Pages

Monday, May 30, 2011

GRAPHE SANGAT DIPIMPIN ROH KUDUS

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Yoh.16:13)

Ada yang menuduh GRAPHE tidak menghargai  Roh  Kudus,  hanya  karena GRAPHE tidak menyelenggarakan acara  berbahasa  lidah.  Sekitar  tahun 1999, seorang “pendeta”  datang  ke  kantor penulis, dan ketika duduk, dia langsung bertanya, “saya lihat ini STT, apa betul?”  Penulis  menganggukkan  kepala  sambil menjawab, “betul.” Kemudian pertanyaannya  yang  berikut  agak  mengagetkan, “apakah pakai Roh Kudus atau tidak?” Karena  kurang  pemahaman  tentang Roh  Kudus,  banyak  kalangan  telah mengambil sikap yang salah terhadap Roh Kudus. Padahal Roh Kudus adalah pribadi Allah  sendiri. Menyadari  akan  hal  ini seharusnya siapapun yang percaya bahwa Roh Kudus adalah Roh Allah dan adalah pribadi Allah sendiri, harus berhati-hati. Jangan sampai karena emosi dan kekurang-fahaman  menyebabkan  sikap  gegabah kepada pribadi Allah.

TUJUAN UTAMA KEDATANGAN ROH KUDUS
Di  dalam  Injil Yohanes  16:8,  yang berbunyi, "Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman." Kelompok Saksi Jehovah menolak kepribadian  Roh  Kudus  dan  menafsirkannya  sebagai kuasa aktif Allah, telah menyalahi  semua sistem penafsiran Alkitab yang logis dan benar. Ayat tersebut selain menegaskan  Roh Kudus yang adalah pribadi, juga memberitahukan  kita  tentang  tujuan  kedatanganNya. Ia akan menginsafkan dunia atas tiga hal; akan dosa, akan kebenaran dan akan penghakiman.

Dengan  alat  apakah  Roh  Kudus menginsafkan dunia? Dengan Alkitab, oleh sebab itu Roh Kudus memimpin para Rasul ke dalam seluruh kebenaran. (Yoh.13:2). Rasul-rasul diberi wahyu dan juga diberi inspirasi  sehingga menuliskan  sebagian wahyu yang mereka terima dan hasilnya kita memiliki kitab Perjanjian Baru. Roh Kuduslah yang mengingatkan semua kata-kata yang mereka pernah dengar dari Yesus Kristus (Yoh.14:26). Sambil memakai para Rasul  mengajarkan  rahasia  illahi  yang tersembunyi,  Roh  Kudus  memimpin mereka menuliskan sebuah kitab yang akan menjadi standar kebenaran bagi pengajar sepanjang  masa  ke  depan.  Sehingga pengajar  sesudah  Rasul  tidak  perlu memohon-mohon  wahyu  lagi,  karena sebuah kitab tertulis telah disiapkan oleh Roh Kudus.

Dengan Alkitab, yaitu wahyu tertulis  dari Allah, murid-murid berikut bekerja menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran, dan  penghakiman. Alkitab  yang  ada  di tangan kita adalah hasil kerja Roh Kudus yang memimpin para Rasul menuliskan wahyu  yang  mereka  terima  sehingga menjadi  sebuah  Alkitab.  Selanjutnya Alkitab akan menjadi alat yang kelihatan (visible)  sedangkan  Roh  Kudus  sebagai Pribadi  invisible  yang  bekerja  memakai alat-alat yang visible.

Dengan ayat-ayat Alkitab yang mengecam dosa, dunia diinsafkan akan dosa dan dengan ayat-ayat Alkitab juga kebenaran dipaparkan sehingga dunia mengerti kebenaran. Selanjutnya dengan ayat-ayat Alkitab pula dunia diberitahu tentang penghakiman.

Sebelum Alkitab selesai Roh Kudus memakai Rasul Petrus menjelaskan Injil kepada Kornelius. Dan Roh Kudus pernah memakai Filipus untuk menjelaskan kitab Yesaya kepada Sida-sida dari Etiopia. Roh Kudus memakai Rasul Paulus menjelaskan  Injil sepanjang pelayanan misinya sehingga jemaat-jemaat lokal didirikan di wilayah Yunani dan Asia Kecil.

Setelah  Alkitab  selesai  Roh  Kudus bekerja  melalui  ayat-ayat  Alkitab  yang disampaikan oleh manusia  (alat visible), sambil  Roh  Kudus  mengetuk  hatinya. Setelah  orang  tersebut  menyadari  akan dosa, mengerti akan kebenaran serta takut akan penghakiman, kemudian ia bertobat dari  dosanya  dan  berpaling  kepada kebenaran,  maka  inilah  yang  disebut dilahirkan  kembali.  Pertobatan  serta pengakuan  iman  orang  tersebut  diikuti dengan penyerahan dirinya untuk dibaptiskan ke dalam air, dan Roh Kudus yang mengetuk  hatinya  memasuki  hatinya, inilah yang disebut dilahirkan dari air dan roh sebagaimana Tuhan Yesus sampaikan kepada Nikodemus (Yoh.3:3-5).

Dilahirkan  kembali  adalah  sebuah peristiwa yang terjadi serentak, yaitu ketika hati manusia mengaminkan dirinya yang berdosa dan menyesal serta mengaminkan kebenaran Injil, yaitu Yesus dihukumkan menggantikannya, dan Roh Kudus masuk memeteraikannya  sebagai  orang  kudus kepunyaan Allah (Ef.1:13).

Membagikan Alkitab itu baik (proyek Gideon), namun ayat-ayat Alkitab perlu dijelaskan.  Sida-sida  dari  Etiopia  tidak mengerti  Yesaya 53:7-8  sebelum  Roh Kudus menugaskan Filipus menjelaskannya. Seorang Kyai mungkin akan dalam keadaan seperti Sida-sida tersebut ketika menerima  sebuah  Alkitab.  Roh  Kudus memerlukan  Filipus  untuk  menjelaskan kitab Yesaya sambil Ia mengetuk hati orang yang menerima penjelasan.

PEMBAPTISAN ROH KUDUS
Ketika  Yohanes  Pembaptis  diminta konfirmasi tentang baptisannya, ia berkata, “Aku membaptis kamu dengan air sebagai tanda pertobatan, tetapi Ia yang datang kemudian dari padaku lebih berkuasa dari  padaku  dan  aku  tidak  layak melepaskan  kasut-Nya.  Ia  akan membaptiskan  kamu  dengan  Roh Kudus dan dengan api (Mat.3:11).

Ia yang dimaksud Yohanes Pembaptis tentu bukan seorang pendeta di abad-21 atau abad berapapun. Ia yang dimaksud Yohanes  adalah  Yesus  Kristus.  Dan memang hanya Yesus saja yang berwenang membaptis orang ke dalam Roh Kudus dan api. Barang siapa yang tidak memberi diri dimasukkan ke dalam Roh Kudus pasti akan dimasukkan ke dalam api.

Kemudian, di akhir misi penyelamatanNya, sebelum kembali ke Sorga, “Pada suatu hari ketika Ia makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang demikian kata-Nya "telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (Kis.1:4-5).  Maksud Tuhan, sebagaimana dikatakan oleh Yohanes, maka tidak lama lagi  murid-muridNya  akan  dibaptis  ke dalam Roh Kudus.

Pembaptisan Roh Kudus dimulai di Yerusalem;  pertama,  sebagai  tanda dimulainya zaman baru yaitu zaman yang dijanjikan nabi-nabi bahwa Jehovah akan menempatkan  Roh-Nya  ke  dalam  hati manusia.  Tentu  hanya  ke  dalam  hati manusia  yang  menyambutNya.  Kedua, sebagai  Pengganti  Yesus  Kristus  untuk menuntun jemaatNya yang dimulai sejak  Yohanes  membaptis  orang-orang  yang  bertobat dan percaya kepada Sang Mesias.

Ketiga, pembaptisan ke dalam Roh Kudus untuk meresmikan diakhirinya era ibadah simbolik  dan  dimulainya  era  ibadah  di dalam  roh  dan  kebenaran,  yaitu  ibadah hakekat. Keempat, pembaptisan Roh Kudus untuk menandakan dimulainya kampanye pemberitaan Injil sampai ke ujung bumi dari Yerusalem,  sebagaimana  perintah  Tuhan Yesus. “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan  di  seluruh  Yudea  dan  Samaria  dan sampai ke ujung bumi" (Kis.1:8)

Pembaptisan  Roh  Kudus  pertama dilaksanakan di Yerusalem, yaitu pada hari Pentakosta. Salah satu hari dari tiga hari istimewa yang Jehovah perintahkan untuk diperingati di PL. Paskah adalah hari penebusan,  dimana  seekor  domba  disembelih untuk menyelamatkan anak sulung bangsa Israel dan melepaskan bangsa itu dari perbudakan. Sedangkan hari Pentakosta adalah hari  tuaian  pertama,  dimana  penuaian pertama  dilaksanakan.  Petrus  berkhotbah dan tuaian pertama dipetik. Masih satu hari lagi yaitu hari Pondok Daun yang jatuh sekitar  September  yang  belum  digenapi, yaitu  hari  tuaian  masuk  lumbung  yang kemungkinan akan merupakan hari simbolik peristiwa Rapture. Peristiwa pembaptisan ke dalam Roh Kudus di Yerusalem tercatat dalam Kisah Para Rasul pasal 2. Pembaptisan  Roh  Kudus  kedua  kali  terjadi  di Samaria, tercatat dalam Kisah Para Rasul pasal 8 untuk meresmikan pemberita-an Injil di wilayah Samaria. Dan Pembaptisan Roh Kudus ketika terjadi di Kaisaria, ibu kota Yudea, di rumah Kornelius (Kis.10). Dan yang  keempat  kali,  yaitu  yang  terakhir, terjadi di luar Yudea, yaitu di kota Efesus (Kis.19), mewakili ujung bumi.

Akhirnya genaplah peresmian tahapan pemberitaan  Injil  yang  Tuhan  Yesus canangkan; dimulai dari Yerusalem, Yudea, Samaria  dan  Ujung  bumi  [(luar Yahudi) Kis.1:8]. Sesudah tahapan-tahapan Pembaptisan Roh Kudus tersebut selanjutnya setiap orang yang bertobat dan menerima Yesus sebagai Juruselamatnya,  saat  itu  juga  ia menerima Roh Kudus (Ef.-1:13).

Sebelum Pembaptisan Roh Kudus di Samaria, orang-orang Samaria yang percaya Yesus  belum  menerima  Roh  Kudus. Kemudian datang Rasul Petrus dan Rasul Yohanes  menumpangkan  tangan  dan Pembaptisan Roh Kudus terjadi. Selanjutnya siapapun di Samaria yang menerima Yesus sudah langsung terima Roh Kudus. Tercatat dari empat kali pembaptisan Roh Kudus,  dua  tanpa  penumpangan  tangan, yaitu yang di Yerusalem dan Kaisaria, dan dua  dengan  penumpangan  tangan  Rasul, yaitu di Samaria oleh Rasul Petrus, Rasul khusus untuk bangsa Yahudi, dan di Efesus oleh  Rasul  Paulus,  Rasul  khusus  untuk bangsa non-Yahudi. Selanjutnya siapapun juga  yang  mencoba-coba  melaksanakan  Pembaptisan Roh Kudus, bisa dikategorikan sebagai  penghujatan,  karena  Roh  Kudus adalah salah satu Pribadi Tritunggal Allah.

MEMIMPIN ORANG PERCAYA
Setelah seseorang bertobat dan mengaminkan bahwa Yesus Kristus dihukumkan menggantikannya,  maka  Roh  Kudus memeteraikannya (Ef.1:13)  dan  diam  di dalam orang tersebut (I Kor.6:19, 2 Tim 1:14).  Kondisi  Roh  Kudus  diam  secara permanen di dalam seseorang belum pernah terjadi  sejak  Kejadian 6:3  hingga  hari Pentakosta. Sejak pembaptisan Roh Kudus di Yerusalem, Roh Kudus akan tinggal di dalam hati setiap orang yang PERCAYA pada Injil.

Sejak kapankah Roh Kudus tinggal di dalam hati seseorang? Efesus 1:13 menyatakan sejak orang tersebut percaya, maka ia dimeteraikan oleh Roh Kudus, bukan oleh penumpangan  tangan  seseorang.  Tujuan utama Roh Kudus diam di dalam hati orang kudus ialah untuk memimpinnya menjalani hidup kekristenan yang memuliakan Tuhan.

Memimpin orang percaya atau orang kudus memahami kebenaran. Tentu kebenaran yang di dalam Alkitab, yaitu kitab yang ditulis oleh Roh Kudus. Demi tidak terombang-ambing berbagai manuver iblis, Allah  mengakhiri  pewahyuanNya  hingga kitab Wahyu 22:21. Sesudah wahyu terakhir tersebut, Allah  tidak  menurunkan  wahyu lagi. Manusia tidak boleh terpengaruh berbagai bentuk wahyu pasti akan dimunculkan iblis. Roh Kudus ingin memimpin orang kudus  memahami  kebenaran  yang  telah dituliskanNya. Oleh sebab itu orang-orang kudus harus rajin mempelajari Alkitab sambil berdoa memohon hikmat dari Tuhan.

Hal yang kedua selain memahami kebenaran Alkitab ialah memimpin kita menjalani  kehidupan  sehari-hari.  Handbook penuntun kehidupan orang kudus tetap adalah Alkitab, dan Roh Kudus menuntun orang kudus  untuk  mematuhinya.  Kalau  orang kudus tidak mematuhinya maka Roh Kudus akan sedih (Ef.4:30).

Ingat, Roh Kudus tidak bersaksi untuk diriNya atau meninggikan diriNya, melainkan Yesus Kristus (Yoh.15:26). Ia memimpin  orang  kudus  untuk  mengenal  Yesus Kristus dengan benar. Saksi Jehovah tidak mungkin benar dalam menafsirkan Alkitab karena  mereka  tidak  dipimpin  Roh Kebenaran. Mereka telah sangat menghujat Roh Kebenaran dengan menurunkan derajatNya  dari  Roh  Allah menjadi  kuasa  aktif  Allah. Kelompok  Saksi  Jehovah bukan  hanya  menghujat Yesus  bahkan  juga menghujat Roh Allah.

Orang-orang  kudus tidak  diperintahkan  untuk berdoa  kepada  Roh  Kudus namun tetap tidak berarti boleh  dihujat.  Merendahkan  Roh  Kudus seperti kelompok Saksi Jehovah itu salah sebaliknya menyanjung, memuji serta berdoa kepada Roh Kudus seperti dilakukan oleh sebagian orang Kristen juga tidak tepat. Karena tujuan dan kerja Roh Kudus adalah untuk menerangi manusia pada umumnya tentang  Yesus  Kristus,  dan  memimpin orang-orang  yang  menyambut  Yesus Kristus.

Tidak ada perintah kepada orang-orang Kudus untuk berdoa kepada Roh Kudus, melainkan  Roh  Kudus  yang memimpin orang-orang  Kudus  berdoa  kepada  Bapa atau  Tuhan Yesus. “Demikian  juga  Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.    Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh  itu,  yaitu  bahwa  Ia,  sesuai  dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang-orang kudus” (Roma 8:26-27).

Tuhan  Yesus  pernah  berkata  kepada Para Rasul bahwa Dia memang akan pergi, namun Dia akan kembali dan diam bersama-sama mereka (Yoh.14:18-20). Jelas sekali bahwa  Roh  Kudus  adalah  sesungguhnya Roh Yesus (Fil.1:19, Kis.16:7)), seperti kata Tuhan Yesus kepada para Rasul,  “Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu” (Yoh.14:28).

Siapapun yang salah faham tentang Roh Kudus,  seperti  kelompok  Saksi  Jehovah sudah pasti akan juga salah faham tentang Yesus Kristus, dan akan salah faham atas doktrin-doktrin  utama  kekristenan.  Roh Allah atau Roh Kebenaran atau Roh Kudus atau Roh Yesus, adalah pribadi Allah yang diutus  Bapa  untuk  menggantikan  peran Yesus  Kristus  yang  sebagai  Juruselamat. Roh  Yesus  datang  dengan  tujuan  agar manusia  mengenal  Yesus  Kristus  dan memimpin  setiap  orang  yang  membuka hatinya terhadap kebenaran Yesus Kristus.  Ia bekerja dengan tidak menonjolkan diri, Ia bekerja mengetuk hati, dan memimpin hati yang menerima Yesus.***

Sumber: PEDANG ROH Edisi 67 Tahun XVI  April-Mei-Juni 2011

No comments:

Post a Comment