ANJURAN PRINSIP TENTANG MUSIK GEREJA
(Berita Mingguan GITS 25 Februari 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Baru-baru ini kami menerima permintaan berikut: “Ayah saya meminta saya untuk menulisimu dan meminta jika kamu punya suatu pernyataan tentang standar musik yang dapat kami pakai dalam merancang undang-undang dasar gereja kami. Musik telah menjadi topik yang sedemikian besar di zaman ini sehingga ia merasa, sebagai gembala sidang senior, bahwa kami memerlukan suatu pernyataan yang jelas dan bersifat prinsipil dalam undang-undang kami.” Saya (Dr. Cloud) mengirimkan yang berikut ini, yang adalah revisi dari pernyataan yang kami pakai dalam gereja-gereja kami di Asia Selatan: 1. Musik gereja haruslah mengajarkan doktrin yang benar (Kol. 3:16). Kata-kata dalam lagu-lagu haruslah benar dan sesuai dengan pengajaran Alkitab. Kebanyakan Musik Kristen Kontemporer (MKK atau CCM) tidak dapat diterima karena mengekspresikan filosofi ekumenis kharismatik atau menyampaikan pesan yang tidak jelas yang tidak memiliki kekuatan atau kejelasan doktrin. 2. Musik gereja harulah kudus atau terpisah dari dunia (Ef. 5:19; Rom. 12:2; 1 Yoh. 2:15-16). Ini berarti bahwa musik gereja tidak akan terdengar seperti musik populer yang dimainkan di radio atau musik yang dunia pakai untuk menari dan minum-minum dan berpesta. Musik gereja kita tidak akan memakai backbeat atau bentuk-bentuk lain sinkopasi dansa, karena hal-hal ini telah selalu diasosiasikan dengan sensualitas dan telah menjadi bagian yang sexy dalam musik pop. Kami percaya bahwa tidaklah bijak untuk memakai drum (kecuali dalam orkestra) dan gitar listrik dalam musik gereja, karena alat-alat musik ini mudah sekali dipakai dalam gaya musik pop. 3. Musik gereja tidak boleh meminjam dari dunia musik kontemporer Kristen, karena musik kontemporer Kristen adalah salah satu bahan baku pembangunan gereja esa sedunia yang sesat dan adalah perwakilan dari suatu roh yang asing (1 Kor. 10:21; Ef. 5:11; 2 Tim. 3:5; Wah. 18:4). Hal ini nyata dari pemeriksaan terhadap sejarah musik ini dan juga kehidupan dan kepercayaan para musisi kontemporer seperti yang sudah kami lakukan dalam buku Directory of Contemporary Worship Musicians. 4. Musik gereja tidak boleh didesain untuk menghasilkan suatu pengalaman mistik gaya kharismatik (1 Pet. 5:8). Tujuan dari musik kharismatik adalah menghasilkan suatu penyembahan yang berlandaskan pada pengalaman subjektif dan untuk mencapai ini para “penyembah” kontemporer menggunakan musik dengan ritme dansa yang kuat, urutan-urutan chord yang tidak genap, pengulangan musik berkali-kali, dan modulasi elektrik sehingga orang-orang dapat terbawa oleh musik secara emosional. Alkitab memberitahu kita untuk tetap waspada dan tidak membiarkan apapun mengikat hati kita selain Allah dan FirmanNya. Kita tidak boleh membuka diri secara sembarangan kepada pengalaman apapun tetapi harus terus menguji segala sesuatu dengan standar Kebenaran Allah yang absolut (1 Tesalonika 5:21).
BAKTERIUM MENGHASILKAN LEM PALING KUAT
Suatu bakteria, yang disebut Caulobacter crescentus, menghasilkan salah satu zat adhesif (lem) yang paling kuat di dunia, dan menggunakan lem tersebut untuk menempelkan dirinya sendiri di lingkungan yang basah. Hal ini telah ditemukan baru-baru ini oleh riset menggunakan video mikroskop. Bakteria itu sendiri memiliki dua tahap kehidupan, yang pertama adalah saat ia berenang di lingkungannya dengan didorong oleh flagellum, dan tahapan yang berikut adalah saat ia menanamkan dirinya sendiri ke permukaan yang basah. Pada tahap ini, mekanisme pembuatan semen (lem) dan penguncian diri yang kompleks, menggantikan flagellum yang juga sangat kompleks. Riset ini dapat membantu para ilmuwan dalam pengembangan segala sesuatu, mulai dari pencuci WC sampai krim antibakteri (“Video Microscopy Unveils the Tricks of Nature’s Toughest Glue,” Popular Science, 10 Feb. 2012). Kehidupan sangatlah kompleks di setiap level-nya. Sebuah sel hidup mengandung suatu dunia kompleksitas yang hanya dapat dimengerti samar-samar oleh ahli ilmuwan yang paling pintar sekalipun. Konsep evolusi bahwa kehidupan tiba-tiba muncul dari benda-benda mati dan berkembang dari “sederhana” hingga “kompleks” sama sekali dan secara total terbukti salah oleh ilmu pengetahuan modern bagi siapapun yang memiliki mata untuk melihat dan hati untuk mengerti.
STARBUCKS, MICROSOFT, GOOGLE, MENDUKUNG PERNIKAHAN HOMOSEKSUAL
(Berita Mingguan GITS 18 Februari 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Starbucks, Microsoft, dan Google adalah bagian dari perusahaan-perusahaan besar yang mendukung hukum “pernikahan” homoseksual yang baru-baru ini ditandatangani di negara bagian Washington, AS. Dalam sebuah pernyataan yang dikirim kepada semua pegawainya, Starbucks mengatakan bahwa hukum tersebut “adalah inti dari siapa kita dan apa yang kita pentingkan” (CNSNews, 27 Jan. 2012). Pernyataan tersebut mengatakan bahwa perusahaan “secara mendalam berdedikasi untuk menerima perbedaan dan memperlakukan satu sama lain dengan rasa hormat.” Tentunya ini berarti bahwa perusahaan-perusahaan global ini sedang menciptakan suatu lingkungan yang tidak akan mentolerir seseorang berbicara menentang homoseksualitas. Mereka sudah menjadi sedemikian rusak dalam hal moral dan bahkan bangga bahwa mereka berposisi melawan Allah Mahakuasa dan Alkitab. Perkembangan ini justru membuktikan bahwa Alkitab itu benar, karena pemberontakan ini sudah diberitahu dalam nubuat-nubuat kuno, seperti Mazmur 2, yang ditulis 3000 tahun yang lalu dan menggambarkan zaman yang kita tinggali ini dengan sangat sempurna. Nubuat tersebut bukan hanya memprediksikan pemberontakan global di akhir zaman, tetapi juga menggambarkan kedatangan kembali Kristus dan pendirian kerajaanNya. “Raja-raja dunia” adalah para pemimpin dunia, dan mengacu bukan hanya kepada pemimpin politik tetapi juga kapten-kapten industri-industri modern dan raja-raja serta ratu-ratu budaya pop. “Mengapa rusuh bangsa-bangsa, mengapa suku-suku bangsa mereka-reka perkara yang sia-sia? Raja-raja dunia bersiap-siap dan para pembesar bermufakat bersama-sama melawan TUHAN dan yang diurapi-Nya: Marilah kita memutuskan belenggu-belenggu mereka dan membuang tali-tali mereka dari pada kita! Dia, yang bersemayam di sorga, tertawa; Tuhan mengolok-olok mereka. Maka berkatalah Ia kepada mereka dalam murka-Nya dan mengejutkan mereka dalam kehangatan amarah-Nya: “Akulah yang telah melantik raja-Ku di Sion, gunung-Ku yang kudus!”" (Mazmur 2:1-6)
RUSIA MENGATAKAN BAHWA MENYERANG TEHERAN SAMA DENGAN MENYERANG MOSKOW
Berikut ini disadur dari “Russia,” Arutz Sheva, 15 Jan. 2012: “Rusia telah memberikan Iran pelukan hangat dan kuat dan memperingatkan Israel dan dunia Barat bahwa serangan terhadap Teheran akan dianggap sebagai serangan terhadap Moskow. Ancaman ini mempertinggi kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3 kalau ada serangan militer terhadap Iran. ‘Iran adalah tetangga kami,’ demikian kata duta Rusia kepada NATO, Dmitry Rogozin, kepada wartawan di Brussels. ‘Dan jika Iran terlibat dalam tindakan militer apapun, maka itu adalah ancaman langsung terhadap keamanan kami.’ Kepala dari Dewan Keamanan Kremlin, Nikolai Patrushev menuduh Israel sedang mendorong Amerika Serikat menuju perang melawan Iran, demikian dilaporkan oleh agensi berita Rusia, Interfax. ‘Tetapi pada saat yang sama, kami percaya bahwa negara manapun memiliki hak untuk melakukan apa yang perlu mereka lakukan untuk merasa nyaman, termasuk Iran,’ dia menambahkan. Rogozin memperingatkan pada hari Jumat bahwa serangan tambahan terhadap Iran akan mengakibatkan ‘musim panas Arab yang mendidih.’ Rusia juga telah menolong dan mendukung presiden Syria, Bashar al-Assad, memperingatkan negara-negara Barat untuk tidak mengintervensi di Syria dengan kekuatan militer. Rusia adalah pemasok senjata besar bagi Syria dan memiliki investasi besar dalam fasilitas nuklir Iran.”
EDITOR: Perkembangan ini sangat menarik mengingat ada nubuat dalam Alkitab dalam Yehezkiel 38, bahwa suatu hari Gog dan Magog (Rusia) akan menyerang Israel dibantu oleh sekutu-sekutunya, yang antara lain adalah Persia (Yeh. 38:5). Persia modern adalah Iran. Sepertinya jalan semakin terbuka bagi Rusia untuk menyerang Israel bersama Iran dalam generasi kita.
GANGGUAN MENTAL UNTUK SETIAP SITUASI
Berikut ini disadur dari “Shyness, Grieving Soon to Be Classified as Mental Illness,” FoxNews, 9 Feb. 2012: “Jutaan orang yang sehat – termasuk anak-anak yang pemalu atau yang pemberontak, keluarga yang sedang berduka, dan orang-orang dengan nafsu berahi – kini bisa diberi label yang salah sebagai orang yang sakit jiwa oleh sebuah manual diagnostik internasional, demikian kata para spesialis pada hari Kamis. Dalam sebuah analisis yang mengecam revisi terbaru atas buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (disingkat DSM, sebuah buku standar internasional untuk diagnosa sakit jiwa dalam psikiatri), para psikolog, dokter psikiatri, dan ahli kesehatan jiwa, mengatakan bahwa kategori-kategori baru dan sistem diagnosa “centang kotak” dalam revisi yang terbaru ini adalah “konyol” dan bahkan bisa “berbahaya dan mengkhawatirkan.” Ada diagnosis-diagnosis – misalnya ada kondisi yang disebut “kelainan perlawanan yang menantang” dan “sindrom apati” – yang beresiko merendahkan keseriusan penyakit jiwa dan menganggap sakit perilaku-perilaku yang menurut kebanyakan orang adalah normal, atau sedikit eksentris, demikian kata para ahli. Di ujung spektrum yang lain, DSM yang baru, yang akan terbit tahun depan, dapat memberikan diagnosa medis bagi pemerkosa serial dan para penyalahguna seks – dengan label seperti ‘paraphilic coercive disorder’ – dan ini bisa membuat para pelanggar hukum lolos dari penjara dengan alasan bahwa perilaku mereka adalah bagian dari sakit jiwa. DSM dipublikasikan oleh American Psychiatric Association (APA) dan mengandung deskripsi, gejala, dan kriteria-kriteria lain untuk mendiagnosa kelainan mental (jiwa). Buku ini dipakai secara internasional sebagai semacam ‘bible’ untuk kedokteran kesehatan mental. …Simon Wessely dari Institute of Psychiatry, King’s College, London, mengatakan bahwa mengilas balik sejarah seharusnya membuat para ahli kesehatan bertanya: ‘Apakah kita memerlukan semua label ini?’ Dia mengatakan bahwa Sensus Amerika Serikat tahun 1840 hanya mengandung satu kategori kelainan mental, tetapi pada tahun 1917, APA mengakui 59. Angka itu naik menjadi 128 pada tahun 1959, menjadi 227 tahun 1980, dan naik lagi menjadi sekitar 350 dalam revisi DSM yang paling cepat pada tahun 1994 dan 2000. Allen Frances, profesor emeritus di Duke University dan ketua komite yang bertanggung jawab atas revisi DSM yang lalu, mengatakan bahwa DSM-5 yang dicanangkan ini akan ‘secara radikal dan sembrono memperlebar batas-batas psikiatri’ dan berakibat pada ‘pengobatan terhadap kenormalan, perbedaan individu, dan kriminalitas.’”
EDITOR: Psikologi modern telah sejak lama meninggalkan Tuhan, padahal Firman Tuhan adalah pedoman yang paling penting dalam mempelajari tentang “jiwa” manusia, karena Tuhanlah pencipta jiwa tersebut. Akibatnya, Psikologi dan Psikiatri sekuler menjadi semakin konyol. Homoseksualitas dulu dianggap penyakit, padahal adalah dosa. Sekarang homoseksualitas malah dilabel sebagai suatu “pilihan gaya hidup” saja. Demikian juga anak-anak yang pemberontak kini didiagnosis dengan berbagai istilah kedokteran, padahal itu adalah perilaku dosa yang memerlukan pertobatan, bukan obat-obatan.
PEMUSIK CCM MENGATAKAN BAHWA PENYEMBAHAN KONTEMPORER ADALAH JEMBATAN MENUJU DUNIA
Pemimpin “penyembahan” kontemporer, Nick Herbert, mengatakan bahwa musik pujian harus “berhubungan dengan budaya sekeliling kita dan mencoba menjembatani antara musik yang kita dengarkan dan nikmati di luar gereja dengan musik yang kita dengarkan dan mainkan di dalam gereja” (“New Sound, Same Spirit,” WorshipCentral.org, 4 Okt. 2011). Ini adalah bukti dari apa yang telah kami peringatakan selama ini, bahwa CCM adalah jembatan antara Kristus dan dunia dan oleh karena itu tidak alkitabiah dan sangat berbahaya. Rasul Paulus mengatakan bahwa musik orang percaya haruslah “rohani,” yang berarti terpisah bagi Allah, bersifat kudus, bukan duniawi (Kol. 3:16). Tidak seperti imam-imam yang akan melayani di masa Millennium, khalayak ramai CCM tidak mau “mengajar umat-Ku tentang perbedaan antara yang kudus dengan yang tidak kudus dan memberitahukan kepada mereka perbedaan antara yang najis dengan yang tahir” (Yeh. 44:23). Joy Williams mengatakan, “Saya percaya kepada kuasa nuansa dan membagikan suatu cerita yang emosional tanpa mengejanya. …Saya mendapatkan bahwa diri saya sendiri tertarik kepada nuansa karena saya merasa bahwa dalam hal itulah saya telah dipengaruhi oleh musik. Ambil contoh Sigur Ros: Saya bahkan tidak tahu apa yang mereka katakan, tetapi musiknya menggerakkan saya dan membangkitkan emosi dalam diri saya, dan saya merasakan ada kemuliaan di sana” (“Finding Her Own Voice,” Christianity Today, 3 Maret 2009). Ini adalah mistikisme yang buta, dan adalah salah satu elemen pemersatu dalam kesesatan akhir zaman, bersama dengan kharismatikisme dan doa kontemplatif.
INJILI DAN KATOLIK MEMBICARAKAN PERSATUAN DI WHEATON COLLEGE
(Berita Mingguan GITS 11 Februari 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Wheaton College akan menjadi tuan rumah bagi suatu diskusi ekumene pada tanggal 26 Maret yang akan dihadiri oleh pihak “Injili,” John Armstrong, dan pihak Roma Katolik, Cardinal Francis George dari Chicago. Dialog ini, yang diberi judul “Suatu Percakapan tentang Persatuan dalam Misi Kristus,” akan “menelusuri persamaan-persamaan dan tantangan masa kini yang dihadapi oleh Katolik dan Injili Protestan dalam iman dan misi Kristiani.” Pada bulan Januari tahun ini, Armstrong mengatakan bahwa dia menjadi semakin sadar akan perlunya persatuan pada saat dia mengunjungi Center for Unity di Roma pada bulan Maret 2011. Dia bahkan mengunjungi kuburan imam (Paul Wattson) yang memulai gerakan global Minggu Doa bagi Persatuan. Kebutaan rohani yang merajalela dalam gerakan Injili hari ini adalah hasil dari “penolakan terhadap separasi” dan korupsi yang mengikuti keputusan adalah hasil dari “pergaulan yang buruk” (1 Kor. 15:53). Pada tahun 1990an, Armstrong adalah editor dari buku Roman Catholicism: Evangelical Protestants Analyze What Divides and Unites Us (Moody Press, 1994). Buku tersebut sama sekali mengabaikan perintah Alkitab untuk menandai dan menghindari kesalahan dan kesesatan doktrinal (mis. Roma 16:17; 2 Tim. 3:5), yang adalah satu-satunya perlindungan yang pasti terhadap ragi penyesatan. Michael Horton menyimpulkan dalam pasal yang dia tulis, “Apa yang Masih Memisahkan Kita?” dengan kata-kata ini: “Saya bukan mengusulkan bahwa kita berhenti mencoba menuju persatuan yang nyata, atau bahwa kita menolak untuk berdialog dengan orang-orang Roma Katolik yang awam maupun theolog, yang banyak di antara mereka adalah saudara-saudara seiman” (Roman Catholicism, hal. 264).
MARIA DI ATAS TABUT ALLAH
Salah satu gereja Katolik yang dibawahi oleh Kardinal George (orang yang menjadi partner dialog John Armstrong untuk mencari persatuan) adalah Gereja Katolik Santo Stanislaus Kostka. Di gereja itu ada gambar Maria di atas Tabut Allah. Maria digambarkan sedang duduk di atas Tabut, di tempat yang mestinya ditempati oleh hadirat Allah dalam Kemah Suci, dan sedang dikelilingi oleh kerub-kerub yang menyembah. Gambar yang menghujat ini bertempat di altar tengah tempat misa dilakukan. Literatur resmi gereja tersebut mengatakan bahwa gambar tersebut merefleksikan doktrin Katolik bahwa Maria dilahirkan tanpa dosa, bahwa dia ikut serta dalam penderitaan Kristus bagi umat manusia, dan bahwa dia diangkat secara jasmaniah kepada kemuliaan dan dimahkotai sebagai Ratu Surga. Ini adalah murni penghujatan. Tabut Perjanjian berlokasi dalam Ruang Maha Kudus di dalam Kemah Pertemuan Perjanjian Lama, dan adalah tempat hadirat Allah (Kel. 25:22). Malaikat tidak menyembah makhluk ciptaan (Kis. 14:11-15; Wah. 19:10). Gereja-gereja Roma Katolik penuh dengan berhala. Saya telah mengunjungi gereja-gereja Katolik di 20 negara dan di seluruh Roma, dan Maria dihormati lebih daripada Yesus. Setiap orang “Injili” atau “Baptis” atau “Protestan” yang mengatakan hal-hal positif tentang Roma dan yang berpartisipasi dalam hubungan ekumenis dengan Roma, atau yang gagal menyuarakan kesesatan-kesesatan parah dari Roma akan memberi tanggung jawab di hadapan Allah karena telah menolak untuk “berjuang untuk mempertahankan iman yang telah disampaikan kepada orang-orang kudus” (Yudas 3) dan karena telah berdiam diri di hadapan kejahatan.
ALKITAB YANG BERSAHABAT DENGAN PENGAJARAN ISLAM
Wycliffe Bible Translators, Summer Institute of Linguistics (SIL), dan organisasi misi Frontiers, sedang mempromosikan Alkitab yang bersahabat dengan pengajaran Islam, yang mengubah rujukan kepada Allah Bapa dan Yesus sebagai Anak Allah. Istilah-istilah ini, tentunya, adalah anathema bagi orang-orang Muslim. Sebagai contoh, dalam sebuah Injil Matius versi Arab yang diproduksi oleh Frontiers dengan masukan dari SIL, Matius 28:19 dibuah dari “membaptis mereka dalam nama Bapa, Putra, dan Roh Kudus” menjadi “membersihkan mereka dengan air dalam nama Allah, MesiasNya, dan Roh KudusNya.” Bukan saja “terjemahan” yang kotor ini melakukan hujat dengan mengubah nama-nama Allah Tritunggal, ia juga mengacaukan doktrin baptisan menjadi semacam sakramen yang menyelamatkan. Dari kurang lebih 200 proyek penerjemahan yang dilakukan oleh Wycliffe/SIL dalam konteks Muslim, 30-40 dari antaranya menghilangkan istilah Bapa dan Putra ketika mengacu kepada Allah dan Yesus (“New Bible,” WorldNetDaily, 30 Jan. 2012). Sebagai jawaban, Wycliffe mengklaim bahwa mereka tidak benar-benar “menghilangkan” istilah Bapa dan Anak Allah, tetapi itu hanyalah “masalah teknis. Mereka sudah sedemikian tercuci otak untuk menerima “dynamic equivalency.” Banyak orang yang heran bahwa organisasi yang “konservatif” seperti Wycliffe dan SIL (keduanya adalah bagian dari organisasi yang sama) bisa mengubah-ubah Firman Tuhan sedemikian, tetapi rasa terkejut ini adalah karena ketidaktahuan. Wycliffe telah sejak awal menghasilkan terjemahan-terjemahan yang korup. Mereka korup karena didasarkan pada Perjanjian Baru Yunani yang korup yang berasal dari bidat-bidat di Mesir di abad-abad awal setelah para Rasul, dan mereka korup karena mereka menggunakan metodologi yang korup yang disebut “dynamic equivalency.” Dalam buku Translating the Word of God, oleh John Beekman dan John Callow dari Wycliffe Bible Translators, kita diberitahu bahwa mereka mengubah kata-kata tertentu dalam Alkitab, seperti ‘rubah’ menjadi ‘coyote’ dan ‘kandil’ menjadi ‘tempat gandum.’ Ada satu terjemahan yang mengubah kata ‘salju’ menjadi ‘burung gigi.’ Ross Hodsdon, yang dulu bersama Wycliffe, memberitahu saya bahwa mereka mengubah ‘domba’ menjadi ‘anak anjing laut,’ ‘anak manusia’ menjadi ‘kakak tertua’ dan ‘pohon ara’ menjadi ‘pohon pisang.’ Jika mereka siap untuk mengubah Firman Allah dengan terang-terangan dalam cara seperti ini, mereka pasti akan mengubahnya dalam cara-cara lain. Orang-orang yang menggunakan metode “dynamic equivalency” tidak memiliki takut akan Allah yang diperlukan untuk menghasilkan terjemahan yang baik. Mereka pikir mereka bebas untuk mengubah kata-kata Allah! Ketika seseorang bergeser dari posisi penerjemahan secara literal, pikir sang penerjemah dan budayanya dan pengertiannya tentang manusia akan menjadi otoritas, bukan kata-kata sebenarnya dari Kitab Suci. Mereka merampok kata-kata kudus Allah dari umat Allah. Dan kita bukan sedang berbicara tentang literal yang kaku; kita sedang bicara tentang suatu komitmen yang tidak tergoyahkan kepada kata-kata Kitab Suci yang sebenarnya. Alkitab-alkitab yang “bersahabat dengan pengajaran Islam” ini tidaklah lebih korup daripada terjemahan-terjemahan Wycliffe sebelumnya yang menggunakan dynamic equivalency, atau terjemahan American Bible Society misalnya Today’s English Version atau The Message karya Eugene Peterson. Kami mendokumentasikan semua ini dalam ebook gratis Dynamic Equivalency: Death Knell of Pure Scripture, yang tersedia di Way of Life Literature – www.wayoflife.org.
PEMIMPIN ISLAM MENGUTIP MUHAMMAD DALAM SERUAN UNTUK MEMBUNUH YAHUDI
Berikut ini disadur dari “Fatah’s Top Religious Authority Calls for Genocide of Jews,” StoneGateInstitute.org, 16 Jan. 2012: “Minggu lalu, pemimpin agama utama dalam Palestinian Authority, Mufti Muhammad Hussein, mengatakan bahwa pembunuhan Yahudi adalah tujuan agamawi dalam Islam. Dalam suatu acara untuk merayakan ulang tahun ke-47 pendirian Fatah, dia mengutip Hadits (tradisi Islam yang berasal dari Muhammad) bahwa Hari Kebangkitan tidak akan datang sebelum orang-orang Muslim berperang melawan Yahudi dan membunuh mereka: ‘Hari itu [Kebangkitan] tidak akan datang sebelum kamu melawan orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi akan bersembunyi di balik bebatuan atau pohon. Lalu batu-batu dan pohon-pohon itu akan berseru: Oh Muslim, hamba Allah, ada seorang Yahudi di belakangku, datanglah dan bunuh dia.’ Palestinian Media Watch melaporkan secara rutin selama kampanye teror oleh PA (Intifada, 2000-2005) tentang penggunaan Hadits ini berulang kali oleh para imam di TV resmi PA untuk memotivasi orang-orang Palestina melakukan serangan teror, mengkhotbahkan bahwa orang-orang Muslim memiliki kewajiban Islami untuk membunuh orang Yahudi. …Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Israel Project tahun lalu, menemukan bahwa 73% orang Palestina percaya Hadits ini (Juli 2011, Greenberg Quinlan Rosner.] Moderator yang memperkenalkan Mufti tersebut di acara Fatah itu minggu lalu, mengulangi kepercayaan Islam lainnya; bahwa orang Yahudi adalah keturunan kera dan babi: ‘Perang kami melawan keturunan kera dan babi (yaitu orang Yahudi) adalah perang agama dan iman.’ Mufti tersebut tidak menentang pernyataan penuh kebencian tersebut bahwa Islam sedang berada dalam perang agama melawan orang Yahudi, tetapi malah menambahkan bahwa tujuan Islam adalah membunuh Yahudi. …Mufti tersebut menekankan bahwa kepercayaan Islam bahwa Yahudi akan dibunuh oleh Muslim sebagai pemicu Kebangkitan, adalah kepercayaan Islam yang otentik karena muncul dalam Hadits koleksi Al-Bukhari yang dapat dipercaya.”
HATIMU YANG SIBUK
Berikut ini dari Creation Moments, 10 Januari 2012: “Organ hati dalam tubuh seorang manusia dewasa berukuran seperti bola kecil. Beratnya sekitar 1,5 kg, dan ia adalah organ bagian dalam tubuh yang paling besar. Terletak di bawah rusuk kanan, hati melakukan lebih dari 500 tugas yang berbeda. Organ ini adalah mata rantai yang vital antara jantung, paru-paru, dan sistem pencernaan. Di dalam hati terdapat banyak sekali pembuluh darah mikroskopik, dan di sanalah setiap tetes darah dalam tubuh diproses. Di sini, kondisi darah dimonitor secara konstan untuk memastikan komposisi kimiawi-nya memenuhi standar yang sangat ketat. Jika ada zat tertentu yang perlu lebih banyak lagi dalam darah, zat-zat itu disediakan. Zat-zat kimia yang tidak berguna dipecah menjadi zat-zat yang berguna. Hati seseorang membuat protein dan membetulkan jumlah zat pengental darah. Hati juga bertanggung jawab untuk keseimbangan hormon dan menetralisir racun. Jika ada zat yang dibutuhkan untuk melawan infeksi, hati membuatnya dan memasukkannya ke dalam aliran darah. Hati juga menyimpan vitamin dan minral dan mensuplai tubuh jika tubuh tiba-tiba butuh energi ekstra dengan segera. Tambahan lagi, hati membuat cairan empedu, yang essensial untuk pencernaan. Struktur seperti organ hati telah membuat banyak evolusionis meninggalkan ide bahwa kehidupan adalah hasil kecelakaan selama jutaan tahun . Organ hati didesain terlalu baik dan terintegrasi terlalu baik di dalam tubuh dan tidak mungkin berasal dari suatu proses tanpa tujuan dan tanpa pikiran. Sebagaimana kata Kitab Suci, sungguh Allah telah membentuk bagian-bagian dalam kita!”
RUANGAN GAJAH DAN DIALEKTIKA HEGEL
(Berita Mingguan GITS 04 Februari 2012, sumber: www.wayoflife.org)
Ruangan Gajah adalah sebuah forum dialog yang diciptakan pada tahun 2011 oleh bintang gerakan emerging, Mark Driscoll, bersama dengan James MacDonald, Steven Furtick, David Platt, Matt Chandler, Greg Laurie, dan Perry Noble. Objektif yang tertulis dari “ruangan” ini adalah untuk mendiskusikan isu-isu doktrinal yang kontroversial dengan “berbagai tamu dari semua tempat dan semua sistem kepercayaan.” dengan tujuan mempertajam theologi. Ketika digali lebih dalam lagi, kita melihat bahwa objektif sejatinya adalah ekumenisme. Driscoll dan teman-teman dengan terang-terangan mengatakan bahwa “tujuan mereka adalah persatuan,” dan bahwa mereka menentang sikap “bersembunyi di balik tembok-tembok perbedaan.” Walaupun mereka mengklaim “memegang poin-poin esensial dari iman dengan intensitas yang tinggi,” mereka lalu melawan kata-kata mereka sendiri dengan berkata bahwa kita tidak seharusnya “mengisolasi diri dari berbagai hubungan bahkan dengan orang-orang yang percaya hal-hal yang sangat berbeda dari kita.” Ini adalah dialektika hegel dalam praktek. Dengan melakukan “percakapan” publik dengan orang-orang yang “menyangkal iman yang engkau pegang,” tembok-tembok diruntuhkan dan sikap menjadi berubah. Pertama kita akan syok terhadap kesalahan theologis, tetapi melalui dialog dengan para penyesat, konsep “sesat” menjadi sesuatu yang aneh. Melalui Ruangan Gajah, kita belajar bahwa para “penyesat” ternyata adalah orang-orang yang enak diajak bicara yang “mengasihi Yesus” dan sekedar memiliki sudut pandang lain dalam beberapa hal. Kita diberitahu bahwa semua kita “melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,” jadi tidak ada yang boleh mengklaim memiliki kebenaran. Jadi, bukannya melakukan separasi dan menegur, mari kita rileks dan berdialog. Rasul Paulus sedemikian kuno dan tidak emerging ketika dia “ngotot” menyampaikan kutuk dari Allah bagi para penyesat di Galatia dan bukannya mengundang mereka untuk berdialog. Bagaimana dia bisa pasti bahwa dia sudah mengerti nuansa-nuansa halus dari posisi mereka? Sepertinya dia tidak cukup pintar. Dan yang jelas dia tidak cukup cool untuk membangun gereja yang besar.
EDITOR: Dialektika Hegel mengacu kepada sistem yang dikembangkan oleh Hegel, seorang filsuf Jerman yang menolak kekristenan tradisional dan menolak adanya kebenaran absolut. Hegel berpendapat bahwa sangatlah “sempit” dan “dogmatis” untuk berkata bahwa kalau ada dua pernyataan yang bertentangan maka salah satunya haruslah salah. Hegel menyatakan bahwa pertama akan muncul THESIS, tetapi lalu akan muncul ANTITHESIS yang bertentangan dengan THESIS. Dari interaksi antara Thesis dan Antithesis inilah akan muncul kondisi ketiga, di mana hal-hal yang bertentangan terintegrasikan untuk mencapai suatu SINTESIS yang lebih tinggi dan lebih kaya. Sistem ini sering dipakai untuk menantang posisi-posisi tradisional. Misalnya, “dialog” antara posisi Alkitab yang tradisional dengan posisi modernisme, dengan tujuan untuk mencapai suatu titik tengah kompromi, suatu SINTESIS. Ini adalah proses yang berbahaya karena proses ini dari awal menolak adanya kebenaran absolut.
MELIHAT SAMAR-SAMAR MELALUI SUATU CERMIN
Dalam sebuah dialog baru-baru ini dalam Ruangan Gajah, T. D. Jakes mengklaim bahwa doktrin Tritunggal adalah suatu contoh “melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar,” dan orang-orang yang berdialog dengan dia setuju dengan dia. Jake berkata, “Kita berdua sedang mencoba menggambarkan Allah yang kita kasihi, yang kita layani, dan yang kita belum lihat. Dan kita sedang melihat Dia melalui konteks Kitab Suci, tetapi melalui suatu cermin yang samar-samar. Mengapakah saya harus melawan atau membenci dan mengata-ngatai anda ketika semua yang saya ketahui dan mengerti, walaupun sangat ortodoks, hanyalah suatu gambaran yang samar-samar?” Jakes merujuk kepada 1 Korintus 13:12, yang mengatakan, “Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.” Jakes menyalahgunakah Kitab Suci ini dengan mengaplikasikannya kepada doktrin Alkitab. Paulus sedang berbicara tentang fakta bahwa kita belum memiliki semua pengetahuan tentang segala sesuatu yang ingin kita ketahui. Dia yang jelas BUKAN sedang membicarakan doktrin Alkitab, yang adalah terang, bukan sesuatu yang samar-samar. Hal-hal yang Allah telah singkapkan, kita dapat ketahui secara pasti dan dapat kita mengerti melalui Roh Kudus (Ul. 29:29). Hanyalah hal-hal yang tidak Allah singkapkan yang belum dapat kita ketahui. (Cara Jakes mengacu kepada “membenci” adalah strategi ekumenisme. Dalam pikiran seorang ekumenis, berjuang membela iman dan menegur para penyesat adalah “membenci,” tetapi jika hal ini adalah membenci, maka rasul Paulus dan rasul Yohanes dan rasul Petrus dan Yudas dan semua nabi-nabi adalah pembenci-pembenci besar!) Jakes mengatakan lebih lanjut, “Saya rasa sangatlah penting agar kita menyadari bahwa Allah kita berada di luar intelek kita. Dan jika kamu dapat mendefinisikan Dia dan dengan sempurna menggambarkan Dia dan berkata bahwa andalah definisi yang paling lengkap tentang Allah, maka Dia sudah bukan Allah lagi.” Tidak ada yang mengatakan bahwa kita dapat mendefinisikan Allah secara sempurna. Ini adalah argumen strawman yang konyol. Isu yang sebenarnya adalah bahwa Allah menyingkapkan hal-hal tertentu tentang DiriNya dalam Kitab Suci, dan pertanyaannya adalah apakah kita mau percaya apa yang telah Ia singkapkan dan berdiri teguh dalam hal itu, atau tidak. Paulus memberitahu Timotius bahwa seseorang dapat “berterus terang memberitakan perkataan kebenaran itu” (2 Tim. 2:15) dan kita akan dimintai pertanggungan jawab oleh Allah mengenai hal ini. Jakes lebih lanjut lagi mengatakan, “Karena alasan Paulus mengatakan bahwa itu adalah suatu misteri, adalah bahwa kita menuhankan fakta bahwa Allah melakukan hal-hal yang tidak cocok dengan formula kita.” Di sini Jakes salah besar dalam mendefinisikan arti “misteri” dalam Perjanjian Baru dan tidak ada theolog di Ruangan Gajah yang memberitahukannya. Paulus dengan jelas dan konsisten mendefinisikan “misteri” (rahasia dalam LAI) sebagai suatu doktrin yang tersembunyi dalam Perjanjian Lama tetapi kini telah disingkapkan. “… rahasianya dinyatakan kepadaku dengan wahyu … yang pada zaman angkatan-angkatan dahulu tidak diberitakan kepada anak-anak manusia, tetapi yang sekarang dinyatakan di dalam Roh kepada rasul-rasul dan nabi-nabi-Nya yang kudus” (Ef. 3:3-5). Lihat juga Roma 11:25-26; 1 Korintus 2:7-10; Efesus 3:9; Kolose 1:26. Ruangan Gajah adalah tempat orang buta menuntun orang buta; mereka bahkan tidak bisa melihat gajah!
PERAMAL NAGA
Tahun baru Cina telah mengantarkan tahun Naga sesuai dengan zodiak Cina, dan media massa di Asia penuh dengan berbagai nubuat yang didasarkan kepada bintang-bintang. Sebagai contoh, Astrolog Peter So membuat prediksi berikut: “Eropa tidak akan pulih dengan cepat. …Ekonomi Amerika bisa pulih tahun 2013. Saya dapat memprediksikan bahwa di Hong Kong dan di Cina, sejumlah pejabat tinggi akan terpaksa turun. Mungkin akan ada yang masuk penjara, atau bahkan meninggal” (Philippine Star, 23 Jan. 2012). Ini adalah tipikal nubuat gaya astrologi. Prediksi-prediksi disusun dalam kalimat yang umum dan oleh karena itu tidak berguna. Siapapun yang membaca koran dapat memprediksikan bahwa Eropa tidak akan pulih dengan segera dan bahwa Amerika bisa saja pulih tahun 2013. Dan memprediksikan bahwa akan ada sebagian pejabat tinggi di Cina yang dipaksa mundur atau mati adalah sesuatu yang sangat konyol. Kontraskan ini dengan nubuat-nubuat dalam Alkitab, yang sangatlah mendetil dan tepat. Sebelum Yesus lahir, kota kelahiranNya sudah disebutkan, dan detil-detil penyaliban digambarkan dalam nubuat-nubuat kuno oleh Daud dan Yesaya. Detil-detil ini termasuk kata-kata yang akan Yesus ucapkan di atas salib, cemoohan dari orang banyak, pembuangan undi atas jubahNya, tawaran anggur asam untuk minum, fakta bahwa tulangNya tidak ada yang patah, dan penguburanNya di makam orang kaya. Nubuat Daud di Mazmur 22 ditulis 1000 tahun sebelum Yesus lahir, dan Yesaya 53 ditulis 700 tahun sebelum Dia. Mempercayai Alkitab sebagai Firman Allah yang diilhamkan secara ilahi bukanlah suatu lompatan buta ke dalam kegelapan. Bukti-buktinya sangat banyak bagi mereka yang tidak mau menutup mata.
Editor: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer
Aku izin copas yang tentang musik yah.. terimakasih.. :D
ReplyDelete