Monday, November 28, 2011

12 Prinsip Menafsirkan Alkitab dengan Tepat dan Benar


Ada berbagai metolodologi dalam menafsirkan alkitab, berikut ini adalah ringkasan 12 poin utama dari buku Cara menafsir Alkitab dengan Tepat dan Benar (Hermeneutika) yang ditulis Dr. Suhento Liauw.

1. Memperhatikan Kesatuan Alkitab,

2. Wahyu Progresif (Progresive Revelation), 
Siapapun yang gagal melihat Progresivitas (perkembangan) Wahyu Tuhan dalam Alkitab akan gagal menafsirkan topik utama Alkitab (doktrin Keselamatan). Ia juga akan gagal melihat perkembangan tata ibadah dari ibadah simbolik ke ibadah hakekat (dalam Roh dan Kebenaran), akibat selanjutnya ialah, akan tersisa bentuk-bentuk ibadah simbolik dan ritual dalam gerejanya. Camkanlah!

3. Perbedaan Aprroach / pendekatan dalam Dispensasi Zaman,
Ada Masa / Dispensasi Tidak Bersalah (The Dispensation of Innocency), Dispensasi Suara Hati (The Dispensation of Conscience), Dispensasi Kepemimpinan Manusia (The Dispensation of Civil Government), Dispensasi janji / Kepemimpinan Para Bapa leluhur (The Dispensation of Promise, or Patriarchal Rule) / Masa Keimamatan Ayah, Dispensasi Hukum Musa (The Dispensation of Mosaic Law) / Masa Hukum Taurat, Dispensasi Kasih Karunia (The Dispensation of Grace) / Masa Gereja, Dispensasi Kerajaan Seribu Tahun (The Dispensation of the Millenium). Umumnya para Teolog Dispensasi menerima 7 dispensasi dengan istilah yg kurang lebih sama.

4. Pahami Prinsip Koin dengan Kedua Sisinya, 
Yesus Kristus adalah 100% Allah (sepenuhnya Allah) dan juga 100% Manusia. Ini adalah Kebenaran Alkitab, bukan Kebenaran yang dibuat manusia. Walaupun sulit untuk dipahami, namun kita menerimanya.

Demikian juga dengan kedaulatan Tuhan yang adalah 100% dan tanggung jawab manusia yang juga 100%. Gagal memahami Kebenaran ini akan menyebabkan kesalahan dalam penafsiran. Saksi Yehuwa (dulu bernama Saksi Jehova) gagal memahami yang pertama, sedangkan calvinis/reformed dan Arminianis gagal memahami yang kedua. Camkanlah!

5. Pahami Plan A dan Plan B, 
Sifat Tuhan tidak pernah berubah, namun Program Tuhan bisa berubah. Setelah menciptakan alam semesta Tuhan melihat Semuanya Baik dan beristirahat. Tetapi karena manusia jatuh ke dalam dosa, Maka Tuhan bekerja Lagi (Yoh 5:17) Untuk Menyelamatkan Manusia.

Gagal melihat perubahan program Tuhan akan menyebabkan gagal melihat perbedaan Israel dengan Gereja.

6. Memahami Berbagai Disiplin Ilmu Teologi, 
Hasil penafsiran yang tepat dan benar pasti tidak saling bertentangan. Tiap-tiap topik doktrin harus berkesinambungan. Kalau Doktrin Keselamatan kita menyimpulkan bahwa kita diselamatkan hanya dengan bertobat dan percaya, maka tidak perlu ditambah dengan Baptisan, Perjamuan, dan lain sebagainya.

Dan juga Tidak Boleh memakai Istilah Perjamuan Kudus karena tidak ada perjamuan yang menguduskan melainkan Perjamuan Tuhan yang diperintahkan untuk mengingat Tuhan. (I Korintus 10:21)

7. Menafsir secara Literal, Grammatikal, dan Historikal,
Ingat Prinsip ini: TAFSIRKAN SECARA LITERAL JIKA MASIH BISA SECARA LITERAL, kecuali TIDAK MASUK AKAL SECARA LITERAL, BARULAH MEMAKAI CARA ALEGORIKAL.

Literal artinya sesuai dengan arti kata paling dasarnya.
Grammatikal artinya sesuai dengan grammar atau tata-bahasa
Historikal artinya memperhatikan konteks sejarah/ Historis pada masa penulisan.

8. Memperhatikan Konteks, 
Perhatikan Konteks Jarak/Lokasi, Topik, Waktu

9. Kualitatif Sebuah Ayat

10. Memperhatikan Gaya Bahasa,

11. Memperhatikan Adat-istiadat,

12. Lambang dan Perumpamaan

1 comment:

Anonymous said...
This comment has been removed by a blog administrator.