Pages

Wednesday, June 04, 2008

BINCANG-BINCANG SOAL ISU:”YESUS TIDAK MATI DISALIB” (Bagian 3)

3). Kisah di Zaman Musa
Rupa-rupanya kisah Taurat tentang konfrontasi Musa melawan Firaun adalah topik favorit yang dicatat Quran. Begitu favoritnya sehingga Quran merasa perlu mencatatnya berulang-ulang hingga 27 kali! Meski demikian, tidak sekalipun didalamnya Muhammad mencatat peristiwa yang paling inti dari Kisan Keluaran dari Taurat Musa ini, yaitu kisah PASKAH! Padahal perayaan Paskah adalah event yang paling bersejarah, menyentuh dan heroik bagi setiap orang Yahudi, yang dijadikan legenda untuk dikisahkan kepada setiap anak cucu Yahudi turun-temurun. Lebih dari itu Paskah wajib dirayakan setiap tahunnya, dengan segala tata cara perjamuannya yang dibakukan! Dengan absennya kisah Paskah dalam pewahyuan Quran, tidak heran bahwa orang-orang Yahudi di Mekah atau Madina tidak dapat mengakui Muhammad sebagai nabi utusan Tuhan. Sebab bagi mereka mustahil Allahnya Muhammad bisa sama dengan Tuhan mereka jikalau Allah ini sampai 27 kali lupa mengisahkan inti kisah Kitab Keluaran dalam 27 kali pewahyuanNya tentang perseteruan Musa vs Firaun! Padahal Tuhan sendirilah yang memerintahkan kisah ini agar tertanam dalam ingatan turun-temurun dalam Perayaan Perjamuan paskah setiap tahun!

Seperti diketahui, kisah Paskah dimulai dengan tulah yang ke-10 (dan Quran hanya mencatat total 9 tulah), dimana Tuhan mendatangkan malapetaka terbesar dengan mengirim malaikat kematian untuk mencabut nyawa anak sulung dari setiap keluarga yang pintu rumahnya tidak diperciki darah domba! Tuhan berkata:
”Apabila Aku melihat dara itu (ada di pintu), maka Aku akan lewat”. Itu adalah vonis kematian yang dilewatkan Tuhan (luput) bagi rumah yang bertanda darah kurban (Keluaran 12:13). Dan Alkitab menjelaskan kepada kita bahwa ”Semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus datang” (Kolose 2:17), yaitu janji penebusan melalui darah Yesus Kristus.

4). Kisah di Zaman Daud
Sesekali, tanyakanlah kepada teman Muslim, apa yang mereka ketahui tentang isi Kitab Zabur (Mazmur) yang harus diimaninya. Mereka akan menjawab amat minim dan kabur. Quran memang mengatakan daud membunuh Jalut (Daud vs Goliat) tanpa menerangkan kejadiannya. Juga menyebutkan karunia-karunia yang diberikan Allah kepada Daud, termasuk suara merdu dan pandai bertasbih hingga besi-besi pun menjadi lunak dibuatnya. Tetapi apakah ini isi Kitab Zabur yang islami yang Tuhan turunkan kepada Daud, dengan maksud untuk diimani umatNya? Tetapi apa relevansinya zabur yang harus diimani, bila janji dan ajaran Allah yang diturunkan lewat nabi Daud itu praktis tidak dikenal oleh Muslim?

Kitab Mazmur (Zabur) telah berumur sangat tua, diteruskan hingga ke zaman Yesus dan murid-muridNya yang Ia sendiri sering mengutipnya. Diteruskan lagi hingga ke zamannya Muhammad dan selanjutnya. Tidak ada yang merubah atau menggantikan teksnya. Mazmur (Kitab Zabur) tidak berisi kisah perang Daud melawan Goliat seperti yang dianggap teman Muslim! (Itu ada di kitab lainnya, Kitab nabi Samuel). Tetapi Mazmur berisi 150 pasal kumpulan mazmur doa dan permohonan, pujian dan nyanyian ucapan syukur, ratapan dan pengakuan dosa, mazmur Mesias dengan makna nubuat!

Tanpa kesadaran akan apa yang terucap dari mulutnya, namun Roh Tuhan telah menuntun Daud bernubuat rinci tentang segala pernik kejadian yang akan dijalani oleh seorang Mesias yang akan disalibkan demi membebaskan umatNya, Mesias ini akan mengalami penghinaan, penganiayaan. ”penusukan tangan dan kaki” (istilah nubuat daud untuk penyaliban), dan mengalami kematian dan ditinggal oleh Roh Tuhan, namun juga mengalami kebangkitanNya dari kematian! Semuanya ini secara ajaib tergenapi oleh Yesus Mesias 1000 tahun sesudahnya (Lihat Mazmur ps 2; 8; 16; 40; 41; 45; 68; 69; 89; 102; 110; 118, khususnya 22:2, 7, 8, 17, 19). Bahkan teriakan ungkapan kematian Yesus di atas kayu salib pun, terjadi persis seperti yang telah dinubuatkan oleh Daud: ”Eli, Eli, lama sabakhtani?”. Ini suatu pelukisan kematian-kurban yang tidak terhapuskan oleh klaim dan koreksi dari ayat Kitab Suci manapun! Akhirnya, Tuhan konsekuen menyerukan model penghakiman yang berlandaskan analogi-penebusan:
”Bawalah kemari orang-orang yang Kukasihi, yang mengikat perjanjian dengan Aku berdasarkan korban sembelihan!” (Mazmur 50:5).

5). Kisah di Zaman Yesaya
Ada satu kabar baik bagi teman Muslim yang belum tahu akan sosok nabi Yesaya yang pernah hidup ditahun 700-an SM. Tuhan ”menurunkan” kepadanya sebuah Kitab yang paling terkenal dengan nubuatan-nubuatan yang terbukti benar. Bahkan pada awal mula pelayanan Yesus, kitab inilah yang dibacakan Yesus di sebuah rumah ibadat. Di situ Yesus memilih membaca pasal 61 dimana terdapat ayat-ayat istimewa yang menubuatkan tentang diriNya! Nas ayat itupun dibenarkanNya secara langsung bagi diriNya, bukan bagi orang lain (lihat Lukas 4:16-21), dan ini sekaligus menggugurkan kalim Muhammad bahwa namanyalah yang ada tertulis di dalam Taurat dan Injil (QS 7:157). Keistimewaan kitab ini bertambah ketika dunia sempat dikagetkan pada tahun 1947 dengan penemuan utuh dari salinan naskah Dead Sea Scrolls di Qumran, yang berpenanggalan sekitar 150 tahun SM! Maka naskah yang begitu kuno ini segera dipakai untuk men-test kalau-kalau ada kesalahan salinan atau pemalsuan pada salinan kitab Yesaya yang sudah kita punyai selama ini. Ternyata penemuan ini saling bersesuaian dan membenarkan keotentikan teks yang telah ada! Tak ada tangan-tangan usil yang menjahili teks Alkitab seperti yang dituduh.

Selain pasal 61 yang ayatnya sempat dibacakan Yesus, juga ditemukan gulungan kitab Yesaya pasal 53, yang secara paradoxal mencatat berbagai janji dan nubuat Tuhan tentang seorang Hamba yang Menderita sampai mati, namun menjadi pendamai dan penyelamat bagi umat manusia yang jahat. Hamba ini bahkan tercatat akan bangkit kembali dengan segala ”hadiah” kemenangan-Nya! Kedengarannya seperti tak masuk akal. Itu sebabnya pewahyuannya dimulai dengan bahasa yang skeptis: ”Siapakah yang percaya kepada berita (wahyu) yang kami dengar...?”

Di sini kita persingkat jumlah pembuktian dengan cukup mengutip hanya 3 ayat saja:
”Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya... Orang menempatkan kuburnya diantara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada diantara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia (tumitnya*) dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah, ia akan melihat keturunannya. Umurnya akan lanjut (akan bangkit, tidak mati seterusnya)” (Yesaya 53:5,9,10 * lihat Kejadian 3:15).

Semua ”kemustahilan” teks nabi Yesaya yang rumit yang digaris-bawahi ini terbukti benar pada kehidupan dan kematian Yesus 700-an tahun kemudian! Naskah tua Qumran dari 7,5 abad sebelum Muhammad, sengaja dipakai Tuhan di abad ke-20 untuk sekali lagi membenarkan nubuat Yesaya tentang kematian-kurban seorang Mesias. Bila begitu dahsyatnya kebenaran yang satu ini, atas alasan apa dan untuk apa kita harus mati-matian menafikannya?

6). Kisah di zaman nabi Yohanes (nabi Yahya)
Ada 6 pertanyaan dasar dan penting, ditujukan kepada teman Muslim yang kurang acuh/kritis:
(a). Adakah Anda pernah berpikir sejenak apa peran Nabi Yahya seutuhnya menurut versi Quran?
(b). Kenapa Nabi itu ditempatkan Tuhan sekurun-zaman dan seladang-pelayanan dengan Yesus, yang sama-sama menyampaikan firman Tuhan dan mendapatkan para pengikutnya yang berbeda?
(c). Bergunakah misi kenabian Yahya (atau Yesus) ditengah-tengah kenabian Yesus (atau Yahya)? Apakah misi keduanya tidak mampu disedot dan diemban oleh satu nabi saja?
(d). Apakah Tuhan begitu tidak efisien kerjaNya sehingga harus mengutus 2 nabi besar sekaligus dalam kurun angkatan yang sama, sekaligus keduanya menuai kematian secara sia-sia dan terkesan kalah terhadap musuh-musuh Tuhan (versi Quran)?
(e). Bila versi Quran sebaliknya dari kesan-kesan ini, bagaimana caranya menerangkan

No comments:

Post a Comment