DARLENE ZSCHECH MENGAMBIL POSISI SEBAGAI GEMBALA SENIOR
Setelah 25 tahun sebagai pemimpin nyanyi (worship leader) di Gereja  Hillsong, Darlene Zschech dan suaminya kini mengambil posisi sebagai  sesama gembala di Church Unlimited, yang tadinya adalah Sidang Jemaat  Allah. Zschech akan meneruskan keterlibatannya dengan proyek musik  Hillsong. Salah satu tema mereka adalah pentingnya kesatuan ekumenikal.  Dia mengatakan: “Ada suara baru dan lagu baru yang diserukan di seluruh  bumi. Itu adalah suara sebuah gereja yang bersatu, yang berkumpul  bersama, dalam satu suara untuk membesarkan Tuhan kita yang luar biasa”  (dari halaman depan album “You Shine”). Pernyataan ini mengabaikan  banyak peringatan Perjanjian Baru bahwa akhir masa gereja akan ditandai  oleh kesesatan dan kebingungan rohani, bukan kesetiaan kepada kebenaran  (mis. Mat. 24:3-4, 11, 24; 1 Tim. 4:1-5; 2 Tim. 3:13; 4:3; 2 Pet. 2:1;  Yud. 3-4). Zschech dan Hillsong memainkan peran dalam Roman Catholic  World Youth Day di Sidney pada tanggal 18 Juli 2008. Paus Benedict XVI  hadir dan melaksanakan misa masal pada hari terakhir extravaganza  tersebut. Ini adalah hari-hari penipuan dan kesesatan rohani yang besar,  dan gerakan kharismatik berada di tengah-tengah kesesatan tersebut.  Visi-visi mereka palsu; doktrinnya korup; praktek mereka membingungkan;  dan musiknya duniawi. Gerakan kharismatik adalah salah satu unsur lem  dalam gerakan ekumenikal. Ia menyatukan Roma Katolik, Protestan, Baptis,  dan Pantekosta dalam suatu persatuan tidak kudus yang mencampuradukkan  kebenaran dan kesalahan. Gereja-gereja yang alkitabiah yang menggunakan musik “contemporary praise“-nya  kharismatik akan mendapatkan bahwa musik ini membawa suatu filosofi  yang akan segera mengubah karakter dari gereja. Kita perlu menyembah  Tuhan Allah dalam roh dan kebenaran terus menerus, tetapi kita tidak  memerlukan gerakan penyembahan kontemporer yang tidak alkitabiah sebagai  pembimbing.
EDITOR: Tentu dapat ditambahkan pula, bahwa tindakan Darlene Zschech untuk mengambil posisi gembala sidang adalah pelanggaran yang nyata terhadap Firman Tuhan yang tidak memperbolehkan seorang wanita kepada posisi itu. Lihat 1 Timotius 3:1; 1 Timotius 2:11.
ALLAH PEREMPUAN DALAM GERAKAN EMERGING CHURCH
Phyllis Tickle, seorang “pelayan Ekaristi dan lector” Episcopalian biasa  dan seorang Senior Fellow di Cathedral College di Washington National  Cathedral yang liberal, adalah suara yang sangat berpengaruh dalam  gerakan emerging church dan doa meditasi. Tickle mempromosikan  doa meditasi yang tanpa suara. Dia mengatakan, “Urusan memasuki doa  TANPA ALAT KATA-KATA sangatlah penting, karena hal ini mengizinkan roh  untuk mengalir secara bebas bersama dengan Roh Allah, dan tidak perlu  menyuarakan apa yang sedang terjadi hingga setelah seseorang keluar dari  doa” (‘Praying in Color: A Conversation with friends and authors Sybil  MacBeth dan Phyllis Tickle,”  http://www.explorefaith.org/books/macbeth.html). Meditasi tanpa suara  bukanlah doa yang alkitabiah, melainkan praktek kafir yang merupakan  resep untuk mendapatkan penipuan dari Iblis. Semua mereka yang  mempraktekkannya dipimpin kepada kesesatan. Karena itu tidaklah  mengherankan, bahwa Tickle percaya akan Allah yang perempuan dan  memanggil Roh Kudus “he (dia laki-laki) atau she (dia perempuan) atau it  (dia benda).” Dia mengajarkan bahwa dengan mengambil bagian dalam  Perjamuan Tuhan, orang percaya sedang memberi Allah makan dan  menyegarkan kembali Roh Kudus, apapun juga maksud kalimat itu. Berbicara  di Gereja Alkitab Mars Hill yang digembalakan Rob Bell di Grand Rapids,  Michigan, Tickle mengatakan: “Allah itu laki-laki sekaligus perempuan.  Allah itu bapa dan juga ibu. ….Ada lebih dari satu hal di bawah nama  Allah, dan itu laki-laki sekaligus perempuan. ….Karena kita sebentar  lagi akan ambil bagian [dalam perjamuan Tuhan], marilah kita ingat apa  yang sedang kita lakukan. Kita bukan saja merayakan kematian itu dan  janji kembalinya, tetapi kita sedang memberi makan dengan cara makan  Allah – ya itulah yang sedang kita lakukan di sini – dengan cara makan  tubuh dan darah Allah kita, kita sedang memberi makan Allahyang di dalam  kita. Karena sambil kita mengambil elemen-elemen itu, Roh juga makan di  dalam diri kita dan disegarkan kembali sebagaimana dia [he or she or  it] lakukan melalui iman kita” (Tickle, “A Treasure We Don’t  Understand,” 3 Mei 2009). Phyllis Tickle, Rob Bell, Brian McLaren, dan  kelompok mereka sedang menyembah berhala. The Shack, sebuah buku populer  di kalangan emerging church, juga menggambarkan Allah sebagai wanita.
HATI-HATI TERHADAP GURU PALSU HENRY WRIGHT DENGAN PROGRAM KESEHATAN TOTALNYA
Henry Wright, gembala sidang dari Pleasent Valley Church, Thomaston,  Georgia, dan juga pemimpin dari sebuah pelayanan yang bernama Be in  Health, mengklaim bahwa semua sakit penyakit memiliki akar rohani. Jadi,  hal-hal seperti aneurisma (penggelembungan pembuluh darah),  stroke, wasir, dan pembengkakan pembuluh darah, misalnya, menurut dia  disebabkan oleh ketakukan dan kekhawatiran. Ia menyalahgunakan baik  Kitab Suci maupun ilmu kedokteran untuk “membuktikan” hal-hal yang dia  katakan. Website dia berkata, “Kami berdedikasi untuk menghilangkan dan  mencegah semua penyakit rohani, psikologis, dan biologis,” dan “kehendak  Allah yang sempurna adalah bahwa kamu tidak sakit.” Sebaliknya, Rasul  Paulus sendiri menderita suatu penyakit yang Allah tidak mau hilangkan  (2 Kor. 12:7-10). Rasul yang bijak itu menyimpulkan, “Karena itu aku  senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam  kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus.  Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2 Kor. 12:10). Kata “kelemahan”  dalam bahasa Yunaninya adalah “astheneia,” yang di bagian lain  diterjemahkan “sakit” (Kis. 28:9) dan “penyakit” (Yoh. 11:4).  Pengkhotbah yang setia itu, Timotius, secara fisik lemah dan sering  sakit, dan Paulus tidak menawarkan padanya suatu program kesehatan yang  sempurna (1 Tim. 5:23). Paulus juga terpaksa meninggalkan teman  sekerjanya Trofimus di Miletus karena dia sakit dan Allah tidak  menyembuhkannya (2 Tim. 4:20). Seorang istri yang terganggu menulis  kepada Rick Miesel dari Biblical Discernment Ministries pada bulan  November 2002, dan menjelaskan bahwa suaminya telah menghadiri seminar  Wright, dan pulang ke rumah “sambil berkata bahwa dosa adalah setan,  kanker adalah kepahitan, kebanyakan penyakit memiliki akar rohani, dan  bahwa segala sesuatu di planet ini yang kurang dari 70 tahun umurnya  adalah kutuk, dll.” Wright mengatakan di seminar tersebut, “Hati-hati  ketika kamu pulang ke rumah, karena Setan akan mencoba dan menggunakan  orang yang terdekat denganmu untuk membuatmu meragukan apa yang telah  kami ajarkan padamu.” Sama sekali tidak ada peringatan dalam seminar  tersebut untuk menguji segala sesuatu dengan Firman Allah (1 Tes. 5:21)  dan memegang yang baik (Kis. 17:21). Sebaliknya, orang tersebut  diajarkan untuk menerima pengajaran tanpa kritik. Ketika istrinya  memanggil dia dan bertanya apakah dia menggunakan pengujian yang  alkitabiah, ia memberikan jawaban yang bodoh dan berbahaya, “Saya tidak  akan memfitnah orang-orang ini dengan cara tidak setuju dengan mereka.”
SATU LAGI KKR KESEMBUHAN PANTEKOSTA YANG PALSU
Dalam rangkaian KKR kesembuhan Pantekosta yang sepertinya tidak pernah  berakhir, ada satu lagi di Mobile, Alabama. Sejak Agustus, empat malam  dalam seminggu diadakan pertemuan-pertemuan yang dipimpin oleh John  Kilpatrick dan penginjil Inggris, Nathan Morris. Kilpatrick adalah  gembala sidang Pantekosta yang memimpin “KKR” Brownsville di gereja  Sidang Jemaat Allah di Pensacola, Florida, pada tahun 1990an. Sejak  lahirnya Pantekostalisme di Gedung Misi Jalan Azusa pada tahun 1906,  para Pantekosta telah berpindah dari satu klaim wabah mujizat ke klaim  berikutnya, memperlihatkan gejala hawa nafsu terhadap tanda-tanda dan  mujizat yang dicela oleh Yesus (Matius 12:39). Pada permulaan KKR  Brownsville pada tahun 1995, Kilpatrick terbaring dalam kondisi mabuk di  pelataran gereja selama empat jam dan pada waktu-waktu lain sedemikian  “mabuk dalam roh” sementara “KKR” itu berlangsung sehingga dia harus  dibawa keluar dari gereja dalam sebuah gerobak dorong dan ketika ia  mencoba untuk mengendarai mobilnya ia menabrak barang-barang. Banyak  kesembuhan yang diklaim terjadi di Brownsville, tetapi yang jelas ada  banyak sekali keanehan. Sebagai contoh, seorang wanita di anggota paduan  suara katanya disembuhkan dari cedera leher yang serius, tetapi untuk  sedikitnya satu setengah tahun kemudian dia mengalami gerakan tarikan  kepala yang liar dan tidak dapat dikendalikan dari satu sisi ke sisi  lain kapan pun dia mendekati gereja. Penyembuhan palsu dan keanehan yang  tidak alkitabiah juga menjadi ciri dari “KKR” di Mobile. Contoh  penyembuhan yang mereka bangga-banggakan adalah kesembuhan (katanya)  Delia Knox, seorang pengkhotbah Pantekosta dan penyanyi rohani, yang  sudah terkurung di kursi roda selama 20 tahun. Kilpatrick mengklaim  bahwa “dia [Delia] tidak bangkit dari kursi roda itu, dia melompat  keluar dari kursi roda” (“Thousands Flock to Alabama Revival Meetings,”  Charisma, 3 Sept. 2010). Faktanya, video kejadian itu menunjukkan bahwa  Kilpatrick dan seorang pengkhotbah Pantekosta lain menolong Delia Knox  keluar dari kursi roda, dan Delia hanya bisa “berjalan” dengan cara yang  tertatih-tatih dan sungguh mengenaskan. Ketika Nightline (sebuah  program berita di ABC News) meminta untuk mendiskusikan “kesembuhan”  tersebut dengan Knox untuk melihat kebenarannya, dia menolak (“Turning  to Revivals for Healing,” Nightline, 11 Okt. 2010).
EL SHADDAI TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN ASPEK FEMINIM DARI ALLAH
William Young, penulis buku The Shack, mengklaim bahwa adalah baik untuk  menggambarkan Allah sebagai wanita karena Alkitab katanya menggambarkan  Allah dengan istilah-istilah feminim. Ia mengutip nama El Shaddai  sebagai contoh, dan mengklaim bahwa nama itu menggambarkan Allah sebagai  “yang berbuah dada.” Faktanya, kata “shaddai” dalam bahasa Ibrani  Perjanjian Lama, diterjemahkan “Yang Mahakuasa” dalam Alkitab King James  dan sama sekali tidak ada hubungannya dengan buah dada. Kata ini  berasal dari kata “shadad,” yang berarti “besar tegap, yaitu (secara  figuratif) berkuasa (secara pasif, tidak dapat dikalahkan)” (Strong).  Berikut ini dari George Pember: “Untuk mendukung doktrin yang baru saja  disebut ini (tentang adanya jenis kelamin dalam keilahian), ada penganut  theosofis tertentu menciptakan makna baru untuk kata Ibrani Shaddai,  yang dalam versi kita sudah benar diterjemahkan “Mahakuasa.” Mereka  beranggapan bahwa kata ini berhubungan dengan kata “shad,” yang mengacu  kepada buah dada wanita. Tetapi hubungan seperti itu tidak mungkin, dan  sejauh yang kita ketahui, tidak pernah diajukan oleh satu orang ahli pun  yang netral. Beberapa theolog Kristen termakan oleh pengertian Shaddai  yang salah ini, dan menjelaskan bahwa kata ini berarti pertama-tama  “berbuah dada penuh,” dan lalu “berkelimpahan.” Pemakaian salah satu  gelar Yang Mahatinggi yang paling agung secara sedemikian tidak  terhormat seharusnya cukup untuk menyadarkan mereka” (The Church, the  Churches, and the Mysteries).
DESAIN RADAR KELELAWAR YANG SPESIAL
Berikut ini dari CreationMoments.net, 13 Oktober 2010: “Pada dasarnya,  radar terdiri dari dua bagian. Transmitter mengirimkan  gelombang-gelombang radar yang kuat. Tetapi bagian lain dari sistem  radar adalah sebuah receiver yang sangat sensitif yang tidak dapat tahan  terhadap signal yang dikirim keluar yang begitu kuat. Salah satu  masalah teknis besar yang harus diatasi dalam mengembangkan radar modern  melibatkan bagaimana caranya mengirimkan sinyal yang kuat tanpa merusak  receiver yang sangat sensitif. Yang akhirnya dikembangkan oleh para  ilmuwan adalah suatu mekanisme on-off yang sangat cepat, yang mematikan  receiver yang sensitif itu setiap kali suatu gelombang radar dikirim  keluar. Kelelawar, yang memiliki sistem radar sonic mereka sendiri,  telah menyelesaikan masalah ini dari awalnya. Telinga mereka adalah  receivernya. Mereka memiliki otot di telinga mereka yang menutupi  telinga tersebut selama sepersekian detik ketika kelelawar sedang  mengirimkan sinyal mereka yang berfrekuensi tinggi. Tanpa fitur ini,  sistem navigasi kelelawar tidak ada gunanya sama sekali. Bagaimana  mungkin seekor kelelawar mengetahui bahwa ia memerlukan kemampuan ini  dan lalu memutuskan untuk menumbuhkan otot itu dan jaringan-jaringan  lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini? Ketika orang memutuskan untuk  berkata bahwa ciptaan, bukannya Pencipta, yang telah menjadikan diri  mereka sendiri, maka kesimpulan akhirnya sungguh konyol!”
PENGKHOTBAH SOUTHERN BAPTIST YANG AGNOSTIK
Sebuah laporan di ABC World News menggambarkan dua orang pelayan  Southern Baptist yang agnostik (posisi tidak tahu apakah Allah ada atau  tidak ada). Para pengkhotbah itu, yang hanya disebutkan nama depannya  saja, Adam dan Jack, dikutip mengatakan kehilangan iman mereka ketika  dikonfrontasikan dengan tulisan-tulisan atheis seperti Richard Dawkins.  Orang yang diidentifikasi sebagai Adam mengatakan, “Saya menjadi sadar  bahwa semua yang telah diajarkan kepada saya untuk saya percayai itu  ternyata sangat selektif, dan tidak pernah melihat dengan  sungguh-sungguh pengajaran sekuler atau filosofi lain….Saya berpikir,  ‘Ya Tuhan. Apakah saya percaya hal-hal yang salah? Apakah saya sudah  menghabiskan seumur hidup dan seluruh karir saya mempromosikan sesuatu  yang tidak benar?’” (“Atheist Ministers Struggle with Leading the  Faithful,” ABC World News, 9 Nov. 2010). Saya sama sekali tidak tahu  siapa “pelayan-pelayan” ini atau bagaimana ABC News menemukan mereka,  tetapi saya sama sekali tidak kaget bahwa orang-orang semacam ini memang  ada. Rata-rata gereja Baptis, apakah itu Southern atau Independen,  tidak mempersiapkan orang-orang muda untuk menghadapi skeptikisme zaman  ini. Orang-orang muda diberikan entertainment, bukan dimuridkan. Mereka  diajar untuk semangat masalah olahraga dan kebudayaan pop dan bukan  tentang Tuhan dan FirmanNya. Iman yang Alkitabiah bukanlah lompatan ke  dalam kegelapan. Iman yang benar didasarkan kepada bukti historis yang  kuat. Lukas menggambarkannya sebagai “banyak tanda” (many infallible  proofs di Kis. 1:3). Tidaklah sulit untuk mempertahankan Alkitab dan  Injil terhadap tuduhan-tuduhan para “atheis baru” yang tidak berhikmat,  tetapi kebanyakan gereja bahkan tidak berusaha.
SETELAH FATWA, GEMBALA SIDANG DI PAKISTAN DIPUKULI DENGAN BATU BATA
Berikut ini disadur dari Compass Direct News, 5 Nov. 2010: “Ekstrimis  Islam di Islamabad pada hari Senin (1 November) memukuli dengan batu  bata dan tongkat hockey seorang pelayan Kristen yang menerima fatwa  mati. Rev. Dr. Suleman Nasri Khan, seorang mantan pejuang di Afghanistan  sebelum pertobatannya kepada kekristenan pada tahun 2000, menderita  cedera kepala serius, retak tulang lengan, dan patah tulang di  pergelangan kaki kiri di dalam penyerangan oleh 10 ekstrimis Muslim; ia  mampu mengenali dua orang dari antara mereka sebagai Atta-Ullah Attari  dan Allama Masaud Hussain. Penyerangan di Chashma tersebut, dekat kota  Iqbal di Islamabad, terjadi setelah fatwa oleh cendekiawan Islam Allama  Nawazish Ali tanggal 25 Oktober untuk membunuh Khan, gembala sidang dari  Gereja Kuasa Penyembuhan Allah di daerah Kalupura di kota Gujrat.  Seorang mufti (cendekiawan Islam) dan anggota dari Dawat-e-Islami, yang  mengorganisir pembelajaran Quran dan Sunnah, Ali memiliki otoritas untuk  mengeluarkan fatwa. Khan, 34 tahun, telah pindah ke sebuah apartemen  yang disewa di Islamabad setelah melarikan diri dari rumahnya di Gujrat  karena ancaman-ancaman maut terhadap dia dan keluarganya, demikian dia  tuturkan. Fatwa tersebut, yaitu suatu perintah agamawi yang harus  ditaati oleh semua Muslim, dikeluarkan setelah Khan memprotes kekerasan  anti-Kristen di Kalupura bulan lalu. Ekstrimis-ekstrimis Muslim yang  tahu akan pertobatannya pertama kali menyerang Khan pada tahun 2008 –  membunuh anak pertamanya, Sana Nasri Khan yang berumur 3 bulan. Ia dan  istrinya Aster Nasri Khan berhasil lolos.”
APAKAH ROMA 14 MENGAJARKAN UNTUK TIDAK SEPARASI ATAS DOKTRIN-DOKTRIN YANG “TIDAK FUNDAMENTAL”?
Dalam sebuah artikel yang berjudul “Ecclesiastical Separation,” Clayton  Reed, gembala sidang dari Gereja Baptis Southlake, di Southlake, Texas,  mengklaim bahwa separasi seharusnya hanya berlaku untuk doktrin-doktrin  penting seperti Injil dan bahwa adalah salah untuk memisahkan diri atas  hal-hal yang “tidak fundamental” seperti cara pembaptisan, bahasa lidah,  post-milenialisme, Arminianisme dan Kalvinisme, dan afiliasi dengan  Southern Baptist Convention. Ia menyimpulkan, “…kita harus bergabung  dengan semua orang Kristen yang rela dan bersemangat untuk memajukan  kerajaan Allah sementara masih ada waktu untuk bekerja.” Untuk mendukung  posisi ini, Reed mengutip Roma 14:4, mencabik ayat tersebut dari  konteksnya. Sebenarnya, Roma 14 sama sekali tidak mengajarkan bahwa ada  hal-hal di Firman Allah yang sekunder dalam hal bagaimana kita harus  menaatinya atau bagaimana kita harus memisahkan diri berdasarkan hal-hal  tersebut. Roma 14 bukan berbicara mengenai doktrin yang “tidak  essensial.” Contoh-contoh yang diberikan sang Rasul adalah masalah makan  daging dan merayakan hari-hari tertentu. Mengenai hal-hal ini Alkitab  tidak berbicara [Editor: Alkitab mengatakan bahwa boleh makan daging (1  Kor. 6:12), tetapi tidak mengharuskan makan daging. Jadi kalau ada yang  tidak mau makan daging, terserah dia. Alkitab mengajarkan agar orang  Kristen tidak menganggap hari tertentu kudus (Kolose 2:15; Galatia  4:10-11), tetapi tidak melarang orang Kristen merayakan hari  kemerdekaan, hari ucap syukur (thanksgiving), natal, dll.] Tidak ada  keharusan bagi orang Kristen untuk melakukan hal-hal ini. Jadi, Roma 14  membahas bagaimana kita menyikapi topik-topik yang TIDAK DIAJARKAN  SECARA JELAS DALAM ALKITAB. Dalam hal-hal yang Allah tidak perintahkan  dengan jelas, ada kebebasan. Di sisi lain, dalam hal-hal yang Allah  telah perintahkan dengan jelas, satu-satunya kebebasan adalah untuk  taat. Memang tidak semua pengajaran Alkitab memiliki bobot yang sama,  tetapi sama sekali tidak ada petunjuk bahwa ada doktrin yang harus  dianggap “tidak fundamental” dalam arti kita boleh memeliharanya dan  boleh juga tidak. Satu-satunya doktirn yang “tidak fundamental” adalah  yang didasarkan pada pendapat manusia. Mereka yang menekankan adanya  doktrin-doktrin yang “tidak penting” tidak memberitahu kita apa tandanya  doktrin yang seperti itu, dan sekali seseorang percaya filosofi  tersebut, maka daftar doktrin “tidak fundamental” akan bertambah seiring  waktu sambil ia memperluas asosiasi dengan mereka yang berlainan  doktrin. Kami yakin bahwa filosofi “dalam hal-hal penting persatuan,  dalam hal-hal tidak penting kebebasan” adalah jalan dari fundamentalisme  menuju gerakan emerging church.
ANGLIKAN MENUJU ROMA
Kira-kira 500-600 orang Anglikan (Gereja Inggris), dipimpin oleh lima  uskup dan 50 imam, akan bergabung dengan Gereja Roma Katolik di bawah  suatu sistem baru yang diciptakan oleh Paus Benedict (“Churches Lose  Their Vicars as Anglicans ‘Jump Ship,’” The Telegraph, 21 Nov. 2010).  Program Vatican tersebut mempermudah para Anglikan untuk beralih kepada  Gereja Katolik. Tujuannya adalah untuk menggoda “tradisionalis yang  melawan imam perempuan, keimamatan yang gay dan pemberkatan persatuan  sesama seks” (“Vatican Seeks toLure Disaffected,” Denver Post, 20 Okt.  2009). Program tersebut mengizinkan para Anglikan untuk bergabung dengan  Gereja Katolik sambil masih mempertahankan beberapa praktek mereka  sendiri, termasuk keimamatan yang menikah. Mereka juga dapat beralih  secara grup daripada sendiri-sendiri. Rowan Williams, Uskup Agung  Canterbury (kepala dari Gereja Anglikan di bawah ratu/raja Inggris),  diberitahukan mengenai program ini hanya beberapa jam sebelum diumumkan  tahun lalu (Inilah praktek saling menghormati ekumenikal!). The Daily  Telegraph baru-baru ini mengumumkan bahwa lima uskup Anglikan memimpin  peralihan itu. Rowan Williams, Uskup Agung Canterbury, memperingatkan  bahwa kepergian itu akan membuat sebagian paroki Anglikan tanpa  pemimpin.
GEMBALA SIDANG REFORMED MEMPERINGATKAN AGAR TIDAK MENGGUNAKAN PENDEKATAN DISPENSASIONAL DALAM HAL ISRAEL
Henry Mikhail, seorang gembala sidang Reformed, memperingatkan bahwa  theologi Dispensasional merusak hubungan Amerika-Palestina. Berbicara di  Forum Global Faith di Gereja Northwood di Keller, Texas, Mikhail  berkata, “Karena kelompok Injili Amerika menerima kondisi yang sekarang  terjadi ini sebagai nubuat tentang Israel, mereka telah mendukung  kebijaksanaan yang keras dan menekan – bahkan terhadap sesama Kristen,  yang adalah sangat ironis” (“Arab Christians: Bad Eschatology Harms,”  Associated Baptist Press, 19 Nov. 2010). Mikhail, yang melayani dalam  grup damai-dan-keadilan di Konsili Sinode Umum Gereja Reformed Amerika,  mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel adalah milik gereja.  Ini adalah “Theologi Penggantian” (Replacement Theology) yang sesat yang  telah menjadi bagian dasar theologi Reformed sejak awalnya. Rasul  Paulus mengatakan bahwa janji-janji Allah kepada Israel akan digenapi  ketika bangsa itu bertobat setelah zaman gereja. “Sebab,  saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau  agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi  tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.  Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada  tertulis: “Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala  kefasikan dari pada Yakub. Dan inilah perjanjian-Ku dengan mereka,  apabila Aku menghapuskan dosa mereka.”" (Roma 11:25-27). Kondisi Israel  saat ini bukanlah penggenapan nubuat ini, tetapi hanyalah contoh akan  apa yang akan datang. Yehezkiel bernubuat bahwa Israel akan kembali ke  tanah mereka dalam dua tahap. Pertama, ia akan kembali dalam kondisi  yang buta rohani; kedua ia akan bertobat (Yeh. 37:7-9). Sepanjang abad  ke-20 Israel kembali ke tanah mereka dan menegakkan diri mereka sendiri  lagi sebagai suatu bangsa, tetapi ia memang masih mati rohani. Negara  Israel modern bukanlah kerajaan yang dinubuatkan dalam Alkitab dan  bukanlah suatu negara kebenaran, tetapi ketika Kristus datang kembali,  Israel yang bertobat akan menjadi pusat kerajaan duniaNya yang penuh  kebenaran. Kita tidak mendukung semua yang dilakukan Israel, tetapi kita  tahu bahwa janji-janji Allah kepadanya tidaklah diberikan kepada gereja  dan seharusnya nyata kepada semua bahwa berkat-berkat Allah menyertai  kembalinya mereka ke tanah walaupun dalam kondisi rohani yang seperti  ini. Kehadiran Israel di sana merupakan mujizat yang terus berlangsung.  Theologi Reformed sedang populer di kalangan fundamental Baptis, dan  mereka bukan hanya salah dalam hal pemilihan, tetapi juga tentang gerjea  dan Israel dan penafsiran nubuat Alkitab.
CNN MEMPROMOSIKAN “E-MARRIAGE” HOMOSEKSUAL
Berikut ini disadur dari “CNN Promotes Homosexual `E-Marriages’ to  Circumvent States,” Newsbusters.org, 17 Nov. 2010: “Dalam berita hari  Selasa, Ali Velshi dari CNN melanjutkan dukungan jaringan televisinya  terhadap “pernikahan” homoseksual dalam sebuah wawancara dengan dua  orang yang melakukan apa yang mereka sebut ‘e-marriage’ (pernikahan  elektronik). Keduanya menggunakan Skype untuk dinikahkan di Washington,  DC, di mana ‘pernikahan’ sesama jenis adalah legal, melangsungkan acara  itu secara jarak jauh, yang terjadi di Texas. Velshi memperkenalkan  ‘kisah yang luar biasa’ tentang Mark dan Dante Walkup dan menggambarkan  ‘e-marriage’ sebagai ‘bukan saja ide bahwa kamu dapat menikah lewat  internet, tetapi juga ide bahwa pasangan gay dapat menikah lewat  internet di negara bagian yang tidak mengizinkan pernikahan gay. Mereka  menikah lewat Skype, dan mereka menikah lewat Skype sementara mereka di  Dallas, oleh seseorang yang mengawasi di tempat lain.’ ….Ini bukanlah  pertama kalinya Velshi membantu mempromosikan agenda homoseksual.  Sebulan yang lalu, pembawa berita itu menyerang kebijaksanaan militer  Amerika untuk tidak menerima orang yang secara terbuka homoseksual ke  dalam kemiliteran. Secara umum, CNN secara reguler membuat program yang  mendorong aktivisme homoseksual selama tahun 2010.”
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/
 
 
No comments:
Post a Comment