PENCURAHAN DI LAKELAND BERHENTI KARENA SKANDAL PANTEKOSTA LAINNYA
Todd Bentley belakangan ini mencuat sebagai nama yang terkenal di kalangan Pantekosta-Kharisma tik, karena KKR-KKR yang ia lakukan di Lakeland, dan klaim-klaim penyembuhan yang terjadi. Bahkan ada yang menubuatkan bahwa KKR penyembuhan Todd Bentley di Lakeland, Florida, adalah permulaan kebangkitan rohani untuk seluruh negeri, dan bahwa kota-kota akan "berhenti." Faktanya, justru Pencurahan Lakeland yang berhenti setelah Bentley mengumumkan bahwa ia cerai dengan istrinya ("Todd Bentley, Wife Separating," Charisma, 12 Agus.2008). Seminggu kemudian diberitakan lebih lanjut bahwa Bentley mundur sebagai kepala dari Fresh Fire Ministries, setelah pelayanan itu membongkar bahwa ia memiliki "hubungan yang tidak sehat" dengan seorang staf wanita ("Bentley Stepping Down," OneNewsNow, 19 Agus. 2008). Kebaktian-kebaktian di Lakeland mulai tanggal 12 April 2008, di Ignite Church, dan terus berlanjut tiap malam di berbagai tempat selama lebih dari tiga bulan, sambil Bentley terus membagikan `obatnya' dengan cara memukul orang d dahi, mendorong mereka, melemparkan Roh Kudus, berteriak-teriak "blah, blah, blah, blah," berseru-seru, "Ayo datang dan dapatkanlah, " sambil sempoyongan seperti orang mabuk. Dia sudah pernah menendang seorang wanita muda di wajah, memukulkan kaki seorang wanita yang lumpuh ke atas panggung, mendengkul perut seorang lelaki, dan juga memukul lelaki lainnya sedemikian keras sehingga satu giginya copot. Teman, Allah telah memberikan kita instruksi yang jelas dalam Alkitab tentang penyembuhan, dan Yakobus 5 tidak menyuruh kita untuk menjadi liar dalam sebuah "KKR penyembuhan. " Kami percaya ada kesembuhan ilahi hari ini, tetapi tidak ada orang yang diberikan kuasa untuk menyembuhkan. Itu semua adalah palsu.
TAMBAHAN LAGI KEKACAUAN KHARISMATIK
Buku kami (Dr. Cloud) yang berjudul The Pentecostal- Charismatic Movements mendokumentasikan 100 tahun kekacauan dalam gerakan Pantekosta. Jadi, kasus yang berikut ini bukanlah barang baru, walaupun memang tetap saja sesuatu yang kacau dan aneh. Michael Guglielmucci, dari denominasi Sidang Jemaat Allah di Australia, baru-baru ini mengakui bahwa ia telah berbohong dengan mengatakan bahwa dia terserang kanker stadium akhir. Dia bahkan merekam sebuah lagu yang berjudul "The Healer" yang segera menjadi hit dan masuk dalam album Hillsong yang terbaru. Dalam salah satu performans yang menarik sepertiga juga hit di YouTube, ia bernyanyi dengan memakai selang oksigen di hidungnya! Ia mengklaim bahwa Allah memberikan dia lagu tersebut setelah ia mengetahui ia mengidap "sejenis kanker yang agresif." Guglielmucci adalah mantan gembala sidang dari salah satu gereja pemuda terbesar di Australia, yang disebut Planetshakers. Orang tuanya adalah pendiri Sidang Jemaat Allah di Reynella. Hillsong adalah pelayanan dari Hillsong Church di Sydney, gereja terbesar di Australia dan juga sangat prominen dalam bidang "penyembahan" kontemporer. Brian Houston, yang menggembalakan gereja ini bersama dengan istrinya, adalah kepala dari AOG di Australia (yang telah diubah namanya menjadi Australian Christian Churches). AOG kini berjanji untuk mengembalikan uang yang telah dikumpulkan karena kebohongan Guglielmucci. Kami telah mendokumentasikan banyak penyembuhan Pantekosta yang palsu, tetapi inilah kali pertama kami menemui penyakit Pantekosta yang palsu!
60 TAHUN KESESATAN WORLD COUNCIL OF CHURCHES (WCC)
World Council of Churches (WCC) didirikan 60 tahun yang lalu, pada tanggal 23 Agustus 1948. Saat ini, organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut memiliki 349 denominasi dan organisasi yang menjadi anggotanya, yang katanya mewakili 560 juta orang Kristen di seluruh dunia (Tentunya akan sangat menarik untuk melakukan survei atas "orang-orang Kristen" ini dan menanyakan kepada mereka pertanyaan sederhana, seperti "Sudah anda lahir baru?") WCC sering menampilkan wajah yang berubah-ubah, tergantung pada situasinya. Kadang-kadang ia mencoba untuk tampil lebih "Injili" dalam hal-hal theologis, tetapi lebih sering wajahnya yang liberal muncul. Barangkali tidak ada bentuk kesesatan yang tidak terwakilkan dalam konteks WCC. Jelas organisasi ini sangat tidak alkitabiah. Sebagai contoh, Konferensi "Reimaging" yang disponsori oleh WCC di Minneapolis tahun 1993, menampilkan sekumpulan penyesat hebat sebagai pembicara. Delores Williams mengatakan, "Saya rasa kita tidak memerlukan orang-orang yang bergelantungan di atas salib dan darah yang menetes-netes dan hal-hal aneh lainnya....kita hanya perlu mendengarkan Allah yang ada dalam diri kita." Virginia Mollenkott mengatakan, "Saya tidak dapat lagi menyembah dalam sebuah konteks theologi yang menggambarkan Allah sebagai orang tua yang kasar [mengacu pada kematian Kristus di atas kayu salib] dan Yesus adalah anak yang taat dan penuh percaya." Chung Hyung Kyung mengatakan, "perut saya adalah perut Budha, jantung saya jantung Budha, otak kanan saya adalah otak Konfusius, dan otak kiri saya adalah otak Kristen." Chung mengajak para hadirin untuk meminta energi kehidupan dari pohon-pohon, dan mengatakan, "Alkitab pada dasarnya adalah kitab yang terbuka, dan saya ingin menambahkan pasal berikutnya." Konferensi itu menyambut dengan gegap gempita 100 wanita homoseksual yang berkumpul di atas mimbar untuk "merayakan mujizat menjadi seorang lesbian, yang terbuka, dan sekaligus Kristen." Para hadirinnya menyembah "Sophia, dewi penciptaan," dan Aruna Gnanadason mengundang semuanya untuk menaruh titik merah Hindu di dahi mereka untuk "mewakili hal yang ilahi" dalam diri mereka. Untuk menemukan dokumentasi dan kutipan-kutipan dan bukti-bukti akan semua ini, silakan cek di http://www.wayoflife.org/fbns/wcc.html.
BILL GAITHER MENGATAKAN BAHWA MENGHAKIMI SELALU SALAH
Dalam sebuah wawancara dengan Kim Jones dari About.com, "Mr. Southern Gospel" Bill Gaither mengatakan bahwa menghakimi adalah hal yang selalu salah. Ia menyatakan, "Menunjuk orang lain, tidak pernah, menurut saya, berasal dari Allah. Karena saya tahu bahwa Kitab Suci, "Penghakiman adalah hakKu, firman Tuhan." Ketika kita tidak lagi bergerak dalam bisnis menghakimi, tetapi beralih ke bisnis menjadi, yaitu menjadi apa yang Allah inginkan bagi kita, maka segalanya akan beres sendiri. Saya juga sudah capek menunjuk-nunjuk orang" ("An Interview with Gospel Great Bill Gaither," About.com, 6 Des. 2004). Kebodohan Alkitab pada tingkat seperti ini sungguh mengagetkan, apalagi jika kita mengingat besarnya pengaruh yang Gaither miliki di kalangan jemaat zaman ini. Pertama-tama, Alkitab sama sekali tidak ada berkata, "Penghakiman adalah hakKu, firman Tuhan." Yang dikatakan oleh Alkitab adalah: "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan" (Rom. 12:19). Orang percaya diajar untuk membiarkan Allah yang membalas dan tidak bertindak sendiri membalas musuh-musuhnya, karena pembalasan adalah urusan Allah. Tetapi, di pihak lain, walaupun orang percaya tidak boleh menghakimi secara munafik (Mat. 7:1-5) dan dilarang untuk menghakimi hal-hal yang tidak dinyatakan dalam Alkitab untuk zaman ini, seperti masalah makanan dan hari-hari khusus (Rom. 14:1-5; Kol. 2:16), ia dengan jelas diajarkan untuk menghakimi banyak hal dengan cara mengujinya dengan Firman Allah dan menyatakan kesalahannya jika memang hal itu salah. Orang percaya harus menghakimi dosa dalam jemaat (1 Kor. 5:12). Ia harus menghakimi khotbah maupun pengajaran (1 Kor. 14:29; Kis. 17:11). Ia harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuah (Ef. 5:11). Bahkan, faktanya Alkitab mengatakan bahwa "manusia rohani menilai segala sesuatu" (1 Kor. 2:15) [editor: kata "menilai" dengan "menghakimi" dalam bahasa Yunani adalah sama]. Ini adalah pernyataan yang sangat luas. Manusi rohani tahu bahwa ia hidup di dunia yang gelap secara rohani dan penuh kesesatan dan ia diperingatkan berulang kali dalam Alkitab tentang pengajaran sesat, kemurtadan, dan penipuan rohani. Sehingga, ia dengan berhati-hati menguji segala sesuatu dengan terang Firman Allah. Manusia rohani tidak menghakimi berdasarkan pemikiran dan pendapatnya sendiri, tetapi dengan Firman Allah, yang ia miliki dalam Alkitab.
by Dr. Steven Liauw, GITS
Todd Bentley belakangan ini mencuat sebagai nama yang terkenal di kalangan Pantekosta-Kharisma tik, karena KKR-KKR yang ia lakukan di Lakeland, dan klaim-klaim penyembuhan yang terjadi. Bahkan ada yang menubuatkan bahwa KKR penyembuhan Todd Bentley di Lakeland, Florida, adalah permulaan kebangkitan rohani untuk seluruh negeri, dan bahwa kota-kota akan "berhenti." Faktanya, justru Pencurahan Lakeland yang berhenti setelah Bentley mengumumkan bahwa ia cerai dengan istrinya ("Todd Bentley, Wife Separating," Charisma, 12 Agus.2008). Seminggu kemudian diberitakan lebih lanjut bahwa Bentley mundur sebagai kepala dari Fresh Fire Ministries, setelah pelayanan itu membongkar bahwa ia memiliki "hubungan yang tidak sehat" dengan seorang staf wanita ("Bentley Stepping Down," OneNewsNow, 19 Agus. 2008). Kebaktian-kebaktian di Lakeland mulai tanggal 12 April 2008, di Ignite Church, dan terus berlanjut tiap malam di berbagai tempat selama lebih dari tiga bulan, sambil Bentley terus membagikan `obatnya' dengan cara memukul orang d dahi, mendorong mereka, melemparkan Roh Kudus, berteriak-teriak "blah, blah, blah, blah," berseru-seru, "Ayo datang dan dapatkanlah, " sambil sempoyongan seperti orang mabuk. Dia sudah pernah menendang seorang wanita muda di wajah, memukulkan kaki seorang wanita yang lumpuh ke atas panggung, mendengkul perut seorang lelaki, dan juga memukul lelaki lainnya sedemikian keras sehingga satu giginya copot. Teman, Allah telah memberikan kita instruksi yang jelas dalam Alkitab tentang penyembuhan, dan Yakobus 5 tidak menyuruh kita untuk menjadi liar dalam sebuah "KKR penyembuhan. " Kami percaya ada kesembuhan ilahi hari ini, tetapi tidak ada orang yang diberikan kuasa untuk menyembuhkan. Itu semua adalah palsu.
TAMBAHAN LAGI KEKACAUAN KHARISMATIK
Buku kami (Dr. Cloud) yang berjudul The Pentecostal- Charismatic Movements mendokumentasikan 100 tahun kekacauan dalam gerakan Pantekosta. Jadi, kasus yang berikut ini bukanlah barang baru, walaupun memang tetap saja sesuatu yang kacau dan aneh. Michael Guglielmucci, dari denominasi Sidang Jemaat Allah di Australia, baru-baru ini mengakui bahwa ia telah berbohong dengan mengatakan bahwa dia terserang kanker stadium akhir. Dia bahkan merekam sebuah lagu yang berjudul "The Healer" yang segera menjadi hit dan masuk dalam album Hillsong yang terbaru. Dalam salah satu performans yang menarik sepertiga juga hit di YouTube, ia bernyanyi dengan memakai selang oksigen di hidungnya! Ia mengklaim bahwa Allah memberikan dia lagu tersebut setelah ia mengetahui ia mengidap "sejenis kanker yang agresif." Guglielmucci adalah mantan gembala sidang dari salah satu gereja pemuda terbesar di Australia, yang disebut Planetshakers. Orang tuanya adalah pendiri Sidang Jemaat Allah di Reynella. Hillsong adalah pelayanan dari Hillsong Church di Sydney, gereja terbesar di Australia dan juga sangat prominen dalam bidang "penyembahan" kontemporer. Brian Houston, yang menggembalakan gereja ini bersama dengan istrinya, adalah kepala dari AOG di Australia (yang telah diubah namanya menjadi Australian Christian Churches). AOG kini berjanji untuk mengembalikan uang yang telah dikumpulkan karena kebohongan Guglielmucci. Kami telah mendokumentasikan banyak penyembuhan Pantekosta yang palsu, tetapi inilah kali pertama kami menemui penyakit Pantekosta yang palsu!
60 TAHUN KESESATAN WORLD COUNCIL OF CHURCHES (WCC)
World Council of Churches (WCC) didirikan 60 tahun yang lalu, pada tanggal 23 Agustus 1948. Saat ini, organisasi yang berbasis di Jenewa tersebut memiliki 349 denominasi dan organisasi yang menjadi anggotanya, yang katanya mewakili 560 juta orang Kristen di seluruh dunia (Tentunya akan sangat menarik untuk melakukan survei atas "orang-orang Kristen" ini dan menanyakan kepada mereka pertanyaan sederhana, seperti "Sudah anda lahir baru?") WCC sering menampilkan wajah yang berubah-ubah, tergantung pada situasinya. Kadang-kadang ia mencoba untuk tampil lebih "Injili" dalam hal-hal theologis, tetapi lebih sering wajahnya yang liberal muncul. Barangkali tidak ada bentuk kesesatan yang tidak terwakilkan dalam konteks WCC. Jelas organisasi ini sangat tidak alkitabiah. Sebagai contoh, Konferensi "Reimaging" yang disponsori oleh WCC di Minneapolis tahun 1993, menampilkan sekumpulan penyesat hebat sebagai pembicara. Delores Williams mengatakan, "Saya rasa kita tidak memerlukan orang-orang yang bergelantungan di atas salib dan darah yang menetes-netes dan hal-hal aneh lainnya....kita hanya perlu mendengarkan Allah yang ada dalam diri kita." Virginia Mollenkott mengatakan, "Saya tidak dapat lagi menyembah dalam sebuah konteks theologi yang menggambarkan Allah sebagai orang tua yang kasar [mengacu pada kematian Kristus di atas kayu salib] dan Yesus adalah anak yang taat dan penuh percaya." Chung Hyung Kyung mengatakan, "perut saya adalah perut Budha, jantung saya jantung Budha, otak kanan saya adalah otak Konfusius, dan otak kiri saya adalah otak Kristen." Chung mengajak para hadirin untuk meminta energi kehidupan dari pohon-pohon, dan mengatakan, "Alkitab pada dasarnya adalah kitab yang terbuka, dan saya ingin menambahkan pasal berikutnya." Konferensi itu menyambut dengan gegap gempita 100 wanita homoseksual yang berkumpul di atas mimbar untuk "merayakan mujizat menjadi seorang lesbian, yang terbuka, dan sekaligus Kristen." Para hadirinnya menyembah "Sophia, dewi penciptaan," dan Aruna Gnanadason mengundang semuanya untuk menaruh titik merah Hindu di dahi mereka untuk "mewakili hal yang ilahi" dalam diri mereka. Untuk menemukan dokumentasi dan kutipan-kutipan dan bukti-bukti akan semua ini, silakan cek di http://www.wayoflife.org/fbns/wcc.html.
BILL GAITHER MENGATAKAN BAHWA MENGHAKIMI SELALU SALAH
Dalam sebuah wawancara dengan Kim Jones dari About.com, "Mr. Southern Gospel" Bill Gaither mengatakan bahwa menghakimi adalah hal yang selalu salah. Ia menyatakan, "Menunjuk orang lain, tidak pernah, menurut saya, berasal dari Allah. Karena saya tahu bahwa Kitab Suci, "Penghakiman adalah hakKu, firman Tuhan." Ketika kita tidak lagi bergerak dalam bisnis menghakimi, tetapi beralih ke bisnis menjadi, yaitu menjadi apa yang Allah inginkan bagi kita, maka segalanya akan beres sendiri. Saya juga sudah capek menunjuk-nunjuk orang" ("An Interview with Gospel Great Bill Gaither," About.com, 6 Des. 2004). Kebodohan Alkitab pada tingkat seperti ini sungguh mengagetkan, apalagi jika kita mengingat besarnya pengaruh yang Gaither miliki di kalangan jemaat zaman ini. Pertama-tama, Alkitab sama sekali tidak ada berkata, "Penghakiman adalah hakKu, firman Tuhan." Yang dikatakan oleh Alkitab adalah: "Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hak-Ku. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan" (Rom. 12:19). Orang percaya diajar untuk membiarkan Allah yang membalas dan tidak bertindak sendiri membalas musuh-musuhnya, karena pembalasan adalah urusan Allah. Tetapi, di pihak lain, walaupun orang percaya tidak boleh menghakimi secara munafik (Mat. 7:1-5) dan dilarang untuk menghakimi hal-hal yang tidak dinyatakan dalam Alkitab untuk zaman ini, seperti masalah makanan dan hari-hari khusus (Rom. 14:1-5; Kol. 2:16), ia dengan jelas diajarkan untuk menghakimi banyak hal dengan cara mengujinya dengan Firman Allah dan menyatakan kesalahannya jika memang hal itu salah. Orang percaya harus menghakimi dosa dalam jemaat (1 Kor. 5:12). Ia harus menghakimi khotbah maupun pengajaran (1 Kor. 14:29; Kis. 17:11). Ia harus menelanjangi perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuah (Ef. 5:11). Bahkan, faktanya Alkitab mengatakan bahwa "manusia rohani menilai segala sesuatu" (1 Kor. 2:15) [editor: kata "menilai" dengan "menghakimi" dalam bahasa Yunani adalah sama]. Ini adalah pernyataan yang sangat luas. Manusi rohani tahu bahwa ia hidup di dunia yang gelap secara rohani dan penuh kesesatan dan ia diperingatkan berulang kali dalam Alkitab tentang pengajaran sesat, kemurtadan, dan penipuan rohani. Sehingga, ia dengan berhati-hati menguji segala sesuatu dengan terang Firman Allah. Manusia rohani tidak menghakimi berdasarkan pemikiran dan pendapatnya sendiri, tetapi dengan Firman Allah, yang ia miliki dalam Alkitab.
by Dr. Steven Liauw, GITS
No comments:
Post a Comment