Film klasik "YESUS" yang diproduksi The JESUS Film Project, telah berusia lebih dari 30 tahun dan telah diterjemahkan ke lebih dari 1.100 bahasa. Film yang merupakan pelayanan dari Campus Crusade for Christ ini masih tetap efektif untuk penjangkauan dalam berbagai konteks.
Kini film tersebut dibuat dalam versi animasi khas Jepang (anime) berdurasi pendek dengan judul "My Last Day" (Hari Terakhirku), yang menceritakan kisah penyaliban Yesus melalui sudut pandang penjahat yang tergantung di samping-Nya. Film ini dibuka dengan adegan tentara secara brutal mencambuk Yesus dan kerumunan orang-orang yang marah, sedangkan sang penjahat melihat keluar dari sel-nya. Penyesalan dan pertobatan harus ditebusnya di kayu salib, dan rasa bersalah menyebabkan dia menyadari bahwa Yesus tidak bersalah.
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja," kata si penjahat yang bertobat. Meskipun tergantung di kayu salib, ia dihibur oleh janji dari sorga.
Senior Associate The JESUS Film Project, Greg Gregoire, mengatakan apa yang mereka kerjakan kini adalah bagian dari strategi terbaru dari pelayanan mereka untuk membuat dan menerjemahkan cerita tentang Yesus dalam "bahasa hati di dunia."
"Bahasa hati adalah kombinasi dari dua faktor: pertama, bahasa ibu dan faktor kedua adalah gaya komunikasi dari orang yang ingin menerima informasi," jelas Gregoire.
Menyadari bahwa film pendek adalah medium yang lebih reseptif, Gregoire menilai bahwa orang-orang sekarang yang sudah banyak melek huruf akan lebih memilih film dari format cerita dibandingkan hal-hal lainnya. Atas dasar itulah, tambahnya, ‘My Last Day’ diproduksi dalam durasi yang tidak terlalu panjang.
"Orang menyukai cerita," kata Gregoire. "Injil adalah cerita yang terbesar."
Dengan versi baru yang asli, menggunakan teknik animasi penuh gaya, ini terbukti populer di seluruh dunia, sehingga pelayanan ini diharapkan efektif menjangkau kaum muda.
"Ini tidak akan jadi film YESUS dari kakek-nenek mereka. Ia bahkan tidak akan menjadi 'The Passion of the Christ' orangtua mereka. Ini akan menjadi cerita tentang Yesus yang diceritakan dalam bahasa mereka," ungkap penulis film Barry Cook, yang telah mengarahkan film 'Mulan' dan menjadi supervisor efek visual untuk film 'Beauty and Beast'.
"My Last day" adalah film Kristen pertama dengan gaya animasi Jepang yang diproduksi secara profesional. Studio 4°C, sebuah studio animasi terkemuka Jepang di Tokyo yang didirikan oleh Eiko Tanaka, menjadi perusahaan penanggung jawab animasi dalam film ini.
Film "YESUS" (1979) merupakan film yang paling banyak diterjemahkan dan paling banyak ditonton dalam sejarah, dengan lebih dari 6 miliar penonton di 229 negara.
"My Last Day" akan diluncurkan perdana di seluruh dunia secara online pada 21 April 2011. Saat ini trailer tersedia di situs Global Short Film Network. (Christian Post)
Kini film tersebut dibuat dalam versi animasi khas Jepang (anime) berdurasi pendek dengan judul "My Last Day" (Hari Terakhirku), yang menceritakan kisah penyaliban Yesus melalui sudut pandang penjahat yang tergantung di samping-Nya. Film ini dibuka dengan adegan tentara secara brutal mencambuk Yesus dan kerumunan orang-orang yang marah, sedangkan sang penjahat melihat keluar dari sel-nya. Penyesalan dan pertobatan harus ditebusnya di kayu salib, dan rasa bersalah menyebabkan dia menyadari bahwa Yesus tidak bersalah.
"Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja," kata si penjahat yang bertobat. Meskipun tergantung di kayu salib, ia dihibur oleh janji dari sorga.
Senior Associate The JESUS Film Project, Greg Gregoire, mengatakan apa yang mereka kerjakan kini adalah bagian dari strategi terbaru dari pelayanan mereka untuk membuat dan menerjemahkan cerita tentang Yesus dalam "bahasa hati di dunia."
"Bahasa hati adalah kombinasi dari dua faktor: pertama, bahasa ibu dan faktor kedua adalah gaya komunikasi dari orang yang ingin menerima informasi," jelas Gregoire.
Menyadari bahwa film pendek adalah medium yang lebih reseptif, Gregoire menilai bahwa orang-orang sekarang yang sudah banyak melek huruf akan lebih memilih film dari format cerita dibandingkan hal-hal lainnya. Atas dasar itulah, tambahnya, ‘My Last Day’ diproduksi dalam durasi yang tidak terlalu panjang.
"Orang menyukai cerita," kata Gregoire. "Injil adalah cerita yang terbesar."
Dengan versi baru yang asli, menggunakan teknik animasi penuh gaya, ini terbukti populer di seluruh dunia, sehingga pelayanan ini diharapkan efektif menjangkau kaum muda.
"Ini tidak akan jadi film YESUS dari kakek-nenek mereka. Ia bahkan tidak akan menjadi 'The Passion of the Christ' orangtua mereka. Ini akan menjadi cerita tentang Yesus yang diceritakan dalam bahasa mereka," ungkap penulis film Barry Cook, yang telah mengarahkan film 'Mulan' dan menjadi supervisor efek visual untuk film 'Beauty and Beast'.
"My Last day" adalah film Kristen pertama dengan gaya animasi Jepang yang diproduksi secara profesional. Studio 4°C, sebuah studio animasi terkemuka Jepang di Tokyo yang didirikan oleh Eiko Tanaka, menjadi perusahaan penanggung jawab animasi dalam film ini.
Film "YESUS" (1979) merupakan film yang paling banyak diterjemahkan dan paling banyak ditonton dalam sejarah, dengan lebih dari 6 miliar penonton di 229 negara.
"My Last Day" akan diluncurkan perdana di seluruh dunia secara online pada 21 April 2011. Saat ini trailer tersedia di situs Global Short Film Network. (Christian Post)
No comments:
Post a Comment