Perisai.net - SEORANG perempuan berusia 29 tahun meminta tolong kepada umat Kristiani di dunia agar bisa membebaskan orang tuanya yang saat ini masih ditahan di China.
Melalui program berita Kristiani CBN News, Yang Xue alias Esther menceritakan bagaimana ayah ibunya bisa berada di dalam sel tahanan negara yang terkenal anti-Kristiani. Ayahnya, Yang Xuan, dan ibunya, Yang Caizhen adalah pemimpin gereja yang tidak terdaftar pemerintah, gereja Linfen-Fushan yang berlokasi di provinsi Shanxi, China.
Sebelum terjadi penangkapan pada 13 September 2009, 400 aparat kepolisian mendatangi gereja dimana kedua orangtuanya menggembalakan. Hari itu sudah malam dan orang-orang di dalam gereja sedang tidur. Tiba-tiba, ratusan aparat itu masuk ke dalam gereja dan mulai memukul dengan tongkat mereka yang sedang terlelap. Akibat kejadian itu, sejumlah orang menderita cedera, 30 orang mengalami luka parah, dan 10 pemimpin gereja ditahan termasuk kedua orangtuanya.
Yang Xue sendiri sudah berada di AS untuk menjalani aktivitas sebagai mahasiswa sekolah teologia ketika peristiwa itu terjadi.
Kerinduannya untuk bersama-sama dengan orangtua membuat Yang Xue mengirimkan surat ke lembaga-lembaga Kristiani internasional mengenai apa yang terjadi dengan ayah ibunya dan meminta mereka agar bisa membebaskan orangtuanya tersebut.
"Kita adalah satu keluarga besar di dalam Tuhan," ujarnya. "Jadi berdoalah untuk mereka. Allah tetap mengasihi mereka, walaupun mereka saat ini berada di balik jeruji penjara." [jwb]
No comments:
Post a Comment