PASUKAN SWISS MILIK PAUS MERAYAKAN 505 TAHUN KEBERADAAN
Tanggal 22 Januari yang lalu, Pasukan Swiss Vatikan merayakan 505 tahun pelayanan bagi sang Paus, dan itu berarti mereka adalah pasukan tertua di dunia yang masih eksis (EWTN News, 23 Januari 2011). Pada tahun 1506, 150 tentara Swiss pertama masuk Vatikan atas permintaan Paus Julius II untuk membentuk Pasukan Swiss Penjaga Paus. Julius, yang menjadi Paus melalui sogokan, dijuluki “Paus Menakutkan” karena memulai perang melawan Venisia dan Perancis dan memimpin tentaranya dalam peperangan. Ia memerintahkan ordo Dominican di Jerman untuk menjual surat pengampunan dosa untuk mendanai petualangan-petualangan militernya dan pembangunan Basilika Santo Petrus. Istilah “paus” berarti bapa, dan Julius benar-benar menghayati gelar tersebut karena dia menjadi ayah dari tiga anak perempuan di luar nikah. Saat ini ada 110 tentara penjaga yang bertugas mengamankan keselamatan pribadi Paus. Petrus, yang mereka sebut paus pertama, tidak pernah memiliki pasukan, istana, takhta, mahkota, sebuah basilika yang dilukis oleh Michelangelo, atau sebuah bank, tetapi Petrus memiliki seorang istri. EDITOR: Betapa jauh sistem Katolik telah menyimpang dari Alkitab, dan betapa buta mereka yang terus berpegang pada sistem itu.
ORANG-ORANG INJILI SEDEMIKIAN DUNIAWI, MEREKA SENANG KETIKA DICAP ANTINOMIAN
Menurut sebuah laporan di Christianity Today online, semakin banyak pelayanan Injili yang menyambut baik tuduhan antinomianisme, yaitu doktrin bahwa orang percaya tidak perlu tunduk kepada aturan atau hukum eksternal. Laporan CT tersebut mengatakan: “Di belahan tertentu dunia Injili, dituduh mengajarkan antinomianisme semakin hari semakin dianggap sebagai gejala pelayanan yang sehat….Ada berbagai variasi dalam tema ini di berbagai tempat, terutama di antara pengkhotbah-pengkhotbah muda yang mengidentifikasi diri sebagai Reformed….Kata-kata persis-nya mungkin berbeda, tetapi hal yang sama adalah bahwa tuduhan antinomianisme menjadi barometer yang penting untuk menentukan apakah atmosfir pelayanan seseorang sudah cukup menekankan kasih karunia atau tidak” (“Heresy Is Heresy, Not the Litmus Test of Gospel Preaching, CT, 24 Jan. 2011). Yang dimaksud oleh laporan ini adalah gerakan emerging church dan “liberalisme kultural”nya yang bangga akan kebebasan untuk menyelam masuk kebudayaan pop yang kotor. Posisi ini matang dalam diri Mark Driscoll di Seattle, tetapi ini bukan hal yang baru. Pemimpin-pemimpin Injili seperti Charles Swindoll telah mengajarkan doktrin “kasih karunia” ini selama puluhan tahun, dan sebelum itu pengajaran ini adalah karakteristik utama gerakan Jesus People. Dalam buku The Grace Awakening, Swindoll mengklaim bahwa sangatlah legalistik (Editor: suatu istilah yang mereka pakai dengan konotasi negatif dengan arti kira-kira “tunduk kepada hukum Taurat” atau “ingin masuk surga dengan cara melakukan hukum”) untuk melarang musik rock, film-film dengan rating-R, berdansa, dll. Ia mengatakan bahwa penekanan aturan Alkitab yang terlalu dogmatis adalah “pembunuh kasih karunia.” Karena kita diselamatkan oleh kasih karunia, menurut dia kita bebas untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus yang diam dalam hati tanpa mengikuti daftar aturan atau hukum eksternal. Tetapi kalau hal itu benar, maka tidak mungkin Perjanjian Baru penuh dengan aturan dan hukum! Sebagai contoh, surat Efesus, yang mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah tanpa perbuatan, diakhiri dengan tiga pasal yang berisikan banyak aturan yang ketat. Sebagai contoh: “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu” (Ef. 5:11). Perintah ini, yang ditujukan kepada orang-orang kudus yang sudah dibasuh darah dan diselamatkan oleh kasih karunia, memiliki penerapan yang luas dalam dunia yang jahat ini. Ini dapat diterapkan ke area musik, pakaian, entertainment, hobi dan kebiasaan, kepada segala aspek kehidupan bahkan. Anak-anak Allah diinstruksikan di sini untuk mengidentifikasi apapun juga yang memiliki hubungan dengan perbuatan kegelapan supaya ia dapat menjauhinya. Dan bukan hanya itu saja, ia harus mengambil peran aktif untuk menegur segala perbuatan itu. Itulah yang menyebabkan Yohanes Pembaptis mendapatkan masalah besar (dengan Herodes), dan hal-hal seperti inilah yang akan menyebabkan seseorang difitnah sebagai seorang Farisi, tetapi ini adalah pelayanan yang diharuskan oleh Allah pada setiap orang Kristen. Allah telah mengharuskan kita untuk memperhatikan apa yang orang lain lakukan! Perhatikan Titus 2:11-12, bahwa kasih karunia yang Alkitabiah mengajarkan kita untuk “meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi” dan memanggil kita untuk “hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (Titus 2:11-12). Untuk dapat hidup demikian orang percaya harus terus menerus menghakimi dan menilai segala sesuatu, berjuang untuk kekudusan dalam setiap detil kehidupannya. Ayat-ayat Firman Tuhan seperti ini memotivasi saya waktu saya masih seorang Kristen muda untuk meninggalkan rock & roll yang semula saya cintai dan gaya hidup yang berkaitan dengan itu. Tidak dapat diragukan rock & roll adalah perbuatan kegelapan. Ia diciptakan oleh manusia-manusia kegelapan, diberi kuasa oleh bapa kegelapan dengan tujuan mempromosikan kegelapan dalam dunia milik Allah, dan ia sangat sukses.
BURUNG CENDRAWASIH BUKTI KREATIVITAS DAN SENI SANG PENCIPTA
(Berita Mingguan GITS 29 Januari 2011, sumber: www.creationmoments.org)
Burung Cendrawasih termasuk burung yang paling unik dan paling indah di seluruh dunia. Mereka sedemikian lain dari yang lain sehingga sulit bagi ilmuwan yang percaya evolusi untuk menjelaskan bagaimana makhluk seperti ini berevolusi. Tahun 1824 adalah pertama kalinya seorang Eropa melihat burung Cendrawasih. Sebelum itu, burung ini dikenal di Eropa hanya melalui bulu dan kulitnya yang dijual oleh penduduk asli kepada para pedagang bulu Eropa. Karena bulu-bulu yang dijual tidak mengikutsertakan kaki, awalnya orang Eropa menyangka bahwa burung Cendrawasih terbang seumur hidup mereka. Bahkan nama Latin burung ini berarti “dari firdaus, tanpa kaki.”
Burung Cendrawasih jantan mungkin adalah salah satu burung yang paling indah di dunia. Ada 42 spesies yang berbeda dengan berbagai campuran umbul-umbul, bulu, dan dekorasi lain yang berwarna-warni. Pada musim kawin, kadang yang dapat terlihat dari burung jantan ini hanyalah gumpalan kuning yang melompat dari dahan ke dahan, zigzag di udara dan berdiri terbalik di pohon-pohon. Ilmu pengetahuan selama ini berpikir bahwa kelakuan ini, bersama dengan dekorasi warna-warni mereka, adalah untuk menarik perhatian betinanya. Itulah yang dipakai oleh para evolusionis sebagai penjelasan, yaitu bahwa hal-hal ini berevolusi agar si jantan dapat menarik perhatian betina dan mendapatkan pasangan hidup. Tetapi, penelitian yang terbaru memperlihatkan bahwa bukanlah burung betina yang memilih jantan – burung Cendrawasih jantan yang memilih wanitanya. Para evolusionis tidak lagi memiliki penjelasan mengenai dekorasi dan perilaku burung Cendrawasih. Namun demikian, keindahan dan perilaku burung Cendrawasih yang aneh tidaklah membingungkan bagi kita yang tahu bahwa Pencipta kita memiliki kreativitas dan seni yang tak terbatas.
IRAN MENANGKAP LUSINAN ORANG-ORANG KRISTEN
Berikut ini disadur dari International Christian Concern, 7 Januari 2011: “Iran dilaporkan telah menangkap lusinan orang-orang Kristen, banyak di antara mereka bertobat dari Islam, dalam suatu operasi yang dimulai bulan Desember lalu. Seorang pejabat Iran menuduh kelompok-kelompok Injili Protestan melakukan serangan budaya. Kelompok-kelompok Kristen di dalam Iran mengatakan bahwa Kementerian Bimbingan Islam di negara tersebut juga telah menyerang lusinan orang Kristen yang mereka tuduh melakukan aktivitas kristenisasi. ‘Petugas-petugas keamanan yang bersenjata masuk ke rumah-rumah Kristen secara paksa, menyerang mereka secara fisik dan dengan kata-kata, lalu memborgol dan membawa mereka untuk interogasi,” demikian dilaporkan oleh kelompok Middle East Concern yang berbasis di Siprus….Mencoba untuk menobatkan seorang Muslim menjadi Kristen atau agama lain adalah ilegal di Iran dan banyak negara Islam lainnya. Misionari Kristen secara rutin diusir dan kadang-kadang dipenjarakan karena membagikan Alkitab dan bahan-bahan rohani lainnya.”
ALMARHUM PAUS AKAN DI”BEATIFIKASI” PADA BULAN MEI
Vatikan telah mengumumkan bahwa almarhum Paus John Paul II akan di”beatifikasi” tanggal 1 Mei sebagai suatu langkah penting untuk menuju status santo Katolik. Komisi “santo-santa” telah menetapkan bahwa paus yang telah mati itu melakukan suatu mujizat doa ketika ia merespons doa-doa Marie Simon-Pierre, seorang biarawati Perancis yang disembuhkan dari penyakit Parkinson. Normalnya, diperlukan waktu penungguan selama 5 tahun setelah seseorang meninggal barulah proses menjadi santo dapat dimulai, tetapi untuk John Paul II proses tersebut telah dipercepat sejak kematiannya tahun 2005. Proses agar bunda Teresa menjadi santu juga sedang dipercepat dan ia sudah di-beatifikasi pada tahun 2003, enam tahun setelah kematiannya. Doktrin santo-santa Katolik adalah kesesatan. Tidak ada dalam Alkitab kita temukan orang-orang Kristen di gereja-gereja rasuli berdoa kepada santo-santa. Alkitab menginstruksikan kita untuk berdoa kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus, satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5). Berdoa kepada manusia biasa, lelaki atau perempuan, adalah penghujatan. Dalam Perjanjian Baru, istilah “orang kudus” (santo) diterapkan kepada semua orang Kristen yang sudah sungguh lahir baru, bukan kepada suatu kelompok spesial (Kis. 9:13, 32, 41; 26:10, dll.). Bahkan orang-orang Kristen yang kedagingan di Korintus pun disebut orang-orang kudus (2 Kor. 1:1). Orang-orang Kristen lahir baru bukanlah santo karena mereka tidak berdosa atau hidup sangat saleh; mereka santo (orang kudus) karena mereka memiliki Juruselamat yang tidak berdosa yang Ia telah menghilangkan semua dosa mereka di hadapan Allah melalui pengorbananNya yang menggantikan kita sekali untuk selamanya (Wah. 1:5, 6; 1 Pet. 2:9, 10). Di hadapan Allah, melalui Yesus Kristus, orang percaya adalah “kudus dan tak bercela dan tak bercacat” (Kol. 1:22). Inilah alasannya kita dapat disebut santo atau orang kudus. Puji nama Tuhan yang kudus!
DARAH DINOSAURUS
Berikut ini disadur dari Creation Moments, 5 Januari 2010: “Beberapa waktu lalu, Creation Moments melaporkan suatu kasus ditemukannya sel-sel darah dalam sebuah tulang T. rex yang sudah memfosil. Hari ini, kami melaporkan sebuah kasus lain. Kebanyakan tulang fosil telah membatu, suatu proses yang disebut litifikasi, tetapi kadang-kadang ada tulang-tulang yang hanya sebagian membatu. Ilmuwan telah mempelajari tulang kaki sebelah atas dari seekor T. rex, yang mereka perkirakan berusia 68 juta tahun [`Old Softy,' Science News, 25 Maret 2005, hal. 195]. Studi tersebut melibatkan pelumeran mineral-mineral dari tulang yang membatu tersebut dengan menggunakan cairan yang agak basa. Para ilmuwan tersebut sungguh terkejut, karena yang tersisa setelah itu adalah bahan yang lembut dan lunak yang ternyata tinggi kandungan karbon. Penyelidikan yang lebih teliti memperlihatkan bahwa bahan lunak tersebut sepertinya adalah jaringan pembuluh darah. Para ilmuwan lalu kaget bahwa jaringan ini sangat mirip dengan jaringan yang ditemukan di tulang-tulang burung unta modern. Lebih lanjut lagi, mereka menemukan juga sel-sel tulang beserta sel-sel darah merah dalam bahan ini. Penemuan seperti ini sama sekali tidak diharapkan dalam bahan biologi yang berusia 68 juta tahun, tetapi para ilmuwan tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi. Mereka kini berharap penemuan ini dapat memberikan pengetahuan tentang fisiologi dan metabolisme dinosaurus. Para peneliti masih bingung bagaimana bahan biologi berusia 68 juta tahun dapat terpelihara sedemikian lama. Tentu saja, jawaban yang paling sederhana adalah bahwa bahan tersebut sama sekali tidak berusia setua itu, dan bahwa dinosaurus bahkan pernah menjadi bagian dari sejarah manusia.”
SAHABAT ORANG-ORANG BERDOSA VS. SAHABAT DUNIA
Umat Allah harus menjadi sahabat orang-orang berdosa tetapi bukan sahabat dunia (Yak. 4:4). Menjadi sahabat orang berdosa berarti mengasihi mereka dan ingin mereka diselamatkan. Menjadi sahabat dunia adalah mengasihi dosa dan sistem dunia yang jahat ini yang ilahnya adalah Setan (2 Kor. 4:4). Karakteristik dari dunia ini adalah keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-16). Gerakan emerging church tidak dapat membedakan kedua hal ini. Dengan mengasihi kultur pop yang sensual – dengan film-film, musik, dan video game-nya yang tidak baik, gaya pakaiannya yang tidak sopan dan unisex, sikapnya yang angkuh, cara bicaranya yang kasar, dll. – mereka mengklaim sedang mengasihi orang-orang berdosa dan mengikuti jejak Yesus. Tetapi Yesus adalah kudus dan terpisah dari orang-orang berdosa (Ibrani 7:26). Yesus difitnah sebagai seorang pelahap dan peminum oleh musuh-musuhNya (Luk. 7:34), tetapi Dia bukanlah tukang pesta atau seorang yang sehari-harinya mencari kesenangan semata seperti yang digambarkan dalam buku The Shack. Itu adalah kristus yang palsu. Yesus mengasihi orang-orang berdosa tetapi Ia membenci dan menegur dosa. Ia menyuruh wanita yang berdosa itu untuk “jangan berbuat dosa lagi” (Yoh. 8:11). Ia sering memperingatkan akan api neraka yang kekal dan mengkhotbahkan “jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa,” yang tentunya akan membubarkan pesta manapun! Sobat, jangan ditipu oleh kesesatan akhir zaman. Kekristenan rock & roll digambarkan dalam 2 Timotius 4:3-4 dan itu adalah kesesatan.
PAUS BERKATA BAHWA ALLAH ADA DIBALIK BIG BANG
Gereja Roma Katolik, yang pernah menaruh bukunya Erasmus Darwin, Zoonomia, dalam daftar buku-buku terlarang, telah sejak lama menyerah kepada doktrin yang serupa. Paus Benedict XVI baru-baru ini mengatakan bahwa walaupun evolusi itu benar, Allah adalah penyebabnya. Ia mengatakan bahwa teori-teori ilmiah tentang asal-usul alam semesta tidak perlu konflik dengan “iman” tetapi mereka tidak dapat menjelaskan “keindahan dunia ini, misteri-misterinya, dan keagungannya dan rasionalitasnya” (“God was behind Big Bang,” Reuters, 6 Janu. 2011). Paus “tidak melihat mengapa Allah tidak dapat memakai suatu proses evolusionis yang alami untuk membentuk spesies manusia.” Hal ini adalah karena Paus tidak percaya Alkitab. Bukan saja Kejadian 1-11 ditulis dengan jelas sebagai sejarah, bukan puisi atau alegori, tetapi Yesus dan para Rasul pun membenarkannya sebagai sejarah. Dalam Lukas 17:26-32, sebagai contoh, Yesus menyinggung Nuh, bahtera, Air Bah, Lot, kehancuran Sodom oleh api, dan istri Lot. Di tempat lain Yesus menyinggung Penciptaan (Mar. 13:19), Adam dan Hawa (Mat. 19:4-6; Mar. 10:6-7), Kain dan Habel (Mat. 23:35; Luk. 11:50-51), dan Abraham (Yoh. 8:39-40). Kristus selalu memperlakukan kitab Kejadian sebagai sejarah, dan tidak mungkin menghargai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat sambil mengabaikan pengajaranNya. Kakeknya Charles Darwin, Erasmus, mengkhotbahkan evolusi dalam bukunya Zoonomia yang dua jilid; atau buku The Laws of Organic Life (1794-96). Ia percaya bahwa suatu intelijensi menciptakan “filamen hidup” yang pertama, yang lalu menghasilkan semua kehidupan lain melalui evolusi.
MARIA KATOLIK BERADA DI ATAS SALIB DAN DI ATAS TAKHTA ALLAH
Tidak ada yang memperlihatkan kesesatan Roma Katolik lebih jelas daripada doktrin mereka tentang Maria. Menurut Roma, Maria dikandung tanpa dosa (immaculate), ikut serta dalam penderitaan Kristus bagi umat manusia, diangkat naik secara jasmani ke Surga, dimahkotai sebagai Ratu alam semesta, dan saat ini sedang berdoa bagi orang-orang berdosa. Dalam sebuah khotbah radio yang menutup acara Jubilee of Redemption, tanggal 28 April 1935, Paus Pius XI memberikan Maria gelar Co-redemptrix (sesama penyelamat). Setidaknya lima kali Paus Paul II menyebut Maria dengan gelar ini dalam pernyataan-pernyataan kepausannya. Dalam pidato publiknya tanggal 9 April 1997, ia mengatakan bahwa Maria “berkolaborasi dalam mendapatkan kasih karunia keselamatan bagi seluruh umat manusia” (Vatican Information Service). Paus ini mendedikasikan dirinya sendiri dan seluruh dunia kepada Maria. Buku The Glories of Mary yang cukup berpengaruh oleh Alphonsus Mary de Liguori, seorang “santa” Katolik, menyebut Maria sebagai Hidup kita, Pertolongan kita, Pembela kita, Penjaga kita, Pengantara kita, Keselamatan kita, dan Harapan orang-orang berdosa. Pasal 5 mengatakan, “doa-doa Maria diperlukan untuk keselamatan kita.” Buku ini diuji 20 kali berdasarkan perintah Paus Urban VIII dan Paus Benedict XIV dan dikatakan tidak mengandung “satu pun kata yang patut dicela.” Buku tersebut dinyatakan tanpa salah oleh Paus Puis VII dan Paus Leo XII. Paus John Paul II mengakui pengaruh dari Liguori dalam perasaan dia, yang sama dengan penyembahan berhala, terhadap Maria. Buku Liguori masih terus dipublikasikan hingga hari ini dengan rekomendasi dan dukungan dari berbagai otoritas Katolik. Di dalam basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Maria duduk di sebelah kanan Yesus di takhtaNya dan dimahkotai oleh Yesus sebagai Ratu surga. Di luar basilika tersebut, Maria tergantung di atas salib bersama dengan Yesus. Maria juga tergantung di atas salib di Gereja Bunda Allah para Martir Polandia di Warsaw. Dalam gereja Santo Stanislaus Kostka di Chicago, Maria duduk di tempat Allah di atas Tabut Perjanjian.
EVOLUSIONIS TERPAKSA PERCAYA ALIEN DAN PESAWAT LUAR ANGKASA
Di zaman Charles Darwin, suatu sel hidup dianggap sebagai suatu onggokan protoplasma yang sederhana. Beranjak dari ketidaktahuan ini, evolusionis seperti Alexander Oparin dan J.B.S. Haldane bisa saja percaya bahwa proses-proses alami dapat menghasilkan kehidupan. Namun demikian, di abad ke-20, ada ledakan pengetahuan tentang genetika dan mikro-biologi, dan kini diketahui bahwa sel hidup yang paling sederhana, dan bahkan protein-protein dan organel-organel sel tertentu, sangatlah luar biasa kompleks. Fakta ini telah memaksa sebagian evolusionis untuk mempercayai alien dan pesawat luar angkasa. Sebagai contoh adalah FRANCIS CRICK, salah satu dari dua penemu struktur pilin ganda DNA. Ia adalah seseorang yang percaya evolusi dan musuh kekristenan, tetapi ia menyadari bahwa kehidupan tidak mungkin secara spontan muncul dalam suatu “kolam hangat.” Dalam bukunya Life: Its Origin and Nature, tahun 1981, Crick berteori bahwa kehidupan diciptakan di suatu tempat di alam semesta ini oleh suatu intelijensi yang tidak dikenal dan dikirim ke tata surya ini oleh alien-alien yang menggunakan teknologi pesawat luar angakasa. Ilmuwan Inggris, FRED HOYLE, dan astronomer CHANDRA WICKRAMASINGHE sampai kepada kesimpulan yang sama. Hoyle mengatakan, “Ide bahwa bukan hanya biopolimer dari suatu sel hidup, tetapi juga program operasinya, dapat muncul secara kebetulan dalam suatu sup primordial di sini di Bumi adalah omong kosong tingkat tinggi” (“The Big Bang in Astronomy, New Scientist, 19 November 1981, hal. 527). Bukannya membiarkan fakta ini membawa dia kepada Allah Pencipta, Hoyle malah percaya bahwa bumi telah berulang kali ditaburi benih kehidupan alien, dan bahwa penaburan benih tersebut adalah hasil suatu desain intelijen oleh suatu kuasa yang lebih tinggi yang tidak dikenal yang memiliki suatu “rencana penyerangan planet yang jelas” (Evolution from Space, hal. 126). RICHARD SHAPIRO, Ph. D. dalam kimia organik dari Harvard, juga berargumen bahwa kehidupan terlalu kompleks untuk muncul dari berbagai proses evolusi yang diajukan dan dalam buku Origins: A Skeptic’s Guid to the Creation of Life on Earth, ia berspekulasi bahwa kehidupan mulai di luar angkasa. RICHARD DAWKINS, yang menyebut Allah dalam Alkitab sebagai “tokoh yang paling tidak menyenangkan dalam semua fiksi,” mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Ben Stein bahwa ia juga mencurigai bhawa kehidupan ditaburkan ke atas bumi oleh alien. Ini dipublikasikan dalam documentary “Expelled: No Intelligence Allowed.”
EDITOR: Tentu saja mereka yang percaya bahwa kehidupan di bumi dibawa oleh alien dari luar angkasa harus bertanya: dari manakah alien itu datang? Sungguh menyedihkan melihat banyak orang, yang karena dosa, lebih mempercayai manusia diciptakan alien daripada diciptakan Allah.
RICK WARREN MENYAJIKAN SEORANG PENGAGUM MARIA-KATOLIK DI KONFERENSI “APOLOGETIKA”NYA
Akhir Pekan Apologetika 2010 yang diadakan Gembala sidang Southern Baptist, Rick Warren, menyajikan Peter Kreeft, seorang Roma Katolik. Ia memang seorang apologet, yaitu seorang apologet yang membela Roma. Dalam bukunya Ecumenical Jihad: Ecumenism and the Culture War, Kreeft mengatakan bahwa “sangat mungkin” ada “Kristus yang tersembunyi” dalam agama-agama penyembah berhala, sehingga orang-orang Muslim, Hindu, Buddha, dll., akan diselamatkan “melalui Kristus dan kasih karuniaNya” walaupun mereka tidak secara sadar kenal Dia atau menyembah Dia (hal. 156, 157). Kreeft mendorong para pembacanya untuk mendedikasikan diri mereka kepada “Hati Maria yang Tidak Berdosa,” karena Maria “adalah yang akan memenangkan perang [kebudayaan] ini” dan adalah “yang akan menang atas Setan” (hal. 169). Kreeft mengatakan, “Allah [Muslim] bukanlah allah lain….kita menyembah allah yang sama” (hal. 160). Kreeft menyembah roti wafer yang dalam Misa Katolik “karena itu adalah Kristus” (hal. 162). Ia berpikir bahwa Allah lebih senang bekerja melalui doa-doa Maria dan para santo-santa (hal. 154). Kreeft mengatakan bahwa ia akan mengikuti Paus “ke mana pun ia memimpin” (“Hauled Aboard the Ark by Peter,” http://www.peterkreeft.com/topics/hauled-aboard.htm). Kreeft adalah seorang pendukung berat teknik-teknik meditasi Katolik, yang saat ini sedang mewabah di dunia Injili. Ia mengatakan bahwa pertobatannya ke dalam Katolik sebagian adalah karena tulisan-tulisan mistik John of the Cross.
GERAKAN EMERGING CHURCH MEMAKSA BANYAK SOUTHERN BAPTIST UNTUK MEMIKIRKAN ULANG PENDIRIAN TENTANG ALKOHOL
Gerakan emerging church, yang sedang berkembang pesat di kalangan Southern Baptist, memaksa denominasi itu untuk memikirkan ulang pendirian tradisionalnya yang menentang minum alkohol. Associated Baptist Press melaporkan: “Berusaha untuk tetap relevan dalam kebudayaan hari ini, banyak Baptis yang telah meninggalkan rasa tabu terhadap aktivitas sosial tertentu di masa lalu seperti berdansa dan pergi ke bioskop. Kini, sebagian mulai mempertanyakan posisi historis denominasi tersebut tentang sama sekali menjauhi alkohol, dan hal ini menyebabkan sebagian lainnya menarik garis. Baptist State Convention di North Carolina baru-baru ini meluluskan mosi untuk ‘mempelajari kebijaksanaan penggunaan alkohol secara sosial’ berkaitan dengan pendanaan gereja, perekrutan personel dan nominasi orang tertentu ke dalam komite dan dewan-dewan” (“Baptists Debate Social Drinking,” ABP, 28 Des. 2010). Denominasi ini sudah secara resmi berbicara menentang minum alkohol lebih dari 50 kali sejak 1886, dan garis sedang ditarik antara mereka yang mau meneruskan pelarangan ini dengan para pendukung emerging church yang biasanya suka minum-minum. Pada sisi yang menentang minum adalah orang-orang seperti Tim Rogers, gembala sidang dari Ebenezer Baptist Church, di Indian Trail, NC, yang mengatakan bahwa Southern Baptist “ingin dunia tahu bahwa kita mempromosikan Raja segala raja, bukan Raja bir.” Pada sisi emerging church adalah mereka seperti The Journey di St. Louis, yang menyelenggarakan acara “Theology at the Bottleworks” di mana hadirin “mengambil segelas bir dan mendiskusikan topik-topik politik atau rohani” (“Brewing Battle,” Christianity Today, 29 Juni 2007). Peter Lumpkins, penulis dari Alcohol Today: Abstinence in an Age of Indulgence, memperingatkan tentang “meninggalkan warisan alkitabiah kita untuk moralitas pop yang obsesif yang mengendus-endus angin mencari jejak tersamar sekalipun akan kesenangan” (ABP, 28 Des. 2010). Itu adalah peringatan yang penting, tetapi penyerahan diri terhadap kebudayaan pop telah menjadi karakter rata-rata gereja SBC selama setengah abad lebih. Hal ini jelas menjadi karakter di gereja SBC di mana saya tumbuh dewasa, dan kami tidak didisiplinkan atau bahkan ditegur karena kecintaan kami terhadap gaya hidup rock & roll. SBC hari ini tidak memiliki tulang belakang rohani untuk berdiri menghadapi dunia, dan banyak sekali jumlah gereja-gereja Baptis Independen yang berada dalam kondisi lemah rohani yang sama. Lebih jauh lagi, SBC mundur setiap tahunnya, dan mereka tahu bahwa kalau mereka menyinggung kelompok emerging yang muda, mereka akan tersisa dengan kelompok senior yang semakin sedikit. Inilah mengapa gereja SBC di North Carolina memungut suara untuk “mempelajari kebijaksanaan penggunaan alkohol secara sosial berkaitan dengan pendanaan gereja.” Apanya yang mau dipelajari? Denominasi tersebut sudah benar pada tahun 1886, dan pada hari ini malah lebih butuh lagi untuk menjauhkan diri dari alkohol sebagai perlindungan moral dan menjadi contoh yang bijak kepada masyarakat yang gila-kesenangan dan bodoh.
GEREJA KATOLIK MENYETUJUI PENAMPAKAN MARIA DI WISCONSIN
Vatican telah menyetujui laporan penampakan Maria yang katanya terjadi di Our Lady of Good Hope di Champion,Wisconsin, pada tahun 1859. Uskup David Ricken dari paroki Green Bay mendeklarasikan “dengan kepastian moral” bahwa Maria mengunjungi Adele Brise yang 28 tahun itu ketika dia sedang mengajar agama Katolik kepada anak-anak. Brise mengklaim bahwa Maria menampakkan diri kepadanya tiga kali dan menginstruksikan dia untuk melakukan katekisasi terhadap anak-anak ke dalam iman Katolik. Dengan pengumuman dari Uskup tersebut, Our Lady of Good Hope menjadi satu-satunya tempat penampakan yang diakui secara resmi di Amerika Serikat dan tidak diragukan lagi pasti akan meraup banyak sekali uang sebagai tempat tujuan ziarah.
EDITOR: Kesesatan dalam kasus ini begitu jelas dalam begitu banyak hal. Pertama, Maria bukanlah apa yang digambarkan oleh Katolik. Ia tidak memiliki tempat yang khusus di Sorga berbeda dengan orang-orang percaya lainnya. Ia tidak bisa menampakkan diri ke sana ke mari. Kedua, penampakan-penampakan seperti ini adalah tidak benar. Alkitab tidak pernah mengajarkan adanya orang-orang yang telah meninggal yang memberi penampakan di dunia ini.
CREATIONIS MEMENANGKAN PENGHARGAAN ILMIAH YANG BERGENGSI
Orang-orang yang percaya evolusi alami (disebut juga evolusionis) seperti Richard Dawkins, mengklaim bahwa iman pada Allah menghalangi ilmu pengetahuan yang “sejati,” tetapi kekonyolan pendapat ini jelas dari fakta bahwa kebanyakan pendiri ilmu pengetahuan modern percaya pada Allah sesuai dengan Alkitab dan banyak dari antara mereka percaya penciptaan 6 hari sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Lebih lanjut lagi, ada ratusan ilmuwan hari ini yang percaya pada Allah yang sama. Sebagai contoh adalah Dr. Andy McIntosh, profesor teori termodinamika dan kombustio di Universitas Leeds di Inggris. Satu tim insinyur, yang diketuai oleh Dr. McIntosh, menerima gelar Kontribusi Luar Biasa terhadap Inovasi dan Teknologi dalam penghargaan ilmiah Times Higher Education pada bulan November di London. Mereka sedang mempelajari sistem pertahanan diri kumbang yang sangat kompleks dan mengagumkan, yang terdiri dari uap beracun yang dapat ditembakkan sejauh delapan inci melalui suatu moncong yang dapat diarahkan. Sebuah laporan berita mengatakan bahwa riset tersebut “dapat menginspirasikan tipe nebuliser baru, penyuntikan tanpa jarum, dan sistem pemadaman api dan injeksi bahan bakar yang baru” (“Scientist Wins Prestigious Research Award,” BBC, 22 Des. 2010). Riset ini mewakili lapangan ilmu biomimetik yang sedang bertumbuh pesat. Biomimetik adalah cabang ilmu di mana manusia belajar dari desain yang ada di alam. Dr. McIntosh, yang adalah seorang creationis (seorang yang percaya penciptaan), mengatakan, “Saya percaya ada begitu banyak lagi rahasia-rahasia alam yang dapat kita pelajari dari Pencipta kita yang agung jika kita melihat segala sesuatu dengan mata yang terbuka mencari desain tersebut….eksperimen dan jiwa pembuka jalan seperti itulah yang memimpin Wilbur dan Orville Wright, 107 tahun yang lalu pada bulan ini, untuk menjiplak secara sukses pola kontrol sayap dari burung sehingga dapat menerapkan kontrol itu pada mesin-mesin terbang untuk terbang di pantai Kitty Hawk, North Carolina” (website penghargaan The Times 2010). Answers in Genesis mengomentari: “Betapa salahnya orang-orang sekuler yang terus menerus mengklaim bahwa ilmuwan sejati tidak bisa percaya penciptaan. Dr. McIntosh telah berbicara untuk AiG (Answers in Genesis, sebuah organisasi yang mempertahan penciptaan) banyak kali di Inggris.”
ORANG-ORANG ISLAM MENYERANG GEREJA DI INDONESIA
Berikut ini disadur dari “Islamists Raid,” CompassDirect News, 18 Des. 2010: “Sekitar 200 orang demonstran dari organisasi-organisasi Islam garis keras di Jawa Barat, pada hari Minggu (12 Des) mengganggu jalannya kebaktian di sebuah gereja di distrik Rancaekek, Bandung, mengusir lebih dari 100 orang jemaat dari bangunan tersebut. Anggota dari Front Pembela Islam, Forum Ulama Indonesia, dan Gerakan Reformasi Islam tiba bersama dengan Unit Polisi dari distrik Rancaekek dan menyegel rumah tersebut, sehingga gereja-gereja lain yang memakainya juga menjadi kehilangan tempat kebaktian. Para protestan juga mengganggu jalannya kebaktian enam gereja lain yang bertemu di rumah-rumah pada hari yang sama…..’Karena mereka takut, anak-anak dan wanita menangis saat mereka keluar dari tempat kebaktian,’ kata Rev. Badia Hutagalung kepada Compass melalui telepon….Hutagalung mengatakan bahwa gereja memakai rumah tersebut karena mereka tidak berhasil mendapatkan izin pendirian bangunan gereja di bawah peraturan yang dibebankan di Indonesia. Dekrit Bersama Menteri yang dikeluarkan tahun 1969 dan diperbaharui tahun 2006 mengharuskan tempat-tempat kebaktian untuk mendapatkan persetujuan minimal 60 orang dari komunitas setempat (yang beragama lain), mengharuskan adanya minimal 90 anggota gereja, dan gereja harus disetujui oleh kepala desa setempat.”
KULIT HITAM BUKAN LAGI SUATU KUTUKAN DI KITAB MORMON ONLINE
Berikut ini disadur dari Religious Dispatches Magazine, 17 Des. 2010: “Judul perikop dalam versi online Kitab Mormon telah diubah oleh para pejabat Gereja Orang-Orang Kudus Akhir Zaman (Mormon), menghilangkan tanda-tanda theologi yang diskriminatif yang menghubungkan kulit hitam dengan kutuk rohani. Satu judul perikop yang diubah adalah dalam 2 Nephi, pasal 5. Versi lama: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, orang-orang Laman dikutuk, menerima kulit yang hitam, dan menjadi musuh bagi kaum Nephi.’ Versi online yang baru: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, orang-orang Laman diusir dari hadapan Tuhan, dikutuk, dan menjadi musuh bagi kaum Nephi.’ Judul perikop kedua yang diubah ada di Mormon, pasal 5. Versi lama: ‘Kaum Laman akan menjadi orang yang hitam, kotor, dan menjijikkan.’ Versi online yang baru: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, kaum Laman akan tercerai berai, dan Roh akan berhenti bergumul dengan mereka.’ ….Kitab Mormon [tadinya] mengajarkan bahwa ciri-ciri fisik kaum Laman – kulit hitam mereka – terjadi karena ketidakbenaran….Judul-judul perikop ini ditambahkan pada tahun 1920, dan direvisi pada tahun 1980 oleh Bruce R. McConkie, penulis dari buku Mormon Doctrine…Pada tahun 1981, Gereja Mormon mengubah kalimat di 2 Nephi 30:6 untuk menghilangkan pernyataan bahwa kaum Laman yang bertobat akan menjadi orang yang ‘putih dan menarik,’ dan mengubah frase itu menjadi ‘murni dan menarik.’”
EDITOR: Kitab Mormon adalah kitab yang penuh dengan kesalahan ilmiah dan moral, dan juga banyak berkontradiksi dengan dirinya sendiri. Kitab ini mengandung fiksi bahwa ada kaum Nephi dan Laman di Amerika, hal mana tidak pernah ditemukan dalam sejarah. Kadang-kadang, orang Mormon merevisi kitab mereka sendiri, agar kesalahan-kesalahan yang nampak jelas dihilangkan.
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer
Tanggal 22 Januari yang lalu, Pasukan Swiss Vatikan merayakan 505 tahun pelayanan bagi sang Paus, dan itu berarti mereka adalah pasukan tertua di dunia yang masih eksis (EWTN News, 23 Januari 2011). Pada tahun 1506, 150 tentara Swiss pertama masuk Vatikan atas permintaan Paus Julius II untuk membentuk Pasukan Swiss Penjaga Paus. Julius, yang menjadi Paus melalui sogokan, dijuluki “Paus Menakutkan” karena memulai perang melawan Venisia dan Perancis dan memimpin tentaranya dalam peperangan. Ia memerintahkan ordo Dominican di Jerman untuk menjual surat pengampunan dosa untuk mendanai petualangan-petualangan militernya dan pembangunan Basilika Santo Petrus. Istilah “paus” berarti bapa, dan Julius benar-benar menghayati gelar tersebut karena dia menjadi ayah dari tiga anak perempuan di luar nikah. Saat ini ada 110 tentara penjaga yang bertugas mengamankan keselamatan pribadi Paus. Petrus, yang mereka sebut paus pertama, tidak pernah memiliki pasukan, istana, takhta, mahkota, sebuah basilika yang dilukis oleh Michelangelo, atau sebuah bank, tetapi Petrus memiliki seorang istri. EDITOR: Betapa jauh sistem Katolik telah menyimpang dari Alkitab, dan betapa buta mereka yang terus berpegang pada sistem itu.
ORANG-ORANG INJILI SEDEMIKIAN DUNIAWI, MEREKA SENANG KETIKA DICAP ANTINOMIAN
Menurut sebuah laporan di Christianity Today online, semakin banyak pelayanan Injili yang menyambut baik tuduhan antinomianisme, yaitu doktrin bahwa orang percaya tidak perlu tunduk kepada aturan atau hukum eksternal. Laporan CT tersebut mengatakan: “Di belahan tertentu dunia Injili, dituduh mengajarkan antinomianisme semakin hari semakin dianggap sebagai gejala pelayanan yang sehat….Ada berbagai variasi dalam tema ini di berbagai tempat, terutama di antara pengkhotbah-pengkhotbah muda yang mengidentifikasi diri sebagai Reformed….Kata-kata persis-nya mungkin berbeda, tetapi hal yang sama adalah bahwa tuduhan antinomianisme menjadi barometer yang penting untuk menentukan apakah atmosfir pelayanan seseorang sudah cukup menekankan kasih karunia atau tidak” (“Heresy Is Heresy, Not the Litmus Test of Gospel Preaching, CT, 24 Jan. 2011). Yang dimaksud oleh laporan ini adalah gerakan emerging church dan “liberalisme kultural”nya yang bangga akan kebebasan untuk menyelam masuk kebudayaan pop yang kotor. Posisi ini matang dalam diri Mark Driscoll di Seattle, tetapi ini bukan hal yang baru. Pemimpin-pemimpin Injili seperti Charles Swindoll telah mengajarkan doktrin “kasih karunia” ini selama puluhan tahun, dan sebelum itu pengajaran ini adalah karakteristik utama gerakan Jesus People. Dalam buku The Grace Awakening, Swindoll mengklaim bahwa sangatlah legalistik (Editor: suatu istilah yang mereka pakai dengan konotasi negatif dengan arti kira-kira “tunduk kepada hukum Taurat” atau “ingin masuk surga dengan cara melakukan hukum”) untuk melarang musik rock, film-film dengan rating-R, berdansa, dll. Ia mengatakan bahwa penekanan aturan Alkitab yang terlalu dogmatis adalah “pembunuh kasih karunia.” Karena kita diselamatkan oleh kasih karunia, menurut dia kita bebas untuk mengikuti tuntunan Roh Kudus yang diam dalam hati tanpa mengikuti daftar aturan atau hukum eksternal. Tetapi kalau hal itu benar, maka tidak mungkin Perjanjian Baru penuh dengan aturan dan hukum! Sebagai contoh, surat Efesus, yang mengatakan bahwa kita diselamatkan oleh kasih karunia Allah tanpa perbuatan, diakhiri dengan tiga pasal yang berisikan banyak aturan yang ketat. Sebagai contoh: “Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu” (Ef. 5:11). Perintah ini, yang ditujukan kepada orang-orang kudus yang sudah dibasuh darah dan diselamatkan oleh kasih karunia, memiliki penerapan yang luas dalam dunia yang jahat ini. Ini dapat diterapkan ke area musik, pakaian, entertainment, hobi dan kebiasaan, kepada segala aspek kehidupan bahkan. Anak-anak Allah diinstruksikan di sini untuk mengidentifikasi apapun juga yang memiliki hubungan dengan perbuatan kegelapan supaya ia dapat menjauhinya. Dan bukan hanya itu saja, ia harus mengambil peran aktif untuk menegur segala perbuatan itu. Itulah yang menyebabkan Yohanes Pembaptis mendapatkan masalah besar (dengan Herodes), dan hal-hal seperti inilah yang akan menyebabkan seseorang difitnah sebagai seorang Farisi, tetapi ini adalah pelayanan yang diharuskan oleh Allah pada setiap orang Kristen. Allah telah mengharuskan kita untuk memperhatikan apa yang orang lain lakukan! Perhatikan Titus 2:11-12, bahwa kasih karunia yang Alkitabiah mengajarkan kita untuk “meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi” dan memanggil kita untuk “hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (Titus 2:11-12). Untuk dapat hidup demikian orang percaya harus terus menerus menghakimi dan menilai segala sesuatu, berjuang untuk kekudusan dalam setiap detil kehidupannya. Ayat-ayat Firman Tuhan seperti ini memotivasi saya waktu saya masih seorang Kristen muda untuk meninggalkan rock & roll yang semula saya cintai dan gaya hidup yang berkaitan dengan itu. Tidak dapat diragukan rock & roll adalah perbuatan kegelapan. Ia diciptakan oleh manusia-manusia kegelapan, diberi kuasa oleh bapa kegelapan dengan tujuan mempromosikan kegelapan dalam dunia milik Allah, dan ia sangat sukses.
BURUNG CENDRAWASIH BUKTI KREATIVITAS DAN SENI SANG PENCIPTA
(Berita Mingguan GITS 29 Januari 2011, sumber: www.creationmoments.org)
Burung Cendrawasih termasuk burung yang paling unik dan paling indah di seluruh dunia. Mereka sedemikian lain dari yang lain sehingga sulit bagi ilmuwan yang percaya evolusi untuk menjelaskan bagaimana makhluk seperti ini berevolusi. Tahun 1824 adalah pertama kalinya seorang Eropa melihat burung Cendrawasih. Sebelum itu, burung ini dikenal di Eropa hanya melalui bulu dan kulitnya yang dijual oleh penduduk asli kepada para pedagang bulu Eropa. Karena bulu-bulu yang dijual tidak mengikutsertakan kaki, awalnya orang Eropa menyangka bahwa burung Cendrawasih terbang seumur hidup mereka. Bahkan nama Latin burung ini berarti “dari firdaus, tanpa kaki.”
Burung Cendrawasih jantan mungkin adalah salah satu burung yang paling indah di dunia. Ada 42 spesies yang berbeda dengan berbagai campuran umbul-umbul, bulu, dan dekorasi lain yang berwarna-warni. Pada musim kawin, kadang yang dapat terlihat dari burung jantan ini hanyalah gumpalan kuning yang melompat dari dahan ke dahan, zigzag di udara dan berdiri terbalik di pohon-pohon. Ilmu pengetahuan selama ini berpikir bahwa kelakuan ini, bersama dengan dekorasi warna-warni mereka, adalah untuk menarik perhatian betinanya. Itulah yang dipakai oleh para evolusionis sebagai penjelasan, yaitu bahwa hal-hal ini berevolusi agar si jantan dapat menarik perhatian betina dan mendapatkan pasangan hidup. Tetapi, penelitian yang terbaru memperlihatkan bahwa bukanlah burung betina yang memilih jantan – burung Cendrawasih jantan yang memilih wanitanya. Para evolusionis tidak lagi memiliki penjelasan mengenai dekorasi dan perilaku burung Cendrawasih. Namun demikian, keindahan dan perilaku burung Cendrawasih yang aneh tidaklah membingungkan bagi kita yang tahu bahwa Pencipta kita memiliki kreativitas dan seni yang tak terbatas.
IRAN MENANGKAP LUSINAN ORANG-ORANG KRISTEN
Berikut ini disadur dari International Christian Concern, 7 Januari 2011: “Iran dilaporkan telah menangkap lusinan orang-orang Kristen, banyak di antara mereka bertobat dari Islam, dalam suatu operasi yang dimulai bulan Desember lalu. Seorang pejabat Iran menuduh kelompok-kelompok Injili Protestan melakukan serangan budaya. Kelompok-kelompok Kristen di dalam Iran mengatakan bahwa Kementerian Bimbingan Islam di negara tersebut juga telah menyerang lusinan orang Kristen yang mereka tuduh melakukan aktivitas kristenisasi. ‘Petugas-petugas keamanan yang bersenjata masuk ke rumah-rumah Kristen secara paksa, menyerang mereka secara fisik dan dengan kata-kata, lalu memborgol dan membawa mereka untuk interogasi,” demikian dilaporkan oleh kelompok Middle East Concern yang berbasis di Siprus….Mencoba untuk menobatkan seorang Muslim menjadi Kristen atau agama lain adalah ilegal di Iran dan banyak negara Islam lainnya. Misionari Kristen secara rutin diusir dan kadang-kadang dipenjarakan karena membagikan Alkitab dan bahan-bahan rohani lainnya.”
ALMARHUM PAUS AKAN DI”BEATIFIKASI” PADA BULAN MEI
Vatikan telah mengumumkan bahwa almarhum Paus John Paul II akan di”beatifikasi” tanggal 1 Mei sebagai suatu langkah penting untuk menuju status santo Katolik. Komisi “santo-santa” telah menetapkan bahwa paus yang telah mati itu melakukan suatu mujizat doa ketika ia merespons doa-doa Marie Simon-Pierre, seorang biarawati Perancis yang disembuhkan dari penyakit Parkinson. Normalnya, diperlukan waktu penungguan selama 5 tahun setelah seseorang meninggal barulah proses menjadi santo dapat dimulai, tetapi untuk John Paul II proses tersebut telah dipercepat sejak kematiannya tahun 2005. Proses agar bunda Teresa menjadi santu juga sedang dipercepat dan ia sudah di-beatifikasi pada tahun 2003, enam tahun setelah kematiannya. Doktrin santo-santa Katolik adalah kesesatan. Tidak ada dalam Alkitab kita temukan orang-orang Kristen di gereja-gereja rasuli berdoa kepada santo-santa. Alkitab menginstruksikan kita untuk berdoa kepada Allah Bapa melalui Yesus Kristus, satu-satunya pengantara antara Allah dan manusia (1 Timotius 2:5). Berdoa kepada manusia biasa, lelaki atau perempuan, adalah penghujatan. Dalam Perjanjian Baru, istilah “orang kudus” (santo) diterapkan kepada semua orang Kristen yang sudah sungguh lahir baru, bukan kepada suatu kelompok spesial (Kis. 9:13, 32, 41; 26:10, dll.). Bahkan orang-orang Kristen yang kedagingan di Korintus pun disebut orang-orang kudus (2 Kor. 1:1). Orang-orang Kristen lahir baru bukanlah santo karena mereka tidak berdosa atau hidup sangat saleh; mereka santo (orang kudus) karena mereka memiliki Juruselamat yang tidak berdosa yang Ia telah menghilangkan semua dosa mereka di hadapan Allah melalui pengorbananNya yang menggantikan kita sekali untuk selamanya (Wah. 1:5, 6; 1 Pet. 2:9, 10). Di hadapan Allah, melalui Yesus Kristus, orang percaya adalah “kudus dan tak bercela dan tak bercacat” (Kol. 1:22). Inilah alasannya kita dapat disebut santo atau orang kudus. Puji nama Tuhan yang kudus!
DARAH DINOSAURUS
Berikut ini disadur dari Creation Moments, 5 Januari 2010: “Beberapa waktu lalu, Creation Moments melaporkan suatu kasus ditemukannya sel-sel darah dalam sebuah tulang T. rex yang sudah memfosil. Hari ini, kami melaporkan sebuah kasus lain. Kebanyakan tulang fosil telah membatu, suatu proses yang disebut litifikasi, tetapi kadang-kadang ada tulang-tulang yang hanya sebagian membatu. Ilmuwan telah mempelajari tulang kaki sebelah atas dari seekor T. rex, yang mereka perkirakan berusia 68 juta tahun [`Old Softy,' Science News, 25 Maret 2005, hal. 195]. Studi tersebut melibatkan pelumeran mineral-mineral dari tulang yang membatu tersebut dengan menggunakan cairan yang agak basa. Para ilmuwan tersebut sungguh terkejut, karena yang tersisa setelah itu adalah bahan yang lembut dan lunak yang ternyata tinggi kandungan karbon. Penyelidikan yang lebih teliti memperlihatkan bahwa bahan lunak tersebut sepertinya adalah jaringan pembuluh darah. Para ilmuwan lalu kaget bahwa jaringan ini sangat mirip dengan jaringan yang ditemukan di tulang-tulang burung unta modern. Lebih lanjut lagi, mereka menemukan juga sel-sel tulang beserta sel-sel darah merah dalam bahan ini. Penemuan seperti ini sama sekali tidak diharapkan dalam bahan biologi yang berusia 68 juta tahun, tetapi para ilmuwan tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi. Mereka kini berharap penemuan ini dapat memberikan pengetahuan tentang fisiologi dan metabolisme dinosaurus. Para peneliti masih bingung bagaimana bahan biologi berusia 68 juta tahun dapat terpelihara sedemikian lama. Tentu saja, jawaban yang paling sederhana adalah bahwa bahan tersebut sama sekali tidak berusia setua itu, dan bahwa dinosaurus bahkan pernah menjadi bagian dari sejarah manusia.”
SAHABAT ORANG-ORANG BERDOSA VS. SAHABAT DUNIA
Umat Allah harus menjadi sahabat orang-orang berdosa tetapi bukan sahabat dunia (Yak. 4:4). Menjadi sahabat orang berdosa berarti mengasihi mereka dan ingin mereka diselamatkan. Menjadi sahabat dunia adalah mengasihi dosa dan sistem dunia yang jahat ini yang ilahnya adalah Setan (2 Kor. 4:4). Karakteristik dari dunia ini adalah keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup (1 Yohanes 2:15-16). Gerakan emerging church tidak dapat membedakan kedua hal ini. Dengan mengasihi kultur pop yang sensual – dengan film-film, musik, dan video game-nya yang tidak baik, gaya pakaiannya yang tidak sopan dan unisex, sikapnya yang angkuh, cara bicaranya yang kasar, dll. – mereka mengklaim sedang mengasihi orang-orang berdosa dan mengikuti jejak Yesus. Tetapi Yesus adalah kudus dan terpisah dari orang-orang berdosa (Ibrani 7:26). Yesus difitnah sebagai seorang pelahap dan peminum oleh musuh-musuhNya (Luk. 7:34), tetapi Dia bukanlah tukang pesta atau seorang yang sehari-harinya mencari kesenangan semata seperti yang digambarkan dalam buku The Shack. Itu adalah kristus yang palsu. Yesus mengasihi orang-orang berdosa tetapi Ia membenci dan menegur dosa. Ia menyuruh wanita yang berdosa itu untuk “jangan berbuat dosa lagi” (Yoh. 8:11). Ia sering memperingatkan akan api neraka yang kekal dan mengkhotbahkan “jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa,” yang tentunya akan membubarkan pesta manapun! Sobat, jangan ditipu oleh kesesatan akhir zaman. Kekristenan rock & roll digambarkan dalam 2 Timotius 4:3-4 dan itu adalah kesesatan.
PAUS BERKATA BAHWA ALLAH ADA DIBALIK BIG BANG
Gereja Roma Katolik, yang pernah menaruh bukunya Erasmus Darwin, Zoonomia, dalam daftar buku-buku terlarang, telah sejak lama menyerah kepada doktrin yang serupa. Paus Benedict XVI baru-baru ini mengatakan bahwa walaupun evolusi itu benar, Allah adalah penyebabnya. Ia mengatakan bahwa teori-teori ilmiah tentang asal-usul alam semesta tidak perlu konflik dengan “iman” tetapi mereka tidak dapat menjelaskan “keindahan dunia ini, misteri-misterinya, dan keagungannya dan rasionalitasnya” (“God was behind Big Bang,” Reuters, 6 Janu. 2011). Paus “tidak melihat mengapa Allah tidak dapat memakai suatu proses evolusionis yang alami untuk membentuk spesies manusia.” Hal ini adalah karena Paus tidak percaya Alkitab. Bukan saja Kejadian 1-11 ditulis dengan jelas sebagai sejarah, bukan puisi atau alegori, tetapi Yesus dan para Rasul pun membenarkannya sebagai sejarah. Dalam Lukas 17:26-32, sebagai contoh, Yesus menyinggung Nuh, bahtera, Air Bah, Lot, kehancuran Sodom oleh api, dan istri Lot. Di tempat lain Yesus menyinggung Penciptaan (Mar. 13:19), Adam dan Hawa (Mat. 19:4-6; Mar. 10:6-7), Kain dan Habel (Mat. 23:35; Luk. 11:50-51), dan Abraham (Yoh. 8:39-40). Kristus selalu memperlakukan kitab Kejadian sebagai sejarah, dan tidak mungkin menghargai Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat sambil mengabaikan pengajaranNya. Kakeknya Charles Darwin, Erasmus, mengkhotbahkan evolusi dalam bukunya Zoonomia yang dua jilid; atau buku The Laws of Organic Life (1794-96). Ia percaya bahwa suatu intelijensi menciptakan “filamen hidup” yang pertama, yang lalu menghasilkan semua kehidupan lain melalui evolusi.
MARIA KATOLIK BERADA DI ATAS SALIB DAN DI ATAS TAKHTA ALLAH
Tidak ada yang memperlihatkan kesesatan Roma Katolik lebih jelas daripada doktrin mereka tentang Maria. Menurut Roma, Maria dikandung tanpa dosa (immaculate), ikut serta dalam penderitaan Kristus bagi umat manusia, diangkat naik secara jasmani ke Surga, dimahkotai sebagai Ratu alam semesta, dan saat ini sedang berdoa bagi orang-orang berdosa. Dalam sebuah khotbah radio yang menutup acara Jubilee of Redemption, tanggal 28 April 1935, Paus Pius XI memberikan Maria gelar Co-redemptrix (sesama penyelamat). Setidaknya lima kali Paus Paul II menyebut Maria dengan gelar ini dalam pernyataan-pernyataan kepausannya. Dalam pidato publiknya tanggal 9 April 1997, ia mengatakan bahwa Maria “berkolaborasi dalam mendapatkan kasih karunia keselamatan bagi seluruh umat manusia” (Vatican Information Service). Paus ini mendedikasikan dirinya sendiri dan seluruh dunia kepada Maria. Buku The Glories of Mary yang cukup berpengaruh oleh Alphonsus Mary de Liguori, seorang “santa” Katolik, menyebut Maria sebagai Hidup kita, Pertolongan kita, Pembela kita, Penjaga kita, Pengantara kita, Keselamatan kita, dan Harapan orang-orang berdosa. Pasal 5 mengatakan, “doa-doa Maria diperlukan untuk keselamatan kita.” Buku ini diuji 20 kali berdasarkan perintah Paus Urban VIII dan Paus Benedict XIV dan dikatakan tidak mengandung “satu pun kata yang patut dicela.” Buku tersebut dinyatakan tanpa salah oleh Paus Puis VII dan Paus Leo XII. Paus John Paul II mengakui pengaruh dari Liguori dalam perasaan dia, yang sama dengan penyembahan berhala, terhadap Maria. Buku Liguori masih terus dipublikasikan hingga hari ini dengan rekomendasi dan dukungan dari berbagai otoritas Katolik. Di dalam basilika Santa Maria Maggiore di Roma, Maria duduk di sebelah kanan Yesus di takhtaNya dan dimahkotai oleh Yesus sebagai Ratu surga. Di luar basilika tersebut, Maria tergantung di atas salib bersama dengan Yesus. Maria juga tergantung di atas salib di Gereja Bunda Allah para Martir Polandia di Warsaw. Dalam gereja Santo Stanislaus Kostka di Chicago, Maria duduk di tempat Allah di atas Tabut Perjanjian.
EVOLUSIONIS TERPAKSA PERCAYA ALIEN DAN PESAWAT LUAR ANGKASA
Di zaman Charles Darwin, suatu sel hidup dianggap sebagai suatu onggokan protoplasma yang sederhana. Beranjak dari ketidaktahuan ini, evolusionis seperti Alexander Oparin dan J.B.S. Haldane bisa saja percaya bahwa proses-proses alami dapat menghasilkan kehidupan. Namun demikian, di abad ke-20, ada ledakan pengetahuan tentang genetika dan mikro-biologi, dan kini diketahui bahwa sel hidup yang paling sederhana, dan bahkan protein-protein dan organel-organel sel tertentu, sangatlah luar biasa kompleks. Fakta ini telah memaksa sebagian evolusionis untuk mempercayai alien dan pesawat luar angkasa. Sebagai contoh adalah FRANCIS CRICK, salah satu dari dua penemu struktur pilin ganda DNA. Ia adalah seseorang yang percaya evolusi dan musuh kekristenan, tetapi ia menyadari bahwa kehidupan tidak mungkin secara spontan muncul dalam suatu “kolam hangat.” Dalam bukunya Life: Its Origin and Nature, tahun 1981, Crick berteori bahwa kehidupan diciptakan di suatu tempat di alam semesta ini oleh suatu intelijensi yang tidak dikenal dan dikirim ke tata surya ini oleh alien-alien yang menggunakan teknologi pesawat luar angakasa. Ilmuwan Inggris, FRED HOYLE, dan astronomer CHANDRA WICKRAMASINGHE sampai kepada kesimpulan yang sama. Hoyle mengatakan, “Ide bahwa bukan hanya biopolimer dari suatu sel hidup, tetapi juga program operasinya, dapat muncul secara kebetulan dalam suatu sup primordial di sini di Bumi adalah omong kosong tingkat tinggi” (“The Big Bang in Astronomy, New Scientist, 19 November 1981, hal. 527). Bukannya membiarkan fakta ini membawa dia kepada Allah Pencipta, Hoyle malah percaya bahwa bumi telah berulang kali ditaburi benih kehidupan alien, dan bahwa penaburan benih tersebut adalah hasil suatu desain intelijen oleh suatu kuasa yang lebih tinggi yang tidak dikenal yang memiliki suatu “rencana penyerangan planet yang jelas” (Evolution from Space, hal. 126). RICHARD SHAPIRO, Ph. D. dalam kimia organik dari Harvard, juga berargumen bahwa kehidupan terlalu kompleks untuk muncul dari berbagai proses evolusi yang diajukan dan dalam buku Origins: A Skeptic’s Guid to the Creation of Life on Earth, ia berspekulasi bahwa kehidupan mulai di luar angkasa. RICHARD DAWKINS, yang menyebut Allah dalam Alkitab sebagai “tokoh yang paling tidak menyenangkan dalam semua fiksi,” mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Ben Stein bahwa ia juga mencurigai bhawa kehidupan ditaburkan ke atas bumi oleh alien. Ini dipublikasikan dalam documentary “Expelled: No Intelligence Allowed.”
EDITOR: Tentu saja mereka yang percaya bahwa kehidupan di bumi dibawa oleh alien dari luar angkasa harus bertanya: dari manakah alien itu datang? Sungguh menyedihkan melihat banyak orang, yang karena dosa, lebih mempercayai manusia diciptakan alien daripada diciptakan Allah.
RICK WARREN MENYAJIKAN SEORANG PENGAGUM MARIA-KATOLIK DI KONFERENSI “APOLOGETIKA”NYA
Akhir Pekan Apologetika 2010 yang diadakan Gembala sidang Southern Baptist, Rick Warren, menyajikan Peter Kreeft, seorang Roma Katolik. Ia memang seorang apologet, yaitu seorang apologet yang membela Roma. Dalam bukunya Ecumenical Jihad: Ecumenism and the Culture War, Kreeft mengatakan bahwa “sangat mungkin” ada “Kristus yang tersembunyi” dalam agama-agama penyembah berhala, sehingga orang-orang Muslim, Hindu, Buddha, dll., akan diselamatkan “melalui Kristus dan kasih karuniaNya” walaupun mereka tidak secara sadar kenal Dia atau menyembah Dia (hal. 156, 157). Kreeft mendorong para pembacanya untuk mendedikasikan diri mereka kepada “Hati Maria yang Tidak Berdosa,” karena Maria “adalah yang akan memenangkan perang [kebudayaan] ini” dan adalah “yang akan menang atas Setan” (hal. 169). Kreeft mengatakan, “Allah [Muslim] bukanlah allah lain….kita menyembah allah yang sama” (hal. 160). Kreeft menyembah roti wafer yang dalam Misa Katolik “karena itu adalah Kristus” (hal. 162). Ia berpikir bahwa Allah lebih senang bekerja melalui doa-doa Maria dan para santo-santa (hal. 154). Kreeft mengatakan bahwa ia akan mengikuti Paus “ke mana pun ia memimpin” (“Hauled Aboard the Ark by Peter,” http://www.peterkreeft.com/topics/hauled-aboard.htm). Kreeft adalah seorang pendukung berat teknik-teknik meditasi Katolik, yang saat ini sedang mewabah di dunia Injili. Ia mengatakan bahwa pertobatannya ke dalam Katolik sebagian adalah karena tulisan-tulisan mistik John of the Cross.
GERAKAN EMERGING CHURCH MEMAKSA BANYAK SOUTHERN BAPTIST UNTUK MEMIKIRKAN ULANG PENDIRIAN TENTANG ALKOHOL
Gerakan emerging church, yang sedang berkembang pesat di kalangan Southern Baptist, memaksa denominasi itu untuk memikirkan ulang pendirian tradisionalnya yang menentang minum alkohol. Associated Baptist Press melaporkan: “Berusaha untuk tetap relevan dalam kebudayaan hari ini, banyak Baptis yang telah meninggalkan rasa tabu terhadap aktivitas sosial tertentu di masa lalu seperti berdansa dan pergi ke bioskop. Kini, sebagian mulai mempertanyakan posisi historis denominasi tersebut tentang sama sekali menjauhi alkohol, dan hal ini menyebabkan sebagian lainnya menarik garis. Baptist State Convention di North Carolina baru-baru ini meluluskan mosi untuk ‘mempelajari kebijaksanaan penggunaan alkohol secara sosial’ berkaitan dengan pendanaan gereja, perekrutan personel dan nominasi orang tertentu ke dalam komite dan dewan-dewan” (“Baptists Debate Social Drinking,” ABP, 28 Des. 2010). Denominasi ini sudah secara resmi berbicara menentang minum alkohol lebih dari 50 kali sejak 1886, dan garis sedang ditarik antara mereka yang mau meneruskan pelarangan ini dengan para pendukung emerging church yang biasanya suka minum-minum. Pada sisi yang menentang minum adalah orang-orang seperti Tim Rogers, gembala sidang dari Ebenezer Baptist Church, di Indian Trail, NC, yang mengatakan bahwa Southern Baptist “ingin dunia tahu bahwa kita mempromosikan Raja segala raja, bukan Raja bir.” Pada sisi emerging church adalah mereka seperti The Journey di St. Louis, yang menyelenggarakan acara “Theology at the Bottleworks” di mana hadirin “mengambil segelas bir dan mendiskusikan topik-topik politik atau rohani” (“Brewing Battle,” Christianity Today, 29 Juni 2007). Peter Lumpkins, penulis dari Alcohol Today: Abstinence in an Age of Indulgence, memperingatkan tentang “meninggalkan warisan alkitabiah kita untuk moralitas pop yang obsesif yang mengendus-endus angin mencari jejak tersamar sekalipun akan kesenangan” (ABP, 28 Des. 2010). Itu adalah peringatan yang penting, tetapi penyerahan diri terhadap kebudayaan pop telah menjadi karakter rata-rata gereja SBC selama setengah abad lebih. Hal ini jelas menjadi karakter di gereja SBC di mana saya tumbuh dewasa, dan kami tidak didisiplinkan atau bahkan ditegur karena kecintaan kami terhadap gaya hidup rock & roll. SBC hari ini tidak memiliki tulang belakang rohani untuk berdiri menghadapi dunia, dan banyak sekali jumlah gereja-gereja Baptis Independen yang berada dalam kondisi lemah rohani yang sama. Lebih jauh lagi, SBC mundur setiap tahunnya, dan mereka tahu bahwa kalau mereka menyinggung kelompok emerging yang muda, mereka akan tersisa dengan kelompok senior yang semakin sedikit. Inilah mengapa gereja SBC di North Carolina memungut suara untuk “mempelajari kebijaksanaan penggunaan alkohol secara sosial berkaitan dengan pendanaan gereja.” Apanya yang mau dipelajari? Denominasi tersebut sudah benar pada tahun 1886, dan pada hari ini malah lebih butuh lagi untuk menjauhkan diri dari alkohol sebagai perlindungan moral dan menjadi contoh yang bijak kepada masyarakat yang gila-kesenangan dan bodoh.
GEREJA KATOLIK MENYETUJUI PENAMPAKAN MARIA DI WISCONSIN
Vatican telah menyetujui laporan penampakan Maria yang katanya terjadi di Our Lady of Good Hope di Champion,Wisconsin, pada tahun 1859. Uskup David Ricken dari paroki Green Bay mendeklarasikan “dengan kepastian moral” bahwa Maria mengunjungi Adele Brise yang 28 tahun itu ketika dia sedang mengajar agama Katolik kepada anak-anak. Brise mengklaim bahwa Maria menampakkan diri kepadanya tiga kali dan menginstruksikan dia untuk melakukan katekisasi terhadap anak-anak ke dalam iman Katolik. Dengan pengumuman dari Uskup tersebut, Our Lady of Good Hope menjadi satu-satunya tempat penampakan yang diakui secara resmi di Amerika Serikat dan tidak diragukan lagi pasti akan meraup banyak sekali uang sebagai tempat tujuan ziarah.
EDITOR: Kesesatan dalam kasus ini begitu jelas dalam begitu banyak hal. Pertama, Maria bukanlah apa yang digambarkan oleh Katolik. Ia tidak memiliki tempat yang khusus di Sorga berbeda dengan orang-orang percaya lainnya. Ia tidak bisa menampakkan diri ke sana ke mari. Kedua, penampakan-penampakan seperti ini adalah tidak benar. Alkitab tidak pernah mengajarkan adanya orang-orang yang telah meninggal yang memberi penampakan di dunia ini.
CREATIONIS MEMENANGKAN PENGHARGAAN ILMIAH YANG BERGENGSI
Orang-orang yang percaya evolusi alami (disebut juga evolusionis) seperti Richard Dawkins, mengklaim bahwa iman pada Allah menghalangi ilmu pengetahuan yang “sejati,” tetapi kekonyolan pendapat ini jelas dari fakta bahwa kebanyakan pendiri ilmu pengetahuan modern percaya pada Allah sesuai dengan Alkitab dan banyak dari antara mereka percaya penciptaan 6 hari sebagaimana tertulis dalam Alkitab. Lebih lanjut lagi, ada ratusan ilmuwan hari ini yang percaya pada Allah yang sama. Sebagai contoh adalah Dr. Andy McIntosh, profesor teori termodinamika dan kombustio di Universitas Leeds di Inggris. Satu tim insinyur, yang diketuai oleh Dr. McIntosh, menerima gelar Kontribusi Luar Biasa terhadap Inovasi dan Teknologi dalam penghargaan ilmiah Times Higher Education pada bulan November di London. Mereka sedang mempelajari sistem pertahanan diri kumbang yang sangat kompleks dan mengagumkan, yang terdiri dari uap beracun yang dapat ditembakkan sejauh delapan inci melalui suatu moncong yang dapat diarahkan. Sebuah laporan berita mengatakan bahwa riset tersebut “dapat menginspirasikan tipe nebuliser baru, penyuntikan tanpa jarum, dan sistem pemadaman api dan injeksi bahan bakar yang baru” (“Scientist Wins Prestigious Research Award,” BBC, 22 Des. 2010). Riset ini mewakili lapangan ilmu biomimetik yang sedang bertumbuh pesat. Biomimetik adalah cabang ilmu di mana manusia belajar dari desain yang ada di alam. Dr. McIntosh, yang adalah seorang creationis (seorang yang percaya penciptaan), mengatakan, “Saya percaya ada begitu banyak lagi rahasia-rahasia alam yang dapat kita pelajari dari Pencipta kita yang agung jika kita melihat segala sesuatu dengan mata yang terbuka mencari desain tersebut….eksperimen dan jiwa pembuka jalan seperti itulah yang memimpin Wilbur dan Orville Wright, 107 tahun yang lalu pada bulan ini, untuk menjiplak secara sukses pola kontrol sayap dari burung sehingga dapat menerapkan kontrol itu pada mesin-mesin terbang untuk terbang di pantai Kitty Hawk, North Carolina” (website penghargaan The Times 2010). Answers in Genesis mengomentari: “Betapa salahnya orang-orang sekuler yang terus menerus mengklaim bahwa ilmuwan sejati tidak bisa percaya penciptaan. Dr. McIntosh telah berbicara untuk AiG (Answers in Genesis, sebuah organisasi yang mempertahan penciptaan) banyak kali di Inggris.”
ORANG-ORANG ISLAM MENYERANG GEREJA DI INDONESIA
Berikut ini disadur dari “Islamists Raid,” CompassDirect News, 18 Des. 2010: “Sekitar 200 orang demonstran dari organisasi-organisasi Islam garis keras di Jawa Barat, pada hari Minggu (12 Des) mengganggu jalannya kebaktian di sebuah gereja di distrik Rancaekek, Bandung, mengusir lebih dari 100 orang jemaat dari bangunan tersebut. Anggota dari Front Pembela Islam, Forum Ulama Indonesia, dan Gerakan Reformasi Islam tiba bersama dengan Unit Polisi dari distrik Rancaekek dan menyegel rumah tersebut, sehingga gereja-gereja lain yang memakainya juga menjadi kehilangan tempat kebaktian. Para protestan juga mengganggu jalannya kebaktian enam gereja lain yang bertemu di rumah-rumah pada hari yang sama…..’Karena mereka takut, anak-anak dan wanita menangis saat mereka keluar dari tempat kebaktian,’ kata Rev. Badia Hutagalung kepada Compass melalui telepon….Hutagalung mengatakan bahwa gereja memakai rumah tersebut karena mereka tidak berhasil mendapatkan izin pendirian bangunan gereja di bawah peraturan yang dibebankan di Indonesia. Dekrit Bersama Menteri yang dikeluarkan tahun 1969 dan diperbaharui tahun 2006 mengharuskan tempat-tempat kebaktian untuk mendapatkan persetujuan minimal 60 orang dari komunitas setempat (yang beragama lain), mengharuskan adanya minimal 90 anggota gereja, dan gereja harus disetujui oleh kepala desa setempat.”
KULIT HITAM BUKAN LAGI SUATU KUTUKAN DI KITAB MORMON ONLINE
Berikut ini disadur dari Religious Dispatches Magazine, 17 Des. 2010: “Judul perikop dalam versi online Kitab Mormon telah diubah oleh para pejabat Gereja Orang-Orang Kudus Akhir Zaman (Mormon), menghilangkan tanda-tanda theologi yang diskriminatif yang menghubungkan kulit hitam dengan kutuk rohani. Satu judul perikop yang diubah adalah dalam 2 Nephi, pasal 5. Versi lama: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, orang-orang Laman dikutuk, menerima kulit yang hitam, dan menjadi musuh bagi kaum Nephi.’ Versi online yang baru: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, orang-orang Laman diusir dari hadapan Tuhan, dikutuk, dan menjadi musuh bagi kaum Nephi.’ Judul perikop kedua yang diubah ada di Mormon, pasal 5. Versi lama: ‘Kaum Laman akan menjadi orang yang hitam, kotor, dan menjijikkan.’ Versi online yang baru: ‘Karena ketidakpercayaan mereka, kaum Laman akan tercerai berai, dan Roh akan berhenti bergumul dengan mereka.’ ….Kitab Mormon [tadinya] mengajarkan bahwa ciri-ciri fisik kaum Laman – kulit hitam mereka – terjadi karena ketidakbenaran….Judul-judul perikop ini ditambahkan pada tahun 1920, dan direvisi pada tahun 1980 oleh Bruce R. McConkie, penulis dari buku Mormon Doctrine…Pada tahun 1981, Gereja Mormon mengubah kalimat di 2 Nephi 30:6 untuk menghilangkan pernyataan bahwa kaum Laman yang bertobat akan menjadi orang yang ‘putih dan menarik,’ dan mengubah frase itu menjadi ‘murni dan menarik.’”
EDITOR: Kitab Mormon adalah kitab yang penuh dengan kesalahan ilmiah dan moral, dan juga banyak berkontradiksi dengan dirinya sendiri. Kitab ini mengandung fiksi bahwa ada kaum Nephi dan Laman di Amerika, hal mana tidak pernah ditemukan dalam sejarah. Kadang-kadang, orang Mormon merevisi kitab mereka sendiri, agar kesalahan-kesalahan yang nampak jelas dihilangkan.
Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary (www.graphe-ministry.org)
(Didistribusikan dengan gratis, dengan mencantumkan informasi sumber di atas)
Untuk berlangganan, pilih opsi “Join Group” di: http://groups.yahoo.com/group/gits_buletin/ dan ikuti petunjuk selanjutnya di layar komputer
No comments:
Post a Comment