BILLY GRAHAM DIVOTING SEBAGAI PENGKHOTBAH PALING BERPENGARUH
Menurut sebuah survei baru, Billy Graham memiliki pengaruh paling besar terhadap gembala-gembala sidang Protestan di antara semua pengkhotbah yang masih hidup. Selain Graham, daftar sepuluh pengkhotbah paling berpengaruh termasuk Chuck Swindoll, Charles Stanley, Rick Warren, David Jeremiah, dan Max Lucado. Survei ini dilakukan oleh LifeWay Research, suatu organisasi Southern Baptist Convention. Billy Graham telah mengabarkan Injil kepada lebih banyak orang daripada orang lain dalam sejarah, tetapi dia juga telah mengkompromikan Injil sehebat orang lain manapun dalam sejarah dengan cara menjadi pionir filosofi penginjilan ekumenis yang telah membongkar tembok-tembok separasi yang Alkitabiah antara kebenaran dan kesalahan. Ia telah menyerahkan ratusan ribu "petobat"nya kepada Roma Katolik dan gereja-gereja Protestan yang liberal untuk dihabisi oleh serigala-serigala berbulu domba. Untuk dokumentasi tentang kompromi-kompromi Billy Graham, lihat di website Way of Life.
SATU LAGI BENCANA LOTERE
Dalam buku "Money for Nothing: One Man's Journey through the Dark Side of Lottery Millions, Edward Ugle mengatakan bahwa "rata-rata pemenang lotere pada akhirnya bangkrut atau kacau secara finansial." Pada kenyataannya, konsekuensi seseorang menang lotere seringkali lebih mengerikan dari sekedar masalah finansial.
Abraham Shakespeare, seorang yang mengaku diri Kristen dan "fasih Alkitab," membeli sebuah karcis lotere pada bulan November 2006 dan memenangkan $17 juta setelah dipotong pajak. Hanya dalam tempo 2 tahun lebih sedikit, ia telah menghabiskan kebanyakan uang tersebut dan dibunuh oleh seseorang yang kemungkinan adalah "teman" barunya. Keluarganya mengatakan bahwa dia "sengsara sejak awal menerima hadiah uang tersebut" ("Trust was costly for Shakespeare, " The Tampa Tribune, 4 Februari 2010). Pada bulan Januari 2007 ia membeli sebuah rumah yang harganya jutaan dolar, lalu menjualnya dengan kerugian $350.000 dua tahun kemudian kepada seorang wanita yang mengaku ingin menuliskan kisah hidupnya. Pada tanggal 28 Januari 2010, tubuh Shakespeare ditemukan terkubur di bawah onggokan semen di rumah tersebut. Jika dia fasih Alkitab, Shakespeare seharusnya tahu ia tidak boleh berjudi. Alkitab menyingkapkan kebohongan yang terkandung dalam lotere. Lotere membangkitkan nafsu mengingini sesuatu yang bukan milik kita, sesuatu yang Alkitab hakimi, dan juga lotere mengolok-olok rasa berkecukupan, yang Alkitab tinggikan. Pesan menipu dalam sistem lotere adalah bahwa kekayaan dapat menyelesaikan masalah-masalahmu, tetapi Alkitab berkata, "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali" (Amsal 23:4-5). Adalah kesaksian yang sungguh buruk bagi seorang Kristen untuk mengandalkan "Keberuntungan. " "Janganlah menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak aakn membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.' Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: 'Tuhan adalah Penolongku, Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?'" (Ibrani 13:5-6).
Abraham Shakespeare, seorang yang mengaku diri Kristen dan "fasih Alkitab," membeli sebuah karcis lotere pada bulan November 2006 dan memenangkan $17 juta setelah dipotong pajak. Hanya dalam tempo 2 tahun lebih sedikit, ia telah menghabiskan kebanyakan uang tersebut dan dibunuh oleh seseorang yang kemungkinan adalah "teman" barunya. Keluarganya mengatakan bahwa dia "sengsara sejak awal menerima hadiah uang tersebut" ("Trust was costly for Shakespeare, " The Tampa Tribune, 4 Februari 2010). Pada bulan Januari 2007 ia membeli sebuah rumah yang harganya jutaan dolar, lalu menjualnya dengan kerugian $350.000 dua tahun kemudian kepada seorang wanita yang mengaku ingin menuliskan kisah hidupnya. Pada tanggal 28 Januari 2010, tubuh Shakespeare ditemukan terkubur di bawah onggokan semen di rumah tersebut. Jika dia fasih Alkitab, Shakespeare seharusnya tahu ia tidak boleh berjudi. Alkitab menyingkapkan kebohongan yang terkandung dalam lotere. Lotere membangkitkan nafsu mengingini sesuatu yang bukan milik kita, sesuatu yang Alkitab hakimi, dan juga lotere mengolok-olok rasa berkecukupan, yang Alkitab tinggikan. Pesan menipu dalam sistem lotere adalah bahwa kekayaan dapat menyelesaikan masalah-masalahmu, tetapi Alkitab berkata, "Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini. Kalau engkau mengamat-amatinya, lenyaplah ia, karena tiba-tiba ia bersayap, lalu terbang ke angkasa seperti rajawali" (Amsal 23:4-5). Adalah kesaksian yang sungguh buruk bagi seorang Kristen untuk mengandalkan "Keberuntungan. " "Janganlah menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: 'Aku sekali-kali tidak aakn membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.' Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: 'Tuhan adalah Penolongku, Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?'" (Ibrani 13:5-6).
PEMILIK BINATANG DIKUBURKAN BERSAMA PELIHARAAN MEREKA
Sebuah trend yang meningkat di Inggris adalah bagi para pecinta binatang untuk dikuburkan bersama dengan peliharaan mereka. Telegraph of London melaporkan bahwa "semakin banyak pemilik binatang mencari penguburan bersama dengan kucing, anjing, dan kuda-kuda kesayangan mereka" ("Owners pay to be buried with their pets," 23 Jan. 2010). Ada tempat-tempat penguburan yang mendukung praktek ini. Salah satunya yang dioperasikan oleh Penny Lally di Penwith, Cornwal barat, telah menguburkan lebih dari 30 orang bersama dengan peliharaan mereka dan ada 120 "booking didepan." Orang-orang Mesir dan masyarakat penyembah berhala lainnya menyembah binatang dan menguburkan mereka di samping pemilik mereka, tetapi ini adalah kebiasaan kafir. Tidak ada dukungan untuk praktek ini dalam Kitab Suci. Penguburan adalah tindakan mengantisipasi kebangkitan tubuh (1 Korintus 15:42-44), tetapi binatang tidak memiliki roh yang hidup setelah kematian.
JULIA ROBERTS, PUJAAN HOLLYWOOD, AKAN BERMAIN DALAM FILM YANG MEMPERMULIAKAN MISTIKISME NEW AGE
Berikut ini disadur dari Lighthouse Trails, 28 Januari 2010: "Agustus ini, sebuah film baru yang dibintangi oleh salah satu aktris Hollywood yang paling terkenal, Julia Roberts, akan diluncurkan. Film tersebut: Eat, Pray, Love, didasarkan pada buku Elizabeth Gilbert dengan judul yang sama. Buku Gilbert masuk ke dalam daftar Best Seller New York Times setelah menjadi terkenal karena promosi habis-habisan oleh Oprah, sebagaimana Oprah menyebutkan Alkitab bagi wanita. Oprah mengatakan bahwa Gilbert adalah guru bagi semua orang. Buku tersebut menceritakan perjalanan rohani Gilbert, yang membawanya ke sebuah Ashram India dan menuju suatu hidup penuh meditasi. Tidak diragukan lagi, dengan Julia Roberts bermain sebagai Gilbert, aktor Brad Pitt memproduksi film tersebut, dan Oprah sudah pasti mempromosikannya, puluhan juta penonton akan ditarik masuk ke dalam pandangan rohani agama Timur. Eat, Pray, Love adalah satu dari sekian banyak film beberapa tahun terakhir ini yang mengandung isi yang berat mistikisme timur. Sebuah catatan yang menarik untuk menggambarkan pergeseran paradigma yang terjadi dalam Kekristenan: Anne Lamott, yang baru saja menjadi fitur dalam majalah In Touch-nya Charles Stanley, mendukung buku Eat, Pray, Love, dan telah berbicara bersama Elizabeth Gilbert, mengungkapkan resonansinya (persetujuannya) dengan kerohanian Gilbert, yang menyebut buku itu 'kaya akan hikmat rohani.'"
INKUISISI EVOLUSI
Berikut ini disadur dari William Dembski, The Design Revolution, hal. 304, 305: "Seperti yang diperlihatkan oleh Michael Behe dalam sebuah wawancara dengan Harvard Political Reivew, seorang biologis yang mempertanyakan Darwinisme akan membahayakan karirnya. 'Ada alasan yang baik untuk takut. Bahkan jika anda tidak dipecat dari pekerjaan anda, dengan mudah anda bisa dilewatkan dalam pertimbangan kenaikan pangkat. Saya menasihatkan dengan kuat kepada mahasiswa-mahasiswa pasca-sarjana yang skeptis terhadap teori Darwin untuk tidak mengumumkan pandangan mereka tersebut.'.. ..Meragukan ortodoksi Darwinian mirip dengan menentang kebijakan partai rezim Stalin....Para kritikus 'intelligent design' yang terlalu bersemangat menganggapnya sebagai tugas moral mereka untuk menjaga biologi agar bebas dari intelligent design, bahkan jika harus dengan cara-cara yang ekstrim. Saya tahu ada kritikus-kritikus yang menghubungi atasan-atasan para teoris yang memberitahu bahwa ada "penyesat" di antara mereka. Sekali sudah "terbongkar, " teoris intelligent design tersebut akan diserang dan disibukkan dengan email-email. Berikutnya, media pers akan memuat cerita tentang koneksi-koneksi mereka yang tidak enak dengan intelligent design. (Pada hari sebuah cerita seperti itu muncul, seorang teman dan sejawat yang dekat dengan saya yang disinggung dalam cerita tersebut dipecat dari posisi risetnya di sebuah laboratorium biologi molekuler yang terkenal. Ia telah bekerja di lab tersebut selama sepuluh tahun....Selamat datang di dunia inkuisisi." EDITOR: Inkuisisi adalah istilah yang mengacu kepada penganiayaan yang dilakukan oleh Roma Katolik terhadap orang-orang Protestan, Baptis, dan kelompok-kelompok lain yang tidak setuju dengan mereka di abad-abad pertengahan.
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com
No comments:
Post a Comment