Sering kali kita mendengar di dalam doa orang lain atau justru kita sendiri yang berdoa: “TUHAN tunjukkanlah jalan-MU pada kami”. Atau, “TUHAN tunjukkanlah kehendak-MU pada kami”.
Bukannya saya tidak setuju dengan pernyataan itu, tapi sering kali kita sepertinya terlalu mudah mengumbar pernyataan itu. Sebenarnya dalam banyak kasus, permasalahannya bukan karena TUHAN tidak/belum menunjukkan jalan mana yang harus kita tempuh.
Kalau begitu, apakah TUHAN sebenarnya sudah menunjukkan jalan yang dikehendaki- NYA bagi kita? Ya! Jika memang keputusan untuk melakukan sesuatu ada di tangan kita. Karena memang ada hal-hal yang berada di domainnya ALLAH saja, seperti: Hidup matinya seseorang, sembuh tidaknya seseorang, dll. Dan ada hal-hal yang menjadi bagian kita untuk melakukannya, seperti: Kalau tidak ingin sakit berarti berusaha hidup sehat.
Lalu seperti apa sih karakteristik jalan yang TUHAN kehendaki bagi kita? Parameternya ada di Roma 12:2 “Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Tuhan dan yang sempurna”. Inilah kriteria atau parameter dari sebuah jalan/pilihan yang TUHAN kehendaki untuk kita ambil. Jika salah satu diantaranya meleset, maka pasti jalan itu tidak TUHAN kehendaki untuk kita ambil. Jadi sebelum mengambil keputusan, analisalah semua pilihan yang ada berdasar ketiga parameter itu, pasti ketemu!
Berarti TUHAN sebenarnya selalu menunjukkan jalan yang IA kehendaki bagi kita. Masalahnya ada pada diri kita:
1. Maukah kita komit untuk terikat erat dengan TUHAN?
2. Maukah kita komit mempelajari Firman TUHAN, yang berarti selalu ada waktu setiap hari untuk membaca Alkitab?
3. Maukah kita mengingat dan menempelkan ketiga parameter itu dalam hati jiwa dan pikiran kita?
4. Maukah kita komit melakukan kehendak-NYA?
Karena sebenarnya meski kita memahami apa yang menjadi kehendak TUHAN, kita tidak mau (bukan tidak sanggup) untuk melakukannya.
Seringkali juga pilihan-pilihan yang ada terlihat sama baiknya, jika situasi itu yang timbul lalu bagaimana? Silakan kita kembali menganalisis ulang semua pilihan yang ada secara detail dengan memperkirakan efek atau dampak yang sekiranya akan terjadi dari setiap pilihan jalan yang kita ambil berdasarkan ketiga parameter itu. Namun bagaimana jika analisis ulang yang mendetail itu memaparkan bahwa setiap pilihan sama baiknya, sementara kita harus memilih salah satu diantaranya? Jika demikian, maka barulah ini saatnya kita berdiam diri dan berkata kepada TUHAN, “ TUHAN tunjukkanlah jalan-MU pada kami”.
All glory belongs to our GOD, by Erick
No comments:
Post a Comment