Wednesday, September 29, 2010

Debat Teologi Ioanes Rakhmat VS Budi Asali (Part 3)

IOANES RAKHMAT : Budi Asali : Memang, tetapi perintah dalam Mat 10:5-6 ini hanyalah perintah sementara, yang dibatalkan dengan adanya perintah dalam Mat 28:19-20 itu. Bahkan sebelum itu, yaitu dalam Luk 22, sudah kelihatan bahwa perintah dalam Mat 10:5-6 itu sudah dibatalkan.Bdk. Luk 22:35-36 - “(35) Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa?" (36) Jawab mereka: ‘Suatupun tidak.’ KataNya kepada mereka: ‘Tetapi sekarang ini, siapa yang mempunyai pundi-pundi, hendaklah ia membawanya, demikian juga yang mempunyai bekal; dan siapa yang tidak mempunyainya hendaklah ia menjual jubahnya dan membeli pedang”.

2) Mari kita perhatikan Mat 10:5-6 itu, bahkan sampai ay 15nya. Mat 10:5-15 - “(5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: ‘Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, (6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. (7) Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat. (8) Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setan-setan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. (9) Janganlah kamu membawa emas atau perak atau tembaga dalam ikat pinggangmu.

Sunday, September 26, 2010

Debat Teologi Ioanes Rakhmat VS Budi Asali (Part 2)

IOANES RAKHMAT : Thanks untuk jawaban anda, saya akan segera menanggapinya namun ada titipan dari teman saya (Tong) buat anda :

Budi Asali :
Mat 28:19nya hanya mengatakan ‘dalam nama dari Bapa, dan dari Anak, dan dari Roh Kudus’. Sekalipun ini memang dipakai sebagai salah satu dasar Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal, tetapi ini belum bisa disebut sebagai rumusan / formula tentang Allah Tritunggal. Disamping itu, Yesus adalah Allah sendiri, lalu apanya yang aneh kalau Ia mengajarkan apa yang pada saat itu belum ada? ITU PASTI SUDAH ADA DALAM PIKIRAN ALLAH. Betul-betul lucu kalau ini dijadikan bukti bahwa ay 19 itu bukan kata-kata Yesus, tetapi penambahan oleh Matius.

Tong:
Hahaha... pak Budi perhatikan yang saya beri kapital dan garis bawah, pak Budi hebat lho bisa membaca pikiran Allah, boleh tahu pak kesimpulan itu tahu dari mana? boleh nebak-nebak ya?

Friday, September 24, 2010

Debat Teologi Ioanes Rakhmat VS Budi Asali (Part 1)

Perdebatan via internet antara Dr. Ioanes Rakhmat, sang Teolog Liberal yang mengaku Kristen dengan Pdt. Budi Asali, M. Div dari GKRI Golgotha.

IOANES RAKHMAT : Anda menulis : Perintah Yesus untuk menjadikan semua bangsa murid Yesus (Mat 28:19-20) menunjukkan bahwa: a) Yesus memang adalah satu-satunya jalan ke surga. Kalau memang Yesus bukan satu-satunya jalan keselamatan, untuk apa ada perintah untuk memberitakan Injil / membawa semua orang untuk datang kepada Yesus? b) Orang yang tidak pernah mendengar tentang Yesus juga akan binasa / masuk neraka! Kalau orang yang tidak pernah mendengar Injil bisa masuk surga, maka untuk apa kita diperintahkan untuk memberitakan Injil? Bahwa kita diperintahkan untuk memberitakan Injil dan menjadikan semua bangsa murid Yesus, jelas menunjukkan bahwa orang yang tidak pernah mendengar Injil juga pasti tidak bisa selamat. Pandangan ini didukung oleh beberapa bagian Kitab Suci yang lain seperti: Ro 2:12a – Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat. Dalam jaman Perjanjian Lama, orang di luar Israel / Yahudi yang tidak pernah mempunyai hukum Taurat, dikatakan binasa tanpa hukum Taurat. Analoginya, dalam jaman Perjanjian Baru, orang yang tidak pernah mendengar Injil, akan binasa tanpa Injil! Ro 10:13-14 – Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan. Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepadaNya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya?. Text ini membentuk suatu rantai. Orang yang berseru kepada nama Tuhan akan selamat, tetapi ia tidak akan bisa berseru kepada nama Tuhan kalau ia tidak percaya kepada Tuhan. Dan ia tidak akan bisa percaya kepada Tuhan kalau ia tidak perneh mendengar tentang Dia. Dan ia tidak akan bisa mendengar tentang Dia, kalau tidak ada yang memberitakan Injil kepadaNya. Jadi, kalau tidak ada orang yang memberitakan Injil kepadanya, ia tidak bisa mendengar tentang Dia, sehingga tidak percaya kepadaNya, sehingga tidak bisa berseru kepadaNya, sehingga tidak bisa diselamatkan. Dengan demikian jelaslah bahwa orang yang tidak diinjili / tidak pernah mendengar tentang Yesus, pasti tidak selamat. Fakta Kitab Suci inilah yang mendasari pengutusan misionaris ke tempat-tempat yang belum pernah dijangkau Injil. Yeh 3:18 – Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! – dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu. Sesuatu hal lain yang perlu diingat adalah bahwa dalam rasul-rasul melaksanakan perintah ini, mereka memberitakan Injil kepada orang-orang yang sudah beragama sekalipun (agama Yahudi). Dan bagaimanapun mereka diancam untuk tidak memberitakan Injil,


Wednesday, September 22, 2010

Wycliffe Bible Translators: Whither Bound?

Republished July 28, 2010 (first published in O Timothy magazine, volume 5, issue 9-10, 1988) (David Cloud, Fundamental Baptist Information Service, fbns@wayoflife.org) -

From time to time, friends and churches have asked me about Wycliffe Bible Translators. This organization wields a very powerful influence through its sheer size, through the many translations it is producing, and through its training programs. I feel it is crucial that we put into print a concise answer to this matter.

GREAT DIVERSITY
First, we must emphasize that within Wycliffe is considerable diversity of thought and practice. When you are dealing with a group as massive as this--roughly 5,000 workers from 70 denominations--it is impossible that every individual within that group fit an exact mold. Let us make it clear, therefore, that we are not speaking of so much of individuals within Wycliffe; we are speaking of the organization as a whole. Not every Wycliffe person is a charismatic, for example. But many are. Not every Wycliffe person supports ecumenical relations with Rome. But a great many do.

Saturday, September 18, 2010

Wycliffe Bible Translators and Rome


WYCLIFFE’S HISTORY
A linguistics training school called “Camp Wycliffe” was founded in 1934 by missionaries William Cameron Townsend and L.L. Legters. It was named after John Wycliffe, the father of the English Bible, and the goal was to provide Bibles in every language of the earth. This project became the Summer Institute of Linguistics (now known as SIL International). Townsend had created an alphabet for and translated the N.T. into Cakchiquel in Guatemala and he wanted to train missionaries to repeat this process in other minority languages. This small training school grew into the Summer Institute for Linguistics (now called SIL International). It is the linguistics arm of Wycliffe Bible Translators. It describes itself as “a non-profit, faith-based, scientific organization with the main purpose to study, develop and document lesser-known languages for the purpose of expanding linguistic knowledge, promoting world literacy and aiding minority language development.”

Tuesday, September 14, 2010

Cara Kuno Memperoleh Kekayaan

“Tangan orang yang lamban membuat miskin, tetapi
tangan orang rajin menjadikan kaya” Amsal 10:4

Bacaan Alkitab Setahun: Mazmur 33; 1 Tesalonika 5; Yesaya 17-18

JAWABAN.com-Jika hari ini Anda bertanya kepada 10 orang secara acak apakah mereka ingin menjadi orang kaya, saya dapat pastikan lebih dari setengahnya akan menjawab iya. Saya bukanlah peramal atau cenayang hingga dapat menebak hasil survei Anda, tetapi secara logika, tidak ada satupun manusia di dunia ini ingin hidup susah. Bahkan, bila Anda membaca di Alkitab, Anda akan menemukan ayat dimana Allah sendiri rindu para pengikut-Nya di bumi hidup dalam kelimpahan berkat-berkat- Nya.

Meskipun Allah telah berjanji kepada Anda dan saya untuk menjadikan kita orang yang kaya, tetapi janji itu tidak akan tergenapi apabila kita hanya diam saja di rumah. Kita harus melakukan sebuah usaha agar janji-Nya tentang hal ini benar-benar terjadi di dalam kehidupan kita.

Saturday, September 11, 2010

MOST BAPTIST CHURCHES DO NOT EXERCISE DISCIPLINE

Updated August 11, 2010 (first published May 29, 2000) (David Cloud, Fundamental Baptist Information Service) -

One of the root problems with the lack of spiritual power and zeal in Baptist churches today is the neglect of discipline. This affects the nation as a whole. When President Bill Clinton committed adultery and lied to the country about it and tried to pervert the judicial system to cover himself, there was a call for his home church to exercise discipline. Bill Clinton is a member of Immanuel Baptist Church in Little Rock, Arkansas, which is affiliated with the Southern Baptist Convention. At that time, an Associated Press article quoted Timothy George, dean of Beeson Divinity School at Samford University (Southern Baptist) as follows: “Church discipline was common among Baptists until early this century, when it faded as people abused the system to carry out vendettas” (AP, Sept. 12, 1998). Dean Register, president of the Mississippi Baptist Convention, confirmed this, saying: “It’s very unusual for Southern Baptist churches to take disciplinary action against an individual” (The Sun Herald, Biloxi, Mississippi, Sept. 13, 1998).

Thursday, September 09, 2010

KIAT MENGATASI BEBAN HIDUP YANG BERAT

Bayangkan betapa menderitanya seekor sapi, yang menarik gerobak sarat dengan muatan. Badannya kurus tanda kurang diberi makan, masih lagi dihajar dengan cambuk oleh tuannya yg kejam. Dengan sekuat tenaga sapi itu menarik keluar gerobak yg terperosok kedalam kubangan di jalan itu, tapi sia sia. Lalu datang seorang pria yg berbelas kasihan melihat penderitaan hewan itu, membantu mendorong gerobak itu sehingga boleh keluar dari kubangan...

Begitulah ilustrasi kita manusia, menanggung beban hidup di dunia ini, karena hidup ini tak luput dari masalah, dan masalah itu kian bertambah seakan berpacu dengan bergulirnya waktu. Beban hidup kita semakin bertambah seiring detik jarum jam. Sebutlah, TDL PLN naik, subsidi BBM dicabut, harga bahan pokok di pasar meroket, biaya pendidikan anak tak terkendali, musibah terjadi dimana mana, ancaman teroris masih menghantui, kejahatan meningkat, dan masih banyak lagi. Hidup kita menjadi letih dan lesu nyaris putus asa. Di tengah kesulitan hidup yg memuncak ini, suara Yesus terdengar berkata: "Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang kupasang dan belajarlah kepada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang enak, dan beban-Kupun ringan" (Matius 11:28-30)

Tuesday, September 07, 2010

Masturbasi - apakah menurut Alkitab itu adalah dosa?

Alkitab tidak pernah secara khusus mencantumkan masturbasi atau menyatakan apakah masturbasi berdosa atau tidak. Fakta bahwa Alkitab tidak berbicara apa-apa mengenai masturbasi tidak berarti bahwa masturbasi diperbolehkan. Alkitab bahkan mengajar kita untuk menghindari percabulan (Efesus 5:3). Saya tidak bisa melihat bagaimana masturbasi dapat lolos dari ujian ini. Kadang cara yang baik untuk menguji apakah sesuatu merupakan dosa atau tidak adalah apakah Anda akan bangga dan menceritakan apa yang Anda lakukan pada orang-orang lain. Jikalau itu adalah sesuatu yang Anda akan rasa malu saat orang lain mengetahuinya, besar kemungkinan itu adalah dosa. Cara lain yang bagus untuk mengujinya adalah melihat apakah Anda bisa dengan hati nurani yang tulus minta Tuhan memberkati dan menggunakan apa yang Anda lakukan itu bagi rencanaNya yang baik. Saya rasa masturbasi tidak memenuhi syarat sebagai sesuatu yang dapat kita "banggakan" atau yang bisa kita syukuri.

Sunday, September 05, 2010

GERAKAN BAKAR AL QURAN

YABINA--“siapakah yang akan berbuat jahat terhadap kamu, jika kamu rajin berbuat baik? Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu. Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” (1Petrus 3:13-17)

Pagi ini Senin 2 Agustus 2010, ketika membuka komputer, penulis membaca dua berita yang penting untuk direnungkan. Pertama seorang teman yang akan naik pesawat dari Bandara Sukarno Hatta minggu malam menulis melalui blackberrynya: “I heard to day in Bekasi there was a religion tension, against church worship on the street of Batak Congregation.” Kedua berita Detik News, Senin, 02/08/2010, menulis artikel berjudul: Gereja di Florida Prakarsai ‘Gerakan Bakar Al Quran’ yang dimulai dengan alinea berbunyi: “Kerukunan antaragama di Amerika Serikat (AS) sedang mendapatkan cobaan. Dove World Outreach Center, sebuah gereja perjanjian baru non-denominasi di Gainesville, Florida, AS, akan menjadi tuan rumah 'Hari Pembakaran Al Quran Internasional' dalam memperingati 9 tahun tragedi serangan 11 September 2001.”

Friday, September 03, 2010

Berita Bulanan Agustus 2010

KOREA UTARA MENGHUKUM MATI TIGA PEMIMPIN GEREJA RUMAH
Berikut ini disadur dari The Christian Post, 19 Agustus 2010: "Korea Utara menghukum mati tiga orang pemimpin gereja bawah tanah dan memenjarakan 20 orang Kristen lainnya, demikian dilaporkan oleh sebuah agensi berita yang berfokus di Asia. Walaupun eksekusi dan pemenjaraan terjadi di pertengahan Mei, berita baru tersebut muncul bulan ini. Menurut AsiaNews, polisi Korea Utara menyerbu sebuah rumah di Kuwal-dong di wilayah Pyungsung, propinsi Pyongan, dan menangkap keseluruhan dari 23 orang percaya yang berkumpul di sana untuk aktivitas religius. Pemimpin-pemimpin dihukum mati dan segara dieksekusi. 20 orang lainnya dilaporkan dikirim ke penjara kerja paksa No. 15 yang sudah terkenal di daerah Yodok. 23 orang Kristen tersebut menjadi beriman setelah beberapa dari mereka berpergian ke Cina dalam urusan bisnis dan bertemu dengan anggota-anggota gereja di sana.....Ada kira-kira 400000 orang Kristen di Korea Utara yang senantiasa hidup di bawah ancaman penjara, penyiksaan atau eksekusi mati di hadapan umum jika otoritas berhasil membongkar identitas Kristen mereka. Menjadi seorang Kristen di Korea Utara dianggap sebagai salah satu kejahatan yang paling parah oleh pemerintah yang sangat opresif di sana. Semua warga negara diharuskan ikut bidat kepribadian yang berkisar pada penyembahan diktator yang ada saat ini dan ayahnya yang telah meninggal."

Wednesday, September 01, 2010

TEMPLE DENIAL VS ARCHAEOLOGY

The following is excerpted from The Fight for Jerusalem: Radical Islam, the West, and the Future of the Holy City by Dore Gold (Washington, D.C.: Regnery Publishing, 2007):

“[T]he Palestinians’ battle for Jerusalem incorporates more than just the frontal, military assault of the intifada. Its first stages entailed a campaign by Arafat to completely delegitimize the Israeli claim to the city. This began on the ninth day of the Camp David summit [in the year 2000], when Arafat subjected Clinton to a lecture of staggering historical revisionism. His central argument was that the biblical temple never existed on the Temple Mount or even in Jerusalem. Arafat baldly asserted that ‘There is nothing there [i.e., no trace of a temple on the Temple Mount],’ further insisting that ‘Solomon’s Temple was not in Jerusalem, but Nablus.’ ...

[This] doctrine of ‘Temple Denial’ quickly became a new Palestinian dogma that was even repeated, with the firmest conviction, by Western-educated Palestinian officials who are assiduously courted by the international media. ...