"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam   di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab   sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang   itu. Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang   mencari mutiara yang indah. Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu" (Mat.13:44-46) 
Karena   ada kata-kata yang persis sama dari kedua perumpamaan ini yaitu   “menjual seluruh miliknya” maka penulis memberi judul artikel ini Menjual Seluruh Miliknya.   Mengapa menjual seluruh miliknya? Orang pertama yang melakukannya   karena mendapatkan ladang yang di dalamnya ada harta yang terpendam yang   tentu jauh lebih mahal dari seluruh miliknya sehingga cukup pantas (worthy)   bagi yang bersangkutan untuk menjual seluruh miliknya dan membeli   ladang tersebut karena akan mendapatkan untung yang berlipat ganda.   Orang kedua menjual seluruh miliknya karena menemukan mutiara yang   sangat berharga yang tentu jauh lebih berharga dari seluruh miliknya   sehingga ia membeli mutiara itu dan pasti ia akan mendapatkan keuntungan   yang berlipat ganda juga.
Sesungguhnya   tujuh perumpamaan Tuhan Yesus dalam Injil Matius pasal 13 ini adalah   mengenai “Rahasia Kerajaan Sorga” (ayat 11). Apakah yang dimaksudkan   Tuhan dengan Rahasia Kerajaan Sorga? Tentu bukan Kerajaan Sorganya   melainkan rahasianya. Apakah di Kerajaan Sorga ada acara tabur-menabur   benih? Tentu tidak. Dan dalam hal membangun apakah yang dilakukan dengan   tabur-menabur benih? Kalau orang mendengar firman Tuhan yang   ditaburkan, dan menerima dengan hatinya serta berbuah seratus kali   lipat, apakah yang terjadi? Jawabannya ialah Jemaat Lokal Perjanjian   Baru segera berdiri pada saat ada orang bagaikan tanah yang subur   menerima firman Tuhan. Itulah sebabnya kita menafsirkan Rahasia Kerajaan   Sorga sesungguhnya adalah Jemaat Lokal Perjanjian Baru.
Sesungguhnya   tujuh perumpamaan di pasal 13 ini seluruhnya mengenai jemaat lokal   karena jemaat lokal adalah rahasia Kerajaan Sorga atau hal Kerajaan   Sorga. Pertama, Tuhan mengumpamakan pendirian jemaat lokal atau hal   Kerajaan Sorga dengan perumpamaan penaburan benih untuk menggambarkan   bagaimana sebuah jemaat lokal dimulai. Kedua, diikuti perumpamaan   tentang lalang dan gandum untuk menggambarkan tentang akan munculnya   gereja-gereja sesat yang digambarkan dengan lalang. Dan Tuhan tidak mau   memerintahkan tindakan pencabutan lalang karena akan terkena gandumnya.   Jadi jangan ada yang mencoba menutup atau mengusulkan untuk membungkam   pihak lain dengan kekuasaan.
Sesudah   itu diikuti perumpamaan ketiga tentang biji sesawi yang menjadi pohon   besar untuk menggambarkan akan ada gereja yang terjadi perubahan   genetika dari biji sesawi menjadi pohon beringin sehingga banyak   burung-burung, yaitu orang-orang yang mencari makan bertengger di sana.
Kemudian   perumpamaan keempat yaitu tentang perempuan dan ragi untuk   menggambarkan dari sisi negatif gereja-gereja sesat dengan proses   penyesatannya yaitu kemasukan ragi penyesatan yang dimasukkan oleh   seorang perempuan. Tentu yang dimaksudkan dengan ragi ialah pengajaran   sesat yang sangat cepat mengkhamirkan seluruh adonan.
Nah,   selanjutnya perumpamaan kelima dan keenam adalah yang kita akan bahas   secara khusus dalam artikel ini. Sedangkan perumpamaan ketujuh atau  yang  terakhir adalah tentang pukat yang ditarik untuk menggambarkan  tentang  jemaat lokal yang akan ditarik pada saat kedatangan Tuhan yang  kedua  kali. Di dalamnya ada yang berisi sampah dan ikan. Jadi semuanya,   ketujuh-tujuhnya adalah tentang jemaat lokal.
Ladang Dengan Harta Terpendam 
Pertama,   yang kita akan lihat adalah harta apakah yang terpendam yang melebihi   seluruh harta seseorang sehingga ia patut menjual seluruh miliknya dan   membeli ladang itu. Tidak ada harta yang lebih bernilai dari harta  milik  tiap-tiap orang selain harta rohani yang di dalamnya termasuk  Injil  Keselamatan yang bisa menyelamatkannya dari Neraka. Tuhan Yesus  berkata,  “Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi  kehilangan  nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti  nyawanya?  (Mat.16:26).
Apalah  artinya jika  seseorang memperoleh seluruh dunia, menjadi manusia  terkaya di muka bumi  tetapi kemudian ia pergi ke Neraka? Apalah arti  semua kenikmatan dunia  yang sangat sementara jika seseorang menuju  Neraka? Kepada Yudas  Iskariot Tuhan katakan,  “Adalah lebih baik bagi  orang itu sekiranya ia  tidak dilahirkan" (Mark.14:21). Betul! Daripada  lahir dan menikmati  dunia sekian puluh tahun dan kemudian berakhir di  Neraka, lebih baik  tidak dilahirkan. Harta rohani yang melimpah, mulai  dari Injil  Keselamatan, dan pengenalan yang melimpah akan Allah yang  maha besar,  itu adalah harta yang tidak ada bandingannya di muka bumi.
Jika   seseorang bisa mendapatkan berita Injil Keselamatan, dan bisa dapatkan   kepastian masuk Sorga, serta mendapatkan harta rohani berupa  pengenalan  akan Allah yang maha besar, serta mengetahui rahasia-rahasia  sorgawi,  maka tidak ada harta yang lebih bernilai dari itu. Jadi,  seberapa  bernilaikah harta rohani yang di dalam sebuah jemaat lokal  yang ada  Injil yang dapat menyelamatkan jiwa dari api Neraka? Melebihi  nilai  seluruh dunia, sudah tentu melebihi seluruh milik kita. Pantas  sekali  jika seorang bijak yang menemukan ladang yang di dalamnya  terdapat harta  rohani ini mau menjual seluruh miliknya.
Ladang   apakah yang di dalamnya terdapat harta sedemikian ini? Tidak lain   adalah jemaat lokal yang pengajaran doktrinalnya alkitabiah. Gereja yang   bernilai bukan yang gedungnya megah, atau lux, dan bukan juga yang   ramai pengunjungnya, apalagi yang musiknya tidak dapat dibedakan dari   musik duniawi. Gereja yang bernilai adalah yang pengajaran doktrin   keselamatannya benar-benar alkitabiah, dan semua pengajaran doktrinnya   harmonis alkitabiah. Siapapun di muka bumi ini yang menemukan gereja   yang demikian patut baginya untuk menjual seluruh miliknya dan pindah ke   lokasi gereja tersebut. Tinggalkan semua yang dimiliki di gereja yang   salah dan pindahlah ke gereja yang alkitabiah. Termasuk meninggalkan   kemegahan gedungnya, kehebohan musiknya apalagi konsep-konsep   keduniawiannya. Ajaklah teman-teman untuk pindah ke ladang baru yang ada   harta terpendam di dalamnya.
Perumpamaan   ini khusus Tuhan sampaikan untuk menghimbau orang orang percaya agar   mencari ladang yang ada harta terpendam di dalamnya. Hal nomor satu   penting dalam kehidupan manusia adalah mendapatkan bertia Injil. Setelah   diselamatkan hal nomor satu penting berikutnya ialah mendapatkan  gereja  yang alkitabiah agar pasangan hidup, anak-anak, orang tua dan  semua  sanak-famili bisa diselamatkan. Dan kalau sudah mendapatkannya  maka  juallah semua yang ada serta belilah ladang yang di dalamnya ada  harta  yang terpendam itu.
Jika anda  pindah  tempat tinggal, hal nomor satu yang harus anda perhatikan  bukanlah  apakah di lokasi tersebut ada mall atau tidak, dan juga bukan  apakah di  lokasi tersebut ada pasar atau tidak, bahkan bukan apakah di  dekatnya  ada sekolah atau tidak, sekalipun semua itu penting. Tetapi  yang  terpenting adalah apakah di situ ada gereja yang alkitabiah atau  tidak.  Karena apalah artinya mall, pasar bahkan sekolah bagi anak-anak kalau mereka nanti akan berakhir ke Neraka? Bisakah mall menolong keluarga seseorang masuk Sorga? Bahkan banyak anak yang telah dirusak oleh kehadiran mall   di lingkungannya. Dan banyak anak juga yang tadinya pengikut Tuhan   namun setelah bersekolah semakin tinggi akhirnya semakin sombong dan   menyangkali Tuhan.
Mutiara Yang Sangat Berharga 
Selanjutnya   apakah yang Tuhan maksudkan dengan mutiara yang sangat berharga? Kita   dapat pastikan bukan mutiara yang biasa didapatkan dari lautan karena   Tuhan tidak pernah memberi nilai pada materi. Mutiara yang sangat   berharga tentu adalah kebenaran firman-Nya yang dapat memberi kehidupan.   Tidak ada yang lebih bernilai daripada firman yang memberi hidup yang   dipancarkan oleh jemaat lokal. Harta rohani itu perlu diketahui oleh   para malaikat di Sorga (I Pet. 1:12, Ef. 3:10).
Lalu   siapakah yang Tuhan maksudkan dengan pedagang? Dalam banyak hal   pemberita Injil memiliki kesamaan dengan pedagang, antara lain membawa   sesuatu dan menawarkan sesuatu kepada orang-orang. Tetapi dalam   pengertian yang lebih luas pedagang di sini bisa berarti setiap pencari   kebenaran, siapa saja yang mencari kebenaran.
Menjual   semua yang dimiliki dan membeli serta membawa pulang adalah tindakan   membayar harga yang diperlukan serta membawa pengajaran alkitabiah   kembali ke tempatnya. Tuhan ingin mengajarkan bahwa jika di tempatmu   tidak ada gereja yang alkitabiah, hanya ada dua pilihan saja, yaitu   menjual segala yang anda miliki dan pindah ke daerah dimana ada gereja   alkitabiah, atau anda membayar harga untuk memindahkan gereja alkitabiah   ke tempat anda dengan membantu berdirinya gereja alkitabiah di daerah   anda.
Berapakah harga yang perlu   dibayar untuk kedua tindakan tersebut? Jawabannya, bisa mencapai harga   seluruh milik anda. Tetapi jika anda tidak berani membayar harganya,   bisa jadi anda akan kehilangan jiwa, dan seisi rumah anda juga akan   kehilangan jiwa karena dengan tidak adanya gereja alkitabiah di dekat   anda anggota keluarga anda tidak mungkin mendapatkan Injil Keselamatan.
Banyak   orang anggap remeh tentang pindah menjadi anggota gereja alkitabiah.   Sebagian bahkan berpikir tidak apa-apa tetap bertahan di gereja yang   tidak alkitabiah. Mereka tidak tahu bahwa ketika hati mereka tentram   dengan pengajaran dan praktek gereja yang salah, maka itu suatu pertanda   kepekaan mereka terhadap kebenaran sudah memudar dan menuju kehilangan   kepekaan sama sekali. Orang yang kehilangan kepekaan terhadapkebenaran   itu sama kasihannya dengan orang yang tidak bisa menemukan kebenaran.
Ketika   Tuhan menuntun hidup seseorang dengan mempertemukannya pada kebenaran,   namun ia menganggap remeh dan tidak berani membayar harga untuk   kebenaran itu, maka selanjutnya kalau Tuhan menganggap kasih karunia-Nya   sudah cukup untuk orang tersebut, sangat mungkin Tuhan tidak akan   menuntunnya kepada kebenaran lagi, karena sudah pernah menuntunnya   kepada kebenaran namun ia tidak menghargai dan tidak berani membayar   harganya. Orang demikian bisa Tuhan biarkan tenggelam di dalam satu   persatu kesesatan sehingga semakin jauh dari kebenaran.
Penulis   sudah melihat banyak contoh, ada orang yang ketika pertama kali   mendengarkan kebenaran hatinya sangat tertarik. Tetapi karena   pertimbangan teman, lokasi dan berbagai faktor lain, ia bahkan putuskan   tetap bertahan di gerejanya yang ia yakini tidak alkitabiah. Seturut   dengan berjalannya waktu kepekaannya terhadap kebenaran semakin   berkurang, akhirnya ia betah berada di dalam gereja yang sesat, dan   kebenaran semakin tidak berarti baginya lagi.
Di   dalam Roma pasal satu, kepada orang-orang durhaka Tuhan sampai empat   kali menyatakan bahwa Ia menyerahkan mereka kepada kehendak mereka   sendiri. Artinya setelah ditegur namun tidak mendapatkan respon positif,   maka selanjutnya Tuhan membiarkan mereka. Jadi, ketika Tuhan memakai   suatu kesempatan menyatakan kebenaran kepada seseorang (bisa berupa   seminar, Pedang Roh, Radio atau apa saja) namun jika orang tersebut   menanggapinya dingin, maka selanjutnya Tuhan bisa membiarkan orang   tersebut di dalam kesesatannya.
Namun   dalam perumpamaan mutiara yang sangat berharga, Tuhan ingin jika   keadaan seseorang tidak mungkin pindah menjadi anggota gereja yang   alkitabiah karena jaraknya terlalu jauh, maka Tuhan mau orang tersebut   memindahkan gereja alkitabiah ke tempatnya. Hal ini bisa terjadi tentu   jika ada orang yang sangat cinta kebenaran namun ia tinggal terlalu jauh   dari gereja yang benar. Ia harus berusaha memindahkan (membeli  mutiara)  gereja alkitabiah ke lingkungannya melalui memfasilitasi  pendirian  gereja alkitabiah di lingkungannya.
Tindakan   seseorang meninggalkan gereja yang salah berpindah ke gereja yang  lebih  benar adalah hal yang sangat amat menyenangkan hati Tuhan.  Sebaliknya  meninggalkan gereja yang benar dan berpindah ke gereja yang  salah adalah  hal yang amat menyedihkan hati Tuhan. Ketika seseorang  berpindah dari  gereja yang salah ke gereja yang benar, siapakah yang  untung dan  siapakah yang rugi? Yang nomor satu untung tentu adalah  orang yang  bersangkutan, ia bagaikan orang yang mendapatkan ladang yang  di dalamnya  ada harta yang terpendam. Dan yang kedua adalah  orang-orang yang  bersama-sama menjunjung tinggi dan mencintai kebenaran  karena bertambah  teman. Dan tentu Tuhan sangat senang karena berarti  gereja yang benar  akan bertambah jumlahnya, sedangkan gereja yang salah  akan berkurang.  Sedangkan pihak yang rugi adalah orang-orang yang  mencari makan melalui  “bisnis rohani” yaitu mereka yang menjadikan  urusan bergereja sebagai  mata dan pencaharian.
Jika   seorang pelayan Tuhan sungguh-sungguh melayani Tuhan dan sungguh   mencintai kebenaran, dan ketika ia mengetahui bahwa anggota jemaatnya   menemukan mutiara yang sangat berharga, sepatutnya ia turut serta   mengusahakan pembelian mutiara tersebut. Ia sepatutnya yang memprakarsai   dan memfasilitasi acara seminar tentang doktrin yang alkitabiah.  Tetapi  jika ia mensinyalir doktrin tersebut salah, tentu ia harus dapat   memberi penjelasan tentang letak kesalahan doktrin itu. Namun penulis   mendengar banyak cerita tentang usaha-usaha yang dilakukan oleh para   gembala yangmengetahui anggota jemaatnya menemukan mutiara yang sangat   berharga. Mereka bereaksi kurang intelek dan kurang tulus. Anggota   jemaat yang menemukan mutiara ditakut-takuti bahwa nanti kalau anggota   keluarganya meninggal tidak ada orang yang datang, kalau keluarganya   suatu hari ada kesusahan tidak akan ditolong, yang intinya bukan   memeriksa kebenaran doktrinnya melainkan memakai hal-hal duniawi untuk   menakut-nakuti orang yang menemukan mutiara yang sangat berharga itu.
Seandainya semakin banyak orang mengerti perumpamaan Tuhan Yesus tentang Ladang Yang Ada Harta Terpendamnya dan Mutiara Yang Sangat Berharga,   dan berani bertindak untuk membayar harga, maka niscaya gereja yang   sesat akan semakin berkurang, dan gereja yang benar akan semakin   bertambah. Cahaya kekristenan pasti akan semakin terang benderang, dan   Tuhan akan semakin bahagia. ***

 
 
No comments:
Post a Comment