Gereja Orthodoks Rusia telah  memiliki  sejarah yang panjang dalam penganiayaan terhadap kaum Baptist  di Rusia.   Sejak 20 Agustus 1867 ketika seorang Baptist Jerman yang  bernama  Martin Kalweit membaptis selam Nikita Voroin di sebuah sungai  kecil  dekat sungai Kura di Kaukasus sebelah selatan Rusia. Penganiayaan   gereja Orthodok Rusia terhadap kaum Baptis semakin nyata.
Akhirnya  pada tahun 1879 ‘sekte’  Baptis diakui secara hukum  namun toleransi  sebenarnya tidak terjadi,  karena gereja Orhodoks takut dengan  penginjilan yang agresif  dan misi  yang dilakukan kaum Baptis. Sebelum  1917 ketika sebagian besar  kekaisaran jatuh ke tangan Komunis, gereja  Orthodok adalah gereja  negara dan mereka memakai kepolisian untuk  menganiaya kaum Baptis. Ada  seorang pemimpin Baptis menulis hal ini  mengenai hari-hari penganiayaan  pada masa itu. “ini adalah masa-masa  yang sulit, mengerikan, dianiaya,  diusir, dipenjara, dipukul adalah  hal-hal yang dialami orang-orang  percaya yang terus menerus terjadi bagi  mereka yang sungguh-sungguh  percaya. Di dalam rasa takut yang terus  menerus ditangkap polisi mereka  tetap mengadakan pertemuan jemaat di  hutan, di bawah tanah, di  kuburan, di rumah-rumah.
Tulisan mengenai  penderitaan  saudara Baptis kita di rezim Komunis semakin banyak  dikumpulkan. Tempat  penyimpanan arsip KGB (agen rahasia Rusia) dibuka  oleh Georgi Vins  tahun 1995 dan ia pun menyelidiki rahasia yang selama  ini disimpan  ayahnya Rev. Peter Yakuvlech Vins. Ia menemukan file  ayahnya yang  terdiri dari 450 halaman, ia dapatkan bahwa ayahnya  ditembak mati pada  tanggal 26 Agust 1937.
Pada tahun 1996  David L.  Cummins  mendapat kehormatan untuk bertemu dengan  Rev. Vladimir  Zinchenko,  gembala dari gereja Baptis yang tidak terdaftar di Moskow. Ia   menceritakan pengalamanya dipenjarakan dua kali baru-baru ini. Vladimir   Zinchenko lahir pada tanggal 13 Juni 1950 dari keluarga Kristen Baptis   yang taat. Di awal tahun 1960, ayahnya P.S. Zinchenko adalah salah   seorang pemimpin Baptis yang mewakili kaum Baptis dan Georgi Vins   bertemu dengan Nikita Khrushchev, pemimpin Uni Soviet. Namun usaha   mereka tidak berhasil untuk memperjuangkan kebebasan beragama di negara   tersebut. 
Ibu Vladimir, Vera adalah seorang  wanita Kristen yang  taat dan luar biasa. Dalam bimbingan rohani yang  baik akhirnya pada  tanggal 20 Juni 1963, Vladimir mengakui imanya di  depan publik dengan  dibaptis selam. Enam tahun kemudia Vladimir  ditangkap dan dipenjara  karena memimpin pujian disebuah kebaktian di  dalam hutan. Ia dituduh  bersalah dan dikirim ke camp pengasingan  Ukraina, tidak jauh dari  perbatasan Rumania. KGB berusaha mencuci  otaknya namun tidak berhasil.  Saudara Vladimir, Paul juga dipenjarakan  karena imannya. Pada tamggal 2  september 1972, Vladimir pun dibebaskan.
Setelah dibebaskan ia pun  semakin  giat melayani Tuhan dan menikah lalu melanjutkan studinya. Pada  tangaal  10 Agustus 1980, ia  ditahbiskan menjadi gembala disebuah gereja  local  tempat ia dulu melayani. Namun pencaobaan kembali datang, tanggal  24  Februari 1984 ia ditangkap KGB dan dipenjarakan. Ia dibawa ke  penjara  Matroska disebelah utara Moskow. Istrinya yang setia dan 2 anak   perempuanya yang masih kecil diberi kesempatan mengunjungi setahun satu   kali. Pada tahun 1987, Valdimir dibebaskan, namun ia diberitahu bahwa  ia  tidak boleh tinggal di Moskow lagi. Dalam waktu 72 jam ia harus  segera  meninggalkan Moskow.
Oleh karena kesulitan ekonomi, Uni  Soviet,  Mikhail Gorbachev dalam pertemuanya dengan presiden George Bush  meminta  bantuan, namun Bush menolak. Bush meminta Uni Soviet terbuka  dan  mengijinkan kebebasan beragama di negara tersebut. Oleh karena  kesulitan  ekonomi akhirnya  pemimpin Komunis tersebut menyerah pada  permintaan  Bush. Akhinrnya Vladimir Zinchenko bebas untuk kembali  pada  kawanan  dombanya dan mengembalakan mereka.  Kedua anak mereka sekarang  sedang  belajar  dan melayani di Amerika dan Tuhan memberkati mereka   dengan  anak ketiga.
Pada saat ini kebebasan beragama sedang dalam keadaan buruk. Di Indonesia diskriminasi terhadap kaum Baptis semakin meningkat, oleh sebab itu kita harus terus berdoa agar Tuhan memberi kekuatan kepada kita untuk berjuang. Tunas jemaat yang terus didirikan di seluruh daerah kiranya semakin bertumbuh dan semangat, mumpung kesempatan kita melayani masih ada.
Sumber: Blog GBIA Pontianak
 
 
No comments:
Post a Comment