Pages

Thursday, May 25, 2006

Belajar Dari Yusuf

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Siapa yang tidak kenal tokoh Alkitab yang satu ini, Yusuf anak Yakub dalam Perjanjian Lama? Dia orang yang dikenal sebagai anak kesayangan atau anak emas Yakub dari istri yang paling dikasihinya Rahel, karena Yusuf lahir pada masa tua Yakub.

Yusuf merupakan buah kasih atau anak dari Yakub dan Rahel, yang mengalami serangkaian proses pembentukan dan persiapan dari Allah untuk menjadikan dia pemimpin dan penyelamat bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Yusuf menjadi orang kedua atau orang kepercayaan dalam Istana Raja Firaun dengan jabatan Perdana Menteri/Mangkubumi/Pangeran Mesir/Raja Muda.

Awal mulanya pada usia 17 tahun, ABG (Anak Baru Gede) lho alias Usia Sweet Seventeen, Yusuf bermimpi dan menceritakan mimpi-mimpinya pada semua saudara-saudaranya bahwa mereka semua akan sujud menyembah kepada Yusuf termasuk ayah dan ibunya. Hal ini menyebabkan iri hati dan rasa cemburu yang dalam pada semua saudara-saudaranya terutama anak-anak selain Benyamin/Ben-Oni dan Yusuf apalagi Yusuf disayang secara berlebihan oleh Yakub, ayah mereka. Yusuf diberikan jubah yang maha indah dari ayahnya, Yakub dan menyebabkan iri hati saudara-saudaranya.

”Yusuf, tatkala berumur 17 tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya. Israel atau Yakub lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya. (Kej 37:2-5)

Akhirnya mereka menyusun rencana dan berhasil menyingkirkan Yusuf dengan cara menjual Yusuf seharga 20 syikal perak kepada saudagar-saudagar Midian keturunan Ismael, yang membeli orang-orang untuk dijadikan budak dan diperjualbelikan sesampainya di Mesir. Di Mesir, Yusuf dibeli menjadi budak oleh Potifar, pegawai istana Firaun, yang juga kepala pengawal Firaun. Yusuf yang secara fisik tampan dan berperilaku baik berulangkali berhasil dalam segala pekerjaan yang dipercayakan kepada dia karena Alkitab berkata Allah menyertainya. Namun karena dituduh berzina atau memperkosa istri Potifar, akhirnya Potifar menyebabkan Yusuf dijebloskan ke dalam penjara karena Potifar termakan atau percaya perkataan istrinya.

Dalam kisah selanjutnya, Yusuf dipercaya oleh kepala penjara dan tetap setia pada Allah. Lewat kedua mimpi Juru Minuman dan Juru Roti Raja Firaun yang diberitahukan artinya oleh Yusuf, akhirnya terjadilah sesuai pemberitahuan Yusuf bahwa 3 hari kemudian, Juru Roti Firaun mati digantung sesuai arti mimpinya. Dan Juru Minuman Raja diangkat kembali pada posisinya semula yaitu menjadi Juru Minuman Raja Firaun kembali, 3 hari kemudian. Setelah lewat 2 tahun, Raja Firaun bermimpi dan Juru Minuman ingat bahwa ada Yusuf yang pernah menafsirkan mimpinya secara tepat. Akhirnya Yusuf -yang berusia 30 tahun- dipanggil menghadap Firaun dan berhasil mengartikan mimpi Raja Firaun serta diangkat menjadi penguasa atas seluruh Mesir dibawah kekuasaan Firaun.

Singkat cerita dalam usia yang relatif muda, 30 tahun, Yusuf sukses dan Yusuf menjadi Orang Kedua dibawah Firaun. Olehnya, Allah menjaga kehidupan dan memelihara kehidupan bangsa Israel dan banyak bangsa yang kelaparan yang datang ke Mesir waktu itu. Sampai akhir hidup Yusuf, orang Israel terjamin hidupnya di Tanah Gosyen di Mesir.

Dari tokoh Yusuf kita belajar bahwa dia adalah orang yang hidup takut akan Tuhan yang menjaga kekudusan hidupnya sebagai seorang pemuda yang ditawari kenikmatan dunia, namun memilih lebih takut pada Allah daripada manusia. Yusuf juga seorang yang terkenal karena sangat mengasihi keluarganya, punya hati mengampuni saudara-saudara dalam keluarganya, tidak mengingat-ingat kesalahan. Perkataannya yang terkenal dalam Alkitab yang dicatat dalam Kejadian pasal terakhir yaitu ”Janganlah takut, sebab aku inikah pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan, dengan maksud melakukan seperti yang terjadi sekarang ini, yakni memelihara hidup suatu bangsa yang besar.”

Yusuf orang yang bertanggungjawab dalam setiap tugas yang dipercayakan kepadanya, mulai dari perkara kecil sampai dipercayakan perkara-perkara atau tanggungjawab yang besar, dia berhasil dengan sepenuh hati mengerjakan semuanya. Dia adalah seorang yang rendah hati dan punya hati mengasihi, meskipun punya kesuksesan yang luarbiasa. Dia juga orang yang tidak menyalahkan Tuhan atau mengeluh dan bersungut-sungut untuk hal-hal buruk yang menimpa hidupnya. Dia adalah sang Visioner yang melangkah bersama-sama Tuhan dalam lintasan yang tepat dengan cara-cara yang berkenan dihadapan Tuhan.

Akhir kata dia adalah orang yang mengandalkan Tuhan dalam segala aspek hidupnya. Dia adalah teladan manusia unggul yang disertai Tuhan Sehingga Alkitab berkata ”TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam segala sesuatu yang dikerjakannya”

Sumber: Buku PESONA ALKITAB

No comments:

Post a Comment