WALIKOTA LEICESTER YANG ATHEIS  MELARANG DOA
Colin Hall, walikota yang baru terpilih di Leicester, Inggris, telah  melarang doa yang biasanya dilakukan sebelum pertemuan-pertemuan di  Gedung Walikota. Hall, seorang atheis, menyebut doa sebagai sesuatu yang  “ketinggalan zaman, tidak diperlukan, dan mengganggu” (“What’s God Got  to Do with It?” Daily Mail, 23 Juni 2010). Bukanlah atheisme yang  menghancurkan kekristenan di Inggris; kesesatanlah yang telah  menghancurkannya. Tidak ada hal lain yang bisa menyebabkan orang  berpaling daripada Tuhan sehebat kekristenan yang sesat dan munafik, dan  Gereja Inggris memenuhi kriteria tersebut, bahkan lebih lagi. Dalam  suatu kunjungan ke London sekitar Paskah 1982, saya membeli koran dan  melihat sebuah wawancara dengan Robert Runcie, Uskup Agung Canterbury.  Ketika ia ditanya, “Mengapakah Yesus mati?” jawabannya adalah, “Mengenai  hal itu saya agnostik (tidak tahu).”
40% PEMIMPIN INJILI MINUM ALKOHOL
Dalam sebuah survei baru-baru ini, 40% pemimpin Injili mengatakan bahwa  mereka “minum alkohol dalam bersosialisasi” (“Poll: 2 in 5 Evangelical  Leaders,” The Christian Post, June 25, 2010). Jajak pendapat tersebut  berdasarkan pada respons-respons dari para pemimpin yang berasosiasi  dengan National Association of Evangelicals. 
Setelah melakukan riset  yang mendalam terhadap gerakan Emerging Church tahun 2008, saya terkesan  dengan fakta bahwa mereka sangat suka minum-minum. Alkitab  memperingatkan, “Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut,  tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung karenanya” (Ams. 20:1).
EMPAT DARI SEPULUH ORANG AMERIKA PERCAYA YESUS AKAN KEMBALI  SEBELUM 2050
Menurut sebuah penelitian terbaru oleh Pew Research, 41% orang Amerika  percaya bahwa Yesus akan kembali sebelum tahun 2050. Persentase ini  hampir tidak berubah dalam sepuluh tahun terakhir. Alkitab mengatakan  bahwa kita tidak bisa tahu waktu tepat kedatangan kembali Yesus, tetapi  itu bisa terjadi kapan saja. Salah satu tanda orang Kristen Perjanjian  Baru yang sejati adalah ia hidup dalam pengharapan akan kembalinya  Kristus. “Sebab mereka sendiri berceritera tentang kami, bagaimana kami  kamu sambut dan bagaimana kamu berbalik dari berhala-berhala kepada  Allah untuk melayani Allah yang hidup dan yang benar, dan untuk  menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga, yang telah dibangkitkan- Nya  dari antara orang mati, yaitu Yesus, yang menyelamatkan kita dari murka  yang akan datang” (1 Tes. 1:9-10) .
TIDAK ADA KODE GENETIK UNTUK JIWA MANUSIA
Berikut ini dari Creation Moments: “Proyek Human Genome yang  menghabiskan biaya $250 juta sedang mencoba untuk memetakan keseluruhan  dari gen manusia. Ada pengamat yang mengatakan bahwa proyek genom  manusia ini akan mendefinisikan apa itu manusia sebenarnya. Namun,  pernyataan seperti itu berlandaskan pada evolusi. Kita bukanlah  semata-mata DNA kita. Sudah banyak diketahui, misalnya, bahwa dua orang  bisa saja mewarisi gen yang lemah terhadap alkohol. Satunya bisa menjadi  pecandu alkohol berat, sementara yang lain menghindari alkohol seumur  hidupnya. Bukan berarti usaha memetakan kode genetik manusia adalah  jahat. Pengetahuan ini bisa memimpin kepada obat-obatan yang didesain  secara sangat khusus untuk melakukan tugas tanpa eek samping. Proyek ini  juga bisa menghasilkan pengobatan yang lebih baik untuk kanker,  Alzheimer, dan penyakit-penyakit lain yang memiliki penyebab genetik.  Namun pada saat yang sama, berbagai bahaya juga muncul. Sebagai contoh,  dengan pengetahuan bahwa informasi gen tertentu akan menghasilkan  penyakit tertentu, bayi-bayi yang belum lahir dapat di-skrining, dan  mereka yang punya potensi untuk memiliki masalah kesehatan bisa saja  diaborsi. Sebuah agensi pemerintah Inggris telah merekomendasikan  tindakan seperti ini. Bahaya lain adalah bahwa anak-anak bisa saja  dipaksa menjalani karir tertentu hanya karena “potensi genetik”nya.  Profil genetik seseorang bisa menyebabkan perusahaan asuransi tidak mau  memberikan perlindungan kepada orang-orang yang gennya mengandung  kemungkinan sakit di masa depan. Semua informasi genetik kita, jika  digabungkan, belum dapat mendefinisikan siapa kita, karena kita masih  memiliki jiwa yang tidak ada kode gennya, dan hanyalah pengenalan akan  Yesus Kristus yang dapat membawa kesehatan bagi jiwa manusia.”
Sumber: Way of Life Ministry, Friday  Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di:  http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/
 
 
No comments:
Post a Comment