DUA SANTO MISTIK YANG BARU
(Berita Mingguan GITS 3 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Paus Yohanes Paulus II dan Paus Yohanes XXIII adalah tambahan terbaru kepada kesantoan Roma Katolik yang penuh mistikisme. Vatican Information Service melaporkan bahwa setengah juta orang berbondong-bondong ke St. Peter's Square dan daerah sekitarnya untuk menyaksikan seremoni kanonisasi tersebut pada pagi tanggal 27 April. Para delegasi berasal dari lebih dari 100 negara. Ada 20 kepala negara dan banyak tokoh dunia politik dan kebudayaan, termasuk raja dan ratu Spanyol, raja dan ratu Belgium, presiden Uni Eropa, dan presiden Komisi Eropa. Himne-himne yang khusus digubah dan dinyanyikan bagi kedua paus tersebut. Paus Fransiskus membuat pengumuman berikut: “Kami mendeklarasikan dan menyatakan Diberkati Yohanes XXIII dan Yohanes Paulus II menjadi santo-santo, mendekritkan bahwa mereka harus dihormati sebagai demikian oleh seluruh Gereja.”
Yohanes Paulus II dimasukkan ke dalam jalur cepat menjadi santo karena popularitas dia yang tinggi dan perannya dalam meningkatkan popularitas Roma Katolik di generasi ini. Kedua paus tersebut memiliki peran besar mempromosikan ekumenisme akhir zaman. Yohanes XXIII adalah paus yang mengadakan Konsili Vatikan II pada tahun 1960an, yang membuka pintu bagi hubungan ekumenisme antara Roma dan para Protestan dan Baptis, dan mempersiapkan terbentuknya “gereja” esa-sedunia yang sesat yang digambarkan dalam Wahyu 17. Kedua paus sangat memuja Maria.
Terukir pada peti mati Yohanes Paulus II yang terbuat dari kayu, yang disaksikan dalam apa yang disebut “penguburan terbesar sedunia,” adalah sebuah huruf M besar yang adalah singkatan untuk “Maria” (The Evening Standard, London, 8 Apr. 2005). Ketika terpilih sebagai paus tahun 1978, ia mendedikasikan kepausannya kepada Maria, dan membuat kata-kata latin “Totus Tuus,” yang berarti “Total Milikmu” (mengacu kepada Maria) mejadi motonya (“John Paul II’s Devotion to Mary,” Inside the Vatican, special insert, Mei 1996). Dia juga mengenyamkan kata-kata hujat penyembahan kepada Maria ini pada jubah-jubah kepausannya. Dalam otobiografinya Crossing the Threshold of Faith, yang terjual empat juta salinan pada tahun pertama saja, ia mengatakan: “Selama Perang Dunia Kedua, sementara saya bekerja sebagai seorang buruh pabrik, saya menjadi tertarik kepada penyembahan Maria. ...Maria adalah Hawa yang baru, ditaruh Allah dalam hubungan dengan Kristus, Adam yang baru. ...Bunda Allah ikut berperan, dalam cara yang unik, Kebangkitan dan Kemuliaan Anaknya sendiri....” Alkitab membantah kesesatan ini dengan kata-kata yang paling jelas. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Tim. 2:5). “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung” (Yes. 42:8).
Yohanes Paulus II dimasukkan ke dalam jalur cepat menjadi santo karena popularitas dia yang tinggi dan perannya dalam meningkatkan popularitas Roma Katolik di generasi ini. Kedua paus tersebut memiliki peran besar mempromosikan ekumenisme akhir zaman. Yohanes XXIII adalah paus yang mengadakan Konsili Vatikan II pada tahun 1960an, yang membuka pintu bagi hubungan ekumenisme antara Roma dan para Protestan dan Baptis, dan mempersiapkan terbentuknya “gereja” esa-sedunia yang sesat yang digambarkan dalam Wahyu 17. Kedua paus sangat memuja Maria.
Terukir pada peti mati Yohanes Paulus II yang terbuat dari kayu, yang disaksikan dalam apa yang disebut “penguburan terbesar sedunia,” adalah sebuah huruf M besar yang adalah singkatan untuk “Maria” (The Evening Standard, London, 8 Apr. 2005). Ketika terpilih sebagai paus tahun 1978, ia mendedikasikan kepausannya kepada Maria, dan membuat kata-kata latin “Totus Tuus,” yang berarti “Total Milikmu” (mengacu kepada Maria) mejadi motonya (“John Paul II’s Devotion to Mary,” Inside the Vatican, special insert, Mei 1996). Dia juga mengenyamkan kata-kata hujat penyembahan kepada Maria ini pada jubah-jubah kepausannya. Dalam otobiografinya Crossing the Threshold of Faith, yang terjual empat juta salinan pada tahun pertama saja, ia mengatakan: “Selama Perang Dunia Kedua, sementara saya bekerja sebagai seorang buruh pabrik, saya menjadi tertarik kepada penyembahan Maria. ...Maria adalah Hawa yang baru, ditaruh Allah dalam hubungan dengan Kristus, Adam yang baru. ...Bunda Allah ikut berperan, dalam cara yang unik, Kebangkitan dan Kemuliaan Anaknya sendiri....” Alkitab membantah kesesatan ini dengan kata-kata yang paling jelas. “Karena Allah itu esa dan esa pula Dia yang menjadi pengantara antara Allah dan manusia, yaitu manusia Kristus Yesus” (1 Tim. 2:5). “Aku ini TUHAN, itulah nama-Ku; Aku tidak akan memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain atau kemasyhuran-Ku kepada patung” (Yes. 42:8).
MUSISI “KRISTEN” KONTEMPORER (CCM) MENDUKUNG “PERNIKAHAN GAY”
(Berita Mingguan GITS 3 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Minggu lalu, Dan Haseltine, pentolan dari band CCM (Musik Kristen Kontemporer) yang populer dan berpengaruh, Jars of Clay, mengumumkan dukungannya terhadap “pernikahan gay.” Dia menulis hal berikut dalam serangkaian post Twitter: “Tidak bermaksud menggodok-godok, TETAPI ….apakah ada alasan yang tidak spekulatif atau tidak bersifat “lereng licin” mengapa orang-orang gay tidak boleh menikah? Saya tidak mendengar satu pun. …Saya mencoba untuk memahami argumen kaum konservatif. Tetapi semuanya tidak tahan ujian yang sederhana. Ini seperti layaknya hak wanita bersuara. Saya tidak melihat ada efek negatif mengizinkan pernikahan gay. Tidak ada kerusakan masyarakat, tidak ada perang melawan pernikahan tradisional.... Saya pikir Kitab Suci tidak 'dengan jelas' menyatakan banyak hal tentang moralitas. ...Saya tidak begitu peduli tentang pendirian Kitab Suci mengenai apa yang 'salah.' Saya lebih peduli tentang bagaimana kita harus bersikap terhadap orang” (“Dan Haseltine,” MetroWeekly.com, 22 April 2014). Haseltine mencoba untuk muncur sedikit dari posisi ini setelah komentar Twitter dia menjadi publik, tetapi dia tidak menyesal dari dukungannya terhadap konsep seorang “Kristen homoseksual” ataupun menolak “pernikahan sesama jenis.” Alasannya tidaklah sulit ditemukan. Biasanya, para musisi CCM dianggap sebagai Kristen walaupun kesaksian keselamatan mereka sangat meragukan dan mereka tidak pernah diajar atau dimuridkan dengan benar. Mereka memberi makan jiwa mereka dengan para penulis berbahaya seperti C. S. Lewis, Dietrich Bonhoeffer, Brennan Manning, Leonard, Sweet, Rick Warren, dan Rob Bell, menyukai terjemahan Alkitab yang korup seperti The Message, menenggelamkan diri ke dalam musik sensual, dan mencari rasa “high” emosional dan “tanda dan mujizat,” bukannya hidup dengan iman. Mereka bermain dengan dunia, yang lebih berbahaya dari ular berbisa mana pun, bukannya menjalani hidup yang berseparasi. Mereka telah menabur angin dan akan menuai badai mereka.
CINA AKAN MENJADI NEGARA “PALING KRISTEN”
(Berita Mingguan GITS 3 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari “China on Course,” The Telegraph, London, 19 April 2014: “Tempat itu dikatakan sebagai gereja terbesar di Cina dan pada Minggu Paskah, ribuan penyembah akan datang ke bait-mega Asia ini untuk menyatakan kesetiaan mereka – bukan kepada Partai Komunis, tetapi kepada Salib. Gereja Liushi, berkapasitas 5000, dua kali lipat dari Gereja Westminster dengan sebuah salib berukuran 70 meter yang dapat terlihat dari jauh, dibuka tahun lalu dan seorang theolog menyebutnya “suatu mujizat bahwa kota sekecil ini dapat membangun sebuah gereja yang sedemikian besar.” Bangunan seharga 8 juta pound itu juga salah satu simbol yang paling terlihat dari pergantian Komunis Cina, berevolusi menjadi jemaat-jemaat Kristen terbesar di dunia. ...Secara resmi, Republik Rakyat Cina adalah negara atheis, tetapi ini berubah cepat, karena banyak dari 1,3 milyar penduduknya mencari arti dan penghiburan rohani yang tidak dapat diberikan oleh komunisme ataupun kapitalisme. Jemaat-jemaat Kristen, khususnya, telah melonjak cepat sejak dibuka kembali setelah kematian Pemimpin Mao pada tahun 1976 menandakan berakhirnya Revolusi Budaya. Kurang dari 40 tahun kemudian, ada yang percaya bahwa Cina kina siap untuk menjadi bukan saja ekonomi dunia nomor satu, tetapi juga negara dengan paling banyak orang Kristen. ...Komunitas Protestan Cina, yang hanya memiliki satu juta orang pada tahun 1949, telah melampaui negara-negara yang sering dianggap Protestan. Pada tahun 2010 ada 58 juta Protestan di Cina, dibandingkan dengan 40 juta di Brazil dan 36 juta di Afrika Selatan, menurut Pew Research Centre's Forum dalam bidang Agama dan Kehidupan Publik.” Kami menambahkan bahwa Cina masih terus menganiaya gereja-gereja yang tidak mau tunduk kepada tuntutan untuk mendaftarkan diri dan dikontrol oleh organisasi gereja negara.
GEREJA-GEREJA BANYAK YANG MEROSOT DI LERENG YANG LICIN
(Berita Mingguan GITS 10 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Dalam ebook gratis, Collapse of Separatism Among Fundamental Baptists, kami mendokumentasikan lereng licin yang muncul akibat memakai Musik Kristen Kontemporer (CCM). Satu contoh yang kami berikan adalah Southside Baptist Church, Greenville, South Carolina. Gereja ini didirikan pada September 1946. Dari tahun 1965 sampai 1996, gereja ini digembalakan oleh Walt Handford. Istrinya adalah Elizabeth, putri dari pengkhotbah fundamentalis yang terkenal, John R. Rice, pendiri dari Sword of the Lord, dan Southside adalah sebuah gereja Baptis fundamental yang “bergaya kuno” hingga tahun 1990an. Pada tahun 1993, gereja tersebut mengadakan konser Musik Kristen Kontemporer, dengan bintang tamu Ray Boltz, dan juga meninggalkan Alkitab King James, beralih ke NIV. Pada tahun 1994, dalam staf gereja itu ada seseorang yang dipekerjakan oleh Campus Crusade of Christ yang ekumenis ekstrim, yang bekerja erat dengan Roma Katolik. Hari ini, Southside (yang sekarang berganti nama menjadi Southside Fellowship) adalah gereja dengan rock & roll penuh, dengan bagian mimbar yang dibuat remang-remang, dan monitor-monitor layar lebar, dan asosiasi ekumenis yang luas. Grup Caedmon's Call membuat pertunjukan di Southside pada Februari 2008, yang memberikan indikasi penting mengenai posisi gereja tersebut. Grup Caedmon's Call paling mencintai musik rock sekuler, dan grup band ini sering memainkan musik Beatles. Pemimpinnya, Cliff Young, mengatakan bahwa salah satu musisi favoritnya adalah Alanis Morrisette yang bermulut kotor. Caedmon's Call memberikan pertunjukan bagi Metro Bible Study, yang mewakili 128 gereja di Houston Texas. Pembicara bagi Metro Bible Study adalah David Edwards, seorang Pantekosta yang duduk dalam komite North American Renewal Service Committee, yang mensponsori banyak sekali kongres radikal kharismatik-ekemenis. Dalam kongres-kongres ini, hampir setengah dari puluhan ribu orang yang hadir adalah orang Katolik, dan ada pembicara-pembicara Katolik. Misa Katolik dilakukan setiap pagi. Jelas sekali bahwa Southside Fellowship telah bergeser jauh dari posisi awalnya dan sedang berlayar di perariran rohani yang berbahaya. Tetapi, banyak orang tidak percaya ada lereng licin dalam kompromi.
USKUP HOMOSEKSUAL MENCERAIKAN “SUAMI”
(Berita Mingguan GITS 10 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
V. Gene Robinson, uskup Gereja Anglikan pertama yang terang-terangan menyatakan diri homoseksual, kini menceraikan “suami”nya, Mark Andrew. Kedua orang ini “menikah” pada tahun 2010, ketika pernikahan sesama jenis dilegalisir di New Hampshire (““First Openly Homosexual Episcopal Bishop Divorces,” OneNewsNow, 4 Mei 2014). Pada tahun 1990, Robinson melanggar janji pernikahannya ketika ia meninggalkan istrinya dan dua putri yang kecil dan hidup bersama Andrew. Dalam sebuah pidato tanggal 29 April 2000, hari sebelum “parade gay” di Washington, D.C., Robinson mengatakan: “...kita dikasihi lebih dari imajinasi kita yang paling liar oleh Allah yang menciptakan kita apa adanya yang menyebutnya baik. Kami memproklamirkan hari ini bahwa kami juga membaca Alkitab kami, dan melalui suara banyak saksi-saksi, kami mendengar suara Allah – BUKAN mengatakan 'kamu adalah kekejian,' tetapi 'kamu adalah terkasihku.' Kami menyatakan memiliki klaim yang sama kepada juruselamat yang mengasihi kami sebagaimana kami ada, dan yang mati untuk menyelamatkan kami dari 'banyaknya dosa dan kejahatan kami,' yang TIDAK termasuk bahwa kami ini gay. Dan kami datang hari ini, untuk menyatakan klaim kami terhadap keanggotaan penuh – keanggotaan PENUH kami – dalam tubuh Kristus.” Dalam konvensi Episkopal tahun 2006, Robinson mengatakan, “Kita tidak menyembah Allah yang dikurung dalam Kitab Suci 2000 tahun yang lalu.” Dia mengutip John Fortunato, seorang penulis homoseksual yang mengklaim bahwa Allah mengunjungi dia dan mengkonfirmasi bahwa homoseksualitas itu tidak apa-apa jika “saling mengasihi.” Fortunato mengatakan, “Allah tersenyum dan dengan lembut mengatakan, 'Bagaimana mungkin mengasihi itu salah? Semua kasih datang dari Aku” (“Two Minds in One Episcopal Body,” Christian Research Journal, vol. 29, no. 5, 2006). Pada tahun yang sama itu, Robinson meminta bantuan terhadap “alkoholisme.” Pada tahun 2009, Robinson memimpin doa berkat pada penahbisan Presiden Barack Obama.
PREDIKSI DARWIN
(Berita Mingguan GITS 17 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Ketika Charles Darwin mengamati setangkai bunga anggrek Madagaskar, yang berbentuk bintang, dengan tuba nektar sepanjang 28 cm, ia memprediksikan bahwa akan ditemukan juga seekor kupu-kupu yang memiliki proboscis (alat sedot yang dimiliki kupu-kupu) dengan panjang 28 cm yang dapat menjangkau nektar dalam bunga tersebut. Ia menyatakan hal ini dalam buku On the Various Contrivances by Which British and Foreign Orchids Are Fertilized, tahun 1862. Pada tahun 1903, 21 tahun setelah kematian Darwin, kupu-kupu Morgan's Sphinx ditemukan, dan pada tahun 2004, Philip DeVries menggunakan kamera inframerah untuk merekam tindakan kupu-kupu itu menyerbuki anggrek tersebut dengan proboscis-nya yang luar biasa. Lihat http://www.youtube.com/watch?v=OMVN1EWxfAU. Pada 1867, Alfred Russel Wallace memunculkan “teori” ko-evolusi (evolusi bersama) untuk menjelaskan eksistensi hubungan simbiosis misalnya antara bunga dan serangga yang mempolinasi bunga tersebut. Ini tetap menjadi suatu mitos yang dipromosikan di museum-museum dan buku-buku sains hari ini, seolah-olah metode alamiah mana saja dapat menjelaskan asal usul makhluk-makhluk hidup yang sedemikian luar biasa ini dan hubungan simbiosis yang sedemikian indah! Baik bunga maupun serangga yang bersangkutan sangatlah kompleks. Mereka menyerukan adanya penciptaan dari setiap tingkat eksistensi mereka, mulai dari sel-sel dan DNA mereka hingga proses-proses seperti fotosintesis dan metamorfosis hingga kemampuan untuk melihat dan mendengar dan terbang dan berkembang biak. Diperlukan sejumlah besar sekali informasi genetika yang sempurna untuk menghasilkan satu anggrek dan satu kupu-kupu yang dapat beroperasi bersama dalam harmoni yang sempurna ini. Proses Darwinian macam apa yang bisa menjelaskan hal seperti ini? “Seleksi alam” hanya bisa bertindak di dalam parameter informasi genetika yang sudah ada, dan mutasi sudah diketahui mayoritas besarnya bersifat negatif dan merusak. Walaupun banyak teriak sana sini, evolusi Darwinian tidak pernah mampu mengusulkan suatu mekanisme kreatif “alami” yang didukung oleh fakta-fakta sains mengenai asal usul kehidupan. Cerita evolusi mengenai bagaimana kehidupan bisa muncul atau bagaimana suatu makhluk hidup tertentu bisa ada, tetap adalah sekedar “cerita” yang “pokoknya begitu.” Satu-satunya yang dibuktikan oleh cerita-cerita ini adalah bahwa para evolusionis memiliki imajinasi yang tinggi. Lebih lanjut lagi, jika bunga dan serangga yang menyerbukinya memang “berevolusi,” maka mereka harus berevolusi persis pada saat yang sama – maksimum dalam jangka waktu seminggu atau sebulan satu sama lainnya – karena eksistensi mereka saling tergantung satu sama lain. Darwin memang benar, bahwa kupu-kupu itu memang ada, tetapi dia salah total mengenai bagaimana kupu-kupu itu bisa ada.
TIGA LESBIAN “MENIKAH”
(Berita Mingguan GITS 17 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari “Three Lesbians Women,” ChristianNews.net, 5 Mei 2014: “Tiga wanita di Massachusetts mengklaim bahwa mereka adalah 'throuple' (pasangan bertiga) lesbian pertama di dunia. Hal ini mereka umumkan setelah mereka bertukar janji pernikahan dan 'menikahi' satu sama lain tahun lalu. Brynn, Doll, dan Kitten adalah tiga wanita dengan rentang usia dari 27 hingga 34. Agustus lalu, mereka membuat semacam upacara gaya pernikahan, dan dalam acara itu mereka masuk ke dalam hubungan 'pernikahan' tiga orang. Walaupun Massachusetts mengakui 'pernikahan' sesama jenis, poligami dianggap ilegal. Tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan niat Brynn, Doll, maupun Kitten masuk ke dalam hubungan bertiga itu. 'Dalam pandangan kami, kami sudah menikah,' Brynn berkata kepada koran The Sun. 'Kami memakai pengacara spesialis untuk mengurus surat-surat kami sehingga asset kami dibagi rata.' ...'Doll, Kitten, dan saya memang bukan seperti orang biasa, tetapi kami normal,' Brynn mengklaim. 'Kami hanyalah orang-orang yang mencoba untuk menjalani hidup sesuai dengan yang kami anggap terbaik bagi kami dan kami pantas mendapatkan hak-hak yang diberikan kepada orang lain juga.' ...Para pejabat Massachusetts mengatakan mereka tidak akan menegor ketiga wanita tersebut atas hubungan poligami mereka.
MENCARI HIDUP KEKAL MELALUI TEKNOLOGI
(Berita Mingguan GITS 24 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Sebagian ilmuwan sedang berusaha keras mencari hidup yang kekal melalui teknologi. Salah satu jalan yang ditempuh adalah melalui GENETIKA. Google telah mendanai suatu perusahaan bernama Calico (California Life Company) untuk menyembuhkan usia tua. Larry Page, pendiri Google, percaya bahwa manusia tidak perlu mulai mati begitu mencapai umur 80an (“Larry Page Lists 5 Things That Google Will Conquer,” Business Insider, 15 Mei 2014). Larry Ellison, Direktur Utama dari Oracle dan orang kelima terkaya di dunia, mengatakan, “Kematian membuat saya sangat marah,” jadi dia mendirikan Ellison Foundation untuk menemukan cara mengalahkan kematian. Investor dana venture Paul Glenn, membantu mendanai Methuselah Foundation, yang mengklaim bahwa “orang pertama yang akan hidup mencapai 1000 tahun pastinya sedang hidup hari ini.”
Pendekatan lain adalah melalui AVATAR. Tujuannya adalah untuk mem-“back-up” informasi genetika seseorang ke dalam komputer-komputer, dan men-download-nya ke dalam avatar-avatar bionik. Ini adalah pendekatan Dmitry Itskov, seorang miliarder Rusia dan program 2045 Initiative-nya. Dia bermaksud untuk “menolong manusia mencapai imortalitas fisik dalam tiga dekade ke depan.”
Pendekatan lain adalah CRYONIC, yang membekukan tubuh manusia dengan harapan bahwa kemajuan teknologi di masa depan akan memungkinkan membangkitkan dia lagi. “Dulu ini pernah eksklusif bagi para selebritis dan para miliarder, kini cyonic mulai berkembang di kalangan publik. Tiga orang staf senior di Oxford University telah mendaftarkan tubuh mereka sendiri untuk dibekukan” (“How Google’s Calico aims to fight aging and ‘solve death,’” CNN, 3 Okt. 2013).
Pendekatan lain untuk mendapatkan hidup yang kekal melalui teknologi adalah TRANSHUMANISME. Tujuannya adalah untuk menyatukan pikiran dan tubuh manusia dengan teknologi, yang akan memberikan padanya kekuatan-kekuatan manusia super, dan juga panjang umur. “Transhumanis membayangkan suatu hari ketika teknologi akan mengizinkan manusia menjadi sedemikian maju sehingga penyakit, kemiskinan, dan peperangan, pada esensinya telah dihapuskan” (“Transhumanists: Superhuman Powers and Life Extension,” End of the American Dream, 13 Mei 2014). Elemen-elemen transhumanisme termasuk transplantasi organ, nanobot, dan tungkai-tungkai bionik. Ray Kurzweil, seorang transhumanis, meminum 150 suplemen vitamin setiap hari “sebagai usaha untuk memperpanjang hidupnya hingga sautu hari teknologi untuk menambah panjang hidup bisa dikembangkan.”
Waktu akan membuktikan bahwa hidup yang kekal melalui teknologi adalah suatu angan-angan yang kosong. Alkitab merangkumkan masalah kematian dan kehidupan yang kekal dalam satu ayat, “Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 6:23). Jika semua sumber daya dunia bisa difokuskan untuk menyelesaikan masalah kematian, proyek itu tetap akan gagal. Manusia bukan sekedar suatu mesin genetika yang dapat dijadikan cyborg atau diciptakan ulang sebagai suatu avatar; dia adalah jiwa yang hidup yang diciptakan menurut gambar Allah. Lebih jauh lagi, dia adalah jiwa yang sudah jatuh, memberontak terhadap Allah Penciptanya yang mengasihi, dan hasilnya adalah kematian, baik fisik maupun kekal. Dalam kemurahanNya yang maha besar, Allah telah membeli keselamatan bagi orang-orang berdosa, dengan bayaran kematian dan darah Kristus yang tercurah. Mereka yang bertobat dan percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat diberikan hadiah hidup yang kekal. “Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya” (Yohanes 3:36).
INJILI DAN KATOLIK BERSAMA LEBIH DARI SEBELUMNYA
(Berita Mingguan GITS 24 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Bulan ini menandai peringatan 20 tahun dokumen “Evangelicals and Catholics Together: The Christian Mission in the Third Millennium” (ECT), sebuah “manifesto” yang merupakan langkah penting menuju terbentuknya “gereja” akhir zaman, esa-sedunia. Dokumen ini (ECT) mengusulkan suatu rencana bagi Katolik dan Injili untuk mencari kesamaan dan kebersamaan sebagai usaha untuk membetulkan perpecahan di masa lampau dan bergerak menuju suatu “realisasi kesatuan kita dalam tubuh Kristus secara lebih penuh.” ECT dikepalai oleh Chuck Colson, pendiri dari Prison Fellowship, dan Richard Neuhaus, seorang Roma Katolik yang “bertobat” dari Lutheranisme. Berbunyi, “Kami bersama, Injil dan Katolik, mengakui dosa kami melawan kesatuan yang dimaksudkan Kristus bagi semua muridNya,” ECT ditandatangani oleh semua tokoh “Injili” yang terkenal, seperti Pat Robertson, J.I. Packer, dan Bill Bright.
Sebuah laporan pada peringatan 20 tahun ECT mengobservasi, “Dua dekade setelah diluncurkannya Evangelicals and Catholics Together, hubungan antara kedua kelompok nampaknya lebih kuat dari yang pernah terjadi. ...Dalam sebuah survei oleh Pew Research Center, 2009, 49 persen orang Injili kulit putih mengatakan bahwa mereka melihat Katolikisme sebagai “sangat” atau “agak” mirip dengan agama mereka sendiri. ...Dalam sebuah survei bulan Februari, Pew menemukan bahwa 56 persen orang Injili kulit putih memiliki pandangan yang positif terhadap paus Fransiskus” (“Evangelicals and Catholics Together Marks 20 Years,” ChristianHeadlines.com, 9 Mei 2014). Unsur-unsur utama yang sedang membentuk “gereja” esa-sedunia adalah antara lain tindakan sosial bersama, seperti gerakan pro-life, musik kristen kontemporer, doa kontemplatif, dan kesesatan “jangan menghakimi” dan “bersatu dalam hal-hal yang penting.”
HAKIM ISLAM MEMERINTAHKAN AGAR SEORANG IBU KRISTEN DICAMBUK, KEMUDIAN DIHUKUM MATI
(Berita Mingguan GITS 24 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini disadur dari Breitbart.com, 15 Mei 2014: “Pada hari Kamis, 15 Mei, seorang warga negara Sudan beriman Kristen, Meriam Yahya Ibrahim, 27 tahun, dijatuhi hukuman mati dengan cara digantung, atas kesalahan kemurtadan. Ibrahim, seorang dokter yang lulus dari University of Khartoum Medical School, menolak untuk melepaskan iman Kristianinya. Rezim Khartoum yang islami mengklaim bahwa Meriam sebenarnya adalah seorang Muslim karena ayahnya, yang meninggalkan keluarga ketika Meriam berusia 6 tahun, adalah seorang Muslim. Namun, Meriam sendiri memilih untuk memeluk agama ibunya yang Etiopia, yaitu Kristen Ortodoks. ...Hakim tersebut dilaporkan memberi instruksi bahwa hukuman mati akan dilaksanakan setelah anaknya cerai susu (saat ini Meriam sedang hamil tua), tetapi bahwa dia harus menerima cambuk 100 kali karena perzinahan, segera setelah dia melahirkan. Morning Star News juga melaporkan bahwa para pengacara akan mengajukan banding pada hari Minggu 18 Mei. Ini akan menunda pelaksanaan hukuman, termasuk hukuman cambuk, sampai ada keputusan.
Meriam Ibrahim menikah dengan Daniel Wani, seorang warga negara Amerika yang berasal dari Sudan Selatan, yang pindah ke Amerika tahun 1998. Meriam sendiri sedang hamil sembilan bulan dengan anak kedua pasangan tersebut. Anak pertama mereka, Martins, berumur 20 bulan, dan sedang dipenjarakan bersama ibunya – otoritas Sudan melarang sang ayah Kristen untuk mengurus putranya. ...Menurut Morning Star News, 'mimpi buruk yang dialami oleh Meriam Ibrahim termasuk tidak diperbolehkan memberi uang jaminan, tidak diberikan perawatan medis yang cukup bagi dia maupun anak dalam kandungannya, dipukuli dalam penjara, dan kedutaan AS yang tidak memberikan banyak bantuan.' ...Sebagaimana dilaporkan pada hari Rabu, Meriam Ibrahim juga dituduh melakukan perzinahan karena pernikahannya dengan seorang Kristen tidak diakui dalam hukum Syariah. Oleh karena itu, dia dihukum cambuk sebelum penggantungannya. Hukuman-hukuman yang kejam ini diatur dalam Artikel 126 (tentang kemurtadan) dan 146 (tentang perzinahan) dalam Undang-Undang Kriminal Sudan yang didasarkan pada hukum Islam.”
KUNJUNGAN PAUS KE ISRAEL ADALAH SUATU ACARA “GEREJA” ESA-SEDUNIA
(Berita Mingguan GITS 31 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Kunjungan Paus Fransiskus ke Israel minggu ini adalah suatu acara “gereja” esa-sedunia dari awal hingga akhir. Paus diiringi oleh Rabbi Abraham Skorka dan Sheikh Muslim Omar Abbud. Dia mengunjungi Grand Mufti dari Yerusalem dan ditemani ke Tembok Ratapan oleh Rabbi Kepala Israel. Setelah mengunjungi Patriarkh Ekumenis Bartolomew di Betlehem, sang paus mengunjungi Gereja Makam Kudus di Yerusalem, yang ditenggari meliputi situs-situs penyaliban dan kebangkitan Kristus. Di gereja tersebut, sang paus disambut oleh pemimpin-pemimpin dari berbagai kelompok Ortodoks (Koptik, Etiopia, Syriac, Armenian) yang berbagi otoritas atas bangungan tersebut dengan Gereja Katolik. Untung saja mereka tidak berkelahi sewaktu sang paus ada di sana, sebagaimana terjadi pada tahun 2002, 2004, dua kali tahun 2008, dan lagi tahun 2011. Perkelahian yang terjadi tahun 2011 melibatkan 100 imam dan biarawan, banyak yang memakai sapu! Dalam kunjungan pertama saya ke Gereja Makam Kudus, saya diancam cedera fisik oleh seorang imam Ortodoks yang tampak garang, yang tidak senang saya mengambil foto. Paus Fransiskus telah dipuji oleh banyak pemimpin Injili, tetapi dia tidak percaya Firman Allah. Jika dia percaya Firman Allah, pastinya dia sudah mengutuki segala kesesatan seperti sistem kepausan, misa, dan penyembahan Maria.
IMAM MENYERUKAN PASUKAN-PASUKAN ARAB UNTUK MENGHANCURKAN ISRAEL
(Berita Mingguan GITS 31 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Seorang imam di Mesjid Al Aqsa yang terletak di bagian selatan dari Bukit Bait di Yerusalem menyerukan pasukan-pasukan Arab untuk menyerang Israel dan menghancurkan “entitas Zionis yang dibenci ini.” Khotbah imam Raed Al-Daan ditayangkan oleh Al-Jazeera. Dia mengatakan bahwa orang-orang Muslim yang membentuk Waqf yang bertanggung jawab atas Bukit Bait “menantikan legiun-legiun penakluk ...dari Tunisia, dari Yordania, dari Mesir, dan Irak, dari Maghreb [Moroko dan Algeria], dari Hijaz [Saudi Arabia]” (“Jerusalem Imam,” Israel Today, 15 Mei 2014). Dia menantikan teriakan dan seruan kemenangan Islam terdengar dari Jaffa, Haifa, Beit Shean, dan kota-kota Israel lainnya.
Menurut nubuat Alkitab, Antikristus akan muncul dan mengusung suatu rencana perdamaian dunia. Dia akan menyelesaikan masalah Timur Tengah secara temporer, Bait Suci Ketiga akan dibangun, dan dia akan mendudukinya, menuntut dunia untuk menyembahnya. “Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, 4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah” (2 Tesalonika 2:3-4). “Apabila mereka mengatakan: Semuanya damai dan aman maka tiba-tiba mereka ditimpa oleh kebinasaan, seperti seorang perempuan yang hamil ditimpa oleh sakit bersalin mereka pasti tidak akan luput” (1 Tes. 5:3).
LIDAH BURUNG PEMATUK YANG LUAR BIASA
(Berita Mingguan GITS 31 Mei 2014, sumber: www.wayoflife.org)
Berikut ini dari www.creationmoments.com, 14 Mei 2014: “Lidah burung pematuk (woodpecker) dapat memanjang hingga tiga sampai lima kali lipat panjang normalnya, demi menangkap serangga dari pohon. Rasanya lidahnya itu harus mulai dari ekornya, baru bisa sepanjang itu! Alam ciptaan tempat kita tinggal ini bukan hanya penuh dengan kesaksian akan hikmat Allah, tetapi juga penuh dengan desain khusus yang membuktikan bahwa kehidupan dengan segala kompleksitasnya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya. Perhatikan burung pematuk kayu (woodpecker). Luar biasanya, lidah burung ini berpangkal di hidung kanannya. Setelah masuk ke belakang hidung, lidah ini terbagi menjadi dua bagian, mengelilingi kepalanya di antara tulang tengkorak dan kulit, melewati kedua sisi tulang leher, lalui naik melalui rahang bawah atau paruhnya. Ini memberikan burung pematuk lidah yang cukup panjang sehingga dapat ia julurkan untuk melaksanakan tindakan pembasmian serangga di pohon-pohon!
Bagaimanakah hal ini bisa terjadi secara buta melalui evolusi acak? Bahkan kaum evolusionis sendiri mengakui bahwa sungguh konyol untuk berpikir lidah burung pematuk menjadi semakin panjang selama ribuan tahun dan mulai tumbuh di bawah kulitnya. Sebagaimana dikatakan oleh satu ilmuwan evolusionis mengenai lidah burung pematuk, “Ada fitur anatomis tertentu yang tidak bisa dijelaskan oleh mutasi-mutasi perlahan selama jutaan tahun. Ini jangan disebarkan, tetapi saya rasa Tuhan kadang-kadang harus ikut campur tangan juga.” Mengapa harus memakai Tuhan sebagai penjelasan hanya saat kepepet? Mari kita mulai segala sesuatu dari Pencipta kita yang agung!
Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer
No comments:
Post a Comment