak akan ada istilah pahala dan penghukuman. Agama selalu mencoba untuk mengendalikan. ....Gereja tidak suka orang bertumbuh, karena anda tidak bisa mengendalikan orang-orang dewasa. Itulah sebabnya kita sering berbicara mengenai lahir baru. Kalau anda lahir baru, anda kembali menjadi anak kecil. Manusia tidak perlu lahir baru, mereka perlu menjadi dewasa. Mereka perlu menerima tanggung jawab atas diri mereka sendiri dan atas dunia." Dalam bukunya, "Rescuing the Bible from Fundamentalism, " tahun 1991, Spong mengatakan: "Apakah saya mengusulkan bahwa cerita tentang kelahiran dari perawan adalah tidak benar secara literal? Jawabannya secara sederhana adalah `Ya.' Tentu saja narasi-narasi ini tidak secara literal benar. Bintang tidak bergerak-gerak, malaikat tidak bernyanyi, perawan tidak melahirkan, orang majus tidak pergi ke negeri yang jauh untuk memberikan hadiah kepada seorang anak kecil, dan gembala-gembala tidak mencari-cari juruselamat yang baru lahir." Denominasi yang membiarkan satu saja pengkhotbah untuk memegang kesesatan dan penghujatan seperti ini tanpa melakukan disiplin padanya, tidak berhak untuk disebut Kristen, dan Gereja Episkopal di Amerika telah mengizinkan hal seperti ini untuk terjadi sejak awal abad kedua puluh. Tidak heran mereka kini menahbiskan homoseksual. Sebuah "gereja" yang liberal theologinya, akan menjadi immoral dalam tingkah lakunya.
RICK WARREN MEMUJI OBAMA YANG MENGUNDANG USKUP HOMOSEKSUAL
Rick Warren memberi pujian atas undangan Barack Obama kepada Uskup Episkopal yang homoseksual, V. Gene Robinson, untuk berdoa di acara angkat sumpah presiden hari Selasa lalu (Christianity Today Blog, 13 Jan. 2009). Warren mengatakan: "Presiden terpilih Obama telah sekali lagi menunjukkan komitmennya yang sungguh untuk membawa semua rakyat Amerika yang berkeinginan baik untuk mencari titik temu bersama. Saya memuji keinginannya untuk menjadi presiden dari semua rakyatnya." Sedangkan, Robinson, yang jauh lebih jujur, mengatakan bahwa Allah kepada siapa Warren berdoa, "bukanlah Allah yang saya kenal" dan bahwa dia akan berdoa dalam nama sebuah berhala yang ia sebut "Allah pengertian kami yang banyak" ("All Things Considered," National Public Radio, 13 Jan. 2009). Ini adalah bukti lebih lanjut lagi akan kompromi rohani Warren yang sangat dalam. Bisa saja tugas Barack Obama adalah untuk "menjadi presiden bagi semua rakyat" (yang justru bagi saya berarti dia tidak boleh memilih seseorang yang sedemikian kontroversial, yang membantu menghancurkan satu denominasi, untuk memimpin doa), tetapi sebagai seorang pengkhotbah, tugas Rick Warren adalah untuk menyampaikan Firman Tuhan di tengah-tengah angkatan yang jahat dan penuh zinah ini, dan bukannya melontarkan kata-kata politis yang manis-manis. Ia seharusnya dengan terus terang mengatakan bahwa V. Gene Robinson tidak memenuhi syarat menjadi seorang "uskup" (penilik). Bahkan, sebagai seorang yang kacau moral dan tidak bertobat yang melanggar janji pernikahannya untuk hidup bersama dengan laki-laki lain, ia bahkan tidak masuk syarat menjadi anggota jemaat biasa. Anggota-anggota jemaat Korintus memang adalah orang-orang dengan segala jenis dosa sebelum mereka selamat, tetapi mereka telah bertobat dan telah berubah: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita" (1 Kor. 6:9-11).