Monday, September 21, 2009

Berita Mingguan 19 September 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com

BIARAWATI EPISKOPAL BERGABUNG DENGAN GEREJA KATOLIK
Sepuluh orang biarawati Gereja Episkopal di Amerika bergabung dengan Gereja Roma Katolik bulan ini. Para biarawati tersebut, yaitu dari All Saints Sisters dari Poor of Maryland, meninggalkan Gereja Episkopal karena gereja itu telah "menjadi terlalu liberal dalam penerimaannya terhadap homoseksualitas" ("Episcopal Nuns Leave," USA Today, 9 Sept. 2009). Pendeta komunitasnya, Warren Tanghe, juga bergabung dengan Roma. Christina Christie, pengawan ordo tersebut, mengatakan, "Kami bergerak semakin jauh dari jalan liberal yang ditempuh gereja Episkopal. Kami kini lebih nyaman di gereja Roma Katolik." Pada kenyataannya, mereka telah melompat dari penggorengan ke dalam api. Gereja Roma Katolik bukan saja penuh dengan kesesatannya sendiri (misal kepausan, Injil yang bergantung sakramen, pengagungan Maria, imam-imam yang menggantikan Kristus, transubstansiasi roti misa), tetapi penuh dengan modernisme theologis. Paus John Paul II mengatakan bahwa teori evolusi harus dianggap serius oleh orang Kristen (Vatican Information Service, 23 Oktober 1996). paus Benediktus XVI memanggil Maria sebagai "Pintu Surga" ("All can enter eternal life, but the door is narrow," Catholic News Agency, 27 Agus. 2007). Mengenai homoseksualitas, telah dinyatakan bahwa 50% orang Katolik yang belajar di seminari-seminari di Amerika adalah homoseksual (David France, "Gay and the Seminary," Newsweek, 20 April 2002). Artikel tersebut mendeskripsikan "suatu etos gay yang agresif." Total bayar ganti rugi karena pelecehan seksual oleh gereja Roma Katolik di Amerika jauh di atas $2 milyar. Sebuah organisasi Katolik yang konservatif mendokumentasikan perihal yang jahat ini dalam majalah Ad Majorem Dei Gloriam di edisi musim gugur/dingin 2002, "....mayoritas besar kasus-kasus pelecehan seksual dalam Gereja Katolik – sekitar 90% -- melibatkan imam-imam homoseksual yang memangsa anak-anak lelaki remaja." Dengan cara melarang pernikahan (salah satu faktor), Roma telah sejak lama mengidentifikasikan dirinya sebagai institusi yang telah keluar dari iman dan mengikuti doktrin setan-setan (1 Timotius 4:1-4).

HOMOSEKSUAL MENUNTUT PENERBIT ALKITAB KARENA "PENDERITAAN MENTAL"
Berikut ini disadur dari WorldNetDaily, 9 Sept. 2009: "Seorang lelaki homoseksual sedang menuntut penerbit Alkitab ketiga karena "penderitaan mental" setelah dia mengatakan bahwa perusahaan itu menerbitkan Alkitab dengan konotasi negatif terhadap homoseksual. Bradley LaShawn Fowler dari Canton, Michigan, menuduh William Tyndale Publishing telah memanipulasi Kitab Suci ketika mereka menerbitkan Alkitab Tyndale's New Living Translation dan New Life Application Study Bible dan memakai istilah `homoseksual' dalam sebuah perikop Perjanjian Baru, yaitu 1 Korintus 6:9....Fowler, yang mengurus sebuah blog dalam kampanye Barack Obama tahun lalu, mengajukan tuntutan awalnya terhadap penerbit Kristen Zondervan dan Thomas Nelson Publishing. Fowler, yang mewakili dirinya sendiri dalam kedua gugatan hukum tersebut, mengatakan dalam komplainnya terhadap Zondervan bahwa penerbit itu bermaksud mendesain agar sebuah dokumen agama yang suci merefleksikan opini individu atau kesimpulan kelompok, untuk membuat `saya atau siapapun yang homoseksual harus menghadapi serangan verbal, diskriminasi, episode-episode kebencian, dan kekerasan fisik....termasuk pembunuhan.' Ia memberitahu TV Wood di Grand Rapids pada tahun 2008 lalu, bahwa ia menginginkan `kompensasi atas 20 tahun tekanan emosional dan ketidakstabilan mental.' ....Ketika Fowler mengajukan gugatan awal dia melawan Zondevan, dia mengatakan bahwa referensi-referensi Alkitab terbitannya [Zondervan] membuat dia terbuang dari keluarganya dan berkontribusi pada ketidaknyamanan fisik dan periode-period `demoralisasi, kekacauan dan kebingungan. '"

DUKUNGAN TERHADAP BOM BUNUH DIRI DAN BIN LADEN TINGGI DI KALANGAN MUSLIM TERTENTU
Berikut ini disadur dari CNSNews, 11 Sept. 2009: "Sebuah survei baru yang mengetes sikap orang-orang Muslim mengindikasikan bahwa dukungan terhadap bom bunuh diri melawan orang-orang sipil, walaupun secara garis besar menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, tetap saja cukup signifikan di negara-negara Islam tertentu – hal ini bertentangan dengan pernyataan bahwa orang-orang Muslim yang mendukung terorisme hanyalah `minoritas yang kecil.' Jajak pendapat Pew Global Attitudes Project, yang dipublikasikan hari Kamis, menemukan bahwa 68 persen responden Muslim Palestina mengatakan bom bunuh diri melawan orang-orang sipil dapat dibenarkan `untuk membela Islam terhadap musuh-musuhnya. ' Pandangan ini juga sama pada 43 persen responden di Nigeria, dan 38 persen di Lebanon, di mana 51 persen Syia memegang pandangan ini dibandingkan dengan 25 persen Sunni.....Pakistan membukukan penurunan yang paling menyolok: Pada tahun 2004, 41 persen responden membenarkan terorisme bunuh diri, sementara angka untuk tahun ini hanya lima persen....Survei Pew ini juga menemukan bahwa walaupun mayoritas responden di Nigeria (54 persen) dan wilayah Palestina (52 persen) menyatakan `keyakinan pada pemimpin al Qaeda [Osama bin Laden] untuk melakukan hal yang benar mengenai isu-isu dunia.....Jajak pendapat ini muncul berbarengan dengan laporan-laporan bahwa Departemen Polisi New York – setelah diserang oleh organisasi-organisa si Muslim – telah memasukkan dalam sebuah laporan penting mengenai terorisme suatu "pernyataan klarifikasi, " yang menyatakan antara lain bahwa `minoritas Muslim yang kecil....menyetujui ideologi al-Qaeda tentang perang dan teror.'"

EVOLUSI ADALAH SEBUAH AGAMA
"Kepercayaan pada evolusi memerlukan elemen yang sangat penting yaitu iman. Menurut salah satu teori yang paling populer mengenai asal usul alam semesta, semua energi dan materi alam semesta ini suatu saat di masa lampau berada dalam sebuah bola plasma elektron, proton, dan netron dan partikel-partikel sub-atomik lainnya (bagaimana semuanya bisa ada di situ, tidak ada yang tahu sedikit pun). Telur kosmik yang besar ini lalu meledak – dan jadilah kita hari ini, beberapa milyar tahun kemudian, manusia dengan otak sekitar 1,5 kg yang terdiri dari dua belas milyar neuron, yang masing-masingnya tersambung dengan sekitar sepuluh ribu neuron lain dalam aturan jaringan yang paling kompleks yang dikenal manusia. Jika ini semua benar, maka apa kita dan bagaimana kita bisa ada di sini semuanya adalah karena sifat-sifat yang inheren dalam elektron, proton, dan netron. Untuk mempercayai hal ini jelas memerlukan iman yang sangat luar biasa. Teori evolusi sungguh tidak kurang "agamawi" dan juga tidak lebih "ilmiah" dibandingkan penciptaan" (Duane Gish, Evolution: The Fossils Still Say No, pp. 19, 20; Gish has a Ph.D. in biochemistry from the University of California, Berkeley).

JAWABAN RICHARD DAWKINS TERHADAP PERTANYAAN "BAGAIMANA JIKA KAMU SALAH?"
Pengejekan dan serangan pribadi sering menjadi taktik mereka yang tidak mampu mengalahkan argumen orang lain. Sebagai contoh, perhatikan jawaban yang diberikan oleh ateis Richard Dawkins terhadap pertanyaan, "Bagaimana jika kamu salah?" Ini ditanyakan oleh seorang wanita muda dalam sesi tanya jawab setelah Dawkins membaca kutipan-kutipan dari bukunya, The God Delusion, di Sekolah Tinggi Wanita Randolph-Macon, di Lynchburg, Virginia, 23 Oktober 2006. Dawkins berkata: "Siapa saja bisa salah. Kita semua bisa saja salah mengenai monster spagetti yang terbang dan unicorn warna merah dadu dan teko terbang. Kamu kebetulan dibesarkan, saya asumsikan, dalam iman Kristiani. Kamu tahu seperti apa itu tidak mempercayai suatu iman tertentu, karena kamu bukan Muslim, kamu bukan Hindu. Mengapa kamu bukan Hindu? Karena kamu kebetulan dibesarkan di Amerika dan bukan di India. Jika kamu dibesarkan di India, kamu akan menjadi seorang Hindu. Jika kamu dibesarkan di Denmark pada zaman Viking, kamu akan percaya Thor. Jika kamu dibesarkan di zaman Yunani klasik, kamu akan percaya Zeus. Jika kamu dibesarkan di Afrika tengah, kamu akan percaya kepada JuJu yang agung dari gunung. Tidak ada alasan tertentu kenapa harus memilih Allah Yahudi-Kristen, yang karena suatu kebetulan yang luar biasa kamu dibesarkan dalam iman itu, lalu bertanya kepada saya bagaimana jika saya salah. Nah, bagaimana kalau kamu salah mengenai JuJu yang agung yang di dasar lautan" (Richard Dawkins).

KOMENTAR KESIMPULAN DARI SDR. CLOUD: Saya tidak terkejut bahwa Dawkins mencoba untuk bersilat lidah untuk mengeluarkan dirinya dari pertanyaan ini. Jawaban yang sebenarnya adalah bahwa jika Dawkins salah dan Alkitab benar, maka ia akan dihukum di dalam lautan api selamanya karena pemberontakannya melawan Allah dan penolakannya terhadap tawaran keselamatan Allah dalam Yesus Kristus. Di sisi lain, jika Dawkins benar dan Alkitab saah, maka tidak ada efek apa-apa, karena berarti semuanya adalah hasil dari kebetulan dan tidak ada hidup yang kekal. Jika Dawkins benar, orang-orang Kristen yang percaya tidak kehilangan apa-apa yang berarti karena hidup bagi Yesus Kristus. Orang Kristen tetap memiliki kualitas hidup yang lebih baik, bahkan jika kematian adalah akhir dari segala-galanya. Dibandingkan dengan kehidupan yang saya jalani sebelum saya seorang Kristen, satu-satunya hal yang hilang dari diri saya dalam mengikut Yesus adalah sakit kepala karena terlalu banyak minum, pusing karena obat-obat terlarang, rasa bersalah, rasa takut terhadap kematian, kebutaan rohani, hubungan-hubungan yang retak karena dosa dan keegoisan, dan konsekuensi- konsekuensi karena melanggar hukum.

No comments: