Sumber: Way of Life Ministry, Friday Church News Notes
Penerjemah: Dr. Steven E. Liauw
Graphe International Theological Seminary
Untuk berlangganan, kirim email ke: gits_buletin-subscribe@yahoogroups.com
DAWKINS MENGATAKAN BAHWA TIDAK ADA ILMUWAN BEREPUTASI YANG MERAGUKAN EVOLUSI
Richard Dawkins, seorang anti-penciptaan yang bermulut besar, mengatakan dalam bukunya yang terbaru, The Greatest Show in Earth, “Evolusi adalah fakta. Mengatasi keraguan yang masuk akal, mengatasi keraguan yang serius, mengatasi keraguan yang waras, penuh informasi, dan intelijen, tidak diragukan lagi evolusi adalah fakta…..Tidak ada ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkannya, dan tidak ada pembaca netral yang akan menutup buku ini dan masih meragukannya.” Demikianlah menurut Dawkins, jika anda menolak evolusi anda tidak intelijen dan kewarasan anda perlu dipertanyakan, dan tidak ada ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi. Dalam laporan kami “Para Ilmuwan yang Percaya Alkitab,” kami mendaftarkan sekitar 40 orang bergelar Ph.D yang percaya akan penciptaan sebagaimana dalam Alkitab. Sebagai contoh adalah A.E. Wilder-Smith (meninggal 1995), yang memiliki satu gelar Ph.D dalam bidang kimia organik fisik dari Universitas Reading, Inggris, satu gelar Ph.D dalam bidang farmakologi dari Universitas Geneva, dan satu gelar Ph.D dalam ilmu farmakologi dari ETH, sebuah universitas terdepan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi di Zurich. Seorang anggota dari Royal Society of Chemistry, Dr. Wilder-Smith adalah seorang ahli dalam kemoterapi, farmakologi, kimia organik, dan biokimia. Perhatikan pula biofisikawan Raymond Damadian, M.D., penerima Penghargaan Achievement dari Lemelson-MIT sebagai “orang yang menciptakan scanner MRI.” Pada tahun 1989, dia dimasukkan ke dalam Hall of Fame Pencipta, suatu kehormatan yang juga diterima oleh Thomas Edison, Samuel Morse, dan Wright bersaudara. Scanner MRI pertama yang dibuat oleh Dr. Damadian dan teman-tamannya pada tahun 1977, disimpan di Institusi Smithsonian. Damadian, seorang Kristen yang percaya Alkitab dan menghadiri sebuah gereja Baptis, pernah menyatakan bahwa “tujuan tertinggi yang seseorang dapat temukan untuk hidupnya adalah melayani kehendak Allah.” Lihatlah juga Richard Lumsden (1938-97), Ph.D., profesor parasitologi dan biologi sel, yang selaku dekan sekolah pasca-sarjana di Universitas Tulane telah mendidik 30 Ph.D., menerbitkan ratusan karya ilmiah, dan adalah pemenang penghargaan tertinggi untuk parasitologi. Ada lagi Dr. Maciej Giertych, kepala dari Departemen Genetika di Institut Dendrologi di Akademi Ilmu Pengetahuan Polandia, yang telah menerbitkan 90 karya ilmiah di jurnal-jurnal ilmiah, atau Dr. Brian Stone, yang telah memenangkan rekor jumlah penghargaan untuk excellence dalam bidang mengajar engineering di universitas-universitas Australia dan perusahaan Upjohn, atau Dr. W.R. Thompson, biologis terkemuka dunia dan mantan Direktur Commonwealth Institute of Biological Control of Canada, atau Melvin A. Cook, Ph.D dalam kimia dari Yale, pemenang Medali Emas Nitro Nobel untuk penemuaan bahan peledak jenis slurry, atau Dr. Walter Lammerts, ahli genetika dan penanam tumbuhan yang terkenal, atau almarhum Dr. J.J. Duyvene De Wit, profesor Zoologi di Universitas Orange Free State, Afrika Selatan, atau James Allan, yang memiliki Ph.D dalam genetika dari Universitas Edinburgh dan adalah pengajar senior dalam bidang genetika di Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan. Ada ratusan lainnya, tetapi Dawkins mengatakan bahwa TIDAK ADA ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi, jadi kita baru saja lebih dari cukup menunjukkan kesalahannya yang amat besar, kesombongannya yang mengagetkan, ketidaktahuannya yang mencengangkan, dan fakta bahwa Dawkins sendiri bukanlah seorang ilmuwan yang bereputasi. Tentunya, bahkan jika TIDAK ADA ilmuwan bereputasi yang mempermasalahkan evolusi, bukan berarti evolusi lalu benar. Alkitab berkata, “Sebaliknya: Allah adalah benar, dan semua manusia pembohong” (Roma 3:4), dan Yesus berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil” (Matius 11:25).
SARUNG TANGAN MICHAEL JACKSON TERJUAL SEHARGA $48.000
Salah satu sarung tangan putih Michael Jackson yang bertatahkan perhiasan terjual seharga lebih dari $48.000 di sebuah pelelangan di Australia (“Micahel Jackson’s Glove Auctioned,” Yahoo Music, 6 Sept. 2009). Sarung tangan tersebut dilemparkan kepada seorang penggemar lebih dari satu dekade yang lalu. Ini mengingatkan kita betapa dunia ini kosong secara rohani dan kekurangan hikmat. Duduk di tepi kekekalan, hampir jatuh ke dalam neraka untuk selama-lamanya, orang-orang yang tidak diselamatkan malah bermain-main dengan mainan yang tidak lebih berharga dan sama sementaranya dengan buih-buih sabun anak-anak. Semoga umat Allah tidak mengikuti contoh yang bodoh ini dan memberikan hati mereka kepada kesia-siaan dunia. Yesus berkata, “Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (Luk. 12:34).
PENIPUAN LUCY
Salah satu (katanya) mata rantai yang terhilang dalam sejarah kekerabatan antara manusia dan kera adalah Australopithecus, dan rangkaian tulang yang paling terkenal untuk mewakili makhluk ini adalah Lucy. Kerangka tulang yang tidak lengkap itu ditemukan tahun 1974 di Etiopia, dan telah secara luas dinyatakan sebagai mata rantai yang penting dalam evolusi manusia. Walaupun para evolusionis mengakui bahwa makhluk ini memiliki kepala dan otak kera dengan lengan dan tangan yang seperti kera dan tidak memiliki kemampuan berbicara, menurut mereka makhluk ini berjalan tegak, yang “adalah langkah pertama menuju manusia.” Sebuah pertemuan antropologis berjumpa bulan lalu di Institute of Human Origins di New York untuk membahas Lucy, dan sebuah laporan di New York Times membuat kesimpulan yang menarik berikut: ‘Perdebatan mengenai apakah kera Lucy benar-benar berdiri tegak di atas dua kakinya sekitar tiga juta tahun yang lalu dan berjalan – dan karena hal itu menjadi salah satu nenek moyang manusia yang paling penting – telah berkembang menjadi dua sudut pandang penafsiran yang berbeda, tiga pohon keluarga, pertengkaran mengenai empat teknik ilmiah dan tidak terhitung banyaknya perselisihan pribadi….Pendek cerita, menurut salah seorang yang hadir dalam pertemuan tersebut, apakah dia berdiri atas dua kaki atau tidak, tergantung pada apa yang ingin dilihat oleh peneliti” (“Did Lucy Actually Stand on Her Own Two Feet?” New York Times, 29 Agus. 2009). Jadi, bahkan para ilmuwan evolusionis sekalipun tidak dapat sepakat bahwa Lucy berjalan secara tegak. Mengenai kaki Lucy, Dr. Randall Susman dan Dr. Jack Stern dari Universitas Negeri New York di Stony Brook, menggambarkannya sebagai “menunjukkan tetap memiliki kemampuan menggenggam dengan jari-jari yang panjang dan bengkok” (“Did Lucy Actually Stand on Her Own Two Feet?” New York Times, Aug. 29, 2009). Bagi saya ini terdengar seperti kaki kera. Dr. Stern menyimpulkan bahwa segala sesuatu mengenai Lucy, dari ujung jari tangannya sampai ke jari-jari kakinya, mengindikasikan bahwa “nenek moyang kita, setelah mereka memisahkan diri dari para kera, tinggal di pohon-pohon sekitar tiga hingga empat juta tahun yang lalu.” Bukti nyata bahwa Lucy memiliki tangan dan kaki yang seperti kera, membuktikan bahwa ini adalah penipuan yang terus menerus dipertahankan oleh para evolusionis. Ilustrasi artistik biasanya menggambarkan Lucy dengan tangan manusia dan berjalan tegak lurus seperti manusia. Seperti itulah model dari Lucy yang dibuat di Museum Natural History di New York, Museum Natural Sciences Amerika, Museum Manusia di San Diego, Museum Antologi Nasional di Meksiko City, kebun binatang St. Louis, Universitas New Mexico, dan Universitas Negeri Michigan. Anda juga dapat menemukan gambar-gambar Lucy di berbagai buku teks ilmu pengetahuan yang melukisnya dengan tangan dan kaki manusia. Sebagai contoh adalah buku Life: The Science of Biology oleh Purves, Orians, dan Heller, 1992 hal 604. Model-model dan gambar-gambar ini sama sekali tidak ilmiah, mereka adalah alat-alat cuci otak. Ini bukan pendidikan; ini adalah propaganda.
No comments:
Post a Comment