IOANES RAKHMAT : Thanks untuk jawaban anda, saya akan segera menanggapinya namun ada titipan dari teman saya (Tong) buat anda :
Budi Asali :
 Mat 28:19nya hanya mengatakan ‘dalam nama dari Bapa, dan dari Anak, dan  dari Roh Kudus’. Sekalipun ini memang dipakai sebagai salah satu dasar  Kitab Suci dari doktrin Allah Tritunggal, tetapi ini belum bisa disebut  sebagai rumusan / formula tentang Allah Tritunggal. Disamping itu, Yesus  adalah Allah sendiri, lalu apanya yang aneh kalau Ia mengajarkan apa  yang pada saat itu belum ada? ITU PASTI SUDAH ADA DALAM PIKIRAN ALLAH.  Betul-betul lucu kalau ini dijadikan bukti bahwa ay 19 itu bukan  kata-kata Yesus, tetapi penambahan oleh Matius.
Tong:
 Hahaha... pak Budi perhatikan yang saya beri kapital dan garis bawah,  pak Budi hebat lho bisa membaca pikiran Allah, boleh tahu pak kesimpulan  itu tahu dari mana? boleh nebak-nebak ya?
PDT. BUDI ASALI Anda  tidak mengerti? Saya tadinya mengira anda cukup pinter, sehingga tak  perlu dijelaskan terlalu panjang lebar, ternyata ....!
Kalau  diasumsikan bahwa hal itu tadinya tidak ada dalam pikiran Allah, dan  baru ada pada saat Mat.28:19 diucapkan oleh Yesus, itu akan berarti  bahwa Allah bisa berubah pikiran. Itu tidak mungkin, karena Allah punya  sifat tidak bisa berubah (Mal 3:6 Ibr 1:10-12 Yak 1:17), baik dalam  pikiran, rencana, hakekat, dan sebagainya. Yesus juga demikian, karena  Dia adalah Allah (bdk. Ibr 13:8). Jadi, apa yang Yesus ucapkan dalam Mat  28:19 itu pasti sudah ada dalam pikiran Allah sejak kekekalan.
IOANES RAKHMAT :
Tong :
 Kalau ayat 19 itu benar kata Yesus lalu mengapa di Kisah rasul 2:38  Petrus murid Yesus membabtis orang HANYA DENGAN NAMA YESUS ? Tidak  memakai nama Bapa Anak dan Roh Kudus ? Apa Petrus ngak ngederin apa yang  menjadi amanat agung Yesus waktu itu hehe...
PDT.BUDI ASALI : Sudah  pasti kata-kata ‘dalam nama Yesus’ dalam Kis 2:38 itu bukan formula  baptisan. Ada gereja-gereja / pendeta-pendeta yang berdasarkan ayat ini,  dan juga Kis 10:48 dan Kis 19:5, lalu mengubah formula baptisan dalam  Mat 28:19. Mereka membaptis dengan berkata: ‘Aku mem-baptis engkau dalam  nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, yaitu Tuhan Yesus Kristus’. Ini salah!  Formula baptisan HANYA DIBERIKAN DALAM MAT 28:19, dan saya percaya  Petrus maupun semua rasul lain pasti tidak ada yang berani mengubahnya.  Entah kalau anda punya ‘Petrus yang lain / berbeda’ dengan Petrus nya  saya. Ini memungkinkan mengingat anda juga punya Yesus yang lain /  berbeda, Roh yang lain, dan Injil yang lain (bdk. Gal 1:6-9 2Kor 11:4).
 Lalu kata-kata membaptis dalam nama Yesus, yang muncul cukup sering  (Kis 2:38 Kis 10:48 Kis 19:5), - - artinya apa? Ada beberapa kemungkinan  yang diberikan oleh para penafsir:
- artinya adalah baptisan Kristen.
- artinya: sesuai dengan ajaran Yesus.
 - artinya: supaya pada waktu orang itu dibaptis ia melihat kepada  Kristus, dan menyadari bahwa tanpa jasa penebusan Kristus baptisan itu  sia-sia.
- artinya: dengan otoritas Tuhan Yesus (karena Yesuslah yang memerintahkan untuk membaptis).
Saya ingin memberikan beberapa ayat Kitab Suci / Firman Tuhan tentang kata-kata ‘hahaha’ dan ‘hehe’ anda.
• Luk 6:25b - “Celakalah kamu, yang sekarang ini tertawa, karena kamu akan berdukacita dan menangis”.
 • Amsal 29:9 - “Jika orang bijak beperkara dengan orang bodoh, orang  bodoh ini mengamuk dan tertawa, sehingga tak ada ketenangan”.
• Pkh 7:6 - “Karena seperti bunyi duri terbakar di bawah kuali, demikian tertawa orang bodoh. Inipun sia-sia”.
• Amsal 14:13 - “Di dalam tertawapun hati dapat merana, dan kesukaan dapat berakhir dengan kedukaan”.
BEN WOWORUNTU :  Maaf ikut nimrung diskusi ini sama seperi teman anda Toni Budi Santoso  juga ikut nimrung. Saya ingin menanggapi kata-kata anda :
Budi  Asali : Jelas sekali anda belum mempunyai konsep yang benar tentang  dosa. Saya tidak peduli berapa besar jasa orang-orang itu bagi  kemanusiaan, tetapi mereka tetap adalah orang berdosa, bahkan sangat  berdosa (bdk. Ro 3:10-20,23). Apakah mereka menjalankan perintah Tuhan  dalam Mat 22:37? Apakah mereka melakukan semua demi kemuliaan Allah  seperti diharuskan oleh 1Kor 10:31? Pasti tidak, tidak satu detikpun  dalam kehidupan mereka, dan karena itu semua yang mereka lakukan tetap  adalah dosa di hadapan Allah, dan setiap detik yang mereka lewati dalam  kehidupan mereka adalah dosa di hadapan Allah! Dan sebagai orang  berdosa, cuma ada 2 pilihan: dosanya ditanggung penebusnya, atau  ditanggung mereka sendiri! Tanpa Yesus, mereka tak punya penebus, jadi  harus menanggung
dosanya sendiri.
3) Justru moral Allah saya,  dan Yesus saya, adalah begitu tinggi, sehingga menuntut kesucian begitu  sempurna. Bukan seperti allah anda (yang jelas adalah allah lain) dan  yesus anda (yang juga jelas adalah yesus yang berbeda), dan anda  sendiri, yang moralnya begitu rendah sehingga dengan mudahnya memasukkan  orang yang sangat berdosa ke surga begitu saja, tanpa penebusan!
 Tanggapan saya : Susah untuk berdiskusi dengan orang dogmatis macam pak  Budi Asali ini. Pak Budi saya ini rasanya tidak pernah minta dilahirkan  di Minahasa dari Bapak dan Ibu Kristen awam. Dalam pandangan pak Budi  saya ini orang paling bodoh dan malang didunia ini, karena menukar hidup  untuk diselamatkan ke jurang kebinasaan masuk neraka. Yang pasti kalau  dialam sana nanti (sesudah mati) saya akan menggugat Tuhan karena saya  tidak pernah minta lahir dan diberi hidup didunia. Karena Tuhan anda  adalah Tuhan anthropomorphis maka saya akan tidak akan terima  perlakuannya yang tidak adil dan sangat kejam terhadap saya. Saya akan  cari itu Yoseph si tukang kayu yang menjadi suami dari ibuNya apakah ia  ada di neraka karena sepanjang pengetahuan saya PB tidak pernah  ungkapkan apa ia menjadi pengikut Yesus aktip atau percaya bahwa anak  yang diasuhnya sejak kecil itu adalah penjelmaan Tuhan. Kalau benar ada  di neraka maka benar2 Tuhan itu bejad karena tidak tahu berterima-kasih.  Kalau di surga maka sungguh tidak adil, kalau dia masuk surga mengapa  saya harus ke neraka?
Tolong pak Budi jawab yang logis pertanyaan yang sederhana ini.
Salam
Ben Woworuntu
PDT.BUDI ASALI : Saya  tidak peduli apakah jawaban saya logis atau tidak, apalagi menurut  pemikiran anda. Saya hanya menjawab menurut Kitab Suci, yang saya anggap  sebagai Firman Tuhan. Ini beberapa hal yang saya berikan sebagai  tanggapan:
1) Anda ikut nimbrung saya tidak keberatan. Tetapi  nimbrungnya tidak karuan juntrungannya, itu yang celaka. Anda menganggap  saya dogmatis; mengertikah anda arti kata ‘dogmatis’ itu? Coba  jelaskan. Dan dalam hal apa saya dogmatis?
2) Anda mengatakan  “Pak Budi saya ini rasanya tidak pernah minta dilahirkan di Minahasa  dari Bapak dan Ibu Kristen awam. Dalam pandangan pak Budi saya ini orang  paling bodoh dan malang didunia ini, karena menukar hidup untuk  diselamatkan ke jurang kebinasaan masuk neraka”. Apa maksudnya? Tidak  bisakah anda berbicara / menulis yang lebih jelas?
3) Anda  mengatakan “Tuhan anda adalah Tuhan anthropomorphis”. Lagi-lagi, apakah  anda mengerti arti kata ‘anthropomorphis’ itu? Dan mengapa anda  mengatakan ‘Tuhan anda adalah Tuhan anthropomorphis’?
4) Anda  mau menggugat Tuhan kalau anda sudah mati? Jangan pernah mimpi! Pada  saat anda mati, kalau anda bukan orang percaya kepada Yesus Kristus,  anda bukan anak Allah, dan anda akan takut dan gemetar luar biasa  menghadapi Allah!
5) Perlakuan Tuhan terhadap anda tidak adil  dan kejam? Dalam hal apa? Ia memberikan AnakNya yang tunggal sebagai  bukti cintanya (Yoh 3:16). Kalau anda tak mau percaya kepada Yesus, dan  harus masuk neraka karena itu, yang harus anda salahkan adalah diri anda  sendiri, bukan Allah! Kalau Yusuf masuk neraka, itu berarti ia tak  percaya kepada Yesus. Lagi-lagi bukan Allah yang salah, tetapi dia  sendiri yang salah. Kalau ia masuk surga dan anda masuk neraka, ia masuk  surga karena percaya Yesus, anda masuk neraka karena tidak percaya  Yesus. Yang salah lagi-lagi adalah anda, bukan dia, atau Allah.
 6) Baca cerita tentang Lazarus dan orang kaya (Luk 16:19-31), dan  lihatlah apakah orang kaya itu sesudah mati dan masuk neraka bisa  bersikap sok sombong, dan menyalahkan Allah, menggugat Allah dsb? Kalau  dia tidak bisa, anda pikir anda bisa?
7) Dari pada bersikap  sok sombong, sadarilah bahwa anda adalah orang berdosa, dan Yesus  Kristus adalah satu-satunya Penebus dan Juruselamat dunia ini.  Percayalah kepada Dia, atau anda akan masuk neraka. Pada saat itu anda  akan menyesal, seperti orang kaya dalam Luk 16:19-31 itu, tetapi semua  sudah terlambat!
Sunday, September 26, 2010
Debat Teologi Ioanes Rakhmat VS Budi Asali (Part 2)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
 
 
No comments:
Post a Comment