MAJALAH NEWSWEEK MENAMPILKAN YESUS HIPSTER GAYA AMERIKA
(Berita Mingguan GITS 7 April 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Halaman depan Newsweek untuk tanggal 9 April menampilkan seorang “Yesus yang hipster berambut panjang” sedang berpose di Times Square, New York City. Artikel utamanya diberi judul “Forget the Church: Follow Jesus” (Lupakan Gereja: Ikuti Yesus), dan inilah yang dilakukan oleh kebanyakan orang yang mengaku “Kristen” hari ini. Mereka berkata mengasihi “Yesus,” tetapi yang mereka maksudkan adalah “Yesus” yang cool, tidak menghakimi, suka berpesta, gaya The Shack. Ini adalah Yesus versi emerging church: Yesus yang dibandingkan dengan Elvis, yang suka rock ‘n roll, yang akan minum bir bersama anda, dan yang akan ikut berpesta. Ini adalah “Yesus” yang dapat anda nyanyikan di American Idol dan tetap dipuji oleh para juri yang membenci Allah. Bahkan jika sebagian mereka ini tidak sama sekali melupakan gereja, gereja yang mereka ikuti bukanlah suatu tempat kekudusan dan yang menyerukan takut akan Allah sebagai teguran bagi generasi ini.
Gereja yang mereka senangi adalah suatu tempat hipster yang nge-rock dan tidak dapat dibedakan lagi dengan budaya pop dunia, dan semua orang senang dengan kondisi itu. “Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya. Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan YESUS YANG LAIN dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang laindari pada yang telah kamu terima” (2 Kor. 11:3-4).
KEUSKUPAN AGUNG KATOLIK DIADILI UNTUK TUDUHAN MELINDUNGI IMAM-IMAM YANG IMMORAL
Sebuah proses peradilan di Philadelphia yang dimulai minggu ini adalah kasus pertama seorang pejabat Roma Katolik dituduh melindungi imam-imam yang melakukan pelecehan seksual dengan cara memindah mereka dari satu paroki ke paroki lain. Monsignor Willyam Lynn, yang dituduh melakukan persepakatan jahat dan membahayakan kesejahteraan seorang anak, bertugas sebagai pemimpin para imam di keuskupan agung Philadelphia dari tahun 1992 hingga 2004. “Juri berpendapat bahwa dia dengan pengetahuan penuh membiarkan imam-imam yang telah tertuduh berbuat sewenang-wenang (seringkali dalam hal seksual) untuk terus lanjut dalam pelayanan dalam peran-peran yang memberikan mereka akses kepada anak-anak, demikian menurut kantor penuntut umum. Lynn ‘bersikap seolah-olah tugas dia adalah untuk melindungi pihak yang telah sewenang-wenang, bukan pihak yang telah dijahati,’ demikian disimpulkan oleh juri pengadilan pada bulan Januari 2011. Kasus Lynn berdampak ke seluruh Amerika, termasuk ditangkapnya Uskup Robert W. Finn pada Oktober 2011 di Kansas City, Missouri, dengan tuduhan bahwa dia gagal melaporkan dugaan serangan seksual terhadap anak oleh seorang imam. Finn menyatakan diri tidak bersalah” (“Philadelphia Priest Abuse Trial to Open,” CNN Belief Blog, March 25, 2012). Pada tahun 2007 saja, Gereja Katolik di Amerika membayar $615 juta untuk menyelesaikan kasus-kasus pelecehan seksual. Totalnya bahkan jauh melebihi $1 milyar. Organisasi Akuntabilitas Uskup mengatakan bahwa lebih dari 4000 imam telah dituduh melecehkan anak-anak secara seksual (“US Church to Pay 12.6 Million,” AFP, 11 Agus. 2008). Angka itu mewakili sekitar 10% imam Katolik di Amerika, dan statistik ini hanya mencakup mereka yang dituduh secara resmi. Sebuah organisasi Katolik yang konservatif mendokumentasikan urusan yang jahanam ini pada edisi musim dingin 2002 majalah Ad Majoren Dei Gloriam, yang mengobservasi: “…kebanyakan kasus pelecehan seksual di Gereja Katolik – sekitar 90%-nya – adalah imam-imam homoseksual yang memangsa anak-anak lelaki remaja. Media massa besar dan budaya Amerika pada umumnya ingin menyangkali hal ini atau menghilangkan unsur homoseksualitasnya.”
BUKIT MARS, DULU DAN SEKARANG
Sekitar 2000 tahun yang lalu, rasul Paulus berdiri di bukit Mars atau dikenal juga sebagaiAeropagus (Ares sama dengan Mars) di Athena dan memberitakan Injil kepada pada filsuf yang menyembah berhala yang sering berkumpul untuk “mengatakan atau mendengar segala sesuatu yang baru” (Kis. 17:21). Sambil dia berdiri di atas bukit itu pada hari itu, di bawah langit cerah pada fajar milenium pertama Masehi, Paulus pastinya dapat melihat Acropolis yang terletak hanya beberapa ratus meter jauhnya, dengan kuil-kuilnya yang indah yang ditujukan kepada dewa-dewi Yunani, yang terutama adalah Zeus (Jupiter) dan Athena (Minerva). Acropolis pastinya memukau orang duniawi manapun, dengan marmer putihnya yang mengkilau dan batu-batu berwarna-warni, patung-patung tembaganya dan pernak-pernik emas. Bahkan ada mezbah yang secara menyedihkan ditujukan kepada Allah yang tidak dikenal, dan Allah inilah yang Paulus beritakan kepada mereka hari itu kepada sekumpulan orang-orang dan wanita-wanita besar yang berpendidikan dalam cara-cara dunia ini tetapi sama sekali bodoh mengenai Pencipta mereka, laki-laki dan perempuan yang sangat fasih literatur dunia tetapi tidak tahu hal yang paling mendasar tentang hikmat yang sejati. Ada tiga tanggapan yang berbeda terhadap khotbah Paulus yang berani, karena benih Injil yang baik jatuh kepada tanah yang berbeda-beda (Luk. 8:11-15). Ada yang mengejek, menolak Injil kebangkitan Kristus sebagai kebodohan (ay. 32). Ada yang menangguhkannya dan berkata bahwa mereka mendengar lebih lanjut “lain kali” (ay. 32). Namun demikian, tidak ada bukti bahwa mereka memiliki kesempatan lain; Paulus meninggalkan Athena segara sesudah itu dan tidak pernah kembali, sejauh yang kita tahu, dan ini mengingatkan kita betapa berbahayanya menunda Injil untuk “lain kali.” Kelompok ketiga, yang paling kecil, “menggabungkan diri dengan dia, dan percaya” (ay. 34). Mereka ini dilahirkan kembali dan menjadi kawanan kecil Kristus (Luk. 12:32). Bukit Mars masih ada, tetapi sekarang hanyalah suatu tempat berbatu yang sepi. Kuil-kuil megah tinggal puing-puing belaka, dan banyak orang Yunani yang telah menukarkan penyembahan berhala mereka dengan kekristenan Ortodoks Yunani yang sesat. Athena hari ini tidaklah megah, dan Yunani adalah negara yang miskin hari ini sehingga perlu mengemis kepada komunitas Eropa. Mereka semestinya mendengarkan Paulus lebih serius lagi hari itu!
KUTUK ADAM JATUH PADA KRISTUS
(Berita Mingguan GITS 14 April 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari The Beginning of the World oleh Dr. Henry Morris: “Kutuk dosa jatuh paling keras kepada manusia. Kutuk ini terdiri dari empat aspek: (1) Kesusahan, yang berasal dari kekecewaan dan kesia-siaan yang terus menerus; (2) kesakitan dan penderitaan, tergambarkan oleh “duri” yang seringkali menghalangi usaha manusia untuk menyediakan bagi keluarganya; (3) peluh keringat, atau air mata, “tangisan” yang timbul dari perjuangan keras melawan lingkungan yang tidak bersahabat; dan akhirnya (4) kematian fisik, yang pada akhirnya akan menang atas segala usaha manusia, dan struktur tubuhnya akan kembali menjadi elemen-elemen sederhana di bumi. Tetapi Kristus, sebagai Anak Manusia dan Adam kedua, telah menjadi kutuk bagi kita (Gal. 3:13). Dia adalah “seorang yang penuh kesengsaraan” (Yes. 53:5), lebih mengenal kesusahan dari manusia manapun; Dia tertikam, diremukkan, dan diganjar untuk kita (Yes. 53:5) dan memang mengenakan duri yang diakibatkan kutuk dosa sebagai mahkotaNya; dalam kesusahan pergumulanNya, Dia mengeluarkan peluh bagaikan darah, dan “mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia” (Ibr. 5:7). Akhirnya, Allah membawa Dia kepada “debu maut” (Maz. 22:15).
GUNUNG EVEREST TUMBUH
Sebuah survei baru mengindikasikan bahwa Gn. Everest telah bertambah tinggi 90 cm dalam kurun waktu sembilan tahun. Pegunungan Himalaya kemungkinan terbentuk pada saat terjadi pergolakan global saat Air Bah Nuh, atau segera sesudah Air Bah itu ketika formasi bebatuan masih lunak dan air masih mencari jalan menuju kedalaman dan samudera. Hari ini pengunungan Himalaya banyak ditinggali di banyak tempat di bawah ketinggian 5000 meter. Sekitar 30 juta orang tinggal di Nepal, dan banyak juta lagi tinggal di Tibet, Pakistan, Bhutan, dan India utara. Nubuat Alkitab mengindikasikan bahwa gunung-gunung akan menjadi rata dalam sebuah gempa bumi dahsyat yang akan menggoncang bumi pada saat Kesusahan Besar (Wah. 16:18-20; Yer. 4:23-25).
OTAK MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI
Berikut ini disadur dari Creation Moments: “Dan Allah memberikan kepada Salomo hikmat dan pengertian yang amat besar, serta akal yang luas seperti dataran pasir di tepi laut” (1 Raj. 4:29). Salah satu organ dalam tubuh manusia yang paling banyak diselidiki, tetapi yang paling tidak dimengerti adalah otak. Otak manusia adalah kumpulan materi yang paling kompleks di seluruh alam semesta. Ada banyak teori mengenai bagaimana cara kerja otak, tetapi satu fakta yang diakui umum adalah bahwa otak lebih sensitif terhadap kerusakan dibandingkan organ lainnya. Para ilmuwan yang mempelajari otak telah menemukan bahwa ketika otak menerima kerusakan, ia akan memicu dikeluarkannya zat-zat kimia yang sangat spesial, yang disebut faktor-faktor neuronotrophic. Walaupun para peneliti tidak yakin bagaimana cara kerja zat-zat kimia ini, penelitian menunjukkan bahwa zat-zat ini sepertinya membantu otak memperbaiki dirinya sendiri. Mereka percaya bahwa setiap zat kimia yang berbeda bekerja untuk memperbaiki struktus yang spesifik di otak. Para peneliti medis terus mempelajari faktor-faktor ini dengan harapan menggunakan versi buatan dari zat-zat ini untuk membantu mereka yang mengalami kerusakan otak karena stroke atau trauma. Mereka berharap dapat belajar dari tubuh manusia, bagaimana membantu tubuh untuk melakukan apa yang tubuh itu ingin lakukan. Tentunya pengetahuan biokimia yang sangat tinggi diperlukan untuk membuat suatu cara bagi otak untuk memperbaiki dirinya sendiri, dan ini tidak mungkin muncul dari materi itu sendiri. Hanyalah Pencipta yang mahakuasa dan maha berhikmat – Pencipta yang diperkenalkan dalam Alkitab – yang dapat membuat sistem ini. Tetapi kita melihat bukan hanya HikmatNya. Karena karunianya kepada kita berupa kemampuan otak memperbaiki diri sendiri juga menunjukkan kasihNya. Bentuk yang tertinggi dari kasihNya itu dapat ditemukan dalam Yesus Kristus.
REMAJA CINA MENJUAL GINJAL UNTUK IPHONE DAN IPAD
Seorang remaja berumur 17 tahun di Cina dilaporkan menjual salah satu ginjalnya tahun lalu untuk membeli sebuah iPhone dan iPad, dan kini menderita gagal ginjal. Direkrut dari sebuah chat room online, dia adalah salah satu sekian banyak korban pasar gelap organ di negara itu (“Boy in China,” Fox News, 6 April 2012). Kasus yang menyedihkan ini mengingatkan kita akan banyaknya orang yang menjual jiwa kekal mereka demi kesenangan sementara kehidupan ini. “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?” (Mat. 16:26).
GITAR PARA ROCKER DICURI
(Berita Mingguan GITS 28 April 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Lima gitar dicuri beberapa minggu lalu dari Tom Petty dan band-nya, ketika mereka sedang mempersiapkan diri untuk tur di AS. Kini mereka menawarkan hadiah sebesar $7500 bagi barangsiapa yang mengembalikan alat-alat musik tersebut. Dari sudut pandang rock & roll, saya sama sekali tidak melihat ada masalah dengan “pencurian” ini, karena tema dari para rocker dari dulu adalah “saya bebas melakukan apa yang saya mau kapanpun juga” (Rolling Stones), “Ini hidupku dan saya akan melakukan yang ku mau” (The Animals), “kamu harus melakukan yang kamu mau” (Mamas and Papas), dan “Ini mengenai kamu, lakukan yang kamu mau” (Isley Brothers). Pada pertunjukan pemberian MTV Awards tahun 2003, Madonna, Britney Spears, dan Christina Aquilera menyatakan filosofi rock & roll dengan kata-kata yang membekas ini: “Kami bosan dengan konsep benar dan salah.” Siapapun yang mencuri gitar-gitar Petty hanyalah sekedar menjalani prinsip rock & roll dan setia kepada dirinya sendiri. Hampir tidak ada hal lain yang lebih hebat merusak anyaman moral masyarakat daripada dunia musik pop dan pesannya yang cabul, dan jika ada musik yang Tuhan benci, pastilah rock & roll. “Itulah sebabnya aku mencintai perintah-perintah-Mu lebih dari pada emas, bahkan dari pada emas tua. Itulah sebabnya aku hidup jujur sesuai dengan segala titah-Mu; segala jalan dusta aku benci” (Maz. 119:127-128).
GEMBALA SIDANG MEMPERINGATKAN BAHWA PERTOBATAN PALSU ADALAH BUNUH DIRI BAGI GEREJA-GEREJA
Berbicara di Konferensi Together for the Gospel 2012, Mark Dever memperingatkan gereja-gereja yang tidak berhati-hati menerima para “petobat,” bahwa mereka sedang melakukan bunuh diri. Konferensi tersebut dipimpin oleh orang-orang Injili konservatif, seperti Dever, Al Mohler, dan John Piper, yang peduli dengan isu-isu seperti “kepemimpinan laki-laki” dan “pentingnya disiplin gereja.” Dever, gembala sidang senior di Gereja Baptis Capitol Hill, mengatakan bahwa “ribuan, jika bukan jutaan, anggota gereja yang duduk di bangku-bangku gereja Amerika, bukanlah orang-orang Kristen yang sungguh sudah lahir baru” (“False Conversions,” Associated Baptist Press, 11 April 2012). “Masalah yang saya maksudkan bukanlah segelintir orang yang terkadang berbuat sesuatu yang munafik dalam dosa mereka,” kata Dever. “Saya sedang membicarakan sistem yang menghasilkan pengakuan-pengakuan palsu sehingga bukan hanya satu orang…tetapi seluruh jemaat sudah menjadi seperti Israel kuno, yang dicirikan bukan oleh kekudusan tetapi oleh keduniawian.” Ini adalah gambaran yang sempurna dari gereja Southern Baptist di mana saya tumbuh besar tahun 1950an dan 60an, tetapi juga menjadi peringatan bagi gereja Baptis Independen manapun hari ini. Alasan gereja-gereja menjadi penuh orang “Kristen KTP” termasuk dipakainya program penginjilan yang asal cepat (quick-prayerism), tidak adanya sikap hati-hati dalam menerima anggota gereja, gagal memberitakan seluruh maksud Allah, tidak adanya seruan yang tajam untuk menjadi murid yang baik, dan ditelantarkannya disiplin gereja. Apa yang Dever, bersama dengan teman-teman “Injili”nya tidak katakan dalam konferensi-konferensi seperti ini, adalah bahwa musik rock “Kristen” mereka sendiri, yang sensual dan mistik, dan juga penolakan mereka akan separasi dan definisi palsu mereka tentang “legalisme” dan amillennialisme mereka, juga merupakan bunuh diri bagi kehidupan rohani sebuah gereja, sama seperti sikap tidak hati-hati mengenai pertobatan. Pendekatan alegoris mereka terhadap penafsiran nubuat bukanlah hal kecil, melainkan merusak filosofi Alkitabiah.
VATIKAN BERUSAHA MENGENDALIKAN SUSTER-SUSTER YANG MEMBANGKANG
Vatikan saat ini sedang mencoba mengendalikan sekelompok besar suster-suster (Katolik, atau biarawati) di AS yang “beroperasi di luar doktrin-doktrin Gereja Roma Katolik.” Dengan selesainya penyelidikan setahun penuh atas kelompok Leadership Conference of Women Religions (LCWR), Vatikan mengumumkan bahwa mereka menemukan “masalah doktrinal yang serius” dan “feminisme radikal” dan mereka akan melakukan reformasi besar (“Vatican blasts American nuns,” CNN Belief Blog, 19 April 2012). LCWR mewakili 80% biarawati di AS, jadi ini masalah besar. Secara khusus, Vatikan menemukan bahwa para biarawati tidak mendukung posisi gereja dalam melawan alat kontrasepsi dan aborsi dan penikahan yang dibatasi kepada satu lelaki dan satu wanita. Saya sendiri meragukan bahwa “reformasi” yang direncanakan akan efektif. Biarawati-biarawati feminis tidak akan menyerahkan pandangan mereka karena tekanan dari para lelaki! Simone Campbell, kepala dari Network, yaitu suatu badan lobby Katolik dalam hal keadilan sosial, mengatakan, “Saya pikir para uskup sama sekali tidak tahu apa yang mereka hadapi” (“Leader of ‘radical’ US nuns reject Vatican criticism,” BBC News, 21 April 2012). Bahkan Vatikan sekalipun tidak akan sanggup mengendalikan dari “atas ke bawah” hari ini, karena kita sedang hidup di zaman “saya nomor satu.” (Bukannya kami simpati kepada Vatikan, yang kesesatan dan sejarahnya yang kelam telah sungguh mempermalukan nama Kristus dan yang tangannya penuh berlumuran darah orang-orang kudus). Gereja esa akhir zaman sedang terbentuk di depan mata kita, dan sifatnya egalitarian dan anti-otoritas. Semuanya adalah tentang “saya” – cita rasa saya, pendapat saya, musik saya, pakaian saya, theologi saya, perasaan saya – dan semua ini digambarkan secara persis dalam Alkitab. “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama…. Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng” (2 Tim. 3:1-2; 4:3-4). “People power” sedang membentuk gereja esa sedunia untuk sesuai dengan soundtrack musik penyembahan kontemporer, tetapi prinsip “people power” ini akan terhenti total ketika Antikristus naik takhta dan menggunakan kuasa Iblis atas semua bangsa-bangsa, sebagaimana digambarkan dalam Wahyu 13. Ia akan bersekutu dengan wanita pelacur, yaitu gereja palsu itu, untuk mendapatkan kekuasaan, tetapi kemudian akan menghancurkannya (Wah. 17:16-17).
RAMBUT DI KEPALAMU
Berikut ini dari Creation Moments, 21 Des. 2011, www.creationmoments.com: “Bahkan rambut kepalamupun terhitung semuanya. Karena itu jangan takut, karena kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit” (Luk. 12:7). Untuk menunjukkan bahwa sang Pencipta secara intim terlibat dengan ciptaanNya, Yesus Kristus mengatakan bahwa jumlah rambut kepala kita terhitung oleh Dia. Ini berarti tidak ada detil yang terlalu kecil yang lolos dari perhatianNya; tidak ada perubahan yang akan luput dari mataNya yang memperhatikan dan mengasihi. Rambut yang anda lihat hari ini sebenarnya tidak lebih dari protein mati yang dihasilkan oleh sel-sel dalam folikel rambut, yang tertanam dalam lapisan kulit. Total jumlah folikel rambut pada tubuh seorang dwasa adalah sekitar 5 juta; hanya sekitar 100.000 yang berada di kepala. Setiap rambut tumbuh keluar dari salah satu folikel selama sekitar tiga hingga lima tahun. Kemudian rambut itu akan dibuang dan folikel itu akan beristirahat sekitar tiga bulan sebelum mulai menumbuhkan rambut lagi. Jadi, lihat, begitu kita bisa tahu jumlah rambut di kepalamu, tetap tidaklah mudah untuk terus memantau angka yang berubah-ubah ini. Rata-rata rambut kepala tumbuh sekitar 2,5 cm dalam dua hingga tiga bulan. Itu berarti bahwa setiap hari, di kepalamu tumbuh rambut sepanjang 30 meter – yaitu sekitar 10 km per tahun! Ya, itu benar – sang Pencipta begitu peduli tentang engkau sehingga Ia tahu pada setiap saat, berapa jumlah rambut di kepalamu. Dia tidak menciptakan dunia ini untuk lalu meninggalkan kita menjalani alam semesta dan kehidupan sendirian. Dia bahkan telah menyatakan kasihNya dan tujuanNya bagi anda dalam kata-kata Alkitab. Lihatlah pada hari ini apa yang Kitab Suci katakan tentang AnakNya, yang mengasihimu sedemikian rupa sehingga Ia telah memberikan nyawaNya bagimu!”
Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer
No comments:
Post a Comment