Pages

Friday, September 30, 2011

6 Masalah Jemaat/Gereja


 
(2 Kor. 11:27-28)

Pendahuluan
A.     Jemaat yang didirikan Tuhan Yesus itu kekal (Mat. 16:18; Dan. 2:44; Ibr. 12:28)—benih yang ditanam juga kekal (1Ptr. 1:23-25)
B.     Meskipun jemaat tidak akan binasa, namun jemaat dapat kehilangan identitasnya (Why. 2:5; 3:1-6)
C.     Berikut ini adalah beberapa masalah yang harus dihadapi dan diselesaikan umat Allah untuk berhasil sebagai jemaat Tuhan.

I.       PERTUMBUHAN NOL
A.       Banyak orang-orang kudus yang menjadi tua dan meninggal
1.        Kita sedih saat orang-orang yang sudah dibaptiskan mundur sebelum menjadi orang percaya yang dewasa.
2.        Banyak yang mundur karena berbagai alasan.

Monday, September 26, 2011

CANDU ITU BERNAMA GEREJA


Seorang Karl Marx dulu pernah berkata, bahwa agama adalah candu bagi masyarakat. Karena agama, masyarakat tidak bisa berpikir realistis dan selalu menggantungkan harapannya kepada Tuhan yang wujudNya pun tidak pernah jelas. Kesesakan dan kenestapaan hidup yang mestinya dihadapi dengan usaha lebih keras dan pantang menyerah justru berakhir pada doa-doa asa yang tak kunjung nyata. Akibatnya masyarakat menjadi suatu komunitas pesakitan yang harus selalu diinfus dengan suatu candu yang bernama agama supaya masyarakat tersebut tidak menjadi liar dan lepas kendali. Hasil akhirnya, sebuah komunitas masyarakat yang rendah produktifitas dan senantiasa bertelut lutut ketika menghadapi lecutan kehidupan yang pahit.

Gambaran pada paragraf di atas secara historis kritis merupakan efek samping dari sebuah gejolak yang bernama Revolusi Industri. Ketika Eropa tengah berjuang untuk menjalani kehidupan yang lebih maju dan lebih baik, sebagian besar diantaranya justru tersiksa dan terinjak-injak oleh kekuasaan uang dan politik. Kaum proletar yang senantiasa merana di bawah kaki kursi empuk kaum borjuis kapitalis justru semakin tidak berdaya dan agama hanya memperburuk keadaan dengan mendekatkan dirinya kepada kekuasaan dan menjadi alat untuk menjinakkan kaum proletar supaya mereka tidak memberontak. Sampai akhirnya Karl Marx dan Marxismenya menjadi alat ampuh yang mampu membuka belenggu pemikiran kaum proletar tersebut untuk mengangkat sabit dan palunya menjadi senjata yang seharusnya menjadi alat kerjanya untuk memberontak terhadap kaum borjuis kapitalis di Eropa Timur. Dan pada pemberontakan itulah agama yang merupakan mitra kerja kaum borjuis akhirnya juga harus dipukul habis oleh kaum proletar. Candu itu akhirnya disterilkan dari urat nadi masyarakat.

Friday, September 23, 2011

Akhirnya TABUT PERJANJIAN Israel di Temukan!

Terjemahan bebas dari: www.anchorstone.com
Ron Wyatt seorang arkeolog dari Amerika mengisahkan pengalamannya ke sahabatnya.
Banyak kita mendengar buku-buku baru dan cerita tentang lokasi Tabut Perjanjian, sebagian didasarkan pada teori dan beberapa berdasarkan klaim yang sebenarnya dari penampakan. Ron Wyatt juga mengklaim bahwa ia menemukan Tabut ini pada tahun 1982 – tapi bagaimana Anda tahu siapa yang percaya? Sampai Anda dapat melihat bukti yang kuat, Anda tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa yang menceritakan kebenaran.

CERITA DIMULAI
Pada tahun 1978, Ron dan anak-anaknya, Danny dan Ronny, membuat dua perjalanan ke Israel. Suatu hari, ia memutuskan untuk pergi jalan-jalan di daerah di sekitar hotel di dekat Gerbang Damaskus di Yerusalem. Berjalan sepanjang tambang batu kuno, dikenal beberapa sebagai “Lereng/tebing Kalvari,” dia memulai bercakap-cakap dengan otoritas lokal tentang barang antik Romawi. Pada satu titik, mereka berhenti berjalan, dan tangan kiri Ron menunjuk ke sebuah situs yang digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan ia menyatakan, “Itu Goa Yeremia dan Tabut Perjanjian ada di sana.” Meskipun kata-kata ini datang dari mulutnya sendiri dan tangannya sendiri telah menunjuk, ia tidak sadar telah melakukan atau mengatakan hal-hal ini. Bahkan, itu adalah pertama kalinya ia pernah berpikir tentang menggali Tabut Perjanjian. Pria yang bersama dia, juga bereaksi aneh. Dia berkata, “Itu bagus kami ingin anda menggali, dan kami akan memberikan anda izin, memberi Anda tempat tinggal dan bahkan memberi anda makanan!”.

Tuesday, September 20, 2011

Bersinar dalam Keterbatasan

Light
Ayat Renungan: I Samuel 17:40-58
Gbii.org - Kerap kali kita hanya menyalahkan kondisi dan situasi sehingga kita tidak bisa berprestasi maksimal. Tetapi pola pikir dan kesimpulan kamu mungkin bisa berubah setelah bertanya pada dr. John Manangsang. Dokter ini dua tahun bertugas di tempat terpencil, didaerah Papua, dengan prasarana yang minim. Tetapi, semuanya itu tidak menyurutkan semangatnya untuk membantu masyarakat di bidang kesehatan. Bahkan kadang dengan terpaksa ia memilih bertindak “nekat” untuk melakukan operasi besar. ”Karena alat medis tidak ada, sementara pasien harus ditangani segera saya pernah mengoperasi kaki seorang bapak dengan palu dan gergaji”, ujarnya mengenang. Tentu semua sudah diperhitungkan dengan baik. Terbukti pasien yang di tolong tetap sehat.

Orang muda sering pintar cari alasan dengan menyalahkan kondisi dan keadaan sekitar, padahal kalau kita mau belajar, situasi sulit justru memberi kesempatan untuk kita jadi pemenang. Kalau tidak dilatih sejak dini menghadapi situasi sulit, bagaimana kita dipercaya hal-hal besar? lihat pengalaman Daud, meskipun masih muda sudah dipakai Tuhan untuk mengalahkan Raksasa Goliat. Tengok juga Yusuf! sejak muda terbiasa di hadapkan pada masalah sukar. Ketika jadi penguasa, ia tida mengalami kesulitan karena Yusuf sudah terlatih sejak dini.

Jadi, tidak usah lagi kita mengeluh kalau hari-hari ini diperhadapkan dengan situasi sulit. Keterbatasan nggak perlu jadi kambing hitam buat kita bermalas-malasan. Justru Tuhan sengaja melatih kita sejak muda untuk terbiasa dalam keterbatasan supaya kita tidak terlena dengan fasilitas tetapi mampu berkarya di tengah keterbatasan yang ada.

Friday, September 16, 2011

11 Kewajiban Anggota Terhadap Gereja

Gbii.org - Seseorang yang telah diselamatkan, dibaptiskan, lalu bergabung sebagai jemaat dalam gereja lokal, selain memiliki hak dan kewajibannya terhadap Allah, juga memiliki hak dan kewajiban kepada gereja dimana dirinya tergabung sebagai anggota jemaat. Apa saja yang menjadi kewajiban bagi seorang anggota jemaat terhadap gereja-nya?
  1. Setelah saya bertobat kepada Allah dan beriman kepada Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat saya, saya memberikan diri saya untuk dibaptiskan sesuai Alkitab (Mat.28:19-20; Rom 6:3-5; Kol.2:12).
  2. Baptisan adalah bukti pertobatan saya pribadi dan bukti saya beriman serta menyatukan diri dalam kematian, penguburan, dan kebangkitan bersama Tuhan Yesus Kristus (Rom.6:3-6).
  3. Baptisan juga suatu bukti saya meninggalkan/mati terhadap dosa dan hidup bagi Tuhan Yesus Kristus (Rom.6:3-6).
  4. Saya harus terus aktif bersekutu dengan Jemaat/Gereja, bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus, bersekutu dengan saudara-saudara seiman di gereja, bergabung dengan gereja yang benar-benar mengajarkan Alkitab (Ibr.10:25, I Tim.4:16).
  5. Saya harus mentaati Firman Tuhan dan menjadi pelaku Firman Tuhan (Yak.1:22)
  6. Saya harus menghormati Pendeta/Gembala saya, mendukung dan mengikuti Firman Tuhan yang diajarkannya seturut dengan Alkitab (I Tes.5:7; I Tes.5:12; Ibr.13:7).

Saturday, September 10, 2011

6 Ciri PENYEMBAHAN ALKITABIAH

Ada penekanan besar dalam jemaat-jemaat masa kini pada “pelayanan penyembahan” (worship services). Biasanya, jemaat-jemaat memakai iringan “band pemuji” dan seorang “pemimpin penyembahan” (worship leader). Himne tradisional tidak lagi dipakai dan digantikan dengan lagu-lagu rohani popular yang dapat menyentuh hati orang banyak. Undangan diberikan kepada anggota jemaat untuk mengikuti alunan musik dan membebaskan diri dalam melakukan penyembahan kepada Allah. Biasanya, ada pula penekanan untuk mengundang Roh Kudus untuk bekerja atas diri orang yang hadir. Dalam acara tersebut, biasanya terdapat konsep bahwa Roh Kudus seharusnya tidak di “put in a box,” sehingga tidaklah salah jika ada manifestasi aneh seperti bergetar dan jatuh selama penyembahan. Tidaklah aneh jika kita juga menemukan kekacauan, kebingungan, para pemimpin perempuan, dan berbagai hal yang jelas-jelas tidak alkitabiah dalam kebaktian penyembahan kontemporer.

Saturday, September 03, 2011

Seminar Akhir Zaman 16 dan 17 September oleh Suhento Liauw, Th.D



Seminar Eskatologi di Jogjakarta

Seminar AKHIR ZAMAN:
Thema: Dampak Gejolak Timur Tengah terhadap Perang Harmageddon di Depan Mata?

Hari/Tanggal: Jumat, 16 September 2011
Pukul: 18.00 – selesai, Tempat: Gedung JKI Citarum (Blakang Stadion Citarum), SEMARANG, CP: 0813.8463.3040 (Ryan)

Hari/Tanggal: Sabtu, 17 September 2011
Pukul: 15.00-21.00 WIB (ontime)
Tempat: Griya EIRENE, Jl. Jambon 2 No. 3 (Belakang SD Kalam Kudus) Jogja
Pembicara: Suhento Liauw, D.R.E., Th.D
(Rektor GITS, Gembala Gereja Baptis Independen Alkitabiah (GBIA) GRAPHE)