Pages

Monday, January 26, 2009

BERITA WAY OF LIFE 24 JANUARI 2009

Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw (Graphe International Theological Seminary)

RICK WARREN BERDOA DALAM NAMA KRISTUS YANG PALSU
Berikut ini disadur dari Daniel Cordell, "Praying in the Name of Isa," Lovefortruth. com, 20 Jan. 2009: "Hari ini, dalam doa Pengangkatan Sumpah Presiden, Rick Warren berdoa dalam nama `Yeshua, Isa, an Yesus.' Sepertinya tiga nama yang dipakai Warren di sini dimaksudkan kepada tiga (yang disebut) "iman Abrahamik," yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Yang signifikan di sini adalah nama "Isa" dipakai dalam doa Warren yang semestinya "Injili." "Isa" hanya terdapat dalam Quran dan digunakan oleh orang Muslim. Orang-orang Kristen di Arab sekalipun tidak menggunakan nama `Isa,' melainkan `Yesua.' Saya pernah tinggal dan mempelajari Arab dalam salah satu negara Muslim yang dikunjungi Warren, dan saya rasa ia tahu bahwa komunitas Kristen Arab menyebut Yesus dengan nama `Yesua,' bukan `Isa' sebagaimana orang Muslim. `Isa' bukanlah nama Yahudi, tetapi Palestina. `Isa' tidak mati di kayu salib, tetapi orang lain menggantikan dia. `Isa' adalah nabi Muslim. `Isa' hanya ditemukan di Quran. Nama `Isa' sama sekali tidak memiliki dukungan Alkitab. Namun demikian, Rick Warren berdoa dalam nama `Isa.'" [Editor: Nama `Isa' adalah kesalahan Muhammad yang tertukar antara "Esau" dengan "Yesus." `Isa' adalah `Esau' dalam bahasa Ibrani, dan berarti "rambut" atau "merah." Sedangkan "Yesus" berasal dari nama Ibrani "Yosua" yang berarti "Yehovah menyelamatkan. " Jadi, orang Kristen yang berpengertian, tidak menyamakan "Isa" dengan "Yesus."]

PARA ENTERTAINER KESEMSEM DENGAN OBAMA
Industri entertainment yang sangat kotor itu, saat ini sedang kesemsem dengan presiden Barack Obama. Aktor George Clooney mengatakan, "Ia masuk ke sebuah ruangan dan ANDA INGIN MENGIKUTI DIA KE SUATU TEMPAT, KE MANA SAJA," dan aktris Halle Berry setuju, "SAYA AKAN MELAKUKAN APAPUN YANG IA KATAKAN. Saya akan mengumpulkan gelas kertas dari lantai untuk membersihkan jalan baginya" (Politico, 20 Feb. 2008). Ketika milyarwan New Age, Oprah Winfrey memperkenalkan Obama tanggal 11 Desember 2007, di Columbia, South Carolina, Winfrey menyebutnya "PEMIMPIN YANG TELAH BEREVOLUSI" dan berkata, "Kita ada di sini untuk berevolusi ke tingkat yang lebih tinggi." Dia juga mengatakan bahwa Obama adalah "kekuatan bagi perdamaian" yang dapat mematahkan segala hal yang memisahkan, termasuk ras dan politik dan agama. Penyanyi pop/aktris Jennifer Lopez dengan semangat berkomentar, "WASHINGTON TIDAK PERNAH MEMILIKI BINTANG ROCK YANG LEBIH BESAR LAGI DI POSISI PEMIMPIN, dia benar-benar terlalu hebat" (The Himalayan Times, 21 Jan. 2009, hal. 14). Dia benar. Obama adalah bintang rock karena dia melambangkan relativisme moral, kekristenan yang korup dan anti-Alkitab (dia menyangkali ketiadasalahan Kitab Suci, membenci dogma, menentang doktrin neraka dan keselamatan hanya melalui Kristus), dan mistikisme New Age (kita bisa menciptakan dunia baru melalui inisiatif kita sendiri yang ilahi dan kuasa pikiran positif). Kita sedang bergerak cepat menuju akhir dari zaman ini, tetapi ini bukanlah waktu untuk sembunyi di lubang dan menimbun makanan; ini bukanlah waktu untuk merasa ragu dan takut; ini adalah waktu untuk bangun dari letargi rohani, percaya pada Allah, hidup dalam ketaatan dan kekudusan, dan mencoba memenangkan jiwa-jiwa bagi Kristus sebelum terlambat. "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!" (Rom. 13:11-12)

USKUP EPISKOPAL MENYANGKAL ADANYA NERAKA, DAN MENGATAKAN BAHWA MANUSIA TIDAK PERLU LAHIR BARU
Uskup Episkopal yang telah pensiun, John Spong, mengatakan bahwa Neraka adalah ciptaan gereja. Dalam sebuah wawancara dengan Keith Morrison dari "Dateline NBC," 31 Agus. 2006, uskup yang sangat kacau ini berkata: "Saya rasa neraka tidak eksis. Saya percaya ada kehidupan setelah kematian, tetapi saya rasa tidak akan ada istilah pahala dan penghukuman. Agama selalu mencoba untuk mengendalikan. ....Gereja tidak suka orang bertumbuh, karena anda tidak bisa mengendalikan orang-orang dewasa. Itulah sebabnya kita sering berbicara mengenai lahir baru. Kalau anda lahir baru, anda kembali menjadi anak kecil. Manusia tidak perlu lahir baru, mereka perlu menjadi dewasa. Mereka perlu menerima tanggung jawab atas diri mereka sendiri dan atas dunia." Dalam bukunya, "Rescuing the Bible from Fundamentalism, " tahun 1991, Spong mengatakan: "Apakah saya mengusulkan bahwa cerita tentang kelahiran dari perawan adalah tidak benar secara literal? Jawabannya secara sederhana adalah `Ya.' Tentu saja narasi-narasi ini tidak secara literal benar. Bintang tidak bergerak-gerak, malaikat tidak bernyanyi, perawan tidak melahirkan, orang majus tidak pergi ke negeri yang jauh untuk memberikan hadiah kepada seorang anak kecil, dan gembala-gembala tidak mencari-cari juruselamat yang baru lahir." Denominasi yang membiarkan satu saja pengkhotbah untuk memegang kesesatan dan penghujatan seperti ini tanpa melakukan disiplin padanya, tidak berhak untuk disebut Kristen, dan Gereja Episkopal di Amerika telah mengizinkan hal seperti ini untuk terjadi sejak awal abad kedua puluh. Tidak heran mereka kini menahbiskan homoseksual. Sebuah "gereja" yang liberal theologinya, akan menjadi immoral dalam tingkah lakunya.

RICK WARREN MEMUJI OBAMA YANG MENGUNDANG USKUP HOMOSEKSUAL
Rick Warren memberi pujian atas undangan Barack Obama kepada Uskup Episkopal yang homoseksual, V. Gene Robinson, untuk berdoa di acara angkat sumpah presiden hari Selasa lalu (Christianity Today Blog, 13 Jan. 2009). Warren mengatakan: "Presiden terpilih Obama telah sekali lagi menunjukkan komitmennya yang sungguh untuk membawa semua rakyat Amerika yang berkeinginan baik untuk mencari titik temu bersama. Saya memuji keinginannya untuk menjadi presiden dari semua rakyatnya." Sedangkan, Robinson, yang jauh lebih jujur, mengatakan bahwa Allah kepada siapa Warren berdoa, "bukanlah Allah yang saya kenal" dan bahwa dia akan berdoa dalam nama sebuah berhala yang ia sebut "Allah pengertian kami yang banyak" ("All Things Considered," National Public Radio, 13 Jan. 2009). Ini adalah bukti lebih lanjut lagi akan kompromi rohani Warren yang sangat dalam. Bisa saja tugas Barack Obama adalah untuk "menjadi presiden bagi semua rakyat" (yang justru bagi saya berarti dia tidak boleh memilih seseorang yang sedemikian kontroversial, yang membantu menghancurkan satu denominasi, untuk memimpin doa), tetapi sebagai seorang pengkhotbah, tugas Rick Warren adalah untuk menyampaikan Firman Tuhan di tengah-tengah angkatan yang jahat dan penuh zinah ini, dan bukannya melontarkan kata-kata politis yang manis-manis. Ia seharusnya dengan terus terang mengatakan bahwa V. Gene Robinson tidak memenuhi syarat menjadi seorang "uskup" (penilik). Bahkan, sebagai seorang yang kacau moral dan tidak bertobat yang melanggar janji pernikahannya untuk hidup bersama dengan laki-laki lain, ia bahkan tidak masuk syarat menjadi anggota jemaat biasa. Anggota-anggota jemaat Korintus memang adalah orang-orang dengan segala jenis dosa sebelum mereka selamat, tetapi mereka telah bertobat dan telah berubah: "Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah? Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci, orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita" (1 Kor. 6:9-11).

Thursday, January 08, 2009

Apa Kata Alkitab Mengenai Hutang?

Oleh: Dr. Steven E. Liauw (Buletin PEDANG ROH 58, Jan-Maret 2009)

Dunia modern di mana kita hidup tidak lagi terlepas dari hutang. Dengan banyaknya tawaran kredit, agunan, dll., orang Kristen harus menghadapi kenyataan realita hutang. Untuk itu, orang Kristen perlu tahu, apa pengajaran Alkitab tentang masalah hutang piutang. Bolehkah orang Kristen berhutang? Bolehkah orang Kristen berpiutang? Marilah kita lihat seluruh ayat-ayat Alkitab yang berhubungan.

A. TUHAN MENGASUMSIKAN BAHWA DARI ANTARA ORANG ISRAEL PASTI ADA YANG BERHUTANG DAN ADA YANG BERPIUTANG.

Jadi, hutang dianggap sesuatu yang pasti terjadi dalam masyarakat. Hal ini terlihat dari berbagai ayat berikut:

Ulangan 24:10-11 “Apabila engkau meminjamkan sesuatu kepada sesamamu, janganlah engkau masuk ke rumahnya untuk mengambil gadai dari padanya. Haruslah engkau tinggal berdiri di luar, dan orang yang kauberi pinjaman itu haruslah membawa gadai itu ke luar kepadamu.”

Keluaran 22 : 25 “ Jika engkau meminjamkan uang kepada salah seorang dari umat-Ku, orang yang miskin di antaramu, maka janganlah engkau berlaku sebagai seorang penagih hutang terhadap dia: janganlah kamu bebankan bunga uang kepadanya.”

B. SALAH SATU AYAT YANG SERING MENJADI POKOK BAHASAN DALAM TOPIK INI ADALAH:

Roma 13:8 “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi.”

Ayat ini sekilas melarang segala bentuk hutang bagi orang Kristen. Tetapi apakah berarti orang Kristen tidak boleh menyicil mobil dan rumah?Apakah orang Kristen tidak boleh memakai credit card? Ayat ini harus dilihat dalam konteks sepenuhnya, yaitu mulai dari ayat 7. Ingat bahwa Paulus tidak memisahkan ayat 7 dengan ayat 8 menjadi 2 perikop yang berbeda. Pemisahan perikop dilakukan belakangan oleh para pencetak Alkitab untuk mempermudah pembacaan. Konteks perintah “jangan berhutang” dalam ayat 8, adalah: “Bayarlah apa yang harus kamu bayar, jangan berhutang apa-apa.” Jika kamu wajib bayar pajak, bayar cukai, bayarlah itu! Jangan tidak bayar (berhutang!). Bahkan, hormat dan rasa takut pun harus diberikan kepada mereka yang patut.

C. ORANG PERCAYA JELAS BOLEH MEMBERI PINJAMAN KEPADA ORANG LAIN.

Hal ini jelas dari ayat-ayat berikut ini:
Ulangan 28:12 “TUHAN akan membuka bagimu perbendaharaan-Nya yang melimpah, yakni langit, untuk memberi hujan bagi tanahmu pada masanya dan memberkati segala pekerjaanmu, sehingga engkau memberi pinjaman kepada banyak bangsa, tetapi engkau sendiri tidak meminta pinjaman.

D. BOLEHKAH ORANG KRISTEN MENERIMA BUNGA/MEMBUNGAKAN UANG?

Ini adalah topik yang kontroversial. Ada orang yang setuju bahwa orang Kristen boleh membungakan uang, dan yang lainnya tidak setuju. Mereka yang tidak setuju orang Kristen menerima bunga, memakai ayat-ayat berikut: Yehezkiel 18:5-8, Imamat 25:35-37, Amsal 28:8, Mazmur 15:5.

Tetapi, coba kita lihat beberapa fakta berikut:

Ada ayat-ayat Alkitab yang berbicara positif mengenai menerima bunga: Ulangan 23:20, Matius 25:27. Jika orang Kristen tidak boleh membungakan uang, maka orang Kristen juga tidak boleh menaruh uangnya di Bank. Sebab, orang yang menaruh uang di Bank, pada esensinya meminjamkan uang itu kepada Bank, dan mendapatkan bunga darinya. Pada kenyataannya, orang-orang yang menentang “bunga” dalam pinjaman antar pribadi, toh tetap menaruh uang di Bank. Apakah orang Kristen mau ikut system Bank Syariah Islam? Tentu tidak.

Ayat-ayat yang menentang “bunga” atau “riba” biasanya dibicarakan dalam konteks tertentu:
Konteks orang miskin atau lemah (Kel. 22:25; Im. 25:35-38; Ul. 24:17; Ams. 28:8). Jadi, ketika ada orang yang jatuh miskin dan memerlukan uang untuk kehidupannya, misalnya karena sakit, dll., maka orang percaya tidak boleh mengambil kesempatan untuk semakin menekan orang miskin itu dengan riba.

Konteks pemerasan (Yeh. 22:12). Ini mirip dengan yang di atas. Misalnya ada orang yang terjepit karena musibah, jatuh sakit, dll., lalu memerlukan sekali uang. Maka orang percaya tidak memeras orang tersebut dengan mematok bunga yang tinggi.
Ada larangan untuk memungut bunga dari sesama orang Yahudi (PL), yaitu dalam Ul. 23:19. Rupanya Tuhan ingin agar ada pertimbangan khusus untuk sesama orang percaya.

Kata “riba” dan “bunga” dalam ayat-ayat ini memiliki arti khusus. Kata “bunga uang” berasal dari kata Ibrani neshek, sedangkan “riba” berasal dari kata Ibrani tarbit (atau marbit, masih satu akar kata). Kata neshek berasal dari akar kata nashak, yang berarti “menggigit.” Jadi pengertian dari neshek adalah bunga/riba yang berat sekali, sehingga bagaikan sesuatu yang menggigit.

E. A. Speiser melakukan penelitian mendalam mengenai neshek dan tarbit, berkaitan dengan pinjam meminjam dan hukum Musa. “Dia menunjukkan bahwa istilah neshek ‘bunga’ dan marbit ‘riba,’ ditemukan paralelnya dalam tablet-tablet [kuno] dari Alalak dan Nuzi [maksudnya kedua istilah ini juga ditemukan di hukum bangsa-bangsa non-Yahudi]. Di tablet-tablet itu ada informasi tambahan. Pinjaman diberikan dengan bunganya dipotong dari awal. Seorang peminjam bisa saja hanya menerima 80 shikel dari pinjaman 100 shikel. Inilah arti kuno dari kata neshek. Ketika tiba waktu untuk membayar pinjaman, jika ia tidak mampu, maka ia ditahan (Im. 25:35, kata ‘menyokong’dapat diartikan ‘menahan.’ Pengertiannya adalah dia menjadi budak sementara). Tetapi, menurut Imamat, tidak boleh ada bunga atau riba (neshek atau marbit) yang dibebankan lagi padanya. Jika ia dikenakan lagi bunga kedua di atas perbudakan, maka peminjam itu bisa-bisa tidak akan mampu membayar hutangnya. Hukum Imamat lebih lanjut lagi memerintahkan perlakuan yang manusiawi terhadap saudara yang masuk perbudakan secara demikian. Bangsa-bangsa lain di sekitar Israel tidak memiliki perlindungan terhadap orang lemah seperti ini. Pendeknya, bunga diperbolehkan, tetapi bunga yang berlebihan (riba) tidak diperbolehkan.” (Theological Wordbook of the Old Testment, Harrison).

E. WALAUPUN ALKITAB MEMPERBOLEHKAN HUTANG, ALKITAB MENGAJARKAN AGAR SEBISA MUNGKIN TIDAK BERHUTANG

Hal ini jelas dari hal-hal berikut: Amsal 22:7 “Orang kaya menguasai orang miskin, yang berhutang menjadi budak dari yang menghutangi.”

Pada kenyataannya, ketika seseorang berhutang, ia berada dalam kuasa orang yang meminjamkan kepadanya. Tentunya ini bukan situasi ideal yang Tuhan inginkan bagi anak-anakNya.

Oleh karena itu, sebaiknya orang Kristen berhemat, dan mengencangkan ikat pinggang, daripada berhutang. Ayat ini juga mengajarkan bahwa orang percaya tidak lalu memberontak kepada orang yang meminjamkan padanya. Ia tidak lalu memakai caracara licik untuk mengintimidasi, menekan, dan memaksa orang yang meminjamkan tersebut. Ia yang telah setuju berhutang, berarti ia memang menyerahkan diri ke bawah kuasa orang itu (untuk menagih hutangnya pada waktu yang disepakati). Lucu sekali bila ada orang percaya yang berhutang, lalu ketika ingin ditagih, malah dia yang lebih galak! Cara preman seperti ini bukanlah cara orang Kisten, melainkan cara orang fasik: Mazmur 37:21 “Orang fasik meminjam dan tidak membayar kembali, tetapi orang benar adalah pengasih dan pemurah.”

Orang Kristen seharusnya puas dengan apa yang ia miliki. Ia mencukupkan diri dengan berkat Tuhan pada dirinya. Oleh karena itu, walaupun Tuhan tidak melarang segala bentuk hutang, seharusnya orang Kristen tidak perlu berhutang. (Ibrani 13:5, 1 Timotius 6:6)

Bagaimana dengan orang yang merasa gajinya kurang? Maka ia harus bekerja dengan lebih keras, dan berusaha untuk memajukan diri. Jika itu usaha maksimalnya, maka: Lukas 3:14 “Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu.”

Manusia berusaha, Tuhan yang memberkati. Jika usaha kita maksimal, marilah kita mencukupkan diri dengan apa yang Tuhan berikan untuk kita. Budaya konsumtif dunia sekarang ini tidak sehat.

F. KESIMPULAN

1. Alkitab memperbolehkan hutang piutang dalam batasan Alkitab.

2. Alkitab memperbolehkan bunga yang tidak berlebihan, juga untuk mengambil jaminan/gadai (Mat. 25:27; Ul. 23:20; 24:1013)

3. Alkitab mencela orang yang berpiutang (meminjamkan), bila:
a. Ia menggunakan itu untuk menekan orang kecil/lemah (Kel. 22:25; Im. 25:35-38;
Ul. 24:6, 10, 17)
b. Ia menggunakan itu untuk memeras seseorang (Yeh. 22:12)
c. Ia melakukannya untuk menekan seorang saudara seiman (Ul. 23:19). [bukan berarti tidak boleh ada kesepakatan dagang antara dua orang percaya yang melibatkan bunga, tetapi Tuhan ingin agar sesama orang percaya ada saling mengasihi dan pertimbangan khusus].
d. Ia memberikan bunga yang berlebihan.

4. Alkitab mencela orang yang berhutang, bila:
a. Ia tidak membayar kewajibannya pada waktu yang ditentukan (Maz. 37:21; Rom. 13:8). Banyak orang yang tanpa dia sadari terjerumus dalam hutang yang tidak dapat ia bayar. Oleh karena itu, setiap orang percaya yang berhikmat, tidak akan masuk ke dalam hutang yang berbahaya:
i. Hutang untuk memenuhi gaya hidup yang lebih baik. Ini adalah hutang yang melanggar Firman Tuhan.
ii. Hutang yang berisiko tinggi. Ada orang yang nekad, dan walaupun tanpa jaminan, ia meminjam uang untuk mencoba mengubah “nasib.” Biasanya bunga untuk pinjaman tanpa jaminan sangat tinggi. Jika terjadi salah perhitungan, atau ada gejolak ekonomi, hutang menjadi tidak terbayarkan.

b. Cara dia berhutang menjadi kesaksian yang buruk dan menjadi batu sandungan bagi orang lain. Kesaksian buruk saat berhutang terjadi misalnya pada:
i. Cara berhutang yang menunjukkan premanisme, contoh: galak saat ditagih, menghilang saat ditagih, dll.
ii. Cara berhutang yang menunjukkan keengganan untuk segera membayar, yang puas dalam kondisi hutang.

5. Salah satu alasan Tuhan tidak ingin orang percaya sembarangan berhutang adalah karena Rapture sudah mendekat dan kapan saja bisa terjadi! Ketika orang Kristen diangkat oleh Tuhan, maka Tuhan tidak ingin ia meninggalkan hutang yang belum terbayar. Jika tidak, maka orang-orang yang tidak percaya akan menggerutu: “mengapa Tuhannya mengangkatnya? Dia masih berhutang pada saya!”

6. Fenomena modern yang patut dikaji:
a. Belanja secara kredit, apakah itu rumah, mobil, dll. Apakah boleh? Pada prinsipnya, Alkitab tidak melarang:
i. Kredit seperti ini ada jaminannya.
Misalnya, kredit mobil, BPKB ditahan; kredit rumah, sertifikat ditahan. Jadi, kalau terjadi Rapture, pihak bank/penjual tidak rugi, karena ia bisa menyita kembali barang yang dicicil tersebut.
ii. Kredit jenis ini pada intinya hanyalah kontrak pembayaran. Jadi, barang dibayar bukan dalam satu transaksi, tetapi dalam beberapa transaksi.
iii. Bagi orang Kristen, kredit ini haruslah dilakukan dalam kemampuannya. Artinya, dia memang bisa menyicil barang itu. Dia punya pemasukan stabil (atau simpanan uang) yang cukup, sehingga dapat menyicil barang itu.

b. Mempergunakan Credit Card.
Sebagian aspek sudah dibahas di poin a. Pada prinsipnya, Credit Card tidak salah. Credit
Card bisa menjadi penolong yang baik, ataupun penjerumus yang hebat, tergantung bagimana pemakaian. Sudah ada banyak contoh dan teladan orang-orang (Kristen sekalipun) yang hancur karena penggunaan Credit Card yang salah. Berikut beberapa tips untuk penggunaan Credit Card yang aman:

i. Jangan memakai Credit Card untuk membeli sesuatu yang berada di luar kemampuanmu.
ii. Pakailah Credit Card hanya untuk menolong, yaitu agar tidak perlu membawa
cash.
iii. Catat selalu pengeluaran Credit Card anda.
iv. Bayar Credit Card anda tepat pada waktunya. Credit Card mempunyai fasilitas minimum payment. Jangan pernah pakai opsi ini.

7. Sebisa mungkin jangan berhutang! Ini harus menjadi pedoman hidup. Tuhan tidak ingin orang percaya berada dalam hutang. Seharusnya, orang percaya punya prinsip: Saya tidak mau berhutang.
a. Cukupkan diri dengan berkat Tuhan. Bekerjalah dengan rajin jika ingin maju! Berdoa padaNya untuk segala kebutuhan.
b. Bukan berarti tidak bisa ada skenario seperti berikut: “Anda naik motor, membonceng teman anda, tiba-tiba motor mogok karena ban pecah. Anda kebetulan tidak bawa uang untuk membetulkan ban, jadi pinjam dulu dari teman anda.” Skenario seperti ini, dengan segala jenis variasinya, tentu tidak Tuhan larang. Yang penting adalah: bayar kembali pinjaman itu sesegera mungkin.

8. Khusus untuk pelayan Tuhan (penginjil, gembala, dll):
a. Pelayan Tuhan dituntut hidup dengan standar yang lebih tinggi (Yak. 3:1; 1 Tim. 3:1-7).
b. Dalam hal finansial, pelayan Tuhan harus tidak bercela. Ia harus ingat bahwa tindakannya harus menjadi contoh bagi jemaatnya.
c. Pelayan Tuhan boleh saja membeli barang secara kredit, tetapi ingat terus bahwa ia harus bijaksana mengelola uang, jangan sampai pengeluaran melebihi kemampuan.
d. Seorang pelayan Tuhan haruslah membawa nama harum jemaat dan Tuhan, serta membayar segala kewajibannya pada waktunya (Roma 13:8).
d. Sangatlah tidak sehat jika seorang pelayan Tuhan mulai meminjam uang untuk kebutuhan hidup atau kebutuhan bisnisnya. Seorang Gembala Jemaat seharusnya tidaklah berbisnis secara menetap dan jangka panjang.
e. Pelayan Tuhan yang sedang dililit hutang, dan kesulitan membayar, sebaiknya mengundurkan diri dulu agar kesaksian jemaat tetap mulia. ***

GRAPHE TIGA BELAS TAHUN

YANG RABUN MATA MENUNTUN YANG BUTA MATA
Sejak diselamatkan, sebagaimana kebanyakan orang Kristen baru, demikian juga Dr. Liauw, merasa agak heran dengan adanya begitu banyak denominasi gereja yang pengajarannya berbeda-beda. Sebagai anak remaja pernah juga ia berpikir, mengapa disatukan saja agar lebih besar dan lebih ramai.

Tetapi setelah semakin dewasa, setelah lebih terangsang untuk mengejar kebenaran, beliau dapat mengerti mengapa ada banyak denominasi yang berbeda. Sebab jika penekanan dititikberatkan pada kebenaran, maka tidak dapat dihindarkan tumbuhnya berbagai denominasi. Karena kebebasan berpikir menghasilkan kebebasan menarik kesimpulan, dan pasti menghasilkan pengajaran yang beraneka ragam. Memang agak merepotkan bagi yang malas berpikir, tetapi bukankah lebih baik ada banyak pengajaran daripada hanya satu dan itu adalah pengajaran yang salah?

Wednesday, January 07, 2009

Gereja Advent dan Sabat

Bahan dasar berasal dari Avoiding the Snare of Seventh Day Adventism, DR. David Cloud (www.wayoflife.org)
Salah satu hal yang membedakan gerakan Advent dari kekristenan lainnya adalah pengajaran mereka bahwa orang Kristen harus memelihara hari Sabtu sebagai hari Sabat, sama seperti di zaman Perjanjian Lama. Hal ini perlu dinilai secara Alkitabiah, oleh karena itu, marilah kita menyelidiki apa yang diajarkan oleh gereja Advent tentang hari Sabat, lalu kita bandingkan dengan ayat-ayat Firman Tuhan. Berikut ini adalah poin demi poin pengajaran mereka yang diambil dari publikasi mereka sendiri.
ADVENT MENGAJARKAN: Bahwa hari Sabat mengikat bagi semua manusia sejak penciptaan hingga selama-lamanya. Advent mengatakan bahwa hari Sabat adalah bagi manusia secara umum dan diberikan pertama kali kepada Adam di taman Eden. Oleh karena itu, memelihara hari Sabat adalah tanda kesetiaan kepada Allah, sang Pencipta. “Allah menginstitusikan Sabat di Eden; dan selama Dia adalah Pencipta dan itu alasan kita menyembah Dia, maka demikian juga Sabat akan terus berlanjut sebagai tanda dan pengingat.... Memelihara Sabat adalah tanda kesetiaan kepada Allah” (Ellen White, The Great Controversy, hal. 386). “Sabat dipelihara oleh Adam dalam kondisinya yang tidak berdosa di Eden yang kudus; [juga dipelihara] oleh Adam yang sudah jatuh tetapi telah bertobat ketika ia diusir dari tempatnya yang senang. Ia [Sabat] dipelihara oleh semua bapa leluhur, mulai dari Habel sampai kepada Nuh yang benar, ke Abraham, ke Yakub.” (Ibid., hal. 398).

Monday, January 05, 2009

Apa Yang Membuat Amerika Serikat Hebat?

MUNCULNYA SISTEM DEMOKRASI

Sejak tahun 1998, ketika mahasiswa berkumpul di gedung DPR, dan di korankoran diberitakan serta dibahas segala sesuatu tentang demokrasi, rakyat Indonesia tersentak oleh kata "demokrasi". Kata demokrasi berasal dari kata bahasa Yunani "demos" dan "kratos" dengan arti "demos" sama dengan people atau rakyat dan "kratos" adalah rules atau memerintah, sehingga kata demokrasi berarti pemerintah oleh rakyat (Worldbook Dictionary, Thorndike Benhard).

Sebenarnya masalah demokrasi tentu sudah lama sekali populer, tetapi karena Soeharto bertindak diktator, demokrasi baru populer pada tahun 1998 ketika mahasiswa berusaha menumbangkannya. Masyarakat Indonesia baru berkenalan dengan demokrasi yang sudah lama dikenal bangsa lain. Baron de Montesquieu (1689 - 1755) telah mencetuskan sistem pemerintahan yang didasarkan pada keseimbangan kekuasaan antara eksekutif, legislatif dan yudikatif.


ANTICHRIST'S ONE WORLD ECONOMY

PENYEBAB KRISIS DI AS

Dunia sempat panik ketika beberapa perusahaan perkreditan Amerika Serikat (AS) bangkrut, karena sudah dapat dihitung bahwa itu akan berdampak ke seluruh perusahaan perkreditan bahkan perbankan di AS. Dampak awalnya ialah harga saham di Dow Jones

meluncur turun. Segera menteri keuangan AS, Henry Paulson, merancang tindakan penyelamatan dengan mengajukan dana talangan US $ 700 miliar. Ketika usulan pertama ditolak oleh Kongres, saham meluncur lebih dahsyat lagi sehingga Paulson yang tentu backup oleh George W. Bush, menyatakan bahwa jika Kongres AS tidak mau mengerti maka seluruh dunia akan mengalami krisis ekonomi dahsyat. Akhirnya Kongres mau-tak-mau harus menyetujui program penyelamatan tersebut.


Enyahlah Dari PadaKu

Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Matius 7:21-23

Ayat Yang Memaksa Kita Introspeksi

Pembaca yang terkasih di dalam Kristus, ketika anda membaca ayat-ayat tersebut di atas, pernahkah anda ingin tahu alasan Tuhan mengusir orang-orang yang berseru kepadaNya?Pernahkah terbayangkan oleh anda, jangan-jangan anda adalah orang yang akan Tuhan katakan, “enyahlah dari padaKu!” Siapakah orang-orang yang berseru-seru kepada Tuhan bahwa mereka telah melakukan mujizat, bernubuat, mengusir Setan demi namaNya, namun yang pada akhirnya Tuhan katakan bahwa Ia tidak pernah mengenal mereka?