Sunday, July 26, 2009

Berita Mingguan 25 Juli 2009

ATHEIS TERKENAL MENGATAKAN BAHWA DUNIA MUNGKIN SAJA DIDESAIN OLEH ALIEN
Dalam sebuah wawancara dengan Ben Stein di film dokumenter berjudul Expelled: No Intelligence Allowed, Richard Dawkins sang atheis mengakui bahwa mungkin saja ada "desain intelijen." Dawkins, penulis dari buku The God of Delusion, adalah seorang atheis yang mencoba dengan sangat konyol memerangi sang Mahakuasa. Ia menyebut Allah dalam Alkitab sebagai "karakter yang paling tidak menyenangkan dalam semua fiksi" dan seorang "tukang pukul yang jahat dan tidak dapat ditebak." Ben Stein menanyakan Dawkins, "Siapa yang menciptakan langit dan bumi? Bagaimana semuanya terjadi?" Dawkins menjawab, "Tidak seorangpun tahu bagaimana ini semua terjadi. Kita tahu kejadian apa yang pastinya memulai kehidupan. Yaitu permulaan molekul pertama yang dapat menggandakan diri." Stein bertanya, "Menurutmu berapa kemungkinannya bahwa desain intelijen ternyata adalah jawaban atas beberapa isu dalam bidang genetika?" Terhadap pertanyaan ini, Dawkins memberikan jawaban berikut yang mencengangkan: "Bisa saja di suatu waktu sebelumnya, di suatu tempat di alam semesta ini, suatu kebudayaan berevolusi, mungkin menurut metode-metode Darwin,kepada suatu tingkat teknologi yang sangat-sangat tinggi, dan mereka mendesain bentuk kehidupan yang lalu mereka tanamkan di planet ini. Ini adalah suatu kemungkinan dan kemungkinan yang menarik, dan saya rasa anda mungkin saja menemukan bukti untuk itu jika anda melihat detil- detil biokimia dan biologi molekuler, anda mungkin menemukan tanda-tanda seorang desainer. Dan desainer itu bisa saja adalah intelijen yang lebih tinggi yang berasal dari tempat lain di alam semesta. Intelijen yang lebih tinggi itu tentunya harus muncul dari suatu proses yang pada akhirnya tidak dapat kita jelaskan. Tidak mungkin itu muncul menjadi eksis dengan spontan begitu saja."Jadi, Richard Dawkins mengakui bahwa kehidupan tidak mungkin muncul menjadi eksis dengan begitu saja, bahwa ada bukti akan seorang desainer yang intelijen, tetapi karena ia telah menolak Tuhan Alkitab, ia masuk ke area abu-abu dan tidak jelas mengenai "alien."Dan ini adalah orang yang sama yang mengolok-olok orang-orang yang percaya Tuhan. Tidak ada orang yang lebih buta daripada orang yang menolak untuk melihat. "Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya" (2 Petrus 3:3).
NEGARA-NEGARA BERKEMBANG MENCARI "TATANAN DUNIA BARU"
Bertemu di Mesir tanggal 11-16 Juli, para pemimpin gerakan Non-blok berseru untuk munculnya tatanan dunia baru. Organisasi ini mewakili 118 negara, termasuk India, Pakistan, Kuba, Mesir, dan hampir semua negara Afrika. Menteri Luar Negeri Mesir, Ahmed Abul Gheit berkata bahwa pertemuan itu "menuju kepada suatu tatanan dunia baru" (AFP, 16 Juli 2009). Simbol konferensi tersebut adalah seekor merpati dengan daun ara dimulutnya. Alkitab mengatakan bahwa "tatanan dunia baru" memang pasti datang, dan kepalanya akanlah sang antikristus. Ia akan berkuasa melalui program damai yang menipu, tetapi kemudian dia akan meninggikan diri sebagai Allah (1 Tes. 5:3; 2 Tes. 2:3-4). Dia akan mengendalikan ekonomi dunia dengan tangan besi (Wah. 13:16-17).
DILEMA SANG EVOLUSIONIS: KETERATURAN DAN DESAIN
Sebuah film dokumenter National Geographic mengenai menghilangnya lebah madu mengingatkan kita mengenai dilema sang evolusionis, yaitu keteraturan dan desain. Diberi judul "Keheningan sang Lebah," film dokumenter itu menggambarkan menghilangnya lebah-lebah secara dramatis dari Amerika dan negara-negara lain sejak 2006. Film itu mulai dengan melihat lebah itu sendiri. Setelah menyatakan bahwa lebah berevolusi, dokumenter itu menentang pernyataan tersebut dengan menunjukkan betapa sempurnya lebah didesain untuk tugasnya mempolinasi bunga dan membuat madu. Para ilmuwan yang mempelajari lebah bahkan berbicara mengenai "desain" mereka, tetapi hal ini bertentangan dengan evolusi buta. Perhatikan bahasa yang dipakai oleh dokumenter tersebut: "Para lebah melakukan pekerjaan yang sudah mereka lakukan selama 100 juta tahun, sejak mereka berevolusi bersama dengan tumbuhan-tumbuhan berbunga dan MEMBENTUK KERJASAMA YANG SEMPURNA.Lebah mencari pollen yang tinggi protein dalam bunga dan tumbuhan itu memberikan mereka suatu cairan bergula yang disebut nektar. Ada lebah yang mengembangkan ANATOMI YANG TERSPESIALISASI untuk menuai nektar secara efisien. Yang terutama di antara mereka adalah Apis mellifera, lebah madu. SEBUAH KEAJAIBAN ARSITEKTURAL, DESAIN lebah madu adalah PERPADUAN ELEGAN ANTARA FUNGSI DAN BENTUK. Sebuah belalai untukmengorek nektar yang tersimpan di lipatan-lipatan dalam sebuah bunga, dan rahang yang kuat untuk makan, memberi makan anak-anaknya, danuntuk mengerjakan lilin. Dua mata majemuk masing-masingnya terdiridari 6900 lensa dan dipenuhi oleh rambut-rambut sensoris untuk mendeteksi kecepatan angin. Tiga mata tambahan (di atas kepala lebah) menerima sinyal cahaya sebagai petunjuk arah. Empat sayap yang bergantung pada kait-kait kecil berkepak lebih dari 200 kali perdetik. Untuk pertahanan, [lebah memiliki] sengat yang bergerigi tajam di dua sisi yang dapat dia pakai hanya sekali dengan harga nyawanya. Kaki belakangnya melebar menjadi keranjang-keranjang khusus untuk membawa muatan pollen yang berat ke sarang. Rambut-rambut yang berbulu menutupi tubuhnya dan akan mengoleksi listrik statis sambil lebah itu terbang. Ketika lebah mendarat di sebuah bunga, pollen secara literal akan melompat ke tubuhnya. Mereka hanyalah BENDA YANG DI-ENGINEER SECARA LUAR BIASA, SEMPURNA UNTUK SEMUA AKTIVITAS YANGMEREKA LAKUKAN, dan sambil mereka menjalani hidup dan mengubah pekerjaan mereka, semua aspek anatomi mereka bekerja" ("Silenceof the Bee," National Geographic Channel, 2007). Perhatikan bahwa lebah tidak mungkin adalah hasil dari kemungkinan buta. Ia jauhterlalu rumit dan ia beroperasi dalam sinergi dengan bunga. Lebah itu haruslah sudah "berevolusi" secara penuh pada saat yang sama bunga muncul, juga secara penuh. Di sini ada "kompleksitas yang tak dapat disederhanakan. " Seekor lebah madu tanpa anatomi yang sempurna terbentuk, tidak akan bisa mem-polinasi bunga, dan bunga yang tidak terbentuk sempurna tidak akan bisa menyediakan materi yang dibutuhkan oleh lebah. Lebih lanjut lagi, baik bunga maupun lebah dapat berkembang biak melalui kode genetik yang rumit.Tidak ada satu hal pun yang menunjuk kepada evolusi, tetapi semua menunjuk dengan lantang kepada ciptaan ilahi bagi mereka yang punya mata untuk melihat.

Sumber:Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E.Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirimemail ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com

No comments: