Sunday, February 03, 2013

Berita Bulan November 2012


HUKUM SHARIA MULAI BERLAKU DI INGGRIS
Berikut ini disadur dari “Islamic Sharia Law Comes to Great Britain,” CBN News, 15 Nov. 2012: “Dirajam karena perzinahan. Potong tangan karena pencurian. Hukum mati bagi yang murtad. Dan status warga negara kelas dua bagi orang-orang Kristen dan Yahudi. Inilah kehidupan di bawah hukum sharia, sistem Islam yang dipraktekkan di negara-negara seperti Iran, Arab Saudi, dan Inggris Raya. Ya, Inggris Raya. Dilaporkan bahwa ada sekitar 85 pengadilan Sharia di Inggris aat ini, dengan hakim-hakim Islam yang memutuskan kasus-kasus yang berkisar dari masalah finansial hingga percekcokan keluarga di antara orang-orang Islam Inggris. ‘Kami menghadiri beberapa sidang dan ada sepasang hakim Islam yang duduk di atas semua yang lain,’ kata Alan Craig, yang baru-baru ini mundur sebagai pemimpin partai Christian Peoples Alliance. …Craig adalah mantan anggota dewan kota London Timur, tempat beberapa pengadilan Sharia di mana wanita-wanita menghadapi diskriminasi yang jelas. ‘Kesaksian seorang wanita hanyalah senilai setengah kesaksian seorang laki-laki.’ …Wanita-wanita Muslim di Inggris sering menghadapi intimidasi terbuka di dalam komunitas mereka untuk menyelesaikan banyak hal secara Sharia. …Banyak pengadilan Sharia yang telah muncul di beberapa kota Inggris yang memiliki populasi Muslim yang besar, termasuk Birmingham, Bradford, Manchester, dan London. Editor: Hal ini berkaitan juga dengan situasi di Indonesia, dengan beberapa daerah yang menerapkan hukum Sharia. Hal ini sebenarnya bertentangan dengan Undang-Undang Dasar RI, yang tidak memberikan status khusus kepada agama mana pun. Adanya hukum Sharia di berbagai daerah Indonesia selalu menomorduakan penduduk dengan agama non-Islam.

Operasi Sayap Merpati Membawa Kembali Orang-Orang Yahudi Yang Tersisa dari Etiopia
(Berita Mingguan GITS 10 November 2012, sumber: http://www.wayoflife.org)
Operasi Saya Merpati, yang dimulai minggu lalu dan diperkirakan akan berakhir bulan Oktober 2013, memiliki tujuan untuk membawa pulang sisa-sisa orang Yahudi di Etiopia. Ini adalah kesimpulan dari kampanye “Aliyah” (naik) untuk memulangkan orang-orang Yahudi Afrika utara ke “tanah suci,” 2500 tahun setelah mereka lari dari pasukan Babilonia yang menghancurkan Yerusalem. (Kata “aliyah” berasal dari akar Ibrani yang sama dengan kata terakhir dalam 2 Tawarikh 36:23 yaitu “pulang”). Pada hari itu banyak orang Yahudi yang lari ke Mesir, sebagaimana digambarkan oleh nabi Yeremia, dan dari sana mereka akhirnya bermigrasi ke Etiopia dan bagian-bagian Afrika lainnya. Pada tahun 1977, pemerintah Israel memutuskan bahwa Undang-Undang Kembali beraplikasi bagi puluhan ribu orang Etiopia yang dikenal sebagai Beta Israel (Komunitas Israel), dan pemerintah AS membantu dengan penerbangan-penerbangan awal sejak tahun 1979. Sejak saat itu, penerbangan-penerbangan tersebut kadang ada dan kadang tidak. Pada bulan Mei 1991, 14.325 orang Yahudi Etiopia dipindahkan ke Israel dalam waktu 36 jam dengan menggunakan 30 pesawat Israel yang terbang tanpa henti. Satu pesawal Boeing milik El Al membawa 1.122 penumpang dalam satu kali terbang, dan dua bayi lahir di atas pesawat itu. Keturunan Bet Israel (disebut Falash Mura) yang telah masuk “kekristenan” diharuskan untuk masuk kembali ke “Yudaisme Ortodoks” untuk bisa memperoleh kewarganegaraan Israel. Selama dua ribu tahun orang-orang Yahudi ortodoks berdoa tiga kali sehari agar bisa kembali ke tanah mereka, dan mereka penuh harapan bahwa kembalinya mereka ke tanah berkaitan dengan datangnya Mesias, dengan sengaja mengabaikan bahwa sang Mesias sudah datang dan menderita, dan bangkit dari antara orang mati sesuai dengan Kitab Suci mereka sendiri. Mereka masih menantikan seorang mesias untuk membangun Bait Ketiga, tetapi dia akan ternyata sebagai mesias palsu, seorang penipu, yang akan membantu pembangunan Bait Ketiga hanya untuk menajiskannya.

Para Ilmuwan Mengakui Bahwa Lucy Bergelantungan di Pohon-Pohon
Lucy adalah nama yang diberikan kepada sebuah fosil kera yang dikatakan berusia jutaan tahun, dan ditenggarai adalah mata rantai yang hilang antara kera dan manusia. Fosil ini telah menjadi subjek perdebatan sengit, bahkan di antara kaum evolusionis sendiri, sejak penemuannya pada tahun 1970an oleh Donal Johanson dan teman-temannya. Lucy adalah makhluk yang berdiri setinggi kira-kira satu meteran, dan walaupun para evolusionis mengakui bahwa ia memiliki kepala dan otak kera, sekaligus lengan, tangan, dan kaki yang mirip kera (bertentangan dengan rekonstruksi yang banyak ditayangkan di museum-museum), dan tidak memiliki kemampuan bicara, banyak yang mengklaim bahwa binatang ini berjalan tegak, yang “adalah langkah pertama menjadi manusia.” Juga telah diduga-duga bahwa Lucy ini tidak hidup di pohon-pohon. Kini, para ilmuwan yang telah menghabiskan 11 tahun mempelajari tulang bahu sebuah kerangka Australopithecus afarensis yang jarang ditemukan, melaporkan bahwa Lucy memandang ke atas seperti “kera-kera modern,” bukan memandang ke depan seperti manusia (“Early Human ‘Lucy’ Swing from the Trees,” Fox News, 26 Okt. 2012). Peneliti David Green mengatakan, “Fosil-fosil yang menakjubkan ini memberikan bukti kuat bahwa individu-individu ini masih memanjat pohon pada tahap ini dalam evolusi manusia.” Sebenarnya, dari awal sama sekali tidak ada bukti ilmiah bahwa Lucy ini bukanlah kera, atau bahwa “evolusi manusia” bukanlah dongeng isapan jempol. Tidak mungkin untuk membuktikan bahwa satu tipe fosil makhluk hidup memiliki hubungan evolusi dengan tipe lainnya. Bagaimanakah hal seperti itu dapat dibuktikan? Hanya adanya kemiripan struktur tidaklah membuktikan garis keturunan evolusi. Hal ini hanya dapat diasumsikan karena adanya bias filosofis. Fakta bahwa buku-buku teks sekolah dan museum-museum biasanya menggambarkan Lucy sebagai nenek moyang manusia yang tidak diragukan lagi, dan sebagai makhluk yang berjalan tegak, adalah bukti bahwa tujuan mereka hanyalah mencuci otak publik dengan mitos evolusi, bukan memberikan pendidikan riil yang objektif. Sangatlah mungkin bahwa “Lucy” dan binatang sejenis dia berjalan dengan empat kaki sebagaimana kera, tetapi juga bisa berjalan tegak untuk jarak yang pendek. Satu hari di Kathmandu beberapa tahun lalu, saya melihat seekor monyet rhesus berjalan sekitar 35 meter dengan kaki belakangnya. Dia berjalan santai dan tampak sangat percaya diri! Kera dapat berdiri dan berjalan tegak, tetapi mereka tidak didesain untuk melakuan hal itu senyaman dan semudah manusia; mereka lebih nyaman memanjat pohon.

Orang-Orang Baptis Memberkati Binatang
Suatu tanda bahwa kesesatan semakin menyebar luas adalah laporan bahwa gereja-gereja Baptis kini melangsungkan kebaktian pemberkatan binatang, persis seperti gaya Roma Katolik dan gereja-gereja Episkopal. Gereja-gereja ini melakukan praktek demikian untuk memperingati hidup seorang “Santo” yang sangat kebingungan, yaitu Francis dari Asisi, yang berkhotbah kepada burung-burung. Broadway Baptist Church, di Fort Worth, Texas, baru-baru ini melaksanakan kebaktian pemberkatan tahunan yang kelima, dan Molly Marshall, presiden dari Central Baptist Theological Seminary di Kansas mengatakan bahwa praktek itu “bermunculan di sana sini di kalangan gereja-gereja Baptis yang moderat dan progresif” (“Baptists embrace pet blessings,” Associated Press, 22 Okt. 2012). Marshall memprediksikan bahwa praktek ini akan meningkat seiring dengan menurunnya tingkat kelahiran AS dan “binatang peliharaan menjadi lebih penting dalam hidup orang-orang.” Ini tidak mengejutkan. Saya pernah bertemu orang-orang Baptis fundamental yang percaya anjing mereka akan masuk Sorga. Sobat, binatang diciptakan Allah untuk menjadi berkat bagi manusia di kehidupan ini, tetapi binatang tidak memiliki jiwa kekal dan tidak hidup melampaui kuburan. Yesus memerintahkan kita untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk (Mar. 16:15), tetapi Dia bukan memaksudkan anjing dan kucing. Dia berbicara mengenai umat manusia yang sudah terjatuh, yang diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan akan masuk Sorga atau neraka, tergantung apa respons mereka kepada Yesus Kristus dalam kehidupan ini. Tidak ada petunjuk sedikitpun dalam Perjanjian Baru yang mendukung konsep kebaktian pemberkatan binatang.

Dalai Lama Mendukung Hak Tumbuhan untuk Hidup, Tetapi Tidak bagi Seorang Bayi
Berbicara di Hawaii pada tahun 2012, Dalai Lama mengatakan bahwa semua makhluk hidup, termasuk sebuah pohon atau tanaman, memiliki hak untuk hidup (“Recognizing the Right of Plants to Evolve,” NPR, 28 Okt. 2012). Kita bertanya-tanya apakah Dalai Lama meminta izin tumbuh-tumbuhan sebelum ia memakan mereka? Tetapi pada tahun 1993, Dalai Lama mengatakan, “Jika anak yang belum lahir itu akan lahir bodoh atau jika kelahiran akan menimbulkan masalah serius bagi orang tuanya, ini adalah kasus-kasus yang bisa memunculkan pengecualian. Saya pikir aborsi harus disetujui atau tidak disetujui berdasarkan situasi tiap-tiap kasus” (New York Times, 28 Nov. 1993, dikutip dari “Buddhism and Abortion,” BBC, 23 Nov. 2009)

FRANKLIN GRAHAM MENOLAK UNTUK MENYEBUT SUATU BIDAT SEBAGAI BIDAT
(Berita Mingguan GITS 24 November 2012, sumber: http://www.wayoflife.org)
Franklin Graham baru-baru ini memberitahu CNN bahwa dia terkejut ketika dia tahu bahwa ada sebuah artikel di website Billy Graham Evangelistic Association yang menyebut Mormonisme sebagai suatu bidat. Artikel tersebut dihilangkan segera setelah Billy dan Franklin bertemu dengan calon presiden Amerika yang Mormon, Mitt Romney. Franklin berkata, “Kami memiliki 10.000 halaman dan saya tidak menulis 10.000 halaman itu. Orang-orang lain menulisnya. Ada suatu diskusi mengenai apa itu bidat, dan mereka memberikan suatu definisi bidat, lalu mereka memberi beberapa contoh, dan ketika saya tahu bahwa ada contoh yang diberikan, saya menghilangkannya. Tetapi saya syok bahwa kami bahkan memiliki [artikel] seperti itu di luar sana” (“Franklin Graham Was Shocked,” Christian Post, 15 Nov. 2012). Mengklaim bahwa hal seperti ini adalah “mengejek,” Franklin berkata, “Jika saya ingin memenangkan seseorang kepada Kristus, bagaimana mungkin saya mengejek orang tersebut? Itulah yang membuat saya syok, bahwa kami sedang mengata-ngatai orang-orang. …Saya seorang penginjil dan saya mau menjangkau sebanyak mungkin orang. Jika saya mengata-ngatai mereka, itu tidak akan berhasil.” Tidak ada seorang pun yang telah berbuat lebih untuk membangun gereja esa sedunia yang sesat selain Billy Graham melalui pengejaran pragmatisme kemanusiaan, bukannya setia kepada Firman Allah, dan Franklin mengikuti jejak kakinya. Keduanya menyembunyikan kompromi mereka di bawah bayangan “menjadi seorang penginjil,” tetapi di manakah dalam Alkitab dikatakan bahwa seorang penginjil bebas dari panggilan untuk berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus, iman yang mencakup seluruh kebenaran Perjanjian Baru dan bukan hanya keselamatan melalui kasih karunia saja? Dan di manakah dalam Alkitab dikatakan bahwa seorang penginjil bebas dari tugas untuk menandai dan menghindari mereka yang mengajarkan hal-hal yang bertentangan dengan doktrin rasuli (Roma 16:17), atau menjauhi mereka yang memiliki ibadah lahiriah tetapi memungkiri kekuatannya (2 Timotius 3:5), atau menegur guru-guru palsu dan orang-orang berkompromi dengan jelas sebagaimana dilakukan Yesus dan para rasul (Matius 23:13-33; 2 Korintus 11:12-15; Galatia 1:6-9; Filipi 3:18-19; 1 Timotius 1:19-20; 2 Timotius 1:15; 2:16-18; 4:10, 14; 2 Petrus 2; 2 Yoh. 2:7-11; Yudas 4-19)?

Yesus adalah Penginjilnya penginjil, tetapi dia menegur guru-guru palsu secara umum sebagai orang-orang munafik, penuntun-penuntun buta, anak-anak neraka, orang-orang bodoh dan buta, dan ular-ular beludak. Paulus menyebut mereka sia-sia, bejana-bejana yang memalukan, musuh-musuh salib Kristus, terkutuk, rasul-rasul palsu. Petrus menyebut mereka angkuh, tidak segan-segan menghujat, sama dengan hewan yang tidak berakal, memikat orang-orang yang lemah hati, orang-orang yang terkutuk, mata air yang kering. Yohanes menyebut mereka penyesat. Yudas menyebut mereka orang-orang yang bermimpi-mimpian, awan yang tak berair, mati sama sekali, ombak laut yang ganas, membuihkan keaiban mereka sendiri, orang-orang yang menggerutu. Dengan tindakan mereka yang enggan untuk mengutuk para guru-guru palsu, keluarga Graham menjadi sangat terkenal, tetapi ketika diukur berdasarkan Firman Allah yang tiada salah dan tak berubah, mereka ternyata adalah musuh salib yang katanya mereka cintai, karena mustahil untuk memberitakan kebenaran sambil berpegangan tangan dengan musuh-musuh kebenaran tanpa menghancurkan kebenaran itu sendiri. “Yosafat, raja Yehuda, pulang dengan selamat ke istananya di Yerusalem. Ketika itu Yehu bin Hanani, pelihat itu, pergi menemuinya dan berkata kepada raja Yosafat: “Sewajarnyakah engkau menolong orang fasik dan bersahabat dengan mereka yang membenci TUHAN? Karena hal itu TUHAN murka terhadap engkau” (2 Taw. 19:1-2). Kompromi Yosafat bukanlah hal yang kecil. Hasilnya adalah kehancuran rohani Yehuda di tangan anak dan cucu Yosafat, Yoram dan Ahazia, yang membawa penyembahan berhala masuk ke Yehuda melalui hubungan mereka dengan keluarga Ahab, jembatan yang dibangun dengan bodohnya olehYosafat, sang pragmatis.

TWILIGHT MEMIMPIN ANAK-ANAK REMAJA KEPADA VAMPIRISME
Berikut ini disadur dari “‘Twilight Break Dawn’ Leading Teens to Bloodletting,” Christian Post, 12 Nov. 2012: “The Twilight Saga: Breaking Dawn bagian 2, yang meluncur di bioskop pada hari Jumat, adalah babak terakhir dari seri film “Twilight” yang populer, tetapi seorang producer dan penulis Kristen memperingatkan bahwa ini hanyalah permulaan dalam hal menuntut anak-anak remaja kepada praktek-praktek okultisme. …Dalam wawancaranya dengan Christian Post, Steve Wohlberg mengatakan bahwa dia telah sejak lama memperhatikan trend anak-anak remaja yang terlibat dalam okultisme – mulai dari buku-buku dan film-film ‘Harry Potter,’ yang menurut sang producer telah memimpin banyak remaja yang ingin tahu untuk bertanya tentang agama Wicca. ‘Ketika seri Twilight keluar, saya tahu bahwa sama seperti Harry Potter bersumbangsih kepada ketertarikan akan Wicca, Twilight akan meningkatkan ketertarikan kepada vampirisme, dan sangat mudah untuk pergi ke internet dan mengetik vampir remaja, dan anda akan menemukan website-website yang mengajarkan anak-anak bagaimana terlibat dalam minum darah, bagaimana caranya menemukan donor, bagaimana untuk terlibat dalam vampirisme, dan bukti-buktinya sedemikian banyak bahwa remaja-remaja sedang terlibat dalam vampirisme dan okultisme di mana-mana.’ Wohlberg mencatat bahwa masalah ini tidak terbatas hanya kepada remaja Amerika Serikat – ada ‘klan-klan’ yang dilaporkan muncul di seluruh Australia yang benar-benar terlibat dalam minum darah. …’Realitanya adalah bahwa remaja-remaja yang terlibat dalam entertainment yang memikat yang sarat dengan okultisme dan membuat okultisme tampak menarik, ada begitu banyak orang yang terpancing kepada hal-hal gelap yang sejati, dan ini adalah perjalanan yang sangat berbahaya,’ Wohlberg menambahkan. ‘Bahaya terbesar dalah bahwa anak-anak akan mencoba untuk mencontoh jagoan-jagoan (dalam film-film seperti Twilight) dan mereka mengecek okultime yang sebenarnya, dan mereka bisa diserang kuasa-kuasa setan.’”

DAPATKAH ORANG-ORANG PERCAYA MENJADI ALLAH?
(Berita Mingguan GITS 17 November 2012, sumber: http://www.wayoflife.org)
Sebagai seorang Kristen baru pada tahun 1973, ketika saya sedang mencari sebuah gereja, saya menemukan Herbert W. Armstrong di radio dan memesan beberapa pamfletnya. Saya waktu itu mempelajari Alkitab dengan sepenuh hati dan berdoa dengan tulus kepada Allah agar memimpin saya ke dalam kebenaran dan tidak membiarkan saya tersandung ke dalam kesalahan. Saya mempercayai janji-janji seperti yang yang terdapat dalam Yohanes 7:17 dan 8:31-32, dan tidak lama sesudah itu saya menjadi mengerti bahwa Armstrong adalah seorang penyesat ulung. Salah satu kesesatannya adalah bahwa manusia bisa menjadi Allah. “Satu-satunya nilai hidup manusia adalah pada roh manusia dan potensi untuk lahir dari Allah, lalu kemudian lahir menjadi Allah itu sendiri, seorang anak dalam keluarga Allah” (Armstrong, Mystery of the Ages, Worldwide Church of God, 1985, hal. 92). Salah satu bentuk kesesatan ini diajarkan oleh Joseph Smith, pendiri dari Mormon, juga oleh sebagian kelompok Word-Faith Pentecostal, dan oleh sebagian “santo” kontemplatif mistik Roma, dan lain lagi. Alkitab memang mengatakan bahwa manusia diciptakan dalam rupa Allah dan bahwa orang-orang percaya adalah anak-anak Allah (Yoh. 11:52; Rom. 8:21; Gal. 3:26), tetapi ini tidak berarti bahwa kita adalah allah-allah. Istilah-istilah yang dipakai Alkitab haruslah ditafsirkan oleh Alkitab sendiri dan bukan oleh pemikiran manusia. Kesesatan bahwa manusia bisa menjadi Allah berasal dari kebohongan Iblis kepada Hawa (Kej. 3:5). Sebaliknya, perintah pertama dalam hukum Allah adalah bahwa hanya Allah yang boleh disembah (Kel. 20:3). Yesaya sangat jelas mengenai masalah ini: “” Bahkan di Yerusalem Baru sekalipun, Allah masih akan sebagai satu-satunya Allah dan orang-orang yang selamat adalah hamba-hambaNya (Wah. 22:3). Sebagaimana yang dikatakan dengan tepat oleh John Phillips dalam komentari-nya tentang Mikha: “Antara Allah Yehovah dan penghulu malaikat yang paling tinggi ‘ada jurang yang pasti,’ suatu jarak yang luar biasa yang memisahkan antara makhluk yang paling agung dengan sang Pencipta.”

INGGRIS MENGANIAYA SEBUAH GEREJA KARENA SISTEM PERJAMUAN TERTUTUP
(Berita Mingguan GITS 17 November 2012, sumber: http://www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “Brethren Denied Charity Status,” The Christian Insitute, 7 Nov. 2012: “Hak bagi gereja-gereja untuk menentukan sendiri siapa yang berhak mengikuti Perjamuan Kudus [ini istilah yang dipakai oleh artikel tersebut] sedang ditantang oleh Komisi Sosial (Charity Commission). Komisi tersebut telah menolak untuk mendaftarkan sebuah kelompok Plymouth Brethren karena kebaktian-kebaktian Perjamuan Tuhan-nya hanyalah diperuntukkan anggotanya saja. Tindakan ini memiliki dampak besar terhadap potongan pajak bagi kelompok tersebut dan juga implikasi-implikasi lainnya. Para penatua dari Plymouth Brethren memberikan kesaksian di hadapan sebuah komite parlemen minggu lalu….Perseteruan ini, yang telah berlangsung selama tujuh tahun, dimulai ketika Komisi tersebut menolak memberikan status sebagai organisasi sosial (non-profit) kepada salah satu gereja kelompok Brethren di Devon. Christian Institute sekarang sedang mengintervensi dalam kasus ini dalam upaya untuk melindungi kebebasan beragama bagi semua gereja. Seorang juru bicara bagi Komisi itu berkata: “Pengajuan tersebut [oleh kelompok Brethren agar diakui sebagai non-profit], tidak diterima karena kami tidak bisa menyimpulkan bahwa organisasi itu didirikan untuk kemajuan agama bagi kepentingan publik di dalam kerangka hukum yang relevan.” Editor: Bahkan negara yang “bebas” seperti Inggris sekalipun sudah mulai menunjukkan penganiayaan kepada “gereja-gereja” yang dianggap “menyimpang.” Masalahnya adalah, apa yang menurut publik menyimpang bisa jadi adalah benar. Tugas orang percaya di dunia bukanlah menutup paksa atau menganiaya kelompok yang dianggap menyimpang, melainkan memberitakan kebenaran kepada mereka. Kalau kekerasan atau penganiayaan dipakai, sudah pasti yang terjadi nanti adalah yang benar yang justru kena aniaya.

CONTEMPORARY WORSHIP MUSIC: ROH YANG LAIN
(Berita Mingguan GITS 17 November 2012, sumber: http://www.wayoflife.org)
Dokumentasi yang terkandung dalam buku Directory of Contemporary Worship Musicians, 470 halaman (tersedia gratis dalam bentuk eBook di Way of Life), membuktikan bahwa contemporary worship music (CWM, musik penyembahan kontemporer) adalah suatu rimba kesesatan akhir zaman dan bahwa gerakan ini dipimpin oleh “roh yang lain” (2 Kor. 11:4). Faktanya adalah bahwa CWM memiliki hubungan tidak sah dengan dunia, yang jelas-jelas disebut oleh rasul Yohanes sebagai sesuatu yang “bukanlah berasal dari Bapa” (1 Yoh. 2:15-17), dan bahwa CWM mewakili gerakan kharismatik dengan semua keanehannya yang berbahaya dan menyesatkan (misalnya, berbicara komat-kamit, “membunuh” dalam roh, tawa kudus, mabuk kudus, word-faith, kebangkitan mujizat hujan akhir, doa empat dimensi, nabi dan rasul akhir zaman), dan bahwa CWM sangatlah ekumenis dan berafiliasi dekat dengan Roma, dan bahwa kebanyakan musisi CWM mencintai Dietrich Bonhoeffer dan C. S. Lewis dan segudang penyesat lainnya, dan bahwa CWM tersaturasi oleh mistikisme doa kontemplatif Roma Katolik, dan bahwa banyak musisi CWM mencintai “Alkitab-Alkitab” korup seperti The Message, dan bahwa banyak sekali musisi CWM yang mencintai The Shack dan allah di dalam buku itu yang adalah berhala, dll. Dari semua fakta ini jelas bahwa ini adalah “roh yang lain,” bukan Roh Allah yang adalah Roh Kebenaran dan Kebajikan (Yoh. 4:23; 14:17; 15:26; 16:13; 1 Yoh. 4:6). Musik CWM itu sendiri bersifat mengobarkan pengalaman mistik yang kharismatik ekumenis. Dentuman yang sensual, skipping, tripping, ritme-ritme sinkopasi yang membuat tubuh meliuk-liuk, modulasi elektronik, feedback reverb dan echo, sekuensi kord-kord yang tidak selesai, drum-drum yang berdentum, gaya-gaya vokal yang sensual, naik turunnya suara yang dibuat dramatis, dan repetisi musik yang terus menerus, menciptakan suatu atmosfir yang memberikan pengalaman “high” emosional kepada para pencari kharismatik, sehingga mereka terhipnotis untuk menerima suatu pesan yang tidak alkitabiah, dan siap untuk fenomena “tanda dan mujizat.” Apapun itu yang sedang bekerja di gerakan kharismatik-ekumenis, jelas itu adalah suatu “roh yang lain” jika kita tes dengan Alkitab (2 Kor. 11:4), dan musik penyembahan kontemporer adalah alat roh tersebut. Sekali kita memastikan bahwa CWM adalah dari “roh yang lain,” maka mudah untuk melihat bahwa ia tidak memiliki tempat di gereja yang percaya Alkitab. Allah telah memerintahkan umatNya untuk tidak “menjamah apa yang najis” (2 Kor. 6:17). Ia telah memerintahkan umatNya untuk keluar dari Babel akhir zaman: “Lalu aku mendengar suara lain dari sorga berkata: Pergilah kamu, hai umat-Ku, pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya, dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya” (Wah. 18:4).

Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer

No comments: