BEBERAPA PETUNJUK UMUM
Pelajaran ini  dikhususkan untuk mereka yang melayani orang yang belum menerima pengampunan  dosa.
Maksudnya Harus Jelas
Langkah-langkah  dalam  menerima Yesus sebagai Juru Selamat adalah sangat penting. Kita  harus lebih  dahulu memastikan bahwa orang yang sedang dilayani itu  memunyai maksud yang  sungguh-sungguh.
Kadang-kadang,  seseorang hanya "tunduk saja" dalam mengikuti  doa untuk menerima  Kristus. Padahal, sebenarnya ia belum mengerti siapakah  Yesus. Bahkan,  ia sendiri belum yakin bahwa ia adalah orang yang najis di  hadapan  Elohim. Perhatikanlah kedua contoh berikut ini.
1. Seseorang yang  bersikap ramah serta terbuka dan sudah dilayani selama 1,5 jam, lalu merelakan  diri untuk menerima Yesus.
Maksud  sesungguhnya ternyata bukanlah untuk  memperoleh keselamatan, tapi  untuk segera meninggalkan penginjil itu dan ia  ingin melakukannya  dengan sopan. Maka, setelah berpura-pura berdoa untuk  menerima Kristus,  ia bebas untuk segera pergi.
2.  Seseorang minta  dibimbing untuk menerima Yesus karena ia merasa bosan  oleh desakan teman yang  berusaha keras menginjilinya. Jika sudah  dilayani sekali, maka ia tidak akan  diganggu lagi. Setiap kali orang  lain ingin memperkenalkannya pada Yesus, ia  mencari jalan keluar dengan  mengatakan: "Saya telah menerima Kristus pada  tanggal sekian, maka  jangan ganggu saya lagi."
Untuk  menghindari  pelayanan yang salah, kita harus waspada. Tujuan kita  bukan untuk melayani  jiwa-jiwa secara kuantitatif. Tujuan kita adalah  untuk mengenalkan Yesus yang  hidup kepada jiwa-jiwa yang sesat.
Doa tidak memunyai kuasa penyelamatan.  Hanya Yesus yang berkuasa
mengampuni dosa. Penerimaan yang pura-pura hanya  mengebalkan hati
seseorang sehingga ia tidak akan terbuka lagi terhadap  Injil.
Nalar (Intelek), Emosi, dan Kehendak
Manusia  memunyai nalar  (intelek), emosi, dan kehendak. Kalau kita mau  membimbing seseorang untuk  menerima Yesus, di samping melihat  kesungguhannya, kita perlu memperoleh  kepastian bahwa ia menerima
secara total. Ia perlu mengikutsertakan akal  budi, perasaan, dan kehendaknya untuk menerima Yesus  Kristus.
1. Akal --  Nalar
Ia  harus mengetahui bahwa Yesuslah jalan satu-satunya  untuk memperoleh  pengampunan dosa. Ia harus mengetahui bahwa keselamatan itu  disediakan  hanya melalui salib dan darah Yesus.
2. Perasaan -- Emosi
Ia harus tahu  bahwa dirinya adalah seorang yang berdosa.
Pengetahuan  secara teori saja  tidak akan menggerakkan dia untuk meninggal kan  hidupnya yang lama untuk melekat  pada Yesus. Roh Kudus bekerja dalam  hati kecil orang-orang yang belum selamat  (Yohanes 16:8). Roh Kebenaran  itu akan menempelak hati kecilnya dengan  keinsyafan akan dosa. Roh itu  akan bekerja juga dalam hati kecilnya untuk  memeteraikan kebenaran  firman Tuhan mengenai jalan keselamatan yang telah kita  sampaikan  kepadanya.
 ---------------------------------------------
 KS-ILT
 Yoh 16:8 Dan apabila sudah datang, Dia akan menempelak dunia  mengenai dosa, dan mengenai kebenaran, dan mengenai  penghakiman.
3. Keinginan  -- Kehendak
Meskipun  ia telah mengetahui bahwa Yesus adalah  Juru Selamat dunia dan meskipun  ia telah merasa dirinya seorang berdosa yang  dimurkai Elohim, jikalau  ia belum memutuskan untuk menerima Yesus, maka ia belum  selamat.  Kehendaknya harus membuahkan tindakan.
Kalau ia belum memihak kepada  Yesus, ia tetap berada pada pihak iblis.
CARA PELAKSANAAN  PELAYANAN PEMBIMBINGAN
Langkah  Penjelasan
1. Pakailah ayat-ayat  dalam Alkitab sebagai landasan pelayanan.
Penjelasan  yang  tepat dan jelas menjadi dasar nalar pertimbangan orang yang kita  injili. Kita  harus dapat memastikan bahwa jalan keselamatan itu  sungguh-sungguh dapat  dimengerti oleh mereka.
Jangan  menjelaskan seperti memberikan kuliah.  Tunjukkanlah ayat-ayat dalam  Alkitab sebagai landasan pelayanan Anda. Ia sendiri  harus membacanya  dengan bersuara. Tapi jangan menganggap bahwa dengan membaca  saja ia  telah mengerti. Tanyakanlah setiap bagian dari nas-nas tersebut sampai   nyata bahwa maksud/arti firman Tuhan itu telah dimengerti.
Jika  kita  memberikan terlalu banyak ayat, hal tersebut akan membingungkan.  Seorang  penginjil terkenal telah menegaskan bahwa satu atau dua ayat  sudah cukup. Lebih  baik Injil diberikan dengan sesederhana mungkin.  Penginjil tersebut sering  memakai Yesaya 53:6 yang bertalian dengan  Yohanes 1:12. Tetapi, sebagai patokan  bagi kita pakailah 4 ayat saja; 1  ayat untuk setiap faktor rohani dan dapat  ditambah dengan 1 ayat lagi  bila perlu untuk menjelaskan jika ada sesuatu yang  keliru untuk  dimengerti.
Walaupun  orang yang dilayani itu buta huruf,  kita pun perlu menunjukkan  ayat-ayat kepadanya. Anda sendiri harus  membacakannya, tetapi ikutilah  dengan jari Anda supaya ia melihat bahwa ini  sungguh-sungguh dari  Alkitab. Ia harus dapat membedakan perkataan Elohim dengan  perkataan  Anda.
2. Nantikanlah respons  keinginan dari orang itu.
Kalau  terbukti bahwa ia mengerti  dan insyaf, maka kita perlu menanyakan lagi  apakah ia "ingin" menerima Yesus.  Kita tidak boleh meneruskan  pembimbingan jika ia belum bersedia. Banyak orang  yang dengan semangat  mengikuti penjelasan mengenai Injil hanya karena "ingin  tahu" saja,  tanpa bermaksud untuk bertindak atas pengetahuan  itu.
Langkah  Penerimaan
Bagaimana cara membimbing seseorang untuk menerima  Yesus?
Pertama-tama,  harus diingat keadaan sebenarnya. Yesus sedang menunggu  untuk diundang  masuk dan mendiami hati orang itu. Biasanya undangan itu  diberikan  dalam doa, dan sering kali orang tersebut akan ragu-ragu tentang   bagaimana cara berdoa. Sebaiknya penjelasan berikut diberikan sebelum ia   menundukkan kepala untuk berdoa.
1. Berdoa  kepada Yesus.
Gambaran Tuhan/ Elohim masih terlalu umum, tapi  "gambaran" Yesus
mungkin lebih jelas baginya. Ajaklah ia berbicara kepada  Tuhan Yesus Kristus.
2. Apa yang  diminta?
Tiga hal yang perlu diucapkan kepada Yesus,  yaitu:
a. Masuklah ke dalam hatiku!
b. Bersihkanlah hatiku yang berdosa  ini!
c. Tinggallah tetap dalam hatiku untuk terus memelihara aku!
Ada   beberapa cara doa lain yang bisa dipakai berdasarkan  perjanjian-perjanjian dalam  Alkitab, tetapi untuk memulai, doa di atas  sangat tepat. Cara ini akan  memudahkan pelayanan rohani selanjutnya.  Kalau seseorang telah mengetahui bahwa  hatinya didiami Yesus, maka itu  bisa menjadi dasar yang baik untuk meminta  segala berkat yang telah  disediakan Yesus bagi orang-orang  percaya.
Kadang-kadang,  orang yang kita layani itu telah menerima Yesus  sementara ia mendengar  penjelasan Injil, yaitu sebelum sampai pada doa untuk  menerima Yesus  sebagai Juru Selamat. Kalau demikian, bentuk doanya akan berubah   menjadi ucapan terima kasih karena Yesus telah mengampuni  dosanya.
Siapakah yang berdoa? 
 Janganlah  kita menjadi "dukun doa". Kita bukan pengantar bagi orang  lain. Tugas  dan hak istimewa itu dimiliki oleh Yesus (1 Timotius 2:5). Orang  yang  dilayani itu sendirilah yang harus berurusan dengan Yesus. Kita tidak  boleh  mewakilinya dalam doa penerimaan. Kalau ia tidak mau berdoa  karena malu,  pimpinlah ia dalam satu doa pendek. Umumnya, penjelasan  mengenai maksud dari doa  harus cukup. Kalau Roh Kudus telah menempelak  hatinya sehingga ia insyaf bahwa  ia telah mati di hadapan Tuhan, maka  ia dapat segera berdoa.
 -------------------------------------------------
 1Tim 2:5 Sebab Elohim adalah Esa, Esa pula Pengantara antara  Elohim dan manusia, yaitu manusia Kristus YESUS,
Doa   adalah percakapan bersama antara orang percaya dengan Bapa. Kalau  perlu, kita  boleh menghentikan dia ketika sedang berdoa, terutama kalau  isi doanya  menyatakan bahwa Injil belum jelas. Hentikan saja doanya  dan jelaskan kembali  semua hal yang masih kurang jelas baginya. Kalau  ia berdoa dengan menyebut  bermacam-macam kesulitan pribadi dan  kesulitan rumah tangga, maka hentikan saja.  Sebelum Yesus diundang  mendiami hatinya, ia belum memunyai hak untuk meminta  hal-hal yang lain  itu dari Elohim. Dalam pelayanan ini, ia harus membereskan  diri  terlebih dahulu di hadapan Yesus. Setelah itu, ia boleh mempersoalkan   hal-hal yang lain.
Ia akan tahu bagaimana membereskan banyak persoalan  setelah menerima keselamatan.
Mintalah  ia berdoa terlebih dahulu. Setelah  ia selesai, barulah kita boleh  menyatakan persetujuan kita dalam doa. Jagalah  diri Anda! Hanya sedikit  saja yang boleh kita ucapkan. Kalau kita berdoa dengan  panjang lebar,  doa akan menghalangi perkembangan imannya. Ia akan malu berdoa di   hadapan orang lain karena merasa belum mampu mengucapkan ucapan-ucapan  yang  baik, melihat dari contoh yang Anda teladankan baginya. Pakailah  doa yang  sederhana tanpa berputar-putar, yang terdiri dari beberapa  kalimat saja. Jangan  menyebutkan hal-hal yang tidak memunyai hubungan  langsung dengan orang yang  dibimbing itu.
Langkah  Peneguhan
Langkah  pertama dalam tugas peneguhan ini hanya  memunyai satu maksud saja,  yaitu memberikan keyakinan bahwa ia telah selamat.  Setelah ia berdoa  untuk menerima Yesus, jelaskanlah jalan keselamatan itu sekali  lagi,  dan ajaklah ia berdoa untuk kedua kalinya.
Mengapa  langkah-langkah peneguhan kembali itu perlu? 
 Karena  dengan langkah penerimaan Yesus itu, ia telah menjadi orang  baru  dengan kedudukan (status) baru. Sebelum penerimaan, ia masih digolongkan   sebagai orang berdosa yang terpisah dari Elohim. Sekarang ia  digolongkan sebagai  anak-anak Elohim dan telah diberikan kedudukan  baru. Ia telah selesai  mempertimbangkan Injil itu bahwa ia telah  memutuskan untuk mau menerima  keselamatan dalam Yesus Kristus.Sekarang,  ia memandang Injil dari kacamata orang  yang telah memiliki  keselamatan. Dengan mata rohaninya yang baru, ia dapat  memeriksa  kembali jalan keselamatan sebagai dasar kepastian bahwa ia telah   diselamatkan oleh Kristus.
Demikian pula doa kedua merupakan  jenis doa yang baru. 
 Sebelum  ia bertindak menerima Yesus, ia memunyai "harapan". Setelah  langkah  penerimaan ia memiliki dasar kepastian itu, dan ia dapat berdoa dengan   "iman". Sekarang, sebagai suatu langkah iman, ia akan berdoa mengucapkan  terima  kasih kepada Yesus karena ia telah diselamatkan oleh-Nya.
Setelah  ia  selesai dengan pengucapan syukur kepada Tuhan -- maka tetapkanlah  waktu dan  tempat untuk bertemu kembali, guna belajar firman Elohim dan  berdoa  bersama-sama.
Sudahkah Anda mulai menginjili pribadi-pribadi bagi  Kristus?
Sudahkah Anda memunyai hasil yang nyata dari pelayanan  Anda?
Kalau  Anda dapat menjawab "Ya!" kami hanya dapat mengucap syukur  bersama  dengan Anda serta mengajak Anda untuk terus berjalan dan terus  belajar.
Diambil dan disunting dari:
Judul buku: Penginjilan dan  Pelayanan Pribadi
Penulis: W. Stanley Heath, Ph.D., M.Div
Penerbit: YAKIN,  Surabaya
Halaman: 53 --  59
    
 
No comments:
Post a Comment