EDINBURGH 2010: KESATUAN YANG PALSU
Acara Edinburgh 2010 yang berlangsung minggu lalu adalah suatu perayaan ekumenikal ulang tahun ke-100 World Missionary Conference (Konferensi Missionari Dunia). Ini adalah suatu perayaan kesatuan yang palsu, yang membangun Gereja Pelacur di Wahyu 17, bukan jemaat sejati Yesus Kristus. Edinburgh 2010 mempersatukan secara campur aduk orang-orang Injili, Modernis, Roma Katolik, Ortodoks, dan Pantekosta. Ada Presbyterian, Lutheran, Methodis, Anglikan, Baptis, apa saja ada. Olav Tveit, sekretaris jenderal dari World Council of Churches yang sangat sesat itu mengatakan, "Misi dan kesatuan adalah satu paket" ("Evangelicals, Ecumenicals, " Christian Post, 3 Juni 2010). Geoff Tunnicliffe, direktur internasional dari World Evangelical Alliance, mengatakan bahwa walaupun orang-orang Kristen tidak dapat sepakat dalam hal doktrin, mereka seharusnya "membangun jembatan, bukan menciptakan jarak." Konferensi itu disimpulkan dengan suatu "Seruan Umum kepada Orang-orang Kristen." Dalam Yohanes 17:21, Tuhan Yesus sama sekali tidak menyerukan kesatuan ekumenikal macam apapun. Yohanes 17 adalah suatu doa yang Yesus panjatkan kepada Allah Bapa, bukan suatu perintah yang Ia sampaikan kepada orang-orang Kristen. Dari konteksnya, jelas bahwa Yesus bukan sedang menggambarkan kumpulan orang di Edinburgh tersebut, dengan penolakan mentah-mentah mereka akan pengilhaman Kitab Suci yang tanpa salah, penerimaan evolusi, pembaptisan bayi, doa kepada Maria, theologi penggantian, theologi pembebasan, dialog antar-agama, injil sosial, bahasa doa pribadi, dan sekumpulan kesesatan lainnya.
Jika Allah benar-benar begitu mengutamakan kesatuan, mengapakah Ia menuntut agar umatNya dengan sungguh-sungguh berjuang demi iman yang sudah diberikan kepada orang-orang kudus (Yudas 3)? Mengapakah Ia menuntut bahwa kita memelihara kebenaran tanpa cela (1 Timotius 6:14)? Partisipasi Lausanne Committee for World Evangelism and organisasi-organisa si "Injili" lainnya di Edinburgh 2010 adalah bukti yang jelas akan kesesatan Injili hari ini. Di manakah tokoh-tokoh Injili terkenal yang mau bersuara menentang pemberontakan ini? Ini adalah peringatan yang keras bagi para fundamentalis yang bermain api dengan para Injili.
VATIKAN KOMPLAIN TENTANG "PENDUDUKAN ISRAEL TERHADAP PALESTINA"
Sebuah dokumen Vatikan yang baru komplain tentang "theologi fundamentalis tertentu [yang] menggunakan Kitab Suci untuk membenarkan pendudukan Israel terhadap Palestina." Dokumen tersebut, "The Catholic Church in the Middle East," yang dipublikasikan tanggal 6 Juni, akan dipakai sebagai dokumen acuan untuk pertemuan mengenai Timur Tengah bulan Oktober di Vatikan ("Vatican Takes on Christian Fundamentalists, " liveshots.blogs. foxnews.com, 6 Juni 2010). Yang menjadi berita baru bukanlah serangan murahan Vatikan terhadap fundamentalis; namun adalah bagaimana Vatikan menggambarkan Israel sebagai pasukan pendudukan di Palestina. Ini adalah istilah yang sama yang baru-baru ini dipakai oleh wartawati Helen Thomas, istilah yang akhirnya mengakibatkan pengunduran dirinya. Dia mengatakan bahwa Israel harus berhenti menduduki Palestina dan "pulang kembali" ke Jerman, Polandia, dan lain-lain tempat. Selama berabad-abad Gereja Roma Katolik menganiaya orang-orang Yahudi. Ketika pada prajurit perang salib Katolik bertempur di "Tanah Suci," mereka membunuh orang Yahudi sekaligus juga orang Muslim, dan membuktikan bahwa mereka adalah serigala, bukan domba. "Palestina" adalah milik Israel. Itu adalah miliknya jauh sebelum negara-negara Muslim eksis. Kepemilikannya telah diterakan dalam Kitab Suci tanpa dapat gagal. Jika bukan karena dosa dan kesesatannya di masa lampau, ia tidak mungkin terpaksa meninggalkan tanah itu, dan jika bukan karena dosa dan kesesatannya hari ini, ia tidak akan perlu tinggal di tanah itu dengan ketakutan kehilangannya.
MENIRU OBAT-OBATAN MELALUI MUSIK
Electronic Music atau Electronic Dance Music adalah musik sintetis yang dipakai di klub-klub dan tempat-tempat disko. Mencakup berbagai gaya, termasuk hip hop, techno, reggae, dan rave, fitur musik ini adalah back beat yang sangat kuat dan pengulangan yang intensif dan hipnotik. Seperti musik rock tahun 60an, Electronic Music adalah musik untuk obat-obatan dan musik sebagai obat-obatan. Kevin Martin, seorang anggota King Midas Sound, mengatakan, " Electronic music adalah upaya meniru efek obat-obatan melalui musik. Musik mencoba untuk mencapai tingkat kesadaran yang berbeda – yang juga dilakukan oleh musik-musik rock dan jazz yang terbaik – tetapi ini diperhebat lagi dengan perkembangan teknologi yang terbaru" ("Montreal's Electronic Music Scene Under Fire," Spinner, 3 Juni 2010). Ini mengingatkan kita betapa salahnya pemikiran bahwa musik rock dapat disucikan untuk melayani Allah yang kudus. Martin bukan berbicara mengenai kata-kata musik tersebut; ia sedang berbicara mengenai musiknya sendiri, ritmenya. Ritme itu bersifat hipnotik. Ia menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah (seperti kalau minum obat-obatan terlarang). Ia juga membuat kecanduan, seperti obat. Dan Martin benar ketika ia mengobservasi bahwa ini selalu ada efek dari "musik-musik rock dan jazz yang terbaik." Alasan mengapa kaum Kharismatik memimpin jalan pemakaian musik-musik seperti ini adalah karena mereka sedang mencari suatu pengalaman. Mereka memakai "penyembahan" kontemporer untuk merasakan kondisi pikiran yang berubah, tetapi orang-orang yang percaya Alkitab lebih berhikmat. Kita tahu bahwa kita harus tetap sadar dan berjaga-jaga, yang adalah kebalikan dari dikontrol oleh obat atau musik atau pengaruh luar apapun. Kita tahu bahwa ada dua dunia "rohani," yang satu berkaitan dengan Allah Mahakuasa, dan yang satu lagi berkaitan dengan "ilah" dunia ini," yang satu berkaitan dengan terang sejati dan yang satu lagi dengan malaikat "terang" yang meniru terang sejati itu.
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi "Join Group" di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/
Acara Edinburgh 2010 yang berlangsung minggu lalu adalah suatu perayaan ekumenikal ulang tahun ke-100 World Missionary Conference (Konferensi Missionari Dunia). Ini adalah suatu perayaan kesatuan yang palsu, yang membangun Gereja Pelacur di Wahyu 17, bukan jemaat sejati Yesus Kristus. Edinburgh 2010 mempersatukan secara campur aduk orang-orang Injili, Modernis, Roma Katolik, Ortodoks, dan Pantekosta. Ada Presbyterian, Lutheran, Methodis, Anglikan, Baptis, apa saja ada. Olav Tveit, sekretaris jenderal dari World Council of Churches yang sangat sesat itu mengatakan, "Misi dan kesatuan adalah satu paket" ("Evangelicals, Ecumenicals, " Christian Post, 3 Juni 2010). Geoff Tunnicliffe, direktur internasional dari World Evangelical Alliance, mengatakan bahwa walaupun orang-orang Kristen tidak dapat sepakat dalam hal doktrin, mereka seharusnya "membangun jembatan, bukan menciptakan jarak." Konferensi itu disimpulkan dengan suatu "Seruan Umum kepada Orang-orang Kristen." Dalam Yohanes 17:21, Tuhan Yesus sama sekali tidak menyerukan kesatuan ekumenikal macam apapun. Yohanes 17 adalah suatu doa yang Yesus panjatkan kepada Allah Bapa, bukan suatu perintah yang Ia sampaikan kepada orang-orang Kristen. Dari konteksnya, jelas bahwa Yesus bukan sedang menggambarkan kumpulan orang di Edinburgh tersebut, dengan penolakan mentah-mentah mereka akan pengilhaman Kitab Suci yang tanpa salah, penerimaan evolusi, pembaptisan bayi, doa kepada Maria, theologi penggantian, theologi pembebasan, dialog antar-agama, injil sosial, bahasa doa pribadi, dan sekumpulan kesesatan lainnya.
Jika Allah benar-benar begitu mengutamakan kesatuan, mengapakah Ia menuntut agar umatNya dengan sungguh-sungguh berjuang demi iman yang sudah diberikan kepada orang-orang kudus (Yudas 3)? Mengapakah Ia menuntut bahwa kita memelihara kebenaran tanpa cela (1 Timotius 6:14)? Partisipasi Lausanne Committee for World Evangelism and organisasi-organisa si "Injili" lainnya di Edinburgh 2010 adalah bukti yang jelas akan kesesatan Injili hari ini. Di manakah tokoh-tokoh Injili terkenal yang mau bersuara menentang pemberontakan ini? Ini adalah peringatan yang keras bagi para fundamentalis yang bermain api dengan para Injili.
VATIKAN KOMPLAIN TENTANG "PENDUDUKAN ISRAEL TERHADAP PALESTINA"
Sebuah dokumen Vatikan yang baru komplain tentang "theologi fundamentalis tertentu [yang] menggunakan Kitab Suci untuk membenarkan pendudukan Israel terhadap Palestina." Dokumen tersebut, "The Catholic Church in the Middle East," yang dipublikasikan tanggal 6 Juni, akan dipakai sebagai dokumen acuan untuk pertemuan mengenai Timur Tengah bulan Oktober di Vatikan ("Vatican Takes on Christian Fundamentalists, " liveshots.blogs. foxnews.com, 6 Juni 2010). Yang menjadi berita baru bukanlah serangan murahan Vatikan terhadap fundamentalis; namun adalah bagaimana Vatikan menggambarkan Israel sebagai pasukan pendudukan di Palestina. Ini adalah istilah yang sama yang baru-baru ini dipakai oleh wartawati Helen Thomas, istilah yang akhirnya mengakibatkan pengunduran dirinya. Dia mengatakan bahwa Israel harus berhenti menduduki Palestina dan "pulang kembali" ke Jerman, Polandia, dan lain-lain tempat. Selama berabad-abad Gereja Roma Katolik menganiaya orang-orang Yahudi. Ketika pada prajurit perang salib Katolik bertempur di "Tanah Suci," mereka membunuh orang Yahudi sekaligus juga orang Muslim, dan membuktikan bahwa mereka adalah serigala, bukan domba. "Palestina" adalah milik Israel. Itu adalah miliknya jauh sebelum negara-negara Muslim eksis. Kepemilikannya telah diterakan dalam Kitab Suci tanpa dapat gagal. Jika bukan karena dosa dan kesesatannya di masa lampau, ia tidak mungkin terpaksa meninggalkan tanah itu, dan jika bukan karena dosa dan kesesatannya hari ini, ia tidak akan perlu tinggal di tanah itu dengan ketakutan kehilangannya.
MENIRU OBAT-OBATAN MELALUI MUSIK
Electronic Music atau Electronic Dance Music adalah musik sintetis yang dipakai di klub-klub dan tempat-tempat disko. Mencakup berbagai gaya, termasuk hip hop, techno, reggae, dan rave, fitur musik ini adalah back beat yang sangat kuat dan pengulangan yang intensif dan hipnotik. Seperti musik rock tahun 60an, Electronic Music adalah musik untuk obat-obatan dan musik sebagai obat-obatan. Kevin Martin, seorang anggota King Midas Sound, mengatakan, " Electronic music adalah upaya meniru efek obat-obatan melalui musik. Musik mencoba untuk mencapai tingkat kesadaran yang berbeda – yang juga dilakukan oleh musik-musik rock dan jazz yang terbaik – tetapi ini diperhebat lagi dengan perkembangan teknologi yang terbaru" ("Montreal's Electronic Music Scene Under Fire," Spinner, 3 Juni 2010). Ini mengingatkan kita betapa salahnya pemikiran bahwa musik rock dapat disucikan untuk melayani Allah yang kudus. Martin bukan berbicara mengenai kata-kata musik tersebut; ia sedang berbicara mengenai musiknya sendiri, ritmenya. Ritme itu bersifat hipnotik. Ia menghasilkan kondisi kesadaran yang berubah (seperti kalau minum obat-obatan terlarang). Ia juga membuat kecanduan, seperti obat. Dan Martin benar ketika ia mengobservasi bahwa ini selalu ada efek dari "musik-musik rock dan jazz yang terbaik." Alasan mengapa kaum Kharismatik memimpin jalan pemakaian musik-musik seperti ini adalah karena mereka sedang mencari suatu pengalaman. Mereka memakai "penyembahan" kontemporer untuk merasakan kondisi pikiran yang berubah, tetapi orang-orang yang percaya Alkitab lebih berhikmat. Kita tahu bahwa kita harus tetap sadar dan berjaga-jaga, yang adalah kebalikan dari dikontrol oleh obat atau musik atau pengaruh luar apapun. Kita tahu bahwa ada dua dunia "rohani," yang satu berkaitan dengan Allah Mahakuasa, dan yang satu lagi berkaitan dengan "ilah" dunia ini," yang satu berkaitan dengan terang sejati dan yang satu lagi dengan malaikat "terang" yang meniru terang sejati itu.
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
Untuk berlangganan, pilih opsi "Join Group" di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/
No comments:
Post a Comment