Monday, October 13, 2008

11 KRITIK TERHADAP GEMBALA

1.Pewahyuan dan Nubuat dan semua karunia yang berhubungan dengan Pewahyuan (Bahasa Roh/berbahasa Lidah, Bernubuat, dan Pengetahuan tentang pewahyuan, 1 Kor 13:8-10) sudah Tidak ada sejak Wahyu 22:21 selesai ditulis. Tidak ada Firman Allah lagi di luar Alkitab yang telah Kanon (Tidak ada extra biblical)
2.Wanita berkhotbah di Kebaktian Umum/Ibadah Raya/Ibadah apapun/Pertemuan Jemaat yang dihadiri Jemaat Dewasa (keluarga/yang sudah menikah) adalah Tidak Alkitabiah
3.Perjanjian Baru mengajarkan bahwa orang percaya hari ini tidak terikat pada hukum Sabat, karena itu Gereja Advent yg mempertahankan hari Sabat, makanan dan minuman tertentu, Hukum Sunat adalah Tidak Alkitabiah. Pengajaran Advent mengenai hari Sabat tidak sesuai dengan pengajaran Alkitab dan merupakan bagian dari kesalahan total mereka yg tidak dapat melihat perubahan dari sistem penyembahan simbolik di PL menjadi sistem penyembahan dalam Roh dan Kebenaran dalam PB atau Ibadah Hakikat.
4.Manusia adalah suatu Pribadi ciptaan Allah yang diberi kemampuan berpikir, kesadaran diri, kehendak bebas, dan ketika jatuh dalam dosa, hanya kehilangan Kemuliaan Allah dan hubungan/komunikasi dengan pencipta. Manusia tetap mempunyai kehendak bebas.
5.Manusia yang belum diselamatkan mampu merespon terhadap berita Injil, sehingga Aktivitas penginjilan adalah KEHARUSAN. Mati secara rohani bukanlah mati seperti mayat yg tidak bisa merespon berita Injil.

6.Gereja Lokal adalah Tiang penopang dan Dasar Kebenaran (TPDK)
7.Tuhan telah menghentikan jabatan IMAM dan praktek keimamatan (pemberkatan oleh “pendeta“ pada akhir kebaktian, pemberkatan nikah, dll) untuk Jemaat perjanjian Baru.
8.Konsep Familiy Altar adalah Salah karena kita tidak lagi hidup dalam masa Keimamatan Ayah (zaman antara Adam sampai Taurat diturunkan)
9.Istilah yg benar adalah Peneguhan Nikah, bukan pemberkatan nikah. Istilah Pemberkatan nikah dipakai Gereja Roma Katolik karena mereka menempatkan pernikahan sebagai salah satu sakramen (upacara kudus) gereja. Gereja Alkitabiah hanya mengenal dua ordinansi (Upacara yg diperintahkan) yaitu Baptisan dan Perjamuan Tuhan. Dalam Gereja Alkitabiah tidak ada jabatan imam yg berwenang memberkati, itulah sebabnya tidak dibenarkan memakai istilah Pemberkatan Nikah. Upacara yg dilakukan gereja alkitabiahn dalam hal pernikahan ialah mengukuhkan atau meneguhkan pernikahan 2 anggota jemaatnya di hadapan Tuhan dan di hadapan sidang jemaatNya serta berdoa memohonkan kasih karunia Tuhan untuk kehidupan rumah tangga mereka. Berkat Tuhan bagi mereka selanjutnya tentu bergantung pada sikap hati mereka kepada Tuhan, bukan pada penumpangan tangan dari imam atau pendeta yang melakukan praktek keimamatan.
10.Tidak ditemukan Penumpangan Tangan untuk PEMBERKATAN dalam Perjanjian Baru. Penumpangan Tangan untuk Pengukuhan Jabatan (Gembala, Penginjil, Guru Injil dan Diaken) sebagai bentuk Perestuan/Approve atas nama Jemaat
11.Tidak ada satu orang pun yang BERHAK membaptis seseorang ke dalam Roh Kudus selain YESUS KRISTUS. Pendeta manapun yang mencoba membaptiskan seseorang ke dalam Roh Kudus adalah SESAT dan DURHAKA (merebut wewenang Yesus)

AMSAL 23:23 Belilah kebenaran dan jangan menjualnya; demikian juga dengan hikmat, didikan dan pengertian

Tidak ada Gereja yang Sempurna, itu benar. Ada Gereja Yang Lebih Benar, itu Benar.

2 comments:

Anonymous said...

Bisakah Anda menentukan alkitabiah atau tidaknya suatu pengajaran berdasarkan Firman Tuhan? Darimana Anda bisa tahu yang ini Alkitabiah dan yang lain tidak Alkitabiah? Mohon pencerahan ...

Contohnya, Anda bilang bahwa pewahyuan dan nubuat itu sudah tidak ada lagi sejak Wahyu 22:21 selesai ditulis. Apa dasar dari ayat ini? Karena gereja tempat Anda sekarang berada ini pun bisa ada pasti karena ada suatu pewahyuan di dalam hati gembalanya. Anda melayani jiwa-jiwa pun pasti karena suatu pewahyuan dalam hati Anda ... maksudnya, Tuhan menaruh hati jiwa-jiwa yang terhilang untuk Anda ... Bukankah itu pewahyuan?

dede wijaya said...

manruh hati bagi jiwa terhilang itu PERINTAH/AMANAT AGUNG Matius 28:19-20, perintah Yesus bagi semua muridnya untuk memberitakan INJIL sampai pada akhir zaman.