Thursday, November 28, 2013

Statistik Alkitab hasil olahan tim riset YLSA

Sebelum berbicara tentang statistik, ada baiknya kita terlebih dahulu mengerti statistika. Menurut definisi klasik, statistika merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data/data-data. Istilah ini, yang dalam bahasa Inggris adalah "statistics", tidak sama dengan istilah statistik (statistic). Jika statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, maka statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritme statistika pada satu/lebih data. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa statistik adalah hasil dari statistika.

Nah, statistik, yang adalah hasil dari statistika itu, sering dipakai sebagai salah satu acuan untuk menganalisa masalah. Tidak hanya itu, melihat suatu statistik juga memampukan kita menggali sisi lain yang terkadang tidak disadari. Data statistik yang sering kali berupa angka tersebut seolah berbicara; mengatakan kepada kita apa yang selama ini lepas dari perhatian kita.

Dalam Alkitab, fenomena tersebut juga berlaku. Lihat saja statistik Alkitab hasil olahan tim riset YLSA di bawah ini. Pernahkah Anda memikirkan mana yang lebih banyak dicatat Alkitab; perintah, janji, atau nubuatan? Atau saat membaca Kitab Ulangan pasal 27, pernahkah Anda menyadari bahwa ada frasa yang diulang berkali-kali? Atau, tahukah Anda bahwa ada dua ayat terpendek di dalam Alkitab? Siapa sangka hal-hal yang sepertinya remeh-temeh ini bisa mengajak kita merenungkan sisi lain dari firman Tuhan, atau setidaknya memperkaya penyampaiannya. Dampak lain tentu semakin mendorong Anda mempelajari Alkitab. Dengan bantuan "software biblical computing", Anda pasti akan lebih mudah menemukan statistik seperti ini, yang tentu akan membuat pendalaman Alkitab Anda menjadi sesuatu yang lebih menarik. Selamat membaca.

Saturday, November 09, 2013

Sudah Terbit!! Kitab Suci Indonesian Literal translation (KS ILT) Edisi 3

Harga Edisi ke-3 ini dijual Rp 60.000,- dan ukuran Remaja/Sedang dengan harga Rp 50.000,- per buku. (Khusus pemesan 10 buku atau lebih, akan mendapatkan Hadiah Menarik berupa sebuah Jam Digital selama persediaan masih ada, Pesan dan Inden segera. Bagi pemesan di atas 200exp, akan mendapatkan diskon khusus)

Bagi kami Kristen Fundamental, asal hasil terjemahnya bisa seperti KJV, itu bagus. Apalagi Sumber Naskah Acuannya sama yakni MT (Masoretic Text) untuk PL dan TR (Textus Receptus) untuk PB-nya. Terjemahannya memang perlu terus disempurnakan dan diperbaiki. Saat ini KS ILT sudah terbit edisi yang ketiga.

Penasaran dan Anda Tertarik:  Pesan KS ILT Edisi 3 seharga 60rb dan ukuran remaja seharga 50rb, segera hubungi saya di 0898.5116.980 (harga belum termasuk ongkos kirim). 

Kitab Suci Indonesian Literal Translation (KS-ILT)

KEKHASAN KITAB SUCI INI
Kitab Suci Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru versi ILT (Indonesian Literal Translation) adalah Kitab Suci yang memiliki kekhasan, yaitu menampilkan nama diri Tuhan Pencipta Alam Semesta, sesuai dengan apa yang tersurat dalam bahasa aslinya dan apa yang tersirat dalam bahasa tutur tokoh-tokoh Kitab Suci pada zaman Perjanjian Baru. Yang dimaksud dengan hal ini adalah penulisan tetragrammaton hwhy dengan transliterasi YAHWEH. Dalam Perjanjian Baru, sungguhpun kebanyakan peneliti Kitab Suci mengasumsikan bahwa bahasa asli penulisannya adalah bahasa Yunani, di sana sini tetap kami munculkan nama YAHWEH, karena kami berpendapat bahwa di tempat-tempat tersebut pastilah yang dimaksud oleh para penutur bahasa (tokoh-tokoh Perjanjian Baru) pada waktu itu adalah YAHWEH itu sendiri. Kekhasan lainnya dari Kitab Suci ini adalah versinya yang lebih mendekati literal. Maksudnya, para penerjemah Kitab Suci ini dalam anugerah Tuhan telah berusaha seliteral mungkin melakukan penerjemahan kata demi kata dari bahasa aslinya. Kitab Suci ini berusaha menampilkan agar setiap kata bahasa asli dapat muncul terwakili dalam bahasa Indonesianya, bahkan untuk kata yang oleh banyak orang dianggap tidak terlalu penting, yaitu kata hubung "dan/tetapi/lalu/juga/bahkan/adapun/maka".

Apakah Alkitabiah Jika Suatu Jemaat Hanya Punya Satu Gembala?

Judul di atas mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, tetapi itu adalah pertanyaan yang pernah diajukan kepada saya beberapa tahun silam. Yang bersangkutan bertanya dalam konteks GBIA (Gereja Baptis Independen Alkitabiah) Graphe, yang pada waktu itu memang baru memiliki satu gembala sidang.

Waktu itu, untuk menjawab pribadi yang bersangkutan, saya meneliti Alkitab, dan mendapatkan bahwa memang contoh jemaat dalam Perjanjian Baru sering memiliki lebih dari satu gembala.

Untuk memahami alur pikir ini, ada beberapa hal yang harus kita pahami dulu: Bahwa dalam Alkitab, jabatan gembala sering juga disebut jabatan penatua atau jabatan penilik. Hal ini terlihat paling jelas di dalam Kisah Para Rasul pasal 20. Di ayat 17, sekelompok orang disebut “penatua jemaat,” sementara di ayat 28 kelompok orang yang sama disebut “penilik” yang bertugas “menggembalakan jemaat Allah.” Jadi jelas bahwa Penatua = Penilik = Gembala. Mempelajari surat Titus juga menyingkapkan hal yang sama. Titus 1:5 berbicara mengenai penatua, sedangkan 1:7 berbicara mengenai penilik, menyamakan kedua istilah ini untuk satu jabatan.

Tuesday, November 05, 2013

Kunjungan David Cloud ke Biara

Dalam sebuah perjalanan ke Kanada pada bulan November 1998, saya mendapat kesempatan untuk mengunjungi sebuah biara tertutup. Seorang gembala sidang teman saya mengundang saya untuk bertemu dengan seorang sanak keluarganya yang telah menjadi biarawati Katolik selama 60 tahun. Saya sudah pernah mengunjungi kuil-kuil dan gereja-gereja Katolik di banyak belahan dunia, termasuk Vatikan, tetapi saya belum pernah berada di dalam sebuah biara. Biarawati ini yang kami kunjungi, sudah berusia 80 tahun dan dia menjalani sebagian besar hidupnya terkunci di sebuah biara yang gelap. Dia hanya bisa bercakap-cakap dengan kami dari balik jeruji besi. Bahkan ada jeruji yang melintang di kapel biara itu, memisahkan para biarawati dari publik. Para biarawati berdoa di kapel itu secara bergantian setiap jam.

Ketika anda memasuki kapel, ada tanda yang berbunyi, “Anda sedang masuk untuk memuji hosti-Yesus.” Perhatikan bahwa para biarawati menghubungkan langsung Yesus dengan hosti Katolik. Hosti, tentunya, adalah wafer misa yang “dikuduskan.” Para biarawati memanggang wafernya. Menurut theologi Katolik, wafer itu, ketika diberkati oleh imam, menjadi daging dan darah literal dari Yesus. Setelah misa, hosti diletakkan di dalam sebuah kotak kecil yang disebut tabernakel, dan orang berdoa kepada hosti itu seperti kepada Yesus Kristus sendiri.

Saturday, November 02, 2013

Berita Bulan OKTOBER 2013

ALASAN ALKITABIAH UNTUK TIDAK MEROKOK
(Berita Mingguan GITS 12 Oktober 2013, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari The Fundamentalist Digest: Pertama, rokok tidak bisa dipakai untuk memuliakan Allah (1 Kor. 6:20). Kedua, rokok menghasilkan penyakit jantung dan kanker mulut, dan banyak penyakit lainnya (1 Kor. 3:17). Ketiga, merokok adalah kebiasaan yang menghabiskan uang. Kristus memerintahkan agar roti yang tersisa sekalipun dikkumpulkan agar tidak terbuang (Yohanes 6:12). Keempat, merokok seringkali mempersulit dan membahayakan orang lain. Seharusnya tidak ada orang yang boleh dipaksa untuk mencium bau rokok yang memusingkan dan sangat tidak nyaman (Galatia 5:14). Kelima, merokok adalah teladan yang buruk bagi generasi muda (Matius 5:16; Markus 9:42). Keenam, kebiasaan ini kotor (2 Korintus 7:1). Ketujuh, kebiasaan ini buruk, karena akan memperhamba seseorang (Roma 6:12; 1 Kor. 6:12). Kedelapan, rokok menimbulkan keinginan-keinginan yang tidak wajar, dan menuntun kepada kejahatan-kejahatan lain (Roma 6:16; 8:13). “Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah” (1 Kor. 10:31).

Friday, November 01, 2013

Berita Bulan SEPTEMBER 2013

JOEL OSTEEN MENYALAHKAN RASUL PAULUS, PETRUS, DAN YOHANES(Berita Mingguan GITS 28 September 2013, sumber: www.freerepublic.com)
Menurut Joel Osteen, gembala sidang Lakewood Church di Houston, Texas, para rasul dari abad pertama itu salah dan sudah kuno, dan secara tidak langsung dia mengatakan mereka Paulus, Petrus, dan Yohanes yang menulis mayoritas Perjanjian Baru adalah salah dan perlu diperbaiki. Ketika Osteen ditanya langsung mengenai apakah orang yang secara terbuka menjalani kehidupan homoseksual akan diterima ke dalam Kerajaan [Allah], Osteen menjawab: “Sudah pasti, siapapun diterima.” Joel mengakui bahwa ada hal-hal yang bersifat “dosa,” tetapi ia berkata, “Saya tidak menyinggung hal-hal ini dari mimbar.” Ketika ditanya apakah seorang gay/homoseksual akan masuk sorga, Joel Osteen menjawab, “Saya percaya mereka akan masuk.” Seperti pesan “injil” Osteen adalah versi yang sudah diperbaharui dan lebih inklusif dari versi 2000 tahun lalu, yang menurut Osteen terlalu sempit. Osteen berkata, “Saya mendukung semua orang. Saya tidak mau mengeluarkan siapapun. Yesus bisa menampakkan diri kepada siapapun.” Mengenai orang yang hidup dalam dosa terbuka, Joel mengatakan dengan tersenyum, “Saya tidak mau menghantam orang-orang itu. Saya tidak mau menentang orang-orang itu. Mereka orang-orang baik.”