Friday, June 20, 2008

SATU DALAM AMANAT


"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung dunia."

Dengan tema "SATU DALAM AMANAT: Bersama Mengemban Amanat Penginjilan, Membangun Persepsi Misi yang Integral, Konseptual dan Kontekstual", PGTI (Persekutuan Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia) mengadakan Konferensi Gereja-Gereja Tionghoa Indonesia (KGTI) IX. PGTI merupakan lembaga yang mewadahi sinode-sinode Gereja-Gereja Tionghoa yang ada di Indonesia. Sebagian besar anggota PGTI juga merupakan anggota PGI dan PGLII.

Bertempat di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, Opening Ceremony KGTI tanggal 9 Juni 2008 berlangsung meriah. KGTI IX ( Konferensi Gereja-Gereja Tionghos Indonesia) telah dibuka dengan meriah dan sukses oleh Ketua PGTI Bpk. Suhendro Hadiwidjojo dan Sekjen CCCOWE (Chinese Coordination Centre for World Evangelization) Rev. Morley Lee, serta pemukulan Gong dilakukan oleh Bpk. Dirjen Bimas Kristen Dr. Jason Lase. Didahului oleh Bpk. Suhendro beserta Rev. Morley Lee yang bersama-sama menekan tombol pembukaan Konferensi ini. Upacara pembukaan KGTI dimeriahkan pula oleh Paduan Suara Gabungan Bali dan PS Oikumene Bali serta Group Kulintang. KGTI IX dihadiri oleh sekitar 900 peserta bersama relawan. Sekjen CCCOWE Rev. Morley Lee berkenan memberikan kata sambutan untuk para peserta Konferensi. Para Relawan KGTI sangat bersemangat mempersiapkan Konvensi KGTI ( Konperensi Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia). KGTI IX yang diselenggarakan dengan Meriah dan sukses diikuti oleh 806 Pekerja Gerejani dan Hamba Tuhan. Acara ini Konferensi Gereja-Gereja Tionghoa Indonesia ( KGTI ) diselenggarakan selama 4 hari mulai tgl. 9 -12 Juni 2008 di pulau Bali. Main Ballroom dipadati hampir 1000 orang pengunjung.

KGTI IX yang berlangsung meriah, dengan jumlah peserta yang mencapai 806 orang ini berlangsung di Sanur Paradise Plaza Hotel, pulau Bali. Kali ini mengundang pelbagai pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain: Pdt. Caleb Tong, Pdt. Benny Solichin, Pdt. Robby Chandra.

Dalam Kongres ini juga dibacakan Bali Declaration 2 oleh Wakil Ketua Umum PGTI, Bp. Pdt. A.O. Angkasa yang menerjemahkan BALI DECLARATION ke Bahasa Indonesia. KGTI IX yang diselenggarakan pada tgl. 9 - 12 Juni 2008 telah ditutup dengan meriah pada tgl.12 Juni 2008 pagi di Sanur Paradise Plaza Hotel, Bali, dibarengi dengan Ikrar Bersama Bali Declaration . Sekjen CCCOWE - Rev. Morley Lee, memberikan sambutan yang mengharukan pada upacara penutupan KGTI ini. Selaku Ketua Umum PGTI adalah Bpk. Suhendro Hadiwidjojo dan Menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PGTI, Bpk. Subianto Tjandra. Pada penutupan ini, Para peserta KGTI memberikan Penghargaan/Tribute kepada para RELAWAN, yang telah bekerja keras tanpa mengenal lelah selama persiapan dan masa penyelenggaraan Konferensi. Pada Konvensi ini berlangsung acara Singing the anthem dimana Para pengurus dari PGTI dan CCCOWE be-sama-sama menyanyikan Anthem Konferensi "LIGHT UP YOUR CANDLE (Nyalakan Terangmu)"

Sekilas PGTI
Persekutuan Gereja-Gereja Tionghoa di Indonesia (PGTI) atau Communion of Chinese Churches in Indonesia (COCCI) beralamat di Komplek Wisma Angkasa Pura, Jl. Sentani No. M-27, Jakarta 10720 Indonesia.

"Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung dunia." PGTI didirikan dengan berlandaskan Kisah Rasul 1:8 dimana ayat ini merupakan nasehat yang penting dari TUHAN Yesus Kristus sebelum Ia naik ke surga, juga merupakan ayat kunci dari seluruh Kitab Kisah Para Rasul. Didalamnya terkandung: "Kesaksian yang": menjadi tanggung jawab kita. "Roh Kudus": kekuatan pendorong dari kesaksian kita. "Ujung Bumi": visi yang jauh kedepan dari kesaksian kita.

Dua tahun menjelang tahun 2000, ketika masyarakat dunia dengan penuh optimis menyongsong datangnya millenium baru, diluar dugaan terjadi krisis moneter internasional. Asia adalah wilayah pertama yang terlanda krisis tersebut, bahkan di bumi Indonesia terjadi gejolak yang belum pernah terjadisebelumnya, sehingga setiap saat hati rakyat Indonesia merasa was-was, sedih dan marah menjadi satu. Dalam situasi yang demikian TUHAN menyatakan karyaNya di Gereja-Gereja Injili Jakarta, dimana TUHAN telah menggerakkan sekelompok rekan bahwa dalam kondisi yang seperti ini sangat memerlukan persatuan, kesatuan dan saling bekerja sama.

Situasi ini juga memperlihatkan betapa pentingnya Pengabaran Injil, dan dari sisi gereja-gereja berbahasa Mandarin juga memperlihatkan betapa mendesaknya regenerasi pendidikan bahasa Mandarin. Oleh karena itu mereka terdorong dan rela melepaskan keakuannya untuk mengikuti TUHAN. Setelah melalui pengumulan doa, menunggu dan beberapa kali mengadakan penjajakan, maka atas anugerah pimpinan TUHAN pada rapat gabungan (diantara CCCOWE distrik Jakarta, Gerakan Penginjilan Era 2000, Pusat Pelayanan Musik Gerejawi, Pusat Pelayanan Literatur Injil, dan Persekutuan Gereja-Gereja Kristen Injil Jakarta) tanggal 11 Nopember 1997 telah mensponsori terbentuknya PUSAT PELAYANAN GEREJA-GEREJA INJILI INDONESIA (PPGII), yang diresmikan tanggal 29 Agustus 1998. Dari PPGII kemudian membentuk PGTI. Saat ini PGTI sudah ada di 15 kota sebagai PGTI Wilayah di Indonesia.

Tujuan PGTI adalah Melayani para jemaat

Selama kurun waktu sekian tahun ini, PPGII di bawah pimpinan dan penyertaan TUHAN, dengan semangat mengutamakan Kerajaan ALLAH telah memberikan pelayanan kepada gereja gereja. Sehingga pendirian PPGII menjadi kemuliaan bagi Tuhan. Pdt. Daniel Cahyadi Sekjen PPGII melalui doanya di hadapan TUHAN, menetapkan strategi dan arah untuk masa yang akan datang, maka dengan mempertimbangkan perubahan struktur organisasi, dibuat usulan program kerja masa depan. Diharapkan nantinya PPGII bukan saja berperan dalam pelayanan, namun juga berperan menjalankan amanat dan tanggung jawab pendoa secara kenabian. Sebagai pendoa harus:
Memiliki kepekaan terhadap trend jaman.
Memiliki kesetiaan terhadap tugas kepercayaan Allah Bapa.
Memiliki perasaan berhutang terhadap kehausan batin manusia.
Memiliki sense of mission terhadap gereja yang tak bergairah.

Team perencana dan strategi serta para pengurus departemen pada bulan agustus 2003 bertepatan dengan penyelenggaraan siding tahunan ke 5 telah mengundang Pdt. James Shia dari Chinese Christian Evangelistic Association sebagai pembicara dan juga sebagai penasehat dalam pembahasan dan perubahan struktur organisasi dan penetapan strategi.

Pada siang itu telah disetujui dan disahkan perubahan struktur organisasi menjadi 6 kelompok (departemen) utama, yaitu :
Pembaharuan gereja
Misi dan pendirian gereja
Yayasan terang dan garam
Pendidikan dan pembinaan
Himpunan usahawan dan professional
Sekretariat PPGII

Berikut adalah penjelasan tentang struktur organisasi dan sasaran program kerja dari kelompok kelompok tersebut diatas, kiranya PPGII dapat dengan sehati bekerja sama dengan sekitar 300 gereja-gereja yang tersebar di Indonesia, untuk menyebarluaskan injil, tumbuh bersama bersatu dalam kasihNya.

Visi & Misi PGTI
Visi
Sehati Sepikir Menyebarluaskan Injil Tuhan Tumbuh Bersama Menyatakan Kasih Tuhan
Sehati Sepikir; yakni bukan hanya bersatu dalam organisasi, tetapi juga bersatu dalam meneladani kehidupan Kristus.
Menyebarluaskan Injil Tuhan, yakni melalui penjabaran visi membuka wawasan baru ladang pelayanan, mendorong serta memotivasi setiap gereja bersana-sama menghimpun kekuatan untuk melaksanakan tugas misi Pekabaran Injil di dalam maupun di luar negeri.
Tumbuh Bersama, yakni mencapai pertumbuhan bersama melalui pembinaan iman, dan melengkapi jemaat dengan teknis pelayanan dengan tetap bercirikan latar belakang kebudayaan Tionghoa.
Menyatakan Kasih Tuhan, yakni menyalurkan kasih TUHAN dalam nemtuk kepedulian social, guna mewujudkan kualitas terang dan garam dunia.

Sasaran
Berpusat di Jakarta, berkembang ke seluruh Nusantara
Berpijak di Indonesia, berwawasan dunia

Misi
Melayani gereja-gereja
Mendorong kerja sama
Mengsharingkan visi
Menghimpun kekuatan
Mendorong perintis jemaat
Mencapai tujuan

Tiga “TIDAK”
Tidak ikut kegiatan politik, gereja dan politik harus ada pemisah.
Tidak ikut campur urusan intern gereja atau badan misi.
Tidak mendirikan gereja atau pusat penginjilan didaerah dan negara manapun.

Pembaharuan Gereja
Pembaharuan dan pertumbuhan gereja adalah topik yang sering kita dengar, namun dalam kenyataannya tidak mudah untuk digerakkan dan dikendalikan. Dalam menghadapi berbagai imbas zaman, gereja-gereja berlatar belakang Tionghoa kurang teguh dalam Iman juga kurang berbobot dalam kehidupan kerohanian, kurang memiliki kasih yang murni, kurang berakar dalam kebenaran, kurang dinamika dalam doa, kurang efektif dan efisien dalam memobilisasi jemaat, untuk itu PPGII akan menggerakkan mereka untuk selanjutnya lebih meningkatkan diri. Diantaranya faktor yang terpenting adalah dinamika rohani dan memobilisasi semua pihak untuk mementingkan doa.

Pembaharuan dinamika rohani
Pelatihan doa
Melalui fungsi persekutuan doa gabungan gereja gereja dan persekutuan doa wanita
Rencana pembangunan bukit doa (nama belum ditetapkan) sebagai tungku penggondokan kerohanian
Pembaharuan ibadah
Pendidikan dan Pembinaan

Pengembangan sumber daya yang utama adalah manusia, kiranya melalui pelatihan dan pembinaan dapat menghasilkan SDM dalam berbagai tingkat lapisan.

Program rencana gerakan 5250
Dalam jangka waktu 5 tahun menggerakkan Gereja-gereja Tionghoa merintis pembangunan gereja (150 jemaat baru termasuk pos) dan membantu gereja pedalaman merintis 100 jemaat baru. Pekerjaan departemen misi dan pendirian gereja ini tidak berarti menggantikan pelayanan misi gereja / sinode, namun berhubungan dengan pekerjaan misi. Jadi fungsinya sebagai saluran dan penyampaian visi bagi gereja gereja / sinode dalam pekerjaan misi, dengan tujuan mensharingkan beban visi dan amanat. Pembinaan misi PPGII mengutamakan para penginjil yang melayani di desa-desa terpencil dan dalam pembukaan / pendirian gereja-gereja disana. Dengan mengedakan pembinaan jangka pendek dan merencanakan untuk membantu dalam bahan-bahan naskah khotbah untuk menolong para penginjil dalam pelayanan diatas mimbar. Selanjutnya pekerjaan ini akan bekerjasama PPGII wilayah, sekolah-sekolah seminary.

Pembinaan pertumbuhan gereja melalui PPGII akan mengundang dan mengatur Hamba-hamba TUHAN yang bertalenta baik dari dalam maupun luar negeri untuk diatur mengadakan kebaktian khusus gabungan di wilayah-wilayah.

Pengurus Majelis Pekerja Harian PGTI

(Pengurus Periode X---4 September 2007 – 30 September 2011)


Ketua Umum : Suhendro Hadiwidjojo
Wakil Ketua :
Subianto Tjandra
Pdt. A. O. Angkasa
Yuki Chandra

Sekretaris Jendral : Pdt. Dr. Jakub S. Hosanna
Wakil SekJen : Jane Lim
Notulis :
Pdt. Dr. Jusuf Pangestu (GKY)
Pdt. Grace Elim, M.div

Bendahara : Stephen Mulyadi

Penasehat :
Pdt. Dr. Peter Wongso (Rektor Kehormatan SAAT)
Pdt. Andreas H. Simeon, M.Th
Pdt. Samuel Sewandi
Pdt. Dr. Daniel Lukas Lukito (Rektor SAAT)
Pdt. Hardi M. Farianto, B.Th
Pdt. Yohanes Adrie Hartopo, Ph.D (Rektor STTAA)
Pdt. Lukas Tjandra (Dosen SAAT)
Pdt. Philip Tjendana
Pdt. Charles Christano (GKMI)
Pdt. Bambang Wijanto (GKKK)
Pdt. Dr. Joseph Tong (Rektor STT Bandung)
Pdt. Dr. Freddy Lay (GKY)
Pdt. Pamudji, Ph.D
Pdt. Dr.Henry Efferin (GKI)
Pdt. Joshua Ong, Ph.D
Pdt. Alex Lim
Pdt. Netty Lintang
Pdt. David Iman Santoso

Ketua Sinode GKKK (Gereja Kristen Kalam Kudus),Pdt. Bambang Wijanto, S.Th yang juga menjadi peserta dalam KGTI ini menyambut baik adanya KGTI IX yang diprakarsai oleh PGTI menyatakan bahwa KGTI ini merupakan sebuah langkah baik dalam mempererat Gereja-gereja Tionghoa yang ada di Indonesia untuk lebih lagi peduli akan kondisi bangsa dan negera serta berperan aktif dalam mewarnai kehidupan bermasyarakat agar Menjadi Berkat yang nyata sehingga Terang dan Garam Kristus nyata dalam hidup sehari-hari.

Dede Wijaya, Penulis buku Pesona Alkitab, pengamat Gereja-Gereja Indonesia.

www.dedewijaya co.cc

Wednesday, June 18, 2008

KWIK KIAN GIE FOR PRESIDENT

Siapa yang tidak kenal sosok beliau? Tokoh yang sangat Nasionalis ini layak untuk diperhitungkan menjadi kandidat Calon Presiden Indonesia 2009, Wacana ini telah lama berkembang bahkan ketika Pemilu 2004 lalu, waktu itu ada kelompok-kelompok masyarakat yang ingin mencalonkan Kwik Kian Gie sebagai Calon Presiden Independen. namun UU belum memperbolehkan hal ini.

Kwik lahir di Juwana, Jawa Tengah, 11 Januari 1935. Sebentar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kemudian putra seorang pengusaha hasil bumi bernama The Kwie Kie ini, berangkat kuliah ke Nederlandsche Economische Hogeschool, Rotterdam, Belanda. Di sana pula ia bertemu dengan Dirkje Johanna de Widt, gadis Rotterdam yang kemudian menjadi isterinya. Dua dari tiga anaknya juga lahir di kota itu.

Saturday, June 14, 2008

Berita dari Way of Life Ministry

PENEMU PAKAIAN `PANTSUIT' UNTUK WANITA MENINGGAL
Yves Saint Laurent, yang menciptakan pantsuit untuk wanita (jas dengan celana), meninggal pada tanggal 1 Juni pada umur 71. Ia menghidupi hidup yang secara moral hancur, dan ini adalah hal yang biasa dalam industri fashion. Ia adalah seorang homoseksual, pernah mendekam di institusi psikiatris, dan kecanduan obat-obatan. Partner homoseksualnya, Pierre Berge, mengatakan bahwa Saint Laurent "memainkan peran" dalam pembebasan wanita. Sesungguhnya, dia memainkan peran memperbudak mereka kepada fashion dan menggoda mereka untuk menolak feminimitas yang Allah berikan. Ia menciptakan pakaian `pantsuit' pada tahun 1966 sebagai bagian dari pemberontakan budaya rock & roll. Jurnalis Inggris Linda Grant mengobservasi bahwa pantsuit "membawa wanita ke tingkat yang sama dengan laki-laki dalam hal fashion" dan adalah "sumbangsih fashion terhadap feminisme." ("Feminism Was Built on the Trouser Suit," The Guardian, 3 June 2008). Gembala David Kidd memberi peringatan: "Dari antara semua serigala dalam budaya yang memangsa prinsip-prinsip Kristiani, tidak ada yang lebih kejam terhadap kewanitaan yang bermoral dan sopan daripada fashion modern. Dari rok pendek, hingga baju ketat, potongan dada rendah, hingga jeans yang `low-rise,' setiap gelombang fashion yang baru menantang wanita untuk membuang sikap hati-hati mereka dan mempertunjukkan diri dengan cara yang baru dan lebih berani. Tragisnya, banyak wanita Kristen telah mengorbankan hal-hal yang berharga seperti kesopanan, kepantasan, dan kehati-hatian kepada serigala budaya yang tak kenal ampun itu, yang tidak pernah akan puas." (David Kidd, The Fall and Rise of Christian Standards, hal. 87-88).

SEKOLAH BISNIS INDIA MEMAKAI DEWA MONYET SEBAGAI DIREKTUR
Sardar Bhagat Singh College of Technology and Management di Lucknow, India, menunjuk dewa monyet India, Hanuman, sebagai direktur. Ia bahkan diberikan kantor sendiri, lengkap dengan meja dan komputer laptop, dan semua tamunya harus masuk ke kantornya tanpa alas kaki sebagai tanda hormat. Hanuman adalah dewa monyet India. Vivek Kangdi, wakil direktur dari sekolah tersebut, mengatakan: "Ketika kami sedang mencari seorang direktur untuk perusahaan kami, kami melacak banyak nama-nama besar dalam bidan teknologi dan manajemen. Pada akhirnya kami memutuskan pada Lord Hanuman, karena tidak ada yang lebih besar dari pada dia" ("Indian School Names," AP, 7 Juni 2008). Perguruan Tinggi Sardar Bhagat Singh, yang buka tahun lalu, memberikan gelar dalam bidang teknik dan manajemen. Tentunya orang-orang India ini tahu bahwa tindakan mereka akan menyebabkan banyak yang mencemooh, tetapi mereka rela untuk menderita cemooh tersebut. Orang-orang Kristen yang percaya Alkitab seharusnya sama beraninya demi Tuhan Yesus Kristus, Pencipta dan Juruselamat dunia, sebagaimana para Hindu ini bagi Hanuman. "Karena itu marilah kita pergi kepada-Nya di luar perkemahan dan menanggung kehinaan-Nya" (Ibrani 13:13).

GEMBALA SIDANG DIANIAYA OLEH "HUKUM ANTI BENCI" DI KANADA
Berikut ini disadur dari "Government to Pastor: Renounce Your Faith," WorldNetDaily, 9 June 2008: "Pemerintah Kanada telah memerintahkan seorang gembala sidang Kristen untuk menyangkali imannya dan untuk tidak pernah lagi menyatakan perlawanan moral terhadap homoseksualitas, menurut sebuah laporan terbaru. Di dalam keputusan yang baru keluar beberapa hari lalu oleh pengadilan jadi-jadian Alberta Human Rights Tribunal, gembala sidang Injili Stephen Boisson dilarang mengungkapkan sudut pandangnya yang berdasarkan Alkitab tentang homoseksualitas, dan dipaksa membayar [$7000] atas `kerusakan karena sakit hati dan penderitaan' dan juga diharuskan meminta maaf kepada para aktivis yang komplain telah dia lukai....Boisson telah menulis sebuah surat kepada editor koran lokalnya, Red Deer, pada tahun 2002, yang mengecam kemajuan para aktivis homoseksual sebagai sesuatu yang `jahat' dan berkata: "Anak-anak yang berumur 5 dan 6 tahun terpapar kepada literatur dan bimbingan homoseksual di sekolah negeri yang merusak secara psikologis maupun fisiologis.' Aktivis yang dimaksud, guru lokal Darren Lund, mengajukan gugatan dan keputusan bersalah oleh Lori G. Andreachuk, seorang pengacara, keluar beberapa minggu yang lalu. Keputusan terbaru berkaitan dengan penetapan hukuman....Dan mengenai masa depan, Andreachuk menulis, "Mr. Boissoin dan The Concerned Christian Coalition Inc. harus berhenti menerbitkan di surat kabar, email, radio, pidato umum, atau Internet, pernyataan-pernyata an yang menjelekkan tentang gay dan homoseksual. ...Lebih lanjut lagi, semua komentar yang menjelekkan homoseksual harus dihapus dari Website-website dan publikasi Mr. Boissoin dan The Concerned Christian Coalition Inc." menurut sang pengacara... ..Ezra Levant, seorang penulis dan pengacara yang juga telah diserang oleh HRC, mengatakan dalam blognya: "Pemerintah kini percaya bahwa jika mereka tidak mampu meyakinkan seorang gembala sidang Kristen bahwa ia salah, maka mereka tinggal memerintahkan dia untuk menghukum diri sendiri? Di luar pengadilan-pengadil an Stalin Rusia dan Mao Cina, di mana lagikah kegiatan Orwellian seperti ini dapat dianggap sebagai keadilan?... .Pada esensinya, Alberta Human Rights Tribunal sedang memerintahkan sang pelayan Tuhan untuk menyangkali iman Kristianinya, karena perlawanannya terhadap homoseksualitas didasarkan pada Alkitab."

FASHION DAN BONEKA UNTUK ANAK PEREMPUAN
"Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu" (Ams. 22:6). Ayat ini mengingatkan kita bahwa mendidik anak mengenai pakaian yang sopan mulai dari masa kanak-kanak. Waktu yang terbaik untuk mengajar seorang anak perempuan tentang berpakaian secara sopan adalah ketika ia masih merangkak. Ketika dia sudah sampai pada tahun-tahun remaja, maka dia akan sudah terbiasa dengan pakaian yang feminim dan sopan dan tidak akan merasa canggung memakai pakaian yang bagus. Tentu saja kuncinya bukan hanya pada memakaikan pakaian yang baik, tetapi mengajarinya mengapa ia berpakaian seperti itu, dan menanamkan dalam dirinya prinsip-prinsip kesopanan sepanjang masa kecilnya, sambil berdoa bahwa dia akan diselamatkan dan memasukkan prinsip-prinsip tersebut ke dalam hati karena dia ingin menyenangkan Tuhan. HATI-HATILAH TERHADAP INDUSTRI FASHION UNTUK ANAK-ANAK PEREMPUAN. Industri ini mencoba untuk menseksualisasikan anak-anak dari masa kecil mereka. Peringatan berikut sangat baik: "Waktu itu suatu hari di musim panas 2002 ketika saya memutuskan untuk membeli sandal untuk putri-putri saya yang berumur 4 dan 6 tahun. Saya tidak pernah berpikir bahwa perjalanan kami ke toko dapat memberikan banyak pelajaran... .Akhirnya, setelah pergi ke sebelas toko yang berbeda, saya masih tidak dapat menemukan sesuatu yang cocok. Mengapa? Karena setiap pasang sandal yang saya temukan – setiap pasangnya – memiliki hak tinggi. Hak tinggi untuk anak 4 tahun? Rupanya, sandal untuk anak-anak perempuan bukanlah untuk berlari dan melompat dan bermain. Tujuan sandal-sandal ini adalah agar anak-anak perempuan ini terlihat seperti pelacur..... Sangat mengejutkan saya bahwa 40 tahun setelah revolusi seksual yang semestinya "membebaskan perempuan dari tekanan laki-laki," ternyata kita para wanita mengajarkan kepada putri-putri kita bahwa mereka baru berharga kalau terlihat binal. Anak laki-laki tidak lagi menghargai perempuan karena anak-anak perempuan tidak mengharuskan penghargaan atas pribadi mereka. Semua ini mulai dengan membelikan seorang putri 4 tahun sandal berhak tinggi dan boneka-boneka Bratz....Saya mendengar ada orang tua yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa menghentikan pre-seksualisasi anak-anak karena anak-anak toh akan mendapatkannya di sekolah atau dari teman-teman mereka....Omong kosong. Adalah orang tua yang mengijinkan pakaian, mainan, poster, dan musik yang tidak pantas ke dalam rumah mereka" ("Sexy Six Year Olds," WorldNetDaily, 31 Mei 2008). JUGA SANGATLAH PENTING UNTUK MEWASPADAI INDUSTRI MAINAN. Ketika anak-anak kami tumbuh dewasa, kami tidak pernah mengijinkan boneka Barbie atau hal-hal sejenis masuk ke dalam rumah kami. Kini telah ada boneka Bratz (milik MGM) dan banyak boneka anak-anak lainnya yang terseksualisasi. Berikut ini adalah peringatan yang tepat dari seorang nenek: "Saya adalah anggota sebuah gereja fundamental, tetapi saya telah memperhatikan bahwa ada orang tua yang sepertinya tidak bermasalah membiarkan putri-putri kecil mereka bermain dengan boneka Barbie. Dan bahkan boneka Polly Pocket kini semakain tidak senonoh pakaiannya. Lagi pula, aksesoris untuk boneka-boneka Barbie dan Polly Pocket mempromosikan gaya hidup dan tampilan yang duniawi..... Saya percaya bahwa boneka-boneka seperti ini terlalu tidka sopan untuk anak perempuan umur berapapun, apalagi yang baru berumur 4 dan 5 tahun. Mereka jelas mempromosikan pesan yang salah dan fokus yang salah dalam kehidupan seorang perempuan muda."

Monday, June 09, 2008

BINCANG-BINCANG SOAL ISU: ”ALKITAB-MU PALSU”

“Taurat, Zabur dan Injil asli telah hilang, dan Bible kalian yang sekarang adalah kitab yang telah dikorup, dipalsu oleh manusia. Itu sebabnya Quran diturunkan kemudian oleh Allah secara langsung demi menegakkan kebenaran yang asali.”

Perhatikan! Tidak seperti isu lain, tudingan Muslim dalam perkara “Alkitabmu palsu”, sulit dicarikan ayatnya dari Quran. Muslim hanya menuduh menurut kesan-kesan dan slogan yang telah ditanamkan dalam-dalam ke hati mereka melalui sejarah dan tradisi keagamaan yang sedemikian lama. Apa yang tertanam dalam, tentu sulit dibongkar oleh tangan-tangan luar. Oleh karena itu Anda tidak perlu membuang enegri dengan adu ”jual-beli” argumentasi. Muslim bangga akan Quran mereka yang diwahyukan langsung lewat Jibril kepada nabi yang terakhir, Muhammad. Itu adalah manifesto final dari kehendak Allah untuk menggantikan Taurat dan Injil. Dimata mereka alangkah jauhnya beda otoritas Quran terhadap Bible yang dianggap ditulis dan dikumpulkan secara gado-gado oleh orang-orang yang tidak jelas silsilahnya dari pelbagai lingkar masyarakat seperti petani, nelayan, gembala, jenderal, tabib, narapidana, dsb. Baginya itu tidak lebih daripada hadis-hadis maudhu atau da’if, palsu dan jauh dari yang shahih!

Thursday, June 05, 2008

KETEPATAN PENGGENAPAN NUBUAT ALKITAB SEBAGAI TANDA TANGAN ALLAH

Dari semua jajaran malaikat terdengar keluh kesah, ”Berapa lama, ya Tuhan, berapa lama lagi?”
Suara yang kecil dan tenang itu menjawab ’Tunggu dan lihatlah, O putra-putra kemuliaan, bagaimana akhirnya’

Thomas Macaulay—Pernikahan Tirza dan Ahira

Penelitian tentang penggenapan nubuat Alkitab memberikan bukti yang melimpah ruah bahwa Allah berkuasa atas sejarah manusia. Meskipun kejadian sehari-hari memperlihatkan adanya kekacauan, tangan Allah masih bekerja di belakang sejarah masa kini untuk menggenapkan kehendak ilahi dalam seluruh bagian Alkitab. Satu per satu dari ketiga masa pembuangan bangsa Israel telah dinubuatkan: pembuangan mereka yang pertama di Mesir, yang berlangsung selama 430 tahun, pembuangan selama 70 tahun di Babilonia, dan penyerakan orang-orang Yahudi ke seluruh dunia selama 2000 tahun terakhir ini. Setiap kali bangsa Israel berada di luar Tanah Perjanjian, berapa lama pembuangan itu akan berlangsung sudah diberitahukan terlebih dahulu oleh Allah. Secara luar biasa, kelahiran kembali negara Israel pada 15 Mei 1948, telah dinuatkan oleh Yehezkiel lebih dari 25 abad sebelum peristiwa ini terjadi.

BINCANG-BINCANG SOAL ISU:”YESUS TIDAK MATI DISALIB” (Bagian 4-End)

“Nubuat Adikodrati” Ke Depan VS “Jejak KAKI” KEBELAKANG
Ucapan nubuat yang tercatat, sekali ia digenapi, adalah merupakan bukti adi-kodrati yang paling kokoh yang harus dipercaya. Nubuat-dan bukan mujizat-merupakan testing yang paling absah akan kebenaran suatu wahyu! Kenapa? Karena sekalipun nabi-nabi palsu bisa bermujizat ala kadar, namun tak ada satu makhluk pun yang tahu masa depan, apalagi mengontrol sejarah untuk memenuhi apa yang ia sudah ucapkan! Nasibnya masa depan hanya ada ditangan Tuhan! Itu sebabnya Tuhan sendiri menantang tuhan-tuhan selainnya untuk membuktikan ”keilahian dirinya” dengan cara bernubuat:

”Siapakah seperti Aku? Biarlah ia menyerukannya, biarlah ia memberitahukannya dan membentangkannya kepada-Ku! Siapakah yang mengabarkan dari dahulu kala hal-hal yang akan datang? Apa yang akan tiba, biarlah mereka memberitahukannya kepada kami!” (Yesaya 44:7)

Wednesday, June 04, 2008

BINCANG-BINCANG SOAL ISU:”YESUS TIDAK MATI DISALIB” (Bagian 3)

3). Kisah di Zaman Musa
Rupa-rupanya kisah Taurat tentang konfrontasi Musa melawan Firaun adalah topik favorit yang dicatat Quran. Begitu favoritnya sehingga Quran merasa perlu mencatatnya berulang-ulang hingga 27 kali! Meski demikian, tidak sekalipun didalamnya Muhammad mencatat peristiwa yang paling inti dari Kisan Keluaran dari Taurat Musa ini, yaitu kisah PASKAH! Padahal perayaan Paskah adalah event yang paling bersejarah, menyentuh dan heroik bagi setiap orang Yahudi, yang dijadikan legenda untuk dikisahkan kepada setiap anak cucu Yahudi turun-temurun. Lebih dari itu Paskah wajib dirayakan setiap tahunnya, dengan segala tata cara perjamuannya yang dibakukan! Dengan absennya kisah Paskah dalam pewahyuan Quran, tidak heran bahwa orang-orang Yahudi di Mekah atau Madina tidak dapat mengakui Muhammad sebagai nabi utusan Tuhan. Sebab bagi mereka mustahil Allahnya Muhammad bisa sama dengan Tuhan mereka jikalau Allah ini sampai 27 kali lupa mengisahkan inti kisah Kitab Keluaran dalam 27 kali pewahyuanNya tentang perseteruan Musa vs Firaun! Padahal Tuhan sendirilah yang memerintahkan kisah ini agar tertanam dalam ingatan turun-temurun dalam Perayaan Perjamuan paskah setiap tahun!

Tuesday, June 03, 2008

BINCANG-BINCANG SOAL ISU:”YESUS TIDAK MATI DISALIB” (Bagian 2)

KISAH PARA NABI SEGALA ZAMAN VS AL-QURAN
Jika Quran hanya mampu menyangkal kematian Isa dengan satu ayat yang bersifat klaim, tanpa bukti dan saksi, maka tidak demikian halnya dengan Alkitab. Pembuktian akan kebenaran kematian Yesus disalib serta kebangkitanNya, tidak terkira kokohnya, internal maupun eksternal. Itu sudah terlalu banyak ditulis para ahli tanpa ada sanggahan yang layak. Namun bukti yang kita kupas dibawah ini akan menambahi ekstra, yang akan memberikan perspektif baru kepada teman Muslim. Sebab kematian-kurban memang eksis bagi Mesias, dan itu bukan bikinan atau diada-adakan oleh manusia. Ia sungguh telah dijanjikan Tuhan dari mulutNya dan/atau dari tanganNya sendiri, dan diteruskan turun-temurun sejak manusia pertama!

Lihat, Adam dan Hawa dikala itu masih hidup dalam kenaifan budaya alam fauna dan flora. Keduanya tentu tidak bisa memahami apa itu “kematian-kurban.” Maka Tuhan harus mengkomunikasikannya secara bertahap dalam konsepsi, dengan ilustrasi, dan perlambangan darah yang harus ditumpah sebagai kurban penebus dosa. Dan sejak itu, Tuhan terus berjanji kepada manusia akan hal yang sama dari zaman ke zaman lewat nabi-nabiNya.

Monday, June 02, 2008

Jangan Menjajakan Firman Tuhan

oleh: Pdt. Effendi Susanto, S.Th.

2 Kor. 2:12
Ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan Injil Kristus, aku dapati, bahwa Tuhan telah membuka jalan untuk pekerjaan di sana.

2 Kor. 3:9
Sebab, jika pelayanan yang memimpin kepada penghukuman itu mulia, betapa lebih mulianya lagi pelayanan yang memimpin kepada pembenaran.



Unlike so many, we do not peddle the word of God for profit (2 Kor.2:17)

Di dalam hari ulang tahun Gereja kita ini (GRII Sydney, ed.) saya rindu kita melakukan satu self-critic kepada Gereja kita. Dan saya rindu khotbah ini sekaligus juga menjadi satu firman Tuhan yang boleh mencerahkan bagaimana seharusnya kita sebagai Gereja hidup dan bagaimana kita menjadi Gereja yang membuktikan kepada dunia ini. Inilah Gereja yang Tuhan inginkan.

Paulus menegur jemaat Korintus dengan surat yang begitu keras. He rebuked them. Bukan karena Paulus membenci mereka tetapi justru karena Paulus sangat mengasihi mereka. Tidak gampang untuk bisa menggabungkan antara teguran dengan kasih. Dalam hidup kita--terutama kepada anak-anak kita--sulit sekali kita bisa menggabungkan kedua hal itu. Karena yang sering kita lihat teguran adalah tanda benci, dan tidak pernah melihat teguran sebagai tanda kasih. Itu sebab di sini Paulus mencetuskan perasaannya dengan kalimat ini, ”Saya cemas, saya mencucurkan air mata, saya marah, saya menegurmu”.

Bukan Paulus ingin menyedihkan hati mereka. Bukan tandanya Paulus membenci mereka. Tetapi Paulus mengasihi mereka dengan kasih yang luar biasa besar. Kita sayang kepada Gereja, itu sebab kita perlu memberikan teguran, sekalipun teguran itu keras. saudara boleh menegur saudara seiman yang lain, bahkan memberi teguran itu kepada saya sebagai hamba Tuhan, bukan karena kita membenci orang tetapi karena kita sayang dan supaya Gereja Tuhan itu bertumbuh.

Tidak semua orang yang memakai label dan nama ”Kristen” itu adalah sungguh-sungguh menjadi model bagi Gereja Tuhan. Di ayat 17 Paulus berkata dengan hati yang keras dan marah sekaligus sedih, dia melihat ada orang-orang tertentu menjadi penyebab yang menimbulkan kesulitan di dalam jemaat Korintus dan dia terpaksa harus mengangkat orang-orang itu dan menegur motivasi mereka yang tidak benar. Hal ini tidak gampang, karena secara jumlah dan kuantitas jumlah orang tidak benar selalu jauh lebih banyak daripada orang yang benar. Ini kalimat Paulus, ”Kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Tuhan. Satu-satunya kata yang dipakai di sini: ”mencari keuntungan.” Dari bahasa aslinya kata itu boleh diterjemahkan dengan kata ”orang yang menjajakan pelayanan.” Banyak orang yang seperti itu, kata Paulus.

Kita mesti mawas diri, apakah Gereja kita juga terjebak dan jatuh menjadi Gereja yang tidak tulus dan tidak jujur dan kita rindu untuk menjadi Gereja Tuhan yang baik. Kalau itu terjadi, kita harus rela melakukan self-critic ini. Kalau kita menyaksikan banyak pelayanan dari Gereja yang lain yang ”menjajakan Kristus” seperti ini, mari kita tegur. Kita tegur bukan karena kita benci mereka. Kita tegur karena kita tidak ingin orang lain akhirnya menghina Gereja Tuhan.

Tim Stevens menulis satu buku ”Pop Goes the Church” mengatakan, “Here’s the bottom line. The Christians message never changes, but methods must. Studies show spiritual hunger in the U.S. at an all-time high, but church-attendance at an all-time low and dropping. A lot of people feel church is irrelevant“ so it’s time to change”. Di Amerika, banyak orang yang haus rohaninya, tetapi jumlah orang yang ke gereja justru menurun. Kenapa? Dia menyimpulkan karena Gereja sudah tidak relevan lagi, itu sebab harus terjadi perubahan. Gereja harus relevan. Itu adalah motivasi yang ingin supaya orang lebih banyak datang ke Gereja, salah satu motivasi yang mulia. Tetapi kalau menggunakan dan menghalalkan segala cara demi supaya orang datang ke Gereja, akhirnya Gereja tidak lagi menjadi Gerejanya Tuhan, saya rasa itu tidak menjadi benar adanya. Bukan saja sekarang, tetapi di zaman Paulus dahulu orang sudah memperdagangkan Yesus. Ini kalimat Paulus, menjual-belikan firman Allah, sehingga Gereja menjadi Gereja yang seperti itu. Paulus berjuang menolak hal ini karena dia tahu apa artinya menjadi Gereja. Dia menangisi jemaat Korintus yang mengalami mixture antara pelayanan yang baik dengan motivasi yang tidak baik.

Ada dua macam kritik yang bisa datang kepada saudara dan saya. Satu, orang yang terus mengkritik karena orang itu membenci saudara. Tetapi yang kedua, teguran dan kritikan yang keras datang kepada kita mungkin itu adalah kritikan yang mengasihi kita. Pada zaman Reformasi, John Knox menegur ratu Inggris yang ingin menikah lagi. Ratu marah luar biasa, begitu benci dan ingin membunuh John Knox. Tetapi John Knox menegaskan dia menegur ratu karena kasih. Akhirnya beberapa hari kemudian ratu menyadari bahwa John Knox adalah seorang yang sungguh-sungguh hamba Tuhan. Orang yang lain tidak berani dan diam. Hanya John Knox yang berani menegur dia.

Inilah yang Paulus lakukan kepada jemaat Korintus supaya motivasinya tidak disalah-mengerti. Maka dia bilang dia menegur dengan mengeluarkan air mata karena dia amat mengasihi mereka. Saya juga ingin melalui kebaktian pagi ini kita tidak menjelek-jelekkan Gereja kita atau Gereja-gereja yang lain, tetapi kita ingin memanggil satu pelayanan yang sejati. Every Christian, whether he likes or not, is a letter for Jesus Christ. Do you really the letters of Jesus Christ to be read by others so they see and know who Jesus is? Kita adalah surat Kristus. Kemana-mana kita pergi, orang bisa membaca dan melihat siapakah Yesus Kristus melalui kita.

Bagaimana kita mendefinisikan di zaman modern ini, kalimat Paulus, ”banyak orang menjual-belikan firman Tuhan dengan hati yang tidak jujur dan maksud yang tidak murni ini?” Paulus mengatakan dengan terus terang, jangan menjadi orang Kristen yang menjajakan Injil, mencari keuntungan dari pelayanan. Karena itulah saya kemudian mencoba menelusuri apa yang sedang terjadi pada masa kini, yang ternyata sungguh memperlihatkan hal dan situasi yang sama dengan apa yang Paulus katakan ini. Dari Google, kata ”Merchandising Jesus” saya menemukan 220.000-an website mengenai hal ini. Dalam ”Ethical Atheist Ridiculous Religious Merchandise”, saya menemukan satu hal yang sangat menyedihkan dan memalukan. Website orang Atheist ini mengumpulkan semua items yang dijual oleh orang Kristen, segala macam barang yang hanya karena menuliskan nama Yesus atau segala macam simbol Kristen lalu akhirnya menjadi barang rohani. Patung-patung yang dijual seharga $20, Yesus bermain football dengan anak-anak, Yesus bermain baseball, Yesus ”slam-dunk” bola basket. Lalu ditulis kalimat di atasnya “To remind children that Jesus is with them always. Jesus is with us in everything we do, watching over us and involves in all of our activities.” Segala barang pernak-pernik, cangkir kopi, dll asal diberi nama Yesus, langsung jadi barang rohani. Semua ini dikumpulkan oleh orang ateis dengan satu tujuan, untuk menertawakan orang Kristen yang menggunakan nama Yesus yang jadi brand yang sama hebatnya dengan NIKE, Adidas dan brand-brand lain.

Banyak orang Kristen rohani mulai dari keset di depan pintu rumahnya, door-bellnya, vas bunganya, tekonya, semua ada ayat Alkitab dan simbol Kristen. Ada satu website Kristen yang concern dengan cara orang Kristen yang membisniskan nama Yesus. Saudara bisa buka alittleleaven.com. Di situ ada t-shirt yang bergambar Yesus bermain surfing di pantai. Yesus tidak pakai surf board karena Dia bisa berjalan di atas air. Lalu karena ada ayat “Yesus meneduhkan angina” dicetak, jadilah ini kipas angin Kristen. Ada majalah Kristen khusus bicara mengenai seks orang Kristen itu lebih bagus daripada seks orang lain. Saya tidak bisa mengerti darimana konsep itu datang. Ada paintball Kristen, main tembak-tembakan sambil bilang “haleluya.” Ada hammer Kristen, tinggal taruh gambar salib dan lambang ICHTHUS, jadilah dia hadiah yang perfect untuk Father’s Day. Rupert Murdoch membeli website Beliefnet bukan karena dia seorang devoted Christian, dia tahu ini pangsa pasar yang besar karena ada 35 juta orang Kristen memakainya.

Saya yakin kalau Paulus hari ini hidup, dia akan mengeluarkan kalimat teguran ini juga. Banyak orang Kristen membisniskan nama Yesus dan banyak Gereja membisniskan nama Yesus. Tidak salah kalau saudara membeli satu pigura bagus dengan gambar pemandangan dengan tulisan ”Tuhan adalah Gembalaku yang baik.” Tetapi yang saya rasa disebutkan membisniskan nama Yesus adalah orang itu sendiri tahu dengan membawa nama Yesus atau menuliskan ayat-ayat firman Tuhan, lalu itu mendatangkan keuntungan yang begitu besar bagi diri sendiri. Orang ateis sendiri tertawa geli dengan cara ini dan orang Kristen sendiri dengan naif membelinya dan merasa mereka sudah memberitakan nama Yesus bagi orang lain. Bagi saya, itu sudah mempermalukan nama Tuhan.

Seorang hamba Tuhan yang melayani di televisi di Amerika bernama Woody Martin di website-nya www.woodymartin.org memberi minyak urapan ”Blood of Jesus oil” secara gratis kepada orang yang membeli satu kerudung doa yang bertuliskan ayat-ayat dari PL dan PB. Di situ tertulis kalau saudara memakai kerudung doa ini maka doa saudara langsung sampai ke surga karena meng-cover doa PL dan PB. Dan harganya tidak murah, $100. Semua barang-barang yang dijual di toko Kristen, dari pena, pensil, cangkir, semuanya, kalau mau jujur harganya lebih mahal daripada barang yang punya kualitas sama. Orang Kristen pikir, tidak apa-apa sedikit lebih mahal, demi nama Yesus kita berkorban lebih banyak dan menguntungkan dompet banyak orang.

Kita harus memisahkan mana hal yang benar dan mana yang tidak benar di dalam kita menggunakan nama Yesus. Saya rasa kita harus kemudian mengangkat kalimat ini sekali lagi. Paulus ingin Gereja Tuhan bersih, jujur dan sungguh menjadi Gereja Tuhan. Dari hamba Tuhan yang melayani sampai kepada semua jemaat, kita jangan menjadi orang Kristen yang membisniskan nama Yesus.

Yang kedua, apa yang saya kategorikan dengan membisniskan nama Yesus? Ada satu Gereja di Amerika, Gringer Community Church yang pastornya Tim Stevens yang saya sebut tadi, karena ingin supaya Gereja itu menjadi relevan, ingin supaya orang banyak datang, lalu ia mengundang rock band Van Halen, yang notabene tidak percaya Tuhan untuk melayani memimpin kebaktian. Mick Huckabee, saudara tahu, ini adalah pendeta yang mencalonkan diri menjadi kandidat presiden Amerika dari partai Republik, melakukan satu tindakan yang salah kaprah dengan membuat kebaktian ”30-minute church service” dengan kalimat ”designed with you in mind. Your time is valuable.” Karena begitu banyak orang begitu sibuk maka dia membuat satu kebaktian yang singkat, nyanyi 10 menit, khotbah 15 menit, persembahan 5 menit, selesai. Your time is valuable. Kita menjadi orang Kristen yang membisniskan Yesus kalau kita beribadah bukan Tuhan lagi sentralnya. Kalau convenience, happiness, time, apa yang saya senang dan saya rasa baik buat saya, itu semua yang menjadi sentral, kita tidak datang beribadah menyembah Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen berkumpul, memuji kemuliaan Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen mengagungkan kesucian Tuhan. Ibadah berarti orang Kristen memuliakan kehormatan dan kuasa Tuhan. Coba saudara bayangkan kalau saudara dipanggil untuk audiensi kepada ratu Inggris, lalu saudara bilang, ”Maafkan, ratu, I am very busy right now. I only can spend 15 minutes with you” Itu yang kita lakukan kepada Tuhan kita. Ibadah yang membawa unsur-unsur yang non-Kristen dengan musik-musik yang salah, dengan pemimpin-pemimpin ibadah yang mungkin bukan orang percaya tetapi anggota band yang terkenal. Ada Gereja yang kebacut takut tidak disukai oleh kelompok homoseksual maka menulis satu kalimat di plang depan Gerejanya ”Jesus Affirmed a Gay Couple” supaya tidak offended kepada kelompok gay. Ini sudah confused.

Joel Osteen, seorang hamba Tuhan muda yang memiliki Gereja terbesar di Amerika dengan 30.000 jemaat yang dikenal sebagai ”the smiling pastor” yang selalu ingin berkhotbah memberikan positive things kepada orang. Akhirnya dia tidak pernah menggunakan kata-kata yang keras pada waktu bicara mengenai keselamatan, dia tidak mengatakan Yesus menyelamatkan kita dari dosa. Dia mengatakan Yesus menyelamatkan kita dari bad habits. Yesus membayar harga supaya manusia bebas; bebas dari kecanduan dan kebiasaan buruk; bebas dari ketakutan, kuatir, kemiskinan, dan low self-esteem. Injil yang di ”sugar coated” bukanlah Injil yang sejati. Paulus mengatakan kepada jemaat Korintus, jangan mengikuti orang-orang yang membisniskan firman Tuhan.

Hari ini saya mau kita juga sebagai Gereja, dengan cinta kepada Gereja Tuhan dan cinta kepada Gereja kita sendiri, kita mau belajar mencintai pelayanan Tuhan. Menjadi orang Kristen berarti hidup kita adalah surat pujian Kristus. Usahakan seminimal mungkin orang pada waktu membaca Kekristenan, orang tidak menertawakan Kekristenan karena kita salah mempresentasikan Yesus di dalam hidup kita. Gereja kita harus menjadi Gereja yang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi Tuhan yang sudah membeli kita dengan harga yang mahal. Itu keinginan saya. Saya harap juga pada waktu kita menegur orang Kristen yang lain, kita tegur karena kita sayang kepada Gereja Tuhan. Kiranya Tuhan memberkati Gereja kita ini menjadi Gereja yang berkenan kepadaNya.(kz)

Sumber:
Ringkasan khotbah Pdt. Effendi Susanto di Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Sydney , Australia pada tanggal 5 Mei 2008

Profil Pdt. Effendi Susanto:
Pdt. Effendi Susanto, S.Th. berasal dari Watampone, Sulawesi Selatan, lahir sebagai anak sulung dari keluarga Kristen, 21 Juli 1968. Sejak muda beliau sudah aktif melayani di gereja. Atas panggilan Tuhan, beban pelayanan secara penuh akhirnya digumulkan oleh beliau setelah mengikuti SPIK (Seminar Pembinaan Iman Kristen) yang dipimpin oleh Pdt. Dr. Stephen Tong di Jakarta.
Pembentukan dan persiapan menjadi seorang hamba Tuhan dilewati di dalam studi yang serius dan mendalam selama 5 tahun (1987-1991) di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT), Malang. Pada bulan Mei 1995, beliau ditahbiskan menjadi Pendeta oleh Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Pusat di Jakarta. Pdt. Effendi Susanto menikah dengan Ev. Kezia Jonathan, S.Th. pada tahun 1993 dan dikarunia tiga orang puteri: Valerie, Vicki dan Vionna.

Pengalaman Pelayanan
Setelah menyelesaikan skripsi berjudul "Analisa Kritik terhadap Yesus yang Historis dan Kristus dari Iman". Pdt. Effendi menjalani praktek pelayanan di GKKK Pematang Siantar selama setahun dan melayani di Gereja Injili Indonesia (GII) Hok Im Tong setahun berikutnya.
Tahun 1993 Pdt. Effendi pindah ke Jakarta dan selain melayani sepenuhnya di GRII, beliau juga banyak mengisi pelayanan mimbar ke berbagai gereja, persekutuan mahasiswa dsb. Selain menggembalakan GRII Bintaro, Pdt. Effendi juga mengajar sebagai dosen theologi di Sekolah Theologi Reformed Injili Jakarta (STRIJ), Sekolah Tinggi Theologi Reformed Injili Indonesia (STTRII), dan Institut Reformed. Bulan Pebruari 1999, Pdt. Effendi beserta keluarga pindah ke Australia, melayani di MRII Melbourne selama 3 tahun sambil merintis GRII Sydney dan melayani di GRII Sydney hingga sekarang.

“The true light of wisdom, sound virtue, full abundance of every good, and purity of righteousness rest in the Lord alone.” Dr. John Calvin

25 Gejala-Gejala Kemerosotan Rohani

Published by Adi on 17 May 2008 at 11:23 AM.

Artikel berikut ini diambil dari Buletin Pilgrim Covenant Church, tanggal 14 Mei 2000. Artikel ini ditulis oleh Pastor Lim Jyh Jang.

Anda tentu ingat ketika pertama kali Anda menjadi seorang Kristen, bagaimana hati Anda terbakar dengan semangat yang kudus dan ucapan syukur, dan Anda merasakan keharuan ketika membaca Firman Tuhan atau menyanyikan pujian. Anda siap pergi ke bagian dunia yang terjauh untuk memberitakan Injil, apapun yang terjadi. Akan tetapi tidak lama semangat dan antusiasme itu mendingin. Anda tidak lagi bersemangat seperti dulu. Anda mulai menyadari kelemahan dan kegagalan-kegagalan Anda. Anda mulai merasakan perjuangan melawan dosa begitu sengit. Anda tidak lagi merasa pantas dikirim sebagai misionaris ke Tibet. Dan Anda merindukan pengalaman pertobatan mula-mula itu sekali lagi dan untuk memperoleh kembali semangat itu, karena nurani Anda dihentak dari mimbar ketika diingatkan lagi dan lagi bahwa Anda sudah meninggalkan kasih yang mula-mula.

Saudara yang terkasih, saya pikir Tuhan tidak sedang berbicara tentang kasih mula-mula semacam ini dalam Wahyu 2:4. Pertama-tama, Ia sedang berbicara kepada gereja, bukan kepada individu. Kedua, sementara kita harus meratapi kurangnya semangat dalam diri kita dan keadaan hati kita yang dingin, dan kurangnya keyakinan adalah dosa, saya berkata bahwa adalah normal bagi setiap orang Kristen untuk melalui fase pendinginan setelah kegembiraan yang mula-mula. Kasih mula-mula seorang percaya yang baru seringkali lebih bersifat emosional daripada dewasa. Ketika seseorang pertama menjadi Kristen, ia masuk ke dalam semacam ketegangan rohani di mana realita kondisi rohaninya sendiri menjadi kabur. Namun segera, realita mulai nyata dan kasih yang didasarkan atas perasaan berangsur-angsur menghilang. Dalam perumpamaan mengenai penabur, tanah berbatu memiliki pengalaman yang sama, tapi kemudian terhilang. Di lain pihak, bagi seorang percaya sejati, kasih yang didasarkan atas perasaan digantikan dengan kasih yang dewasa, lebih kokoh, dan dalam, yang berakar dalam hati dan didasarkan atas kehendak yang dikuduskan. Orang percaya yang dewasa mengerti keterbatasannya dan kerusakan naturnya. Ia memandang salib Kalvari dan bersyukur kepada Tuhan atas segala yang dikerjakan-Nya untuknya, dan ia mendemonstrasikan kasihnya kepada Kristus dengan berusaha menaati perintah-perintah-Nya setiap saat. Tapi pada umumnya, ia tidak akan lagi memiliki semangat mula-mula yang tidak stabil yang didasarkan atas emosinya.

Jadi, cukup normal jika Anda tidak lagi memiliki semangat yang berapi-api untuk ingin menginjili dunia. Tapi sebelum kita menjadi terlalu nyaman, mari kita menyadari bahwa tidak semua kita yang telah memiliki kasih yang dewasa kepada Tuhan dalam Kristus, berlanjut dalam kasih itu dengan konstan. Dalam setiap orang yang telah mengalami panggilan efektual, ada kerusakan yang tinggal sehingga selalu ada kecenderungan untuk meninggalkan jalan Tuhan. Sisa korupsi ini semakin dimatikan melalui pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Akan tetapi selama kita tinggal dalam daging, akan ada peperangan yang berkelanjutan dan tidak dapat didamaikan: Daging bernafsu melawan Roh, dan Roh melawan daging (Galatia 5:17). Peperangan ini akan ada dan akan berakhir pada kemenangan yang final dan mutlak dari Roh Kudus ketika kita meninggalkan tubuh dosa ini dan diangkat ke dalam kemuliaan.

Akan tetapi, pengalaman mengajarkan kita bahwa sangat sering, seorang anak Tuhan, setelah masa awal yang penuh semangat dapat masuk ke dalam sikap yang puas diri di mana pertumbuhan rohaninya berhenti atau menurun. Kedurhakaan mulai bertambah sementara kasih kepada Kristus menjadi dingin (bdk. Matius 24:12). Akhirnya, hati dikeraskan oleh kebohongan dosa (Ibrani 4:11); dunia dan kenyamanan hidup sekarang ini mulai menjadi lebih berprioritas daripada Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya (1 Yohanes 2:15; 2 Timotius 4:10); kepuasan yang saleh digantikan oleh keserakahan dan kecemburuan; dan ibadah rohani yang sungguh-sungguh digantikan oleh formalisme kosong dan kemunafikan (2 Timotius 3:5). Ketika ini terjadi, jiwa telah melangkah keluar dari jalan hidup yang sempit dan mulai berjalan di atas jalan lebar yang menuju kehancuran. Jiwa mulai kembali lagi ke jalan yang sesat. Dan jika ia berlanjut dalam keadaan tidur rohani tersebut tanpa pulih kembali, akan menjadi jelas bahwa ia tidak pernah menjadi anak Tuhan yang sejati. Malah, mungkin bagi orang seperti itu untuk akhirnya menyangkali imannya dan menjadi tidak peduli terhadap Injil. Tapi celakalah orang seperti itu. Thomas Watson sungguhlah benar ketika ia berkata bahwa “Ia yang jatuh ke belakang jatuh paling dalam ke dalam neraka” (bdk. Ibrani 6:4-6; Matius 11:20-24).

Bagaimana seorang anak Tuhan bisa mengalami kemerosotan sampai pada keadaan yang begitu berbahaya? Tentulah karena dosa dan pengabaian atau penyalahgunaan alat-alat kasih karunia. Tapi ini tidak terjadi semalam. Biasanya ini terjadi melalui suatu masa kemerosotan, di mana orang tersebut mungkin bahkan tidak sadar bahwa ia sedang mengalami kemerosotan atau kekerasan rohani. Gejala-gejala kemerosotan rohani, akan tetapi, mudah diidentifikasi; dan jika kita akan membahas obatnya, kita harus mulai dari menyadari gejala-gejala ini. Apa saja kalau begitu gejala-gejalanya? Perkenankan saya memberikan 25 gejala, beberapa agak tumpang tindih. Harap diingat bahwa daftar ini tidak menyeluruh, tapi kalau lebih banyak gejala menggambarkan Anda, mungkin Anda lebih merosot, dan haruslah Anda lebih prihatin untuk kembali ke jalan yang menuju hidup. Perkenankan saya menyarankan Anda membaca daftar ini disertai doa, dengan pena di tangan untuk melingkari apa yang menggambarkan Anda.

1.Ketika Anda lebih memilih membaca suratkabar ketimbang Alkitab, menghabiskan banyak waktu di hal yang satu tanpa merasa lelah, tapi mengantuk di yang lain; dan lagi, pembacaan Alkitab dilakukan secara rutinitas dan dengan terpaksa.
2.Ketika Anda memilih dan menghabiskan banyak waktu untuk menonton televisi ketimbang membaca buku Kristen yang berarti.
3.Ketika Anda memilih kenyamanan daripada ketaatan, meskipun Anda tahu apa yang dituntut oleh Firman Allah; atau ketika Anda tahu kewajiban tertentu tapi menolak untuk melakukannya karena alasan apa pun.
4.Ketika Anda ingin melakukan sesuatu dalam gereja bukan karena kasih kepada Kristus, tapi untuk menenangkan nurani yang bersalah atau supaya dilihat sebagai orang yang saleh.
5.Ketika Anda berdoa hanya jika Anda punya waktu luang atau ketika Anda ingin terlihat saleh oleh orang lain; dan lagi doa Anda mekanis dan umum.
6.Ketika dalam pengakuan dosa Anda, Anda tidak hanya mengecilkan keseriusan dosa Anda dengan membenarkan tindakan-tindakan Anda, tapi gagal meninggalkan dosa tersebut.
7.Ketika Anda suka mengkritik khotbah, mengeluh karena khotbah tersebut terlalu bersifat teknis atau terlalu simpel; dan membenci ketika khotbah tersebut menyingkapkan dosa Anda atau menusuk nurani Anda—meskipun Anda tidak digerakkan olehnya.
8.Ketika Anda menganggap membosankan khotbah-khotbah yang berbicara tentang kemuliaan Kristus atau keagungan Allah karena khotbah-khotbah tersebut tidak secara langsung menjawab kebutuhan manusia; dan ketika khotbah-khotbah tentang penderitaan Kristus tidak menggerakkan Anda sama sekali.
9.Ketika Anda tertidur selama kebaktian bukan karena kelelahan fisik yang beralasan seperti karena usia lanjut, pengobatan, atau karena menjaga seorang bayi malam sebelumnya.
10.Ketika Anda berusaha menyenangkan manusia daripada Tuhan karena Anda menginginkan pujian manusia yang dapat didengar oleh manusia yang lain daripada pujian Tuhan yang tidak didengar manusia; atau ketika Anda membenarkan kompromi munafik Anda atas nama diplomasi atau menjaga damai.
11.Ketika Anda tidak mempedulikan janji dan komitmen yang telah Anda buat dan siap untuk melanggar itu semua karena alasan yang paling ringan.
12.Ketika Anda lebih peduli dengan penampilan luar Anda daripada hiasan tersembunyi manusia rohaniah Anda.
13.Ketika Anda merasa terancam oleh keketatan orang lain dan berusaha membenarkan kelonggaran Anda dengan melabel orang itu ekstrim atau legalistik.
14.Ketika Anda benci untuk dikoreksi, dan ketika nyata bahwa orang yang menuduh Anda benar, Anda selalu punya alasan buat tindakan-tindakan Anda.
15.Ketika Anda secara diam-diam merasa senang dengan jatuhnya orang-orang percaya yang lain, ketimbang bersedih bersama-sama mereka.
16.Ketika Anda cepat menyalahkan orang lain atau menghakimi mereka ketika konflik atau pertengkaran muncul, tapi tidak bersedia disalahkan sedikitpun.
17.Ketika Anda merasa tidak nyaman berada di dekat mereka yang Anda anggap lebih suci daripada Anda, tapi senang berada dekat mereka yang Anda anggap kurang ketat dalam agama daripada Anda.
18.Ketika Anda sangat nyaman dalam percakapan duniawi atau percakapan yang tidak berarti, tapi menjadi diam atau tidak nyaman dalam percakapan keagamaan.
19.Ketika Anda memberi prioritas untuk mengejar hal-hal duniawi daripada mengejar Kristus dan kebenaran-Nya, dan karena itu memilih kemajuan karir meskipun Anda sepenuhnya sadar bahwa itu akan sangat berefek terhadap devosi Anda kepada Kristus dan tujuan-Nya.
20.Ketika Anda dengan mudah dihambat dari ibadah Sabat; dan dengan diam-diam merasa senang karena Anda punya alasan untuk diam di rumah, meskipun alasannya mungkin sepele.
21.Ketika Anda absen dari pertemuan doa atau ibadah sore bukan karena terpaksa, tidak mampu, atau kesulitan, melainkan karena pilihan Anda.
22.Ketika Anda biasanya tepat waktu dalam pekerjaan atau janji-janji personal, tetapi selalu lambat dalam kebaktian atau pertemuan-pertemuan gereja.
23.Ketika Anda dapat mendiskusikan perbedaan antara supralapsarianisme dan infralapsarianisme atau perbedaan antara kovenantalisme dan dispensasionalisme, tapi muak untuk memberikan traktat kepada seorang yang tidak percaya.
24.Ketika di bawah pukulan sementara dari Tuhan, Anda lebih peduli dengan kesakitan dan kerugian Anda daripada menyelidiki apa yang mungkin menjadi maksud Tuhan atas penderitaan Anda.
25.Ketika Anda harus dipaksa oleh seseorang untuk membaca daftar ini karena Anda merasa bahwa subjek kemerosotan rohani tidak penting atau tidak berkenaan dengan Anda; atau ketika Anda merasa bahwa daftar semacam ini tidak realistis dan menuntut terlalu banyak dari seorang anak Tuhan.

Saudara yang terkasih, bagaimana dengan Anda? Kebanyakan dari kita, saya percaya, akan gagal di poin-poin tertentu, paling tidak. Tapi jangan putus asa. Masih ada harapan untuk mengatasinya jika Anda tidak bersikap masa bodoh terhadap apa yang telah dinyatakan daftar ini mengenai Anda. Berikutnya, kalau Tuhan menghendaki, kita akan melihat beberapa pengobatan yang dapat kita aplikasikan bagi pengudusan kita. Tapi untuk sekarang, tidakkah Anda ingin, yang terkasih, segera berpaling kepada Tuhan untuk pertolongan dan pemulihan-Nya? Tuhan telah berkata: “Umat-Ku betah dalam membelakangi Aku” (Hosea 11:7); namun Ia juga berjanji: “Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka-Ku telah surut dari pada mereka” (Hosea 14:4). Apa yang Tuhan katakan tentang Gereja, Ia tentu katakan kepada setiap anak Tuhan yang sejati. Karena itu, "Ambillah tempatmu di jalan-jalan dan lihatlah, tanyakanlah jalan-jalan yang dahulu kala, di manakah jalan yang baik, tempuhlah itu, dengan demikian jiwamu mendapat ketenangan" (Yeremia 6:16a). Jangan menjadi seperti Israel dahulu kala, yang digambarkan dalam akhir ayat ini, berkata, "Kami tidak mau menempuhnya!" (Yeremia 6:16b). Amin.

BINCANG-BINCANG SOAL ISU:”YESUS TIDAK MATI DISALIB” (Bagian 1)

“dan karena ucapan mereka: “sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih….” Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak menyalibnya, melainkan orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka….” (4:157).
“Tetapi (yang sebenarnya) Allah telah mengangkat Isa kepadaNya” (4:158).
“Dan mereka itu membuat tipu daya, Allah membalas tipu daya mereka, dari Allah sebaik-baiknya tipu daya” (3:54).

Teman Muslim sering mencoba mengkoreksi Anda agar kembali sadar dari kesesatan:
“Isa itu tidak dibunuh, dan tidak disalib seperti yang kalian percayai. Ini adalah koreksi dari Allah bagi kalian. Yang disalib adalah seorang Isa-Isa-an yang disamarkan Allah kepada orang-orang Yahudi. Sedangkan Isa yang asli telah diselamatkan oleh Allah dengan mengangkatnya ke surga. Ketika orang-orang kafir berkomplot untuk menipu daya Isa, mereka malahan dibalas dengan tipu daya yang lebih canggih dari Allah.”