Rasul  Paulus  menasihati  Timotius untuk menghindari “omongan yang kosong  dan  yang  tidak  suci  dan pertentangan-pertentangan  yang  berasal dari apa yang disebut pengetahuan” (1 Tim. 6:20).  Frase  “apa  yang  disebut  pengetahuan”  berasal  dari  bahasa  Yunani pseudonumos gnosis (ψευδώνυμος γνῶσις), atau  bisa  juga  kita  sebut  pseudo-science, “science  falsely  so  called”  (KJV),  sesuatu yang seolah-olah adalah  ilmu pengetahuan sejati,  tetapi yang  sebenarnya bukan.
Alkitab mengklaim dirinya sebagai kitab yang diinspirasikan oleh Allah sendiri (2 Tim. 3:16), melalui kerja Roh Kudus di dalam para penulis manusia (2 Pet. 1:21). Jadi, walaupun manusia yang menjadi penulis perantaranya, Allah adalah penulis sejatinya. Oleh sebab itulah Alkitab maha benar, karena Allah sebagai penulisnya adalah maha benar. Semua pengajaran Alkitab selalu benar, seratus persen, tanpa kesalahan sedikitpun. “Semua firman Allah adalah murni” (Ams. 30:5), termasuk di dalam hal ilmu pengetahuan. Alkitab memang bukan buku yang ditulis khusus untuk berbicara mengenai ilmu pengetahuan, tetapi semua referensi di dalam Alkitab yang berkaitan dengan sains adalah benar. Allah yang menciptakan hukum-hukum alam itu sendiri tidak akan berbuat kesalahan mengenai hukum-hukum tersebut.
Alkitab mengklaim dirinya sebagai kitab yang diinspirasikan oleh Allah sendiri (2 Tim. 3:16), melalui kerja Roh Kudus di dalam para penulis manusia (2 Pet. 1:21). Jadi, walaupun manusia yang menjadi penulis perantaranya, Allah adalah penulis sejatinya. Oleh sebab itulah Alkitab maha benar, karena Allah sebagai penulisnya adalah maha benar. Semua pengajaran Alkitab selalu benar, seratus persen, tanpa kesalahan sedikitpun. “Semua firman Allah adalah murni” (Ams. 30:5), termasuk di dalam hal ilmu pengetahuan. Alkitab memang bukan buku yang ditulis khusus untuk berbicara mengenai ilmu pengetahuan, tetapi semua referensi di dalam Alkitab yang berkaitan dengan sains adalah benar. Allah yang menciptakan hukum-hukum alam itu sendiri tidak akan berbuat kesalahan mengenai hukum-hukum tersebut.

 
 

