Pages

Thursday, May 25, 2006

Daud dan Goliat

Kisah Daud dan Goliat sudah tidak asing lagi bagi kita. Kisah ini kita ketahui sejak dari Sekolah Minggu (Sunday School). Kisah ini merupakan salah satu cerita Alkitab yang paling terkenal. Pada masa itu, orang-orang Yahudi berada di bawah domiansi orang-orang Filistin yang brutal. Pada waktu itu bangsa Filistin mengajak satu orang raksasa sebagai pendekar utama mereka yang perkasa, yaitu Goliat. Pasukan Israel sedang berhadap-hadapan dengan pasukan Filistin. Raja Israel waktu itu, Saul tidak dapat menemukan seorang Israel yang cukup berani untuk melakukan duel satu lawan satu dengan pahlawan raksasa Filistin yang menantang duel untuk menentukan pihak mana yang akan takluk.

Ada beberapa perincian atau kesesuaian dalam Alkitab yang memberikan bukti yang sangat kuat bahwa kisah ini sungguh terjadi. Dari Alkitab kita tahu bahwa Goliat adalah keturunan Raksasa dengan ciri-ciri: tinggi 6 hasta sejengkal (2,82 meter atau hampir mencapai 3 meter). Dia berasal dari Gat. ”Lalu tampillah keluar seorang pendekar dari tentara orang Filistin. Namanya Goliat, dari Gat. Tingginya enam hasta sejengkal.” (I Sam 17:4). Gat adalah salah satu dari kota-kota tempat kediaman orang-orang Anakim atau Enak yang adalah keturunan raksasa.

Belajar Dari Yusuf

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf dan melimpahkan kasih setia-Nya kepadanya, dan apa yang dikerjakannya dibuat TUHAN berhasil.

Siapa yang tidak kenal tokoh Alkitab yang satu ini, Yusuf anak Yakub dalam Perjanjian Lama? Dia orang yang dikenal sebagai anak kesayangan atau anak emas Yakub dari istri yang paling dikasihinya Rahel, karena Yusuf lahir pada masa tua Yakub.

Yusuf merupakan buah kasih atau anak dari Yakub dan Rahel, yang mengalami serangkaian proses pembentukan dan persiapan dari Allah untuk menjadikan dia pemimpin dan penyelamat bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa lain. Yusuf menjadi orang kedua atau orang kepercayaan dalam Istana Raja Firaun dengan jabatan Perdana Menteri/Mangkubumi/Pangeran Mesir/Raja Muda.

MIKHAEL BERTENGKAR DENGAN IBLIS? Yang Bener Aja?!

Yud 1:9 Tetapi penghulu malaikat, Mikhael, ketika dalam suatu perselisihan bertengkar dengan Iblis mengenai mayat Musa, tidak berani menghakimi Iblis itu dengan kata-kata hujatan, tetapi berkata: "Kiranya Tuhan menghardik engkau!"

Dalam ayat ini, Mikhael, salah satu Pemimpin para malaikat pernat bertengkar hebat dengan Lusifer/Iblis karena mayat Musa. Iblis sebagai Raja Maut, merasa berhak atas tubuh/mayat orang-orang yang mati termasuk Musa.

Kita ketahui dalam Ul 34:6, tidak ada seorangpun dari Bangsa Israel yang tahu dimana Mayat Musa dikuburkan. Mungkin inilah yang menjadi perdebatan/perselisihan antara Mikhael dan Lusifer. Mungkin saja Mikhael yang menguburkan mayat Musa disuatu tempat yang tidak diketahui, supaya jangan bangsa Israel memberhalakan Musa dan menyembah Musa. Sehingga Iblis, ingin merebut mayat Musa

Namun Alkitab dalam kisah ini tidak menceritakan secara detail, kita hanya diberitahu bahwa Mikhael tidak berani menghakimi Iblis dengan kata-kata hujatan, namun hanya berkata ”Kiranya Tuhan menghardik engkau”. Kita mengetahui Mikhael dan Lusifer adalah sama-sama kepala/pemimpin para malaikat, juga Gabriel. Karena kedudukan mereka sederajat maka tidak berhak untuk saling menghakimi/menghukum.

Jadi ada aturan, diantara sesama malaikat dilarang saling mendahului:) hehehehe alias dilarang saling menghakimi sebab hanya Allah yang Berhak. Nah jadi sesama anak Tuhan pun jangan saling menghakimi. Betul? Betul?!

Sumber: Buku PESONA ALKITAB

Tuesday, May 23, 2006

MISTERI MELKISEDEK

Menarik memang membaca Alkitab mengenai kisah Melkisedek yang hanya tampil sementara atau referensi Alkitab tentangnya tidak begitu mendetail, sehingga kita kadang bertanya-tanya siapakah Melkisedek sebenarnya? Apakah dia Kristus Yesus atau hanya simbol dari Kristus Yesus? Apakah dia hanya manusia biasa yang menjadi imam Allah Yang Mahatinggi?

Kejadian 14:18-20
14:18 Melkisedek, raja Salem, membawa roti dan anggur; ia seorang imam Allah Yang Mahatinggi.
14:19 Lalu ia memberkati Abram, katanya: “Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi,
14:20 dan terpujilah Allah Yang Mahatinggi, yang telah menyerahkan musuhmu ke tanganmu.” Lalu Abram memberikan kepadanya sepersepuluh dari semuanya.
7:1. Sebab Melkisedek adalah raja Salem dan imam Allah Yang Mahatinggi; ia pergi menyongsong Abraham ketika Abraham kembali dari mengalahkan raja-raja, dan memberkati dia.
7:2 Kepadanyapun Abraham memberikan sepersepuluh dari semuanya. Menurut arti namanya Melkisedek adalah pertama-tama raja kebenaran, dan juga raja Salem, yaitu raja damai sejahtera. 7:3 Ia tidak berbapa, tidak beribu, tidak bersilsilah, harinya tidak berawal dan hidupnya tidak berkesudahan, dan karena ia dijadikan sama dengan Anak Allah, ia tetap menjadi imam sampai selama-lamanya.
7:7 Memang tidak dapat disangkal, bahwa yang lebih rendah diberkati oleh yang lebih tinggi.