YOHANES PAULUS II SEMAKIN DEKAT UNTUK MENJADI SEORANG SANTO
Paus Benediktus XVI telah menggerakkan pendahulunya, Yohanes Paulus II, semakin dekat menuju status santo (suatu proses yang disebut beatification) , dengan menandatangani sebuah dekrit tentang "kebaikan-kebaikannya" (AP, 18 Des. 2009). Satu-satunya langkah yang tersisa adalah bagi Vatikan untuk mengesahkan sebuah mujizat yang terjadi karena dia (Yohanes Paulus). Yohanes Paulus II telah masuk jalur cepat menjadi seorang santo tidak lama setelah kematiannya, apalagi Benediktus menghilangkan periode 5 tahun penungguan yang biasanya berlaku sebelum penyelidikan kesantoan dimulai. Bahkan saat penguburannya pun, di tahun 2005, ada teriakan-teriakan "Santo Subito" (Santo segera)! Seorang biarawati Perancis mengklaim bahwa dia disembuhkan dari penyakit Parkinson setelah berdoa kepada paus yang sudah mati itu, dan telah dilaporkan bahwa Yohanes Paulus II bisa saja dijadikan santo bulan Oktober 2010 jika para Doktor, Uskup, dan Kardinal, semuanya menyetujui mujizat yang dilaporkan ini. Doktrin santo-santa Roma Katolik adalah salah satu dari banyak sekali bukti bahwa Roma adalah "gereja" yang palsu. Istilah "santo" (orang kudus) muncul 62 kali dalam Perjanjian Baru, dan tidak pernah mengacu kepada seorang yang sudah mati yang lalu ditinggikan oleh Vatikan. Seorang kudus Perjanjian Baru adalah seorang yang percaya dalam Yesus Kristus. Istilah ini menggambarkan seseorang yang telah dikuduskan ke dalam keluarga Allah melalui darah Kristus. Orang-orang Kristen di Yerusalem, Roma, Korintus, Akhaia, Efesus, Filipi, dan Kolose, semuanya disebut orang-orang kudus (Rom. 15:25-26; 16:15; 1 Kor. 1:2; 2 Kor. 1:1; Ef 1:1; Fil. 1:1; Kol. 1:2). Saat nanti Yesus kembali dari Surga, Ia akan datang dengan beribu-ribu orang kudusNya, dan itu jauh lebih banyak dari jumlah santo yang diciptakan oleh Roma (Yud. 1:14)!
CINA MENGHANCURKAN GEREJA-GEREJA RUMAH YANG BESAR
Berikut ini disadur dari "Fast-Growing Christian Churches Crushed," Fox News, 10 Des. 2009): "Delapan lantai berhadapan dengan ladang-ladang gandum, Gereja Golden Lamp (di Linfen) dibangun untuk menampung 50000 orang di jantung wilayah Cina yang menghasilkan batu bara. Namun itu adalah sebelum September yang lalu ini, saat ratusan polisi dan preman-preman yang dibayar menyerbu gereja-mega tersebut, menghancurkan pintu-pintu dan jendela-jendela, menyita Alkitab-Alkitab dan mengakibatkan lusinan orang masuk rumah sakit dengan luka-luka serius, demikian kata anggota-anggota dan aktivis-aktivis gereja tersebut.
Hari ini, kedua gembala sidang gereja tersebut ada dalam penjara. Gerbang menuju kompleks gereja tersebut, yang ada di propinsi Shanxi di utara, terkunci dan sebuah kendaraan lapis baja milik polisi berjaga di luarnya. Penutupan gereja-mega pertama di Cina adalah tanda yang paling jelas bahwa pemerintah komunis tersebut bertekad untuk menghalangi pertumbuhan cepat kekristenan, dengan berbagai tindakan kekerasan di bulan-bulan terakhir ini yang menurut para pemimpin gereja di sana paling kejam dalam banyak tahun belakangan.. .Gereja-gereja rumah telah ada puluhan tahun, tetapi pertumbuhan mereka semakin cepat dalam beberapa puluh tahun terakhir, menghasilkan jemaat-jemaat yang semakin besar dan semakin dapat terlihat dibandingkan dengan kelompok-kelompok kecil sahabat dan tetangga yang biasanya kebaktian di rumah-rumah pribadi, yang menjadi nama gerakan tersebut (gereja rumah). Perluasan dan pertumbuhan mereka telah membuat para pemimpin Cina tidak tenang, mereka yang selalu curiga dengan grup sosial manapun yang independen dari kontrol mereka yang dapat menantang otoritas komunis..... Minimal dua gereja besar lainnya telah baru-baru ini menghadapi kekerasan yang sama. Di Beijing di bulan Oktober, otoritas pemerintah melarang anggota-anggota gereja rumah Shouwang untuk berkumpul di sebuah lokasi yang mereka telah sewa sebelumnya. Di Shanghai, jemaat Wangbang menghadapi pelarangan yang serupa. Kedua jemaat tersebut telah bertumbuh menjadi lebih dari 1000 anggota."
PEMIMPIN LUTHERAN MENGATAKAN ALKITAB BUKAN SATU-SATUNYA OTORITAS
Mark Hanson, presiden penilik dari Evangelical Lutheran Church di Amerika, mengatakan pada tanggal 6 Desember bahwa Alkitab bukanlah otoritas terakhir mengenai homoseksualitas. Dalam sebuah pertemuan di Chicago, ia mengatakan, "Pengertian kita tentang homoseksualitas hari ini sepertinya tidak tercermin sama sekali dalam konteks para penulis Alkitab," tetapi dia berpikir bahwa hal ini tidak menjadi masalah karena "Allah masih berbicara kepada kita" (Lighthouse Trails Research, 7 Des. 2009). Jadi, menurut pemimpin Lutheran ini, Alkitab jelaslah bukan satu-satunya otoritas bagi iman dan praktek kekristenan. Betapa sedih hasil dari sola scriptura-nya Martin Luther.
TELADAN YANG SALEH DARI ERIC LIDDELL
Di zaman ini saat olahraga telah menjadi suatu agama, kita baiknya memperhatikan teladan saleh dari Eric Liddell. Putra dari pasangan misionari Skotlandia ke Cina, Liddell menjadi pelari tercepat Skotlandia. Pada tahun 1923 ia memenangi lomba lari 100 meter di Kejuaraan AAA dengan waktu 9,7 detik, sebuah rekor yang bertahan 35 tahun. Seorang Kristen yang sangat berkomitmen, Liddell menjadi pembicara di berbagai kebaktian di Glasgow Students Evangelical Union selama tahun-tahun kuliahnya. Ia berhasil masuk tim atletik Inggris untuk Olimpiade 1924 di Paris, tetapi karena perlombaan lari 100 meter diadakan pada hari Minggu, ia menolak untuk ikut serta, walaupun nomor perlombaan itu adalah nomor andalannya. Ada perkataan bahwa "kebanyakan atlit datang ke pertandingan untuk menjadi hebat dan melakukan hal-hal yang hebat, Eric Liddell datang ke Olimpiade Paris untuk menjadi baik dan untuk melakukan hal-hal yang baik." Walaupun dimintai oleh keluarga kerajaan sendiri dan dikritik oleh media Inggris karena mengecewakan negaranya, ia bertahan pada pilihannya dan menghabiskan hari Minggu itu berkhotbah di sebuah gereja Protestan di Paris. Ia masuk perlombaan 400 meter, dan sambil dia mengambil tempat di garis awal, seseorang memberikan dia secarik kertas dengan kutipan dari 1 Samuel 2:30: "....siapa yang menghormati Aku, akan Kuhormati." Ia berlari dengan secarik kertas itu ditangannya dan menang, memecahkan rekor dunia dengan catatan waktu 47,6 detik. Pada tahun 1925, Liddell kembali ke Cina untuk memberitakan Injil. Pada tahun 1943, ia ditahan di kamp penjara Jepang di mana ia mati dua tahun kemudian. Liddell pernah berkata, "Kita semua misionari. Ke manapun kita pergi, kita entah sedang membawa orang lebih dekat kepada Kristus, atau kita sedang mendorong mereka menjauhi Kristus."
DARAH YANG TEPAT
"Walaupun kebanyakan orang akan setuju bahwa sistem peredaran darah kita sangatlah vital bagi kehidupan, banyak di antara kita yang tidak sepenuhnya menghargai cara kerja sistem tersebut yang hampir bisa dikategorikan sebagai suatu mujizat. Jantungmu memompa sebanyak seratus ribu kali dalam satu hari. Itu berarti jantungmu memompa sebanyak 10 ton darah setiap hari atau sekitar 80 juta gallon seumur hidup. Sistem peredaran darahmu membawa darah tersebut ke setiap sel dalam tubuhmu melalui jaringan kapiler yang sedemikian luasnya, sehingga jika sistem kapiler empat orang digabungkan, bisa merentangi jarak bumi ke bulan! Tetapi sistem peredaran darahmu juga memiliki kualitas bukan hanya kuantitas. Kondisi kimiawi darahmu dimonitor dan diatur agar tetap berada dalam rentang nilai yang sangat tepat agar keseimbangan terjaga detik demi detik, hari demi hari, tahun demi tahun. Sebagai contoh, keasaman darahmu diatur secara konstan agar tepat hingga hitungan seper-seratusjuta. Sistem peredaran darah kita tidak boleh hanya sekedar "cukup baik"; ia haruslah bekerja secara sempurna. Jadi, jika evolusi tak berakal yang menciptakan kita, maka evolusi haruslah menciptakan keseluruhan sistem ini secara sempurna dalam percobaan yang pertama. Sama sekali tidak ada tempat bagi jutaan tahun percobaan yang menghasilkan sistem peredaran darah yang jelek yang lalu diperbaiki melalui mutasi. Dalam hal ini, fakta-faktanya dengan jelas mendukung Kitab Suci, dan dengan kuat mengindikasikan bahwa kita diciptakan dalam bentuk yang sempurna – bukan dikembangkan perlahan-lahan melalui proses trial and error (coba-coba)."
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com
No comments:
Post a Comment