Friday, August 07, 2015

7 Janji Anugerah Di Masa Depan Untuk Melawan Kekhawatiran

Janji #1: ”Karena itu Aku berkata kepadamu: Janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup itu lebih penting dari pada makanan dan tubuh itu lebih penting dari pada pakaian?” (Matius 6:25)

Ini adalah sebuah argumen tentang yang lebih besar dan yang lebih kecil. Jika Allah bisa melakukan hal yang lebih besar; maka Dia juga bisa melakukan hal yang lebih kecil. Dalam ayat ini,  hal yang lebih besar adalah Allah telah memberikan kepada kita kehidupan dan tubuh. Kedua hal ini jauh lebih komplek dan sulit untuk dipelihara daripada sekedar penyediaan pakaian. Namun Allah telah melakukannya. Karena itu, betapa jauh lebih mudah bagi Allah untuk dapat menyediakan makanan dan pakaian bagi kita. Terlebih lagi, apapun yang terjadi, Allah akan membangkitkan tubuh Anda suatu hari nanti dan memelihara hidup Anda untuk persekutuan kekal-Nya.

Janji #2: ”Pandanglah burung-burung di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” (Matius 6:26)
Jika Allah berkenan dan sanggup memberi makan makhluk yang sedemikian tidak berharga seperti burung yang tidak dapat melakukan apapun untuk mengadakan makanan seperti yang bisa Anda lakukan dengan bertani maka Ia pasti akan menyediakan apa yang Anda butuhkan, karena Anda jauh berharga daripada burung.

Janji #3: Dan siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya? Dan mengapa kamu kuatir akan pakaian? (Matius 6:27-28)
Ini adalah janji campur aduk-janji sederhana tentang realitas: Kekuatiran tidak akan menghasilkan kebaikan apapun bagi Anda. Ini bukanlah argumen utamanya, tetapi kadang-kadang kita benar-benar harus bersikap tegas pada diri kita dan berkata, “Hai jiwa, ketakutan ini tidak berguna. Engkau tidak hanya sedang mengacaukan hidupmu sendiri, tetapi juga hidup banyak orang. Percayakan itu kepada Allah dan lanjutkan pekerjaanmu.” Kekuatiran tidak menghasilkan apapun yang bermanfaat.

Janji #4: “Perhatikanlah bunga bakung di ladang, yang bertumbuh tanpa bekerja dan tanpa memintal, namun Aku berkata kepadamu: Salomo dalam segala kemegahannyapun tidak berpakaian seindah salah satu dari bunga itu. Jadi jika demikian Allah mendandani rumput di ladang, yang hari ini ada dan besok dibuang ke dalam api, tidakkah Ia akan terlebih lagi mendandani kamu, hai orang yang kurang percaya?” (Matius 6: 28-30).

Dibandingkan dengan bunga-bunga di padang, Anda adalah sebuah prioritas yang jauh lebih tinggi bagi Allah, karena Anda akan hidup selamanya, dan dapat memberikan pujian yang kekal kepadaNya. Meskipun begitu, Allah memiliki suatu energi kreatif dan perhatian yang begitu melimpah sehingga Ia mencurahkannya kepada bunga-bunga yang hanya bertahan beberapa hari. Jadi Ia pasti akan membawa energi dan ketrampilan kreatif yang sama itu dan menggunakannya untuk memelihara anak-anakNya yang akan hidup selamanya.

Janji #5: “Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.” (Matius 6:31-32)

Janganlah berpikir bahwa Allah tidak mengetahui kebutuhan-kebutuhan Anda. Ia mengetahui semuanya. Dan Dia adalah “Bapa Sorgawi” Anda. Ia tidak memandang dengan enggan dari jauh. Ia peduli. Ia akan bertindak untuk memenuhi kebutuhan Anda pada waktu yang terbaik.

Janji #6: ”Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu”.(Matius 6:33)
Jika Anda mau mengabdikan diri Anda untuk kepentinganNya di dunia ini, dan bukannya mengkuatirkan kebutuhan-kebutuhan materi pribadi  Anda, Ia akan memastikan bahwa Anda akan memiliki semua yang Anda butuhkan untuk melakukan kehendakNya dan memuliakan Dia. Ini mirip dengan janji di Roma 8:32, Bagaimanakah mungkin (Allah) tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan (Kristus)?”

Janji #7: ”Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6:34)
Allah akan memastikan Anda tidak diuji melebihi kesanggupan Anda (1 Korintus 10:13). Ia akan bekerja untuk Anda, supaya”selama umurmu, selama itulah kiranya kekuatiranmu”(ulangan 33:25). Setiap hari kesulitan yang ada tidak akan melebihi kesanggupan Anda untuk menanggungnya; dan setiap hari akan ada belas kasihan yang cukup untuk stress pada hari itu (Ratapan 3:22-23).

Oleh: Dr. John Piper

John Stephen Piper was born January 11, 1946, in Chattanooga, Tennessee, to Bill and Ruth Piper. The Pipers soon moved to Greenville, South Carolina, where John spent his growing-up years. His father was an itinerant evangelist who also ministered through international radio and Bible courses.
Education

At Wheaton College (1964-68), John majored in Literature and minored in Philosophy. Studying Romantic Literature with Clyde Kilby stimulated the poetic side of his nature and today he regularly writes poems to celebrate special family occasions and rich, biblical truths. At Wheaton John also met Noël Henry whom he married in 1968.

Following college, he completed a Master of Divinity degree at Fuller Theological Seminary in Pasadena, California (1968–71). While at Fuller, John discovered the writings of Jonathan Edwards.

John did doctoral work in New Testament Studies at the University of Munich, Munich, West Germany (1971–74). His dissertation, Love Your Enemies, was published by Cambridge University Press and Baker Book House (and is now available through Crossway). Upon completion of his doctorate, he went on to teach Biblical Studies at Bethel College in St. Paul, Minnesota, for six years (1974–80).

No comments: