KESAKSIAN MISI-MISI ASING MENGENAI PEMELIHARAAN ALLAH YANG MENGAWASI
Oleh Arthur T. Pierson
Allah menciptakan, kosmos masih akan kacau-balau tanpa campur-tangan Allah. Dia juga ada pada kejadian-kejadian, seluruh sejarah misionari merupakan sebuah misteri sebelum dibaca sebagai cerita-Nya.
Sekarang mari kita melihat bukti-bukti Pemeliharaan Allah yang Mengawasi dalam misi-misi di luar negeri. Kata “providensia” secara harfiah berarti penglihatan ke depan, oleh karenanya tindakan sebelum-nya - persiapan untuk apa yang dilihat sebelum terjadi – menyatakan adanya suatu pengaturan ilahi dunia ini, yang tak terlihat, termasuk pemeliharaan, kontrol, bimbingan yang dilakukan mencakup baik ciptaan yang berjiwa maupun yang tidak. Dalam skala besarnya hal ini mencakup pengetahuan sebelumnya dan pentakdiran, pemeliharaan dan pengaturan, dilakukan di semua tempat dan pada segala waktu.
Untuk tujuan kita sekarang kata “Penyelenggara Ilahi” mungkin terbatas pada aktivitas Ilahi di dalam seluruh pengawasan manusia dan kejadian. Bidang tindakan dan administrasi, atau pengawasan ini, terdiri dari tiga bagian: pertama, ciptaan alamiah atau materiil; kedua ciptaan baru, spiritual atau non-materiil; dan ketiga, sejarah lanjutannya di mana Dia mengubah dan mengadaptasi yang satu kepada yang lain, sehingga bahkan unsur-unsur yang cacat dan bermusuhan, karena dikedepankan oleh dosa, dibuat menyumbang kepada kemenangan akhir, keselamatan. Kemerosotan manusia diperbaiki dalam kebangkitan; yang alami dikalahkan oleh yang gaib, bahkan kemurkaan manusia oleh kasih dan kemurahan hati Allah.
PEWUJUDAN-PEWUJUDAN ALLAH
Dengan demikian, di antara misteri penciptaan dan misteri pencip-taan baru terletak misteri sejarah, yang menghubungkan keduanya. Sekarang kita akan secara singkat menelusuri cara bekerja Sang Pencipta dan Penguasa dunia materi dan dunia waktu, menguasai kekuatan alam yang buta dan kekuatan cerdas otak manusia, untuk membuat segala kejadian dan perantaraan melayani maksud-maksud-Nya sebagai Penyelamat.
Dalam mencipta sengaja Allah mewujudkan keabadian-Nya, kekuatan serta kebijaksanaan-Nya; dalam sejarah, kedaulatan dan keagungan-Nya, keadilan dan kebenaran; dalam penebusan, kekudusan dan kebajikan-Nya, dan di atas semuanya kerahiman-Nya atau pelaksanaan secara sukarela kasih-Nya. Mengakui keadaan-keadaan ini, kita boleh mengharap menemukan, terutama dalam sejarah misionari, bukti-bukti dari Pemeliharaan Allah yang Mengawasi, pengurusan-Nya rangkap tiga sebagai Pemberi Undang-undang, Raja, dan Hakim; dalam kapasitas legislatif-Nya, memerintah dan menasehati; dalam kapasitas penyelenggara-Nya, memerintah dan membimbing; dalam kapasitas yudisial-Nya, menghargai dan menghukum. Jarak hanya memungkinkan suatu pandangan sekilas seperti sebuah pemandangan alam dari puncak sebuah gunung.
KEGIATAN ALLAH
Pekerjaan misi secara unggul adalah kegiatan Allah – bermeterai kewenangannya. Dia menamakannya “mengunjungi negara-negara untuk mengambil dari mereka sebuah rakyat bagi nama-Nya”. Dengan demikian seluruh perjalanan misi menjadi perjalanan Allah melalui segala abad. Dia memiliki barisan depan, para pionir yang mempersiapkan jalan-Nya, membuat persiapan dan memberitakan, kedatangan-Nya. Ia memiliki penjaga diri-Nya, para pendamping dekat yang menandai kedatangan-Nya, membawa bendera-bendera-Nya serta melakukan kehendak-Nya; dan Ia memiliki penjaga-belakang-Nya, gerakan hasil dari, dan melengkapi sisanya. (?????).
Dengan kata-kata lain, Perawatan Allah yang Mengawasi misi-nisi terlihat dari tiga sudut pandang:
1. Dari persiapan ilahi bagi evangelisasi se-dunia;
2. Dari kerjasama ilahi dalam aktivitas misi.
3. Dari benediksi kepada semua pelayanan setia.
PERSIAPAN-PERSIAPAN ALLAH
Setiap satu dari ketiga hal itu melingkupi banyak persoalan yang menuntut lebih dari sekilas pandang. Persiapan Allah mencapai bermilennium.Tetapi selama abad yang baru saja berakhir kita melihat-Nya bergerak, membuka pintu dan membentuk kejadian , menyingkirkan halangan-halangan serta menundukkan rintangan-rintangan, mengadakan dan mengedepankan pe- kerja-pekerja, dan menyediakan fasilitas-fasilitas baru. Dan secara jelas memajukan penerjemahan dan penyebaran Kitab In jil.
PEKERJASAMAAN ALLAH
Pekerjasamaan-Nya terlihat dari kesatuan dan kontinuitas pekerjaan, dari kecocokan yang terlihat antara para pekerja dan pekerjaan, bidang-bidang baru dan fasilitas-fasilitas baru. Korespendensi yang mencengangkan di dalam sejarah misi mengungkapkan keberadaan-Nya di mana-mana, dan kesetiaan-Nya, seperti synkhronisme-synkhronisme dan suksesi di antara para palayan-Nya yang terpilih, jalur2 pekerjaan yang bergabung, dan sangkut-paut antara palayanan. Semua ini, dan lebih banyak lagi, menunjukkan, adanya di belakang hidup dan perbuatan para pekerjanya, sebuah Kuasa yang Lebih Tinggi, yang membuat mereka untuk bersedia dan untuk bekerja.
BERKAT ALLAH
Sejarah misi sangat jelas menunjukkan jejak sang Hakim. Halangan-halangan serta penghalang-penghalangnya kadang-kadang ditiadakan oleh penghakiman dengan pembalasan; negara-negara yang tak mau menuruti kehendak-Nya mundur dan bahkan binasa; dan gereja terkutuk dengan kelesuan dan lethargi, menjadi runtuh. Sebaliknya, kepuasan-Nya sama jelasnya dalam menghadiahi pengorbanan-diri sendiri dan dalam pemberian pahala untuk pelayanan; membuat darah martir menjadi bibit bagi gereja-gereja baru dan dalam mengangkat menjadi lebih tinggi hidup perorangan dan gereja yang sangat iri dan bersemangat pada Kerajaan-Nya.
Para filsuf penyembah berhala melihat Bimasakti sebagai suatu jalan matahari yang sudah tak terpakai, yang di atasnya ia telah meninggalkan suatu bekas redup dari keberadaannya, dalam bentuk bubuk bintang dari tapak kaki-nya. Bagi mereka yang mengikuti dengan berdoa jalannya sejarah misi ia adalah Via Lactea Allah, Ia telah melalui jalan itu, dan membuat tempat bekas kaki-Nya gilang-gemilang.
Keharusan bersingkat melarang memberikan lebih dari penyebutan kejadian-kejadian yang cukup untuk mendemonstrasikan dan menggambarkan posisi-posisi ini. Bukti adanya kerjasama ilahi tentunya akan paling jelas terlihat di mana terdapat ketaatan pada cara bekerja yang dinyatakan-Nya.
PERSIAPAN ILAHI BAGI MISI-MISI
Mengenai even-even apa dan pembawa-pembawa berita mana yang telah dipilih-Nya menjadi pelopor-Nya? Paroh pertama abad kedelapan-belas agaknya lebih menjadi induk kejahatan dan penyembahan berhala daripada mengayunkan pembuai misi sedunia. Pendewaan di atas mimbar serta praktek atheisme di bangku gereja tentu melahirkan sikap apatis, jika bukan antipati, terhadap penyebaran Injil. Seratus lima puluh tahun yang lalu, di dalam tubuh Gereja, penyakit merajalela dan kematian seakan-akan tak dapat dielakkan. Ketidaksetiaan serta ketidakberimanan berkeliaran, menolak Allah dan membantah Allah. Baik di kampus dan di lapangan, di pengadilan dan di mahkamah, di rumah dan di Gereja, terdapat suatu wabah kemurtadan dan kusta moral.
TIGA KEKUATAN BESAR
Lalu bagaimana terjadinya sebuah abad misi moderen? Tiga kekuatan telah Allah susun untuk membantu: kaum Moravia yang tak dikenal, kaum Metodis yang dibenci, dan sebuah kelompok kecil perantara tersebar di Britania dan Amerika. Di Saksony sampai seabad lamanya terdapat sebuah kelompok yang telah dikuduskan, yang altar hatinya (? ) telah terbakar ketika Huss dibakar, dan menghidupkan api itu dari kekudusan Spener, serta semangat Zinzendorf. Hukum besar mereka adalah bekerja bagi jiwa-jiwa, segala-galanya dan selamanya. Allah telah membuat Herrnhut tempat lahir misi-misi, dan di sana Ia telah melahirkan kembali gereja apostolik. Tiga buah prinsip mendasari seluruh hidup “the United Brethren”: Tiap pengikutnya, pertama-tama harus menemukan pekerjaan-nya dalam penyaksian Allah; kedua, tempat tinggalnya di mana terbuka pintu yang paling lebar dan terdapat kebutuhan yang paling memanggil; dan ketiga, salibnya dalam penolakan-dirinya bagi Kristus. Seperti telah diucapkan oleh Count Zinzendorf: Seluruh dunia adalah milik Tuhan; jiwa-jiwa manusia semua milik-Nya; aku berhutang kepada semua itu”
SEBUAH SIMFONI PUJIAN
Kaum Moravian ditakdirkan untuk membentuk John Wesley; dan the Holy Club of Lincoln College, tersentuh oleh pengaruh ini, lalu mengenakan karakter misi yang jelas. Moto mereka ialah “Kekudusan kepada Allah” namun kekudusan lalu dikawin dengan pelayanan, dan evangelisme menjadi kata semboyan kaum Metodis. Pada saat itu, dan secara kebetulan yang aneh, Jonathan Edwards tanpa sadar bergabung dengan John Wesley dalam membuka jalan untuk misionari moderen. Pada tahun 1747, persis 300 tahun setelah the United Brethern tersusun sebagai pengikut Huss, di Lititz, Bohemia, Edwards membunyikan terompetnya dari Northampton, Inggris Baru, mengundang orang-orang Allah untuk berdoa bersama untuk penyebaran Roh Kudus secara cepat dan ke seluruh dunia. Suara terompet itu menggema sampai ke Northampton di Inggris Lama, dan William Carey memutuskan untuk mengatur usaha misi – dengan hasil-hasil apa telah kita ketahui semua. Dan, pada saat Revolusi Perancis mulai berkobar, sebuah perhimpunan misi baru di Britania memimpin Gereja yang baru dibangkitkan untuk melabrak neraka pada gerbang-gerbangnya. Suarakan dan biarkan seluruh dunia mendengar: misi moderen lahir dari sebuah simfoni pujaan; dan pada waktu yang sama sekali tak terduga di sejarah moderen, agen-agen Allah di Inggris, Skotlandia, Saksoni dan Amerika memperbaiki altar permohonan yang rusak, dan menurunkan api surga. Itulah cara persiapan Allah.
“Konser bulanan” membuat semangat-berdoa itu menyebar dan menetap. Para Baptis yang rendah hati, di kamar tamu janda Wallis di Kettering, mengadakan perjanjian misi-misi; dan resimen-resimen mulai dibentuk dan ikut berbaris, hingga, sebelum abad kedelapanbelas meliwati seperempat bagiannya, seluruh Gereja telah menjadi bagian dari tentara misi. Sydney Smith mencemoohkan “para tukang sepatu yg ditahbiskan” dan berusaha untuk mengusir mereka dari tempatnya; namun moto sebuah kelompok kecil yang dikucilkan menjadi ajakan berkumpul dari seluruh Gereja Tuhan.
KERJASAMA ILAHI DI DALAM MISI-MISI
Sekarang kita melihat sejarah abad ini sebagai gerakan misionari. Tak ada yang lebih menakjubkan daripada cepatnya dibuka pintu-pintu di tiap sudut. Pada permulaan abad usaha misi-misi agaknya, dalam pandangan orang-orang yang bijaksana dan hati-hati secara duniawi, tak-ada harapan dan perupakan khayalan. Kanibalisme di Pulau-pulau Lautan, fetishisme di Kontinen Gelap, eksklusivisme di Cina dan Jepang, system yang ketat di India, intoleransi di negara-negara kepausan, serta ketidaktahuan, penyembahan berhalal, superstisi, kebejatan akhlak, di mana-mana, dalam banyak kasus bekerja sama, mendirikan di depan Gereja tembok-tembok yang tak dapat dilalu, dengan gerbang-gerbang dari baja. Kebanyakan negara menghalangi masuknya misi-misi dengan oposisi terorganisasi, sehingga berusaha membawa kabar gembira berarti menantang maut untuk kepentingan Kristus. Selamat-datang satu-satunya yang menunggu kedatangan para pembawa khabar Allah adalah oven-oven kanibal, penjara tak berampun atau makam-makam martir.
HALANGAN-HALANGAN DISINGKIRKAN
Seraya kelompok kecil itu maju, di mana-mana tembok oposisi runtuh, dan gerbang-gerbang terbuka dengan sendirinya. India, Siam, Birma, Cina, Jepang, Turki, Afrika, Meksiko, Amerika Selatan , negara-negara Kepausan dan Korea berhasil dimasuki secara berurutan. Dalam lima tahun, dari 1853 hingga 1858, fasilitis-fasilitas baru diberikan untuk pemasukan dan penghunian dalam tujuh negara berbeda, meliputi seluruhnya setengah jumlah penduduk dunia! Juga terdapat penyurutan rintangan-rintangan, seperti raja dosa dari negeri di bawah permukaan laut yang membiarkan banjir masuk, seperti patung-patung Oahu dimusnahkan sesaat sebelum kelompok misionaris mendarat di pantai-pantai Hawaii atau seperti secara aneh peperangan mempersiapkan jalan pada saat Robert W.McAll berangkat ke Paris untuk memulai perjalanan pertamanya.
MISSIONARIS DIPANGGIL DAN DITEMPATKAN
Pada saat yang sama Allah mengangkat, dalam jumlah-jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, wanita dan laki-laki, yang begitu cocok pada pekerjaan dan bidangnya sehingga menunjukkan penglihatan ke masa depan dan tujuan yang jitu. Biografi para misionaris terkenal terbaca seperti babak-babak di mana peramalan menerangi sejarah. Ingatl sajalah adaptasi Williasm Carey secara lahiriah sebagai penerjemah di India, karier Livingstone sebagai peneliti misionari dan jendral di Afrika, kemampuan Catherine Booth sebagai ibu Balai Keselamatan, persiapan Jerry McAuley untuk pekerjaan penyelamatan di New York City, kecocokan Alexander Duff bagi pekerjaan mendidik di India, pendidikan Adoniram Judson untuk pembangunan sebuah gereja apostolik di Birma, pelatihan untuk menjadi evangelis di Lautan Selatan, yang tak disadarinya dari John William. Lalu perhatikan kesatuan dan konituitas pekerjaan – seorang pekerja menggantikan yang lain pada krisis-krisis yang tak diduga oleh manusia, seperti ketika Gordon berangkat ke Sudan pada hari wafatnya Livingstone pertama-tama diketahui di London, atau Pilkington tiba di Uganda persis pada tahun ketika kematian Mackay akan meninggalkan suatu lowongan yang harus diisi. Lalu pelajarilah teologi penemuan dan lihat penyediaan fasilitas-fasilitas baru seraya pekerjaan maju terus. Dia yang menahan empat penemuan paling besar dari zaman reformasi – kompas marine, mesin uap, mesin cetak dan kertas – hingga Gereja-Nya telah mengenakan pakaian barunya, menunggu untuk membuka selubung rahasia-rahasia alam yang lebih dalam, yang harus membuat semua manusia menjadi tetangga, hingga gereja yang berubah telah dipersatukan menjadi tentara penaklukan!.
CAMPUR TANGAN ILAHI
Kadang-kadang Pemeliharaan Allah yang Mengawasi ini menye-mangatkan dengan penghakiman-penghakiman yang jelas menunjukkan keadilan, seperti ketika di Turki pada tahun 1839, di tengah krisis misi-misi, Sultan Mahmud meninggal dunia secara mendadak, dan karena tak ada pejabat untuk melaksanakannya, dekrit pengusirannya tidak diproklamasikan. Penggantinya Abdul Medjid menandai penggantian tersebut dengan mengeluarkan piagam kebebasan baru; atau seperti di Siam, duabelas tahun kemudian, pada saat terjadi krisis serupa, dengan kematian Tuhan menurunkan Chaum Klow dari takhtanya, seorang musuh misi yang nekat dan jahat , dan menempatkan di atas takhta yang kosong Maha-Mong-Kut, satu-satunya orang di kerajaan itu yang dididik di misionari dan dipersiapkan menjadi kawan dan pelindung misi-misi, seperti juga anak lelaki dan penggantinya, Chulalangkorn!
DARAH PARA MARTIR
Ini hanyalah bagian-bagian dari cara-cara-Nya. Halaman-halaman sejarah abad ini di sana sini ditulis dengan darah, namun bahkan darah itu memiliki sinar emas. Terdapat martir-martir, seperti John Williams, dan Coleridge Patteson, dan James Hannington, Allen Gardiner, dan Abraham Lincoln, dan David Livingstone, keluarga Gordon dari Erromanga dan Gordon dari Khartoum, yang telah masuk agama di Lebanon, para pelayan istana di Uganda; namun tiap-tiap kematian itu adalah benih yang jatuh di tanah untuk meninggal agar dapat menghasilkan buah. Gereja-gereja di Polinesia dan Melanesia, di Syria dan Afrika, India dan Cina, berakar di dalam makam-makam para martir itu seperti pohon oak berdiri di makam pohon akorn , atau gandum dipanen di galengan benih yang disemai. Adalah bagian dari rencana Allah bahwa dengan demikian para bentara salib yang telah ditahbiskan akan mengisi apa yang berada di belakang pengorbanan Kristus, di dalam diri mereka untuk kepentingan tubuh-Nya, yaitu Gereja.
PEMBERKATAN ILAHI BAGI MISI-MISI
Pemeliharaan Ilahi yang Mengawasi yang sama dapat dilihat dari hasil misi-misi. Dua buah kalimat dengan sangat cocok memberi garis besar seluruh situasi mengenai hasil-hasil di bidang luar negeri: Pertama, gereja-gereja penduduk telah didirikan dengan tiga sifat sebuah gereja lengkap, yakni berdikari, pemerintah sendiri, maju sendiri; dan kedua, hasil-hasil Kristianiti yang paling bagus , baik di dalam diri sendiri maupun di masyarakat, didapati tumbuh dan menjadi matang, di mana saja terdapat upaya-upaya Injiliah tekun. Lalu, sebagai aksi refleks misi-misi pada gereja di rumah, dua buah ucapan sama-sama mendalaminya: pertama ucapan Thomas Chalmers bahwa “misi-misi luar negeri mempengaruhi misi-misi di rumah, bukan oleh karena keletihan, tetapi karena fermentasi”. Dan kedua, ucapan Alexander Duff yang berbunyi, “gereja yang tidak lagi ‘evangelistic’ tidak lagi akan ‘evangelical’ “.
Seluruh 100 tahun misionari merupakan sebuah penjelasan menge- nai keempat pernyataan yang lengkap ini. Firman Allah tidak pernah kembali kepada-Nya dengan kosong. Seperti hujan dari surga, turun dan tidak kembali lagi sebelum membuat dunia memberi hasil dan tumbuh, menyediakan tidak hanya roti untuk dimakan, melainkan benih untuk petani, persediaan untuk penyelamatan jiwa dan penambahan pelayanan. Di mana-mana telah diberikan tanda Allah yang abadi; pohon berduri telah diganti dengan pohon cemara, dan pohon bunga – tanah masyarakat menunjukkan suatu perubahan mutlak dalam hasilnya, seperti di kelompok Fiji di mana seribu buah gereja telah menggantikan kuil dan oven-oven kanibal, atau seperti di antara kaum Karen di mana pada dua bukit yang berhadapan terdapat Pagoda Schway Mote Tou menghadapi Memory Hall Kho Thah Byu, khas menggambarkan yang lama dan yang baru. Di sepanjang lembah sungai Efrat telah dibangun berpuluh-puluh gereja, dengan pastor-pastor pribumi yang dibantu oleh zakat dari para anggotanya dengan pengorbanan-diri mereka. Di mana-mana benih Firman Allah ditaburkan , di sana telah terjadi panen jiwa yang terbaharui, yang pada gilirannya menjadi benih bagus dari karajaan, yang akan juga menjadi benih untuk panen baru.
GEREJA-GEREJA DI DALAM NEGERI
Sebaliknya, Allah telah dengan jelas memperlihatkan persetujuan-Nya mengenai semangat dan entusiasme di gereja di dalam negeri yang telah menyediakan misionaris-misionaris itu. Kesejahteraan dan kemajuan spiritual dapat diukur dengan pasti dari ukuran aktivitas misionaris, sehingga spirit misi-misi itu sekarang dikenal sebagai spirit Kristus. Pepatah Injil terbukti benar: “There is that scattereth and yet increaseth, and there that withholdeth more than is meet, but it tendeth to poverty”, dan paradoks Kristus digambarkan: “The life that is saved is lost, and the life that is lost is saved”. Uskup Phillips Brooks membandingkan gereja yang memberi alasan untuk tidak berbuat apa-apa untuk menyebarkan berita baik bedasarkan kemiskinannya dan kelemahannya, dengan pembunuh-ayah yang, ketika disidang di pengadilan , mohon dikasihani berdasarkan keyatimannya! Seratus tahun itu telah memperlihatkan bahwa “agama itu adalah suatu komoditas yang lebih banyak kita keluarkan, lebih banyak lagi kita mliki”. (Tn Crowninshield di hadapan Senat Massachusett menolak dimasukkannya A.B.C.F.M. bahwa itu mengarah kepada “mengekspor agama, sedangkan nanti tidak akan tinggal apa-apa lagi bagi kita sendiri”. Itu adalah jawaban Tn. White). Logika kejadian-kejadian telah menunjukkan bahwa jalan yang paling pasti untuk mempertahankan gereja agar tetap murni dalam kesetiaan dan kehidupan, adalah mendorong misi-misi dengan pandai dan semangat kudus.
KARAKTER-KARAKTER MISIONARI
Tanda-tanda Allah atas pekerjaan misi terlihat dari ideal-ideal tinggi karakter yang dapat ditemukan di dalam misionari-misionari sendiri! Jika pekerja meninggalkan ciri-cirinya pada pekerjaannya, begitu pula tidak kurang benar bahwa pekerjaan meninggalkan stempelnya pada pekerjanya. Bahkan mereka yang menyerang kegiatan misi-misi, menghargai para misionari; mungkin mereka meragukan politik mengirim laki-laki dan perempuan yang terbaik keluar untuk mati oleh demam atau kekerasan, atau menghamburkan kemanisan mereka di udara gurun, namun mereka pun tidak menyangkal bahwa tipe karakter yang dikembangkan oleh pekerjaan misi, adalah yang tertinggi yang dikenal oleh umat manusia, dan telah berkembang menjadi keelokan dan kewangian bunga dan buah kehidupan Kristen; dan menggambarkan kesetiaan kepada Kristus, loyalitas sejati kepada Firman dan pengorbanan tak kenal ampun bagi manusia. Bukankah Theodore Parker yang mengatakan bahwa bukanlah suatu keborosan mengeluarkan seluruh uang untuk mem-biayai misi-misi, jika mereka memberi kita hanya satu Judson? Di lapangan misi dapat ditemukan, dan tidak di mana-mana lagi, penerusan para rasul yang sebenarnya, dan prosesi terus-menerus laskar mulia martir.
Sungguh semua ini adalah bukti tetap Pemeliharaan Allah yang Mengawasi. Dia yang memberi perintah berjalan sama-sama memberi janji keberadaan-Nya yang terus-menerus atas perjalanannya; dan Dia pegang janji-Nya: “Lihat, Aku bersamamu senantiasa, bahkan sampai akhir zaman” . Pada setiap langkah iman telah melihat Kapten Laskar Tuhan yang tak terlihat, dan dalam semua kemenangan, di belakang pedang Gideon, pedang Allah.
ALLAH DI DALAM SEGALA HAL
Di dalam Kisah Para Rasul, di dalam kurun duapuluh pasal, Allah dikedepankan secara berani sebagai satu-satunya Aktor di dalam semua kejadian. Paulus dan Barnabas mengulangi di gereja di Antioch dan setelah itu di Yerusalem, bukan apa yang telah mereka lakukan untuk Tuhan , melainkan semu yang Dia telah lekukan dengan mereka, dan bagaimana Dia telah membuka pintu iman menuju orang-orang bukan Yahudi; keajaiban-keajaiban apa yang telah dilakukan Allah di antara orang-orang bukan Yahudi melalui mereka.
Dan dengan semangat yang sama, Petrus di hadapan dewan, menitikberatkan bagaimana Allah telah memilih dia sebagai mulut dari mana orang-orang bukan Yahudi dapat mendengan firman Allah dan percaya; bagaimana Dia telah memberi mereka Roh Kudus dan tidak membedakan antara Yahudi dan bukan Yahudi, mensucikan hati mereka dengan iman; dan bagaimana Dia mengetahui bahwa dengan demikian semua hati telah menjadi saksi. Lalu, Yakobus dengan semangat yang sama , menyebutkan cara bagaimana Allah telah mengunjungi orang-orang yang bukan Yahudi itu untuk mengambil dari mereka suatu umat bagi nama-Nya dan mengakhirinya dengan dua pernyataan dari Perjanjian Lama yang sangat cocok menyimpulkan seluruh kejadian:
“…segala sesuatu Allah yang lakukan dengan perantaraan mereka” “ “……..Yang diketahui-Nya sejak dari semula” (Kisah Para Rasul 14:27 – 15:18).
Arti dari kalimat-kalimat yang diulang-ulang tidak dapat disalah-artikan. Dengan demikian Allah hadir sebagai satu-satunya Agen atau Aktor; dan bahkan rasul-rasul terkemuka seperti Paulus dan Petrus hanya sebagai alat-Nya. Tidak ada pasal yang menyamai jumlahnya di dalam Firman Tuhan yang mengandung ajaran-ajaran yang begitu tegas dan diulang-ulang mengenai kekurangan dan kehampaan manusia, serta tentang maha-mencukupi dan mahakuasa Allah. Allah bekerja bagi manusia melalui manusia, memilih untuk menjadi penyambung lidah-Nya; untuk dengan kunci-Nya membuka pintu-pintu yang tertutup, Dia sendiri mendatangi bangsa-bangsa; memilih sebuah bangsa bagi nama-Nya, yang berdosa dijadikan orang kudus; mensucikan hati dan menjadikannya saksi; hanya Dia yang melakukan semua hal yang menakjubkan itu, menurut pengetahuan dan rencana-Nya mengenai apa yang akan Dia lakukan dari semula. Itu bukan perbuatan-perbuatan para rasul, tetapi perbuatan Allah melalui para rasul. Dalam suasana yang sama orang suci berdoa dari Bristol menamakan karyanya: “Perbuatan-perbuatan Tuhan dengan George Muller”.
PERSEDIAAN ALLAH
Demikianlah, memang ada sebuah Pemeliharaan Allah yang Mengawasi misi-misi di luar negeri; Sang Raja ada di sana menjalankan peran-Nya ; Pemberi undang-undang dalam pangkat-Nya yang berwenang; Hakim dalam memberi upah dan hukuman: Allah yang abadi, yang menyusun abad-abad dengan kejadian-kejadiannya; Allah yang hadir di mana-mana, di segala tempat berkuasa sama, Allah yang mahatahu, yang dengan bijak- sana menyesuaikan segala sesuatu dengan tujuan-Nya. Bapak dari roh-roh, yang melihat kecocokan antara pekerja dan pekerjaan, mengadakan manusia pada zamannya untuk zamannya (???). Sendiri hidup abadi, karya-karyaNya adalah abadi meskipun para pekerja-Nya manusia biasa, dan pembangunannya berlanjut dari batu pertama hingga puncaknya, seraya pekerja yang wafat digantikan oleh yang lain. Ia telah membuka pintu dan menjadikan laut dan daratan jalan raya untuk perhubungan internasional dan jalan besar menuju persaudaraan internasional. Dia telah memperbanyak fasilitas-fasilitas untuk evangelisasi global, praktis meniadakan waktu dan tempat, dan bahkan meniadakan halangan-halangan bahasa. Pencetakan dan penyebaran Alkitab dalam limaratus bahasa, telah memutarbalikkan keajaiban Babel dan mengulang keajaiban Pantekosta. Dalam abad yang baru lewat Allah Peperangan telah mengeluarkan cadangan-Nya, Tiga buah gerakan yang sangat menonjol pada abad ini adalah pendirian sebuah resimen Misi-misi Pengobatan, Brigade Wanita dan Perang Suci Anak Muda. Organisasi Tentara Gereja sekarang ini begitu sempurna sehingga hanya tinggal dibutuhkan satu hal ; yakni mengenali Kapten yang Tak Terlihat seperti di lapangan, mendengar bunyi terompet-Nya memanggil kita untuk maju ke depan, untuk meneruskan Perintah-Nya; dan di bawah kesetiaan mantap dalam kepemimpinan-Nya, menusuk musuh di bagian tengahnya, membalik sayap-sayapnya yang goyah dan bergerak maju laksana sebuah tentara yang bersatu dalam suatu serangan yang hebat.
PERCEPATAN-PERCEPATAN HISTORIS
Barangkali tanda Allah yang paling menonjol pada pekerjaan misi pada abad yang baru lewat dapat ditemukan di percepatan-percepatan spiritual yang pernah mendatangi dengan kekuatan Allah setiap lapangan kerja yang telah diberi dalam nama-Nya kekuatan berusaha dan bertekun dalam doa. Kami lebih suka menyebut itu “percepatan” daripada “kebangkitan kembali”, karena kebangkitan kembali sebenarnya berarti menyalakan kembali kekuatan-hidup setelah suatu musim dengan kelesuan dan kenon-aktifan,dan benar-benar dapat diterapkan pada Gereja. Kami sekarang memperlakukan percepatan dari keadaan kematian spiritual mutlak; Dan sekali lagi kita menunjukkan ini sebagai sanksi dan meterai yang paling tak terbantahkan dan tidak dapat dijawab tentang misi modern.
Yang berikut ini merupakan yang paling mengesankan dari abad ini, diatur menurut jangka waktu masing-masing:
1815-1816 Tahiti, di bawah kerjaan Nott, Hayward, etc.
1818-1823 Sierra Leone, di bawah William A.B. Johnson
1819-1839 South Seas, di bawah John Williams
1822-1826 Kepulauan Hawaii, di bawah Bingham, etc.
1831-1835 New Zealand, di bawah Samual Marsden, etc.
1832-1839 Burma dan Karens, di bawah Judson, etc.
1835-1839 Hilo dan Puna, di bawah Titus Coan.
1835-1837 Madagaskar, di bawah Griffiths, Johns, Baker, etc.
1842-1867 Jerman, di bawah J. Gerhard Oncken, etc.
1844-1850 Kepulauan Fiji, di bawah Hung dan Calvert, etc.
1848-1872 Aneityum, di bawah John Geddie, dan lain-lain.
.1845-1895 Kalabar Lama, di bawah J.J. Fuller, etc.
1845-1847 Persia, di bawah Fidelia Fiske, etc
1856-1863 Kaum Indian di Amerika Utara, di bawah William Duncan
1859 -1861 Universitas-universitas Inggris, di bawah D.L.Moody dll.
1863-1870 Mesir & Lembah S. Nil, di bawah Drs. Lansing, Hogg, etc.
1863-1888 Tiongkok, umum, khususbya Hankow etc.
1864-1867 Distrik S.Efrat, di bawah Crosby H. Wheeler, etc.
1867-1869 Aniwa, di bawah John G. Paton, etc.
1872-1875 Jepang, di bawah J.H. Ballach, Verbeck, etc.
1872-1880 Paris, Perancis, di bawah Robert McAll.
1877-1878 Telugus, di bawah Lyman Jewitt dan Dr. Clough.
1877-1885 Formosa, di bawah George L. Mackay.
1883-1890 Banza Manteke , di bawah Henry Richards
1893-1898 Uganda, di bawah Pilkington, Roscoe, etc.
Dapat ditambahkan lebih banyak lagi, namun keduapuluhlima ini cukup menggambarkan kenyataan bahwa di seluruh bidang usaha Kristen, Allah telah dengan jelas memberkati. Kejadian-kejadian yang di ketik dengan huruf tebal ditandai oleh pelimpahan kekuatan spiritual yang aneh, cepat dan sekonyong-konyong, dan akan terlihat angka itu merupakan kurang lebih separoh dari seluruh jumlah, memperlihatkan bahwa Allah bekerja dengan dua cara yang sangat berbeda: dalam beberapa kejadian menghadiahi kerja keras dengan pelimpahan Roh yang cepat dan mendadak, dan dalam sama banyaknya kasus dengan pertumbuhan dan perkembangan yang lebih lambat tetapi, sama pastinya.
“DENGAN BERBAGAI CARA”
Juga sangat jelas terlihat, bahwa hampir di setiap kasus dari pelimpahan itu suatu prinsip atau hukum khusus mengenai memberian anugerah Allah diperlihatkan dan diberi contohnya.
Umpamanya, pekerjaan di Tahiti mengikuti malam panjang dengan kerja keras, dan merupakan puncak dari ketekunan yang hebat menghadapi pe- nolakan yang sangat membandel. Di Sierra Leone, Johnson menemukan suatu kumpulan manusia yang tanpa harapan, yang baru dibebaskan dari kapal-kapal budak, sedangkan dia sendiri bukanlah seorang yang terdidik, dan pada mulanya bukan seorang yang telah dinobatkan.
John Williams mendapatkan kemenangannya di Laut Selatan oleh kekuatan suatu proklamasi Injil sederhana, sebagai seorang pengembara; lalu pertama-tama terlihat dengan jelas kekuatan orang-orang pribumi yang menjadi Kristen . sebagai pengabar Injil. Di kelompok Hawaii, dan khususnya di Hilo dan Puna, adalah khotbah lisan kepada massa yang membawa berkat – Titua Coan mengadakan perhimpunan tiga tahunan.
Di New Zealand Marsden pertama-tama harus membangun fondasi-fondasi, dengan sabar dan dengan berdoa, dan memperlihatkan kepercayaan tinggi pada Injil. Judson dan Boardman di Burma, menemukan bahwa kaum Karen adalah sebuah masyarakat yang secara gaib telah dipersiapkan oleh Allah, meskipun mereka adalah sebuah bangsa yang tunduk dan boleh dikatakan diperbudak.
Calabar Lama merupakan tempat mengalahkan adat-adat berakar dan superstisi seumur hidup; di Persia , berkat dilimpahkan atas pekerjaan pendidikan yang dilakukan seorang diri di antara wanita dan anak gadis. William Duncan di dalam Metlakahtla-nya menumbuhkan sebuah negara teladan dari kaum Indian yang sebelumnya sangat galak dan bermusuhan hingga ia tidak berani mengumpulkan rumpun-rumpun yang bermusuhan di dalam satu perhimpunan. Kebangkitan kembali di universitas-universitas Inggris terlebih mengesankan sebagai waktu lahirnya yang sebenarnya dari Gerakan Cambridge Mission Band dan the Student Volunteer Movement yang menjadi kenyataan sepenuhnya duapuluhlima tahun kemudian. Di Mesir transformasinya terjadi secara bertahap, tergantung pada pengajaran dan juga pengkhotbahan, namun ia telah membuat Lembah Nil menjadi salah satu keajaiban kemenangan misionari.
Di Cina sifat-sifatnya yang paling menonjol adalah pengaruh misi-misi pengobatan dan mendirikan sebuah kelompok pembawa Injil tanpa bayaran, yang bekerja melalui daerah tempat tinggalnya sendiri. Di daerah sungai Efrat yang menonjol adalah organisasi sejumlah besar gereja mandiri atas sistem persepuluhan – kadang-kadang mulai dengan hanya sepuluh orang anggota – dengan pastor-pastor pribumi. Di Aniwa setelah tiga tahun setengah terjadi suatu penggulingan total dari seluruh kegiatan sosial pemujaan berhala.
Di Jepang tanda sukses ditemukan dalam menanamkan dasar untuk sebuah gereja pribumi, dan roh dari doa yang menakjubkan yang dilimpahkan atas para pribumi yang masuk Kristen. Di Formosa, Mackay mendapat kemenangannya dari melatih sekelompok anak muda menjadi pembawa Injil, yang bersama dengan dia pergi menanam misi-misi baru. Di Banza Manteke, Richards mengalami sebuah krisis, dan nekat secara harafiah menuruti perintah-perintah Perjanjian Baru dari Khotbah di Atas Gunung – umpamanya, “berilah kepada dia yang meminta kamu”.
Di Uganda adalah penyerahaan-diri secara sukarela, serta peminyakan para misionari dan pembacaan Alkitab oleh para pribumi yang belum menjadi Kristen, yang membuat Allah terseyum aneh (?). Pilkington mengatakan di London bahwa ia belum pernah melihat tiga orang yang telah dikonversi masuk agama Kristen , yang bukan pembaca Alkitab.
PELAJARAN
Jadi, apabila kita mengambil seluruh pengalaman dalam seabad, kita menemukan pelajaran-pelajaran tegas diajarkan kepada kita, di bawah ini:
1. Allah telah menaruh hormat khusus atas Injil-Nya sendiri. Di mana telah dikhotbahkan dengan paling sederhana dan murni, di situ didapat buah-buah yang paling besar.
2. Terjemahan, menyebaran dan pembacaan Injil kepada khalayak ramai dan pribadi secara khusus dikarenakan Roh Kudus.
3. Sekolah-sekolah, khususnya yang Kristen, dan ditahbistkan untuk tujuan pendidikan Kristen yang ketat, adalah sekolah dari Roh Kudus Allah.
4. Organisasi gereja-gereja pribumi, berbasiskan swasembada dengan pastor-pastor pribumi dan mengirim keluar para anggota sendiri sebagai penyebar Injil awam, telah diberkati.
5. Krisis selalu dialihkan oleh berdoa. Pada saat-saat yang paling mengecilkan hati, ketika semua terlihat tak ada harapan, menunggu Allah dengan sabar, mendatangkan berkat berlimpah sekonyong- konyong.
6. Penyerahan-diri yang sungguh-sungguh oleh para misionaris sendiri dengan sarana mereka yang baru oleh Roh Kudus, seringkali merupakan membukaan suatu era baru bagi gereja pribumi dan seluruh pekerjaannya.
Ini adalah pelajaran-pelajaran yang berharga untuk dipelajari. Rahasia-rahasia keberhasilan sekarang tidak berbeda dari yang terjadi pada zaman apostolik.
“JARI TELUNJUK ALLAH”
Allah kita masih Allah yang sama, dan cara-cara-Nya pada dasarnya tidak berubah .Dia telah memerintahkan kita untuk pergei ke seluruh dunia dan menyampaikan berita gembira kepada seluruh ciptaan-Nya; dan janji-Nya , “Lihat, Aku selalu mnyertai kamu” tidak terpisahkan dari ketaatan. Sehubungan dengan pesan Injil ini Dia telah memberi kita bantuan-bantuan penting tertentu, yang sama sekali tidak boleh dianggap termasuk hal-hal yang kurang penting, dan di antaranya adalah pelajaran Kristen, menelitian Alkitab, berdoa sungguh-sungguh, dan kekuatan Roh Kudus di atas semua keadaan pelayanan yang berhasil. Survey selama seabad menyerupai membaca babak-babak baru di Kisah Para Rasul; tak seorangpun yang sungguh-sungguh percaya akan dapat mengusahakannya dengan hati-hati, tanpa menemukan Buku Allah baru di dalam sejarah seratus tahun ini. Setiap orang laki-laki atau perempuan yang mengambil duapuluhan lebih percepatan yang telah kita uraikan, dan menghabiskan sebulan yang padat untuk mempelajarinya dengan secara berturut-turut, akan menemukan semua keraguan menghilang bahwa Allah yang hidup telah bekerja, dan bahwa tak ada lapangan, betapa keras dan berbatu dan tandus keadaannya, dapat pada akhirnya menolak peradaban menurut garis-garis Perjanjian Baru.
Kita sangat memerlukan suatu pandangan baru dan jelas dalam hal pengertian dan keyakinan bahwa zaman gaib belum hilang.(???). Di sinilah pelajaran-pelajaran itu diajarkan. Sepuluh abad kekuatan alamiah saja bekerja tak akan mampu menghasilkan apa yang diperoleh dalam sepuluh tahun, bahkan di kala setiap keadaan manusiawi tidak memungkinkan. Sebuah kelompok misionaris yang lemah di tegah-tengah suatu rombongan besar fakir telah terpaksa menguasai sebuah bahasa asing, dan sering untuk pertama kali mengalihkannya ke dalam bentuk tulisan, menerjemahkan Sabda Allah, mendirikan sekolah, menaklukkan orang untuk masuk ke agama Kristen, dan melatih mereka menjadi anggota setia dan pembawa Injil yang cakap; meniadakan bergunung-gunung penyembahan berhala peninggalan nenek-moyang dan mencabut pohon-pohon penyembahan berhala; mendirikan misi-misi pengobatan, kolege-kolege Kristen, menciptakan literatur Kristen , membentuk kemasyarakatan berdasarkan basis baru; dan semua ini telah mereka lakukan di dalam massa satu generasi, dan bahkan kadang-kadang dalam jangka waktu beberapa tahun!. Bahkan tukang sihir Pharao akan terpaksa mengakui: “Ini adalah jari telunjuk Allah!”
---o0o---
The Fundamentals vol 3 Bab 24, Diterjemahkan seorang ibu
No comments:
Post a Comment